Panggonan Wingit: SUGIHAN, PUNDEN RORO DEPOK, SUKOHARJO
Ketiga punden merupakan satu rangkaian yang harus dituju bila ingin ngalap berkah, atau mencari kekayaan di Desa Sugihan…
Desa Sugihan di Kabupaten Sukoharjo, dikenal sabagai desa yang makmur. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sebagian besar penduduk desa Sugihan, menggantungkan hidup dari hasil bumi pertanian. Maka tidaklah aneh, bila daerah Sugihan dikenal sebagai daerah penghasil padi di Kabupaten Sukoharjo. Berkah kemakmuran para penduduk Desa Sugihan, tak bisa lepas dari keberadaan punden desa yang bernama Punden Roro Depok.
Punden inilah yang membawa berkah kemakmuran dan kekayaan bagi seluruh warga desa. Tetapi satu syarat yang harus dipenuhi oleh penduduk desa agar hidupnya bisa kecukupan, yakin dengan keberadaan Punden Roro Depok. Oleh karena itu usai panen raya dilakukan, penduduk desa lantas mewujudkan rasa syukur tersebut, dengan cara memberi sesaji dan menggelar pagelaran kesenian tayub di Punden Roro Depok.
Menurut Tri Sunarni, salah seorang warga Desa Sugihan yang rumahnya bersebelahan dengan Punden Roro Depok. Sampai sekarang Punden Roro Depok masih tetap terus dikeramatkan oleh penduduk desa. Ketenaran Punden Roro Depok yang bisa memberi kemakmuran dan kekayaan, menjadikan daerah tersebut akhirnya dijuluki dengan nama sugihan, yang berarti kekayaan.
Di Desa Sugihan terdapat tiga tempat keramat yang biasa dipakai untuk menjalani laku ritual penduduk desa. Ketiga tempat tersebut adalah, Punden Gadung Melati, Sumur Dandang atau Donomulyo, dan Punden Roro Depok. Dari ketiga tempat ini, hanya Punden Gadung Melati yang berwujud batu petilasan di bawah pohon beringin. Ketiga punden merupakan satu rangkaian yang harus dirituali bila ingin ngalap berkah, atau mencari kekayaan di Desa Sugihan.
Punden Gadung Melati berupa batu petilasan, yang berada di tengah pemukiman warga desa. Di tempat inilah warga Desa Sugihan biasanya menggelar ritual, persembahan sesaji kepada punden Desa Sugihan usai panen raya. Tak jauh dari Punden Gadung Melati, berjarak kurang lebih seratus meter di sebelah utaranya, terdapat sumber mata air keramat yang bernama Sumur Dandang, atau Sumur Danamulya.
“Nama Donomulya diambil dari kata dan (Harta) dan kemuliaan.” UjarTri mengartika maksud dari nama Danamulya.
Bagi para pelaku ritual ujar Tri menambahkan, diharuskan terlebih dulu mandi keramas di Sumur Dandang sebelum mereka memulai laku ritualnya. Selain mandi keramas di Sumur Dandang, para pelaku ritual juga harus membersihkan diri di Punden Roro Depok. Dengan cara mengambil air dari dalam Sumur Roro Depok, dipergunakan untuk membasuh badanya. Setelah seluruh proses ritual pembersihan diri dilakukan, barulah pelaku ritual nenepi di sekitar Punden Roro Depok.
“Ketiga punden semuanya harus di beri sesaji berupa kembang setaman dan membakar hio.” Ujar Tri.
Setelah seluruh proses ritual dijalankan, tepat pukul 00.00 pelaku ritual harus menjalani laku jalan kaki mengitari Desa Sugihan. Saat menjalani laku muter desa, harapan dan keinginan para pelaku ritual harus terus diungkapkan di dalam hati, agar apa yang diinginkan bisa terwujud.
