Ngaji: DUA ANAK IBLIS PALING BERBAHAYA
Ada ragam makhluk gaib seperti genderuwo, kuntilanak, tuyul, dll. Kita juga mengenal iblis (Izazil Laknatullah) yang pernah menggelincirkan Adam as dari Surga ke Bumi. Tetapi pernahkah kita mengenal anak-anak iblis yang dapat menggelincirkan kita dari Bumi ke Neraka?
Apabila kesesatan dihiasi dengan keindahan, pasti menarik dan tampak baik. Inilah jurus abadi iblis sebelum menggoda manusia untuk bergumul dengan dosa. Firman Allah SWT: “Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS. Al-Hijr: 39).
Awalnya setan menghiasi perbuatan keji dengan keindahan, dilanjutkan menyesatkan manusia. Menurut Ibnul Qayyim, di antara strategi iblis adalah menyihir akal secara kontinyu hingga manusia terpedaya. Tidak ada yang selamat darinya kecuali yang dikehendaki Allah SWT.
Iblis menghiasi perbuatan yang hakekatnya menimbulkan mudharat sehingga tampak sebagai perbuatan bermanfaat. Begitupun sebaliknya, dia mencitrakan perbuatan bermanfaat sehingga nampak mendatangkan mudharat.
Dalam aksinya itu, Iblis memanfaatkan anak-anaknya dalam menjalankan tugasnya. Di antara yang paling berbahaya adalah yang akan kami beberkan berikut ini:
PERTAMA: Al A’war (Setan Zinah)
Tugas utama Al A’war adalah menyeru orang berzina dan menghiasinya agar tampak baik dalam pandangan manusia. Dia juga merekrut setan dari jenis manusia sebagai tim sukses mengkampanyekan zina.
Al A’war menjadikan hal ini sebagai target utama, sehingga dia melakukan sayembara bagi balatentaranya yang mampu menjerumuskan manusia kepada zina. Dia akan memakaikan mahkota di kepalanya sebagai tanda jasa.
Rasululah SAW bersabda, “Jika datang pagi hari, Iblis menyebar para tentaranya ke muka bumi lalu berkata, “Siapa diantara kalian yang menyesatkan seorang muslim akan aku kenakan mahkota di kepalanya.”
Salah satu tentaranya menghadap dan berkata, “Aku terus menggoda si fulan hingga mau menceraikan isterinya.”
Iblis berkata: “Ah, bisa jadi dia akan menikah lagi.”
Tentara yang lain menghadap dan berkata: “Aku terus menggoda si fulan hingga ia mau berzina.”
Iblis berkata: “Ya, kamu (yang mendapat mahkota)!”
PERANGKAP
Segala cara ditempuh, segala sarana dan media digunakan. Sebagaimana seorang pemancing, dia harus memasang umpan agar ikan mau mendekati kailnya. Maka setan memasang umpan agar si korban mau mendatangi perangkapnya. Umpan tersebut berupa ‘Nisa’un kaasiyat ‘ariyat’, wanita yang berpakaian telanjang, pornografi, porno aksi dan perangkatnya.
Umpan tersebut dipasang di tempat-tempat yang strategis, sehingga memungkinkan bagi mangsa untuk melihatnya. Di antara tempat strategis tersebut adalah televisi dan media cetak.
Maka kita saksikan, di televisi banyak berjejal wanita berpakaian tapi telanjang, lagu dan tarian erotis, film-film jorok yang bisa disaksikan oleh semua orang. Itu pertanda Al A’war berhasil merekrut banyak orang untuk dijadikan sebagai umpannya. Demikian pula dengan tabloid, koran dan majalah-majalah yang menjadikan pornografi sebagai menu utama.
BUMBU PENYEDAP
Al A’war tidak membiarkan umpan itu menyebar begitu saja. Karena masih banyak orang waras yang akan merusak umpannya. Banyak orang sehat yang akan menegur, mencela dan memusuhinya. Untuk itu, dia menciptakan istilah sebagai penyedap rasa. Sehingga yang antipati menjadi netral, yang netral menjadi simpati, yang simpati menjadi balatentaranya.
Di antara istilah yang diilhamkan Al A’war kepada para anteknya dari golongan manusia adalah menamakan budaya telanjang sebagai bentuk kemajuan, pacaran sebagai upaya penjajakan dan persiapan, nyanyian jorok dan tarian erotis sebagai seni dan porno aksi disebut sebagai kebebasan berekspresi.
Bisa dibilang bahwa menamakan perbuatan keji dengan istilah yang berasumsi baik adalah jurus tersendiri di antara jurus iblis yang diwariskan kepada generasinya. Seperti ketika dia membujuk Adam dengan perkataannya: “Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS. Thaha: 120)
Dia menyebut pohon yang dilarang dimakan buahnya dengan pohon Khuldi, pohon yang apabila dimakan buahnya menyebabkan dia kekal di Surga. Tidak berbeda dengan yang dilakukan setan hari ini, mereka memberi istilah perbuatan keji dengan nama yang disukai hati.
Informasi yang menyesatkan diiringi dengan gambar yang menggiurkan jika datang secara bertubi-tubi akhirnya dianggap sebagai hal yang biasa, atau seakan kebenaran yang layak untuk dibela. Sebagaimana yang telah dimaklumi bahwa dengan pemberitaan yang terus menerus, berita dusta dianggap fakta, kesesatan menjelma sebagai kebenaran dalam pandangan manusia.
Konon media barat tidak mengenal berita yang benar atau yang salah, tetapi berita cerdas atau bodoh. Berita cerdas adalah yang dikemas sehingga tak nampak kedustaannya sedangkan berita bodoh adalah berita yang tampak kedustaannya.
Nampaknya usaha Al Awar dan bala tentaranya menuai hasil. Banyak generasi kita yang jatuh ke dalam pelukannya. Mereka mengikuti bujukan Al A’war, mendatangi umpannya, lalu menelan kailnya.
KEDUA: Al Walahan (Setan Wudhu)
Tugas utama Al Walahan adalah menggoda mereka yang sedang berwudhu sehingga menjadi kacau wudhunya. Setan spesialis wudhu ini bernama Al Walahan. Rasulullah SAW bersabda: “Pada wudhu itu ada setan yang menggoda, disebut dengan Al Walahan, maka hati-hatilah terhadapnya.”
Setan ini menggoda dengan berbagai jurus untuk memperdayai mangsanya. Untuk masing-masing karakter pelaku wudhu, disiapkan satu jurus untuk melumpuhkannya.
JURUS SETAN WUDLU
Sebagian dipermainkan Al Walahan hingga sibuk mengulang-ulang lafazh niat. Akibatnya shalat berjamaah tertinggal.
Niat memang diharuskan dalam memulai suatu aktifitas agar mendapatkan berkah. Tetapi tak ada keterangan yang shahih menunjukkan sunahnya melafazhkan niat.
Ada hadits Nabi, “Segala sesuatu tergantung niatnya.” Hadits ini tidak menunjukkan perintah melafazhkan niat. Jika hadits ini dimaknai sebagai niat yang dilafazkan, berarti untuk setiap amal shalih baik menolong orang tenggelam, belajar, bekerja dan aktivitas lain menuntut dilafazkan niat. Apakah orang yang melafazkan niat ketika wudhu juga melafazkan niat ketika melakukan aktivitas amal yang lain? Kalau saja itu baik, tentunya Nabi dan para sahabat melakukannya.
Sebagian lagi digoda setan ini sehingga asal-asalan ketika melakukan wudhu: Dia membiarkan anggota tubuh yang mestinya wajib dibasuh, tidak terkena air. Rasulullah SAW mengingatkan akan hal ini dengan sabdanya: “Celakalah tumit dari neraka.”
Untuk menangkal godaan ini, wajib bagi kita mengetahui, manakah anggota tubuh yang wajib dibasuh atau diusap.
Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan mata kaki …“ (QS. al-Maidah: 6)
Syekh Utsaimin menyebutkan bahwa ‘istinsyaq’ atau memasukkan air ke hidung kemudian istinsyar (mengeluarkannya) hukumnya wajib karena hidung termasuk bagian dari wajah yang dituntut untuk dibasuh.
Telinga juga wajib untuk diusap karena termasuk bagian dari kepala sebagaimana bunyi hadits: “telinga adalah bagian dari kepala”.
PEMBOROSAN AIR
Berwudhu yang asal-asalan merupakan jurus setan yang diarahkan bagi mereka yang malas. Sedangkan untuk orang yang antusias dan bersemangat, Al Walahan memiliki jurus lain, yaitu menggoda agar mereka yang wudhu sangat boros menggunakan air.
Lalu muncul asumsi bagi orang yang berwudhu: semakin banyak air, semakin sempurna wudhunya. Padahal anggapan ini keliru. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya akan ada di antara umat ini yang melampaui batas dalam bersuci dan berdoa.”
Ada pula hadits menyebutkan, tatkala Nabi melewati Sa’ad yang tengah berwudhu beliau bersabda: “Janganlah boros dalam menggunakan air.” Sa’ad berkata: “Apakah ada istilah pemborosan dalam hal air?” Beliau menjawab: “Ya, meskipun engkau (berwudhu) di sungai yang mengaIir.”
Tetapi harus diingat, tidak boros dalam menggunakan air ketika berwudhu, tidak berarti boleh meninggalkan sebagian anggota yang wajib untuk dibasuh.
RASA RAGU KETIKA BERWUDLU
Jurus lain Al Walahan adalah menanamkan keraguan kepada mereka yang berwudhu. Ketika selesai wudhu, anak setan ini membisikkan di hatinya keraguan akan keabsahan wudhunya. Agar wudhunya diulang kembali. Akibatnya kehilangan banyak keutamaan seperti takbiratul awal atau shalat jama’ah.
Dikisahkan, telah datang kepada Ibnu Ugail seseorang yang terkena jurus setan ini. Dia menceritakan bahwa dirinya telah berwudhu, kemudian dia ulangrwudhunya karena ragu. Bahkan dia menceburkan diri ke.sungai, setelah keluar darinya diapun masih ragu akan wudhunya. Dia bertanya: “Dalam keadaan (masih ragu) seperti itu apakah saya boleh shalat?” Ibnu Ugail menawab: ” Bahkan kamu tidak lagi wajib shalat.”
Akan tetapi, betapapun gigihnya usaha setan, bagi orang yang beriman dan konsisten dengan keimanannya, tipu daya setan itu lemah: “Karena sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (An-Nisa’: 76).
Dari tulisan di atas jelaslah, kita wajib mengetahui tipu daya anak-anak Iblis, agar tidak terjerumus ke dalam kesesatan. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)