Kisah Mistis: BATU AKIK PEMAIN KUDA LUMPING
Fenomena akik masih terus berlangsung. Sebuah grup kuda lumping di Kota Blitar kebanjiran job, gara-gara setia pemainnya trance mendapatkan akik secara menakjubkan…!
Tanpa peristiwa trance, sebuah pertunjukan kesenian tradisi Kuda Lumping atau Jaranan bak sayur kurang garam. Selain terasa hambar, juga kurang sedap dipandang mata. Peristiwa trance yang sudah menjadi ciri khas kesenian tradisi itu Seolah sebuah tengara, bahwa eksistensinya hampir tak terpisahkan dengan makhluk-makhluk tidak kasat mata. Itulah sebabnya, jika seorang pemain Kuda Lumping mengalami trance, maka segera saja pemain yang bersangkutan dikatakan “kesurupan” atau “kerasukan”.
Tetapi bagi GB (Guyubing Budhaya), sebuah grup kesenian Kuda Lumping di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, peristiwa trance yang menjadi puncak pagelaran sebagian besar grup kesenian jaranan itu, belum bisa dikatakan sebagai klimaknya sebuah pagelaran.
“Mengapa saya katakan demikian? Ya, karena peristiwa trance dalam tiap-tiap pagelaran grup kesenian kami, masih akan diikuti oleh peristiwa supranatural berikutnya,” jelas pimpinan Grup Jaranan GB Trias Kuntadi kepada penulis.
“Peristiwa supranatural berikutnya adalah penemuan benda-benda pusaka seperti keris dan tosan aji serta bebatuan lainnya seperti akik misalnya,” lanjutnya.
Yang dikatakan Trias Kuntadi yang juga dikenal sebagai seorang pendidik ini, bukan omong kosong atau bualan belaka.
Publik Kota Blitar yang kebetulan pernah menyaksikan pertunjukkan Jaranan GB, setidaknya telah membuktikannya. Mereka dibuatnya speechless dan terkesima oleh seorang pemain yang mengalami trance. Sebab, hampir bisa dipastikan, pemain yang trance itu akan menuju ke tempat-tempat di sekitar arena pertunjukkan yang menyimpan benda-benda pusaka dan bebatuan.
Sri Ulva Utami yang menjadi Penasehat Spiritual Grup Jaranan GB mengatakan, penemuan benda-benda pusaka dan bebatuan yang hampir selalu terjadi mengikuti peristiwa trance seorang pemain Jaranan GB, sebenarnya bukan hal yang baru bagi grup tersebut.
“Jauh sebelum batu akik menjadi fenomena seperti dewasa ini, penemuan-penemuan demikian sudah seringkali terjadi pada grup jaranan kami,” urai Mbak Ulva, panggilan akrab Sri Ulva Utami.
Diakui Mbak Ulva, pernyataannya yang demikian itu bukan untuk memaksa sementara pendapat yang mengatakan, bahwa penemuan batu-batu akik dengan berbagai macam jenisnya yang hampir selalu terjadi pada pagelaran Jaranan GB, sematamata hanya memanfaatkan momentum saja percaya dengan ucapannya.
“Percaya dengan yang saya katakan monggo, tidak percaya pun tidak masalah. Yang jelas, yang saya katakan itu adalah yang sebenarnya, bahwa kami tidak memantraatkan momentum fenomena akik yang sedang terjadi,” tegas Mbak Ulva sambil tertawa.
Menurut Mbak Ulva, batu-batu akik yang ditemukan dalam peristiwa trance itu memiliki bermacam-macam karakter spiritual. Satu di antaranya yang dinilainya aneh adalah sebuah batu akik dengan warna hijau gelap.
“Saya buta sama sekali tentang akik, tetapi yang jelas begitulah warnanya, hijau gelap,” kata Mbak Ulva saat menjawab pertanyaan penulis tentang jenis akik warna hijau gelap yang dimaksudkannya itu.
Masih segar dalam ingatan Mbak Ulva, bagaimana proses penemuan batu akik warna hijau gelap itu. Suatu ketika Grup Jaranan GB mendapat job main di suatu tempat. Salah satu pemainnya yang bernama Dimas Anggoro setelah beberapa saat jejogedan tiba-tiba trance. Gerak-geriknya pada saat trance menjadi perhatian Mbak Ulva. Hampir tidak berkedip matanya mengikuti setiap gerakan tari Dhimas.
Nah, pada saat itulah tiba-tiba, Mbak Ulva melihat seberkas cahaya melayanglayang di udara. Cahaya itu sangat terang dan menyilaukan. Mbak Ulva terus mengikuti gerakan cahaya tersebut dengan mata nyaris tidak berkedip. Ketika cahaya tersebut tibatiba masuk ke dalam mulut Dimas Anggoro, spontan ia beranjak dari tempatnya. Dengan kemampuan spiritualnya, ia pun berusaha mengeluarkan cahaya tersebut dari mulut Dhimas Anggoro.