Para pelaku ritual yang berhasil penyuwunannya, diharuskan menggelar sesaji di Punden Gadung Melati. Sesaji tersebut berupa nasi liwet, ingkung ayam, jajan pasar dan sesaji sesaji lainya. Tetapi bagi mereka yang mendapatkan pesugihan, harus menggelar kesenian tayub di Desa Sugihan. Tak sedikit orang-orang yang menjalani laku ritual di Sugihan menginginkan kekayaan secara instant, tanpa perlu harus bekerja keras, ken kmatai duniawi bisa dinikmati.
“Keinginan-keinginan mereka memang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan pelaku ritual.” Kata Tri Sunami.
Tetapi yang paling banyak ingin kemakmuran dan kekayaaan, karena aura gaib di Sugihan memang kuat bisa mendatangkan kekayaan. Hal ini tak lepas dari keberadaan sosok gaib yang bersemayam di Desa Sugihan. Sosok punder Desa Sugihan adalah sosok perempuan yang sangat cantik sekali, bernama Roro Depok. Sosok gaib ini memiliki kaitan erat dengan penguasa segara kidul. Oleh karena itu pantangan bagi siapapun memakai baju warna hijau muda, saat menyaksikan jalannya ritual sedekah punden di Desa Sugihan.
Alasan tidak diperbolehkan memakai baju warna hijau muda menurut Sunarni, karena sudah menjadi tradisi yang harus dipatuhi, ada wewaler bagi orang yang melanggarnya. Wewaler ini suatu ketika pernah menimpa salah seorang penonton yang nekad melanggar larangan, saat digelar ritual bersih desa di Punden Gadung melati.
Salah seorang penonton yang memakai baju warna hijau muda tiba-tiba menjerit ketakutan. Perempuan itu kadang tertawa, menangis dan menjerit-njerit. Melihat tingkah laku salah seorang penonton yang histeris, warga mengetahui bahwa orang itu kesurupan. Oleh seorang tetua desa, orang yang kesurupan tersebut kemudian diberi minum air dari Punden Roro Depok, dan seketika itu langsung sadar.
Ketika ditanya oleh penduduk apa yang terakhir kali dilihatnya, orang itu menceritakan. Banyak prajurit berkuda, perempuan perempuan cantik, semuanya mengenakan baju warna hijau muda. Di hadapan para prajurit berdiri sesosok perempuan yang sangat cantik sekali dan sangat dihormati oleh para prajurit. Sosok-sosok ini yang diingat terakhir kali sebelum orang itu kesurupan.
Punden Roro Depok memang lekat sekali dengan penguasa laut selatan. Punden ini juga menjadi bagian dari ritual yang harus dijalani para pelaku ritual, sebelum pelaku ritual mencari pesugihan Jaran Penoleh di Makam Balakan.
Bila diukur dengan jarak tempuh, antara Desa Sugihan dengan makam Balakan. paling banter sekitar 0,5km. Makam Balakan terkenal sebagai tempat untuk berburu pesugihan. Meski juru kunci dan pengurus makam Balakan menolak secara tegas, makam Balakan bukan untuk mencari pesugihan, tetapi tidaklah mungkin ribuan bahkan jutaan orang yang menjalani laku ritual di makam Balakan, masing-masing bisa diketahui penyuwunannya oleh pengurus makam dan juru kunci Balakan.
Bagi para praktisi spiritual yang mampu melihat alam gaib di Desa Sugihan dan makam Balakan. Dua tempat ini adalah daerah kekuasaan laut selatan. Sehingga banyak sosok gaib dari laut selatan bertugas menjaga tempat tempat keramat di sekitar Desa Sugihan dan Balakan. Tempat keramat yang dijaga para jin dari laut selatan, secara otomatis akan memiliki daya pikat energi, menarik orang-orang yang tidak kuat imannya terpikat oleh energi gaib memohon kekayaan.
Tak sedikit pelaku ritual yang memperoler kekayaan dan kemakmuran dari laku ritual di Sugihan. Para pelaku ritual ini, kebanyakan adalah para pedagang dan pengusaha selepan padi.
Salah satunya pelaku ritual yang datang dari daerah Karanganyar. Pengusaha selepan padi ini mewarisi usaha warisan kedua orang tuanya yang sudah lama meninggal dunia. Selama sepuluh tahun juragan selepan padi asal Karanganyar mengelola usahanya, tetapi apa hendak dikata, semakin lama tidak semakin maju. Tetapi justru malah kebalikannya, semakin hari semakin merosot.
Sampai akhirnya usaha selepan padi miliknya jatuh bangkrut. Ratusan juta rupiah rugi, belum lagi hutang di bank yang harus ia tanggung setiap bulanya. Dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, juragan selepan asal Karanganyar nekad menjalani laku ritual di Punden Roro Depok. Laku ritual yang dijalaninya tidak tanggung-tanggung, selama tujuh malam pria tersebut menggelar ritual di Desa sugihan.
Setiap malam jalan mengitari Desa Sugihan dan berakhir di Punden Roro Depok. Dalam laku ritualnya, pria tersebut memohon agar usahanya bangkit kembali, lancar dan sukses. Selama proses laku ritual, setiap malam pria ini mempersembahkan sesaji berupa kembang setaman, jajan pasar, gecok bakal dan membakar kemenyan. Dari keyakinan dan ketekunannya menjalani taku ritual, tak selang lama setelah menjalani laku ritual, usaha selepan padi miliknya bisa bangkit kembali. Bahkan semakin lama semakin maju, banyak kontrak selepan dengan para suplayer padi di berbagai daerah.
Untuk mewujudkan rasa syukur yang telah berhasil dicapainya, pria ini setiap malam Jum’at selalu menggelar ritual dan memberi sesaji di Punden Roro Depok. Sukses setelah menjalani laku ritual di Punden Roro Depok tidak hanya dialami oleh juragan selepan, banyak juga para pedagang yang sukses usahanya setelah mereka menjalani laku ritual di Punden Roro Depok.
Pesugihan dan kemakmuran yang didapat dari Punden Roro Depok bukaniah pesugihan yang harus mengorbankan tumbal nyawa, tetapi pesugihan dari hasil memunden Punden Roro Depok. Meski tidak menampik, ada juga orang yang menjalani laku ritual di Punden Roro Depok menginginkan kekayaan secara instant, tetapi segala resikonya semua ditanggung pada pribadi masingmasing para pelaku ritual.
Pesugihan langsung mendapatkan kekayaan, biasanya diminta bukan kepada Punden Roro Depok, tetapi Bada makhluk-makhluk gaib yang berada di sekitar Punden Roro Depok. Karena pada dasarnya, sosok punden di sebuah tempat keramat bertugas menjaga kelestarian alam sekitar. Jika terus di-uri, maka akan. membantu, memberi kemakmuran kepada seluruh penduduk desa.
Kemakmuran sebuah daerah tidaklah mungkin bisa dicapai hanya oleh manusia saja, karena kemakmuran itu alam yang mengaturnya, dijaga oleh para penghuni dari alam lain, manusia yang mengolahnya. Oleh sebab itu, keselarasan ketiganya harus tetap terus terjaga, untuk mewujudkan kemakmuran sebuah daerah.
Maka tidaklah mengherankan bila dusun-dusun yang ada di Jawa, masyarakatnya seringkali memiliki punden keramat. Hal ini untuk menjaga kelestarian alam sekitar, menjaga gangguan makhluk gaib agar tidak menyatroni dusun atau kampung, serta menjaga alam sekitar dari bencana. Kepercayaan ini akhirnya disalahkaprahkan menjadi animisme, penyembah batu dan lain sebagainya. Padahal masyarakat jaman dulu mengartikannya dalam rangka mewujudkan rasa syukur, menjaga keselarasan alam sekitar, bukan memohon dan meminta kepada batu.
Karena tidaklah mungkin, orang-orang yang menyalahkan budaya keselarasan antara makhluk ciptaan Tuhan, bisa mengetahui penyuwunan seseorang. Mereka hanya melihat dari kulit luarnya saja, tanpa memahami isi dan makna yang sebenarnya ada di dalam budaya itu sendiri. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)