Keanehan pun mendadak terjadi. Tiba-tiba jatuh Dhimas Anggoro jatuh terkulai di tanah, setelah Mbak Ulva berhasil mengeluarkan cahaya tersebut. Yang lebih mengejutkan, cahaya tersebut ternyata adalah batu akik warna hijau gelap. Sedang itu jenis batu akik apa, Mbak Ulva mengaku tidak paham.
“Saya ini tidak mengerti akik secara detail. Yang jelas, batu akik itu berwarna hijau gelap,” tegas Mbak Ulva.
Tetapi ada keanehan pada batu akik berwarna hijau gelap tersebut. Keanehan yang dimaksud sering kali mengeluarkan bau amis yang sangat menyengat. Apa penyebabnya, Mbak Ulva mengaku tidak mengetahuinya. Nah, satu ketika batu akik ini diperlihatan Mbak Ulva kepada salah seorang kawannya. Sang kawan terbelalak takjub ketika pertama kali melihatnya. Akik yang belum terembani itupun dimintanya, dan berjanji akan segera dikembalikan setelah diembani. .
Mbak Ulva percaya saja. Akik tersebut akhirnya benar-benar diberikan kepada kawannya untuk diembankan. Tetapi apa yang terjadi? Ketika akik tersebut sudah berada di rumah sang kawan, tiba-tiba saja seisi rumah mual-mual ingin muntah. sebab. hampir seisi rumah mencium bau amis yang sangat menvengat. Semula, mereka mengira kalau bau amis yang ditimbulkan oleh batu akik itu adalah daging yang tesisa. Maklum saja, Karena memang di rumah tersebut . barusan digelar hajat perkawinan yang menyembelih seekor sapi untuk keperluan resepsi. Tetapi perkiraan demikian gugur dengan sendirinya, setelah diketahui secara pasti asal-usul bau amis yang menyengat itu dari akik yang berwarna hijau gelap tersebut. Bukti yang lebih konkrit lagi, ketika akik tersebut tidak ada di rumahnya, tidak lagi tercium bau amis yang menyengat.
Keanehan yang terjadi tidak berhenti sampai di situ saja. Sebab, ada fenomena lain yang tidak kalah menariknya. Akik tersebut seolah-olah bernyawa, sehingga seperti tidak mau terikat oleh emban.
Dua orang pengrajin emban yang dimintai tolong untuk mengembani akik tersebut, gagal semua. Ketika pengembanan pertama dirasa kurang memuaskan karena tidak bisa terikat semetris, maka dicoba untuk pergi ke seorang ahli emban lainnya. Hasilnya setali tiga uang. Pengemban yang terakhir ini juga gagal mengembani akik tersebut secara simetris.
“Saat diembani, menurut tukang emban yang mengerjakannya, selalu mencla-mencle. Akibatnya, batu akik itu tidak bisa terikat secara simetris pada embannya,” jelas Mbak Ulva.
bermuka Dua
Bukan hanya itu saja akik nganeh-nganehi yang diperoleh melaui proses trance. Masih ada lagi sebuah akik yang bermuka dua. Disebut bermuka dua karena pada satu sisi akik tersebut terlihat seperti ada gambar seorang putri cantik bergaun putih. Sedang pada sisi lainnya terlihat angka 8 tertanam di dalamnya.
Inwal perolehan akik ini didahului dengan proses bermimpi yang nganeh-anehi. Satu malam di antara tidur dan terjaga Mbak Ulva merasa didatangi seorang perempuan cantik. Perempuan tersebut hadir dengan mengenakan gaun putih transparan. Wajahnya, seingat Mbak Ulva seperti nonik-nonik Belada.
“Pokoknya cantik, dengan rambutnya “yang pirang tergerai sebahu,” kenang Mbak Ulva.
Yang mengejutkan Mbak Ulva, tiba-tiba saja perempuan tersebut kepada dirinya berkata singkat: “saya ikut…”
Anehnya, mimpi serupa juga dialami oleh suami dan salah seorang anak Mbak Ulva. Mereka juga merasa didatangi seorang wanita cantik jelita dalam mimpinya.
“Yang sempat saya tidak habis mengerti, mengapa mimpi serupa itu terjadi pada malam yang sama,” ujar Mbak Ulva heran.
“Yang lebih mengherankan lagi, perempuan tersebut kepada suami dan anak saya juga bilang mau ikut,” lanjutnya.
Karena kesibukan masing-masing, baik Mbak Ulva-ataupun suami dan anaknya, tidak lagi memikirkan mimpi yang dialaminya itu. Namun suatu hari pascamimpi yang nganeh-anehi itu, salah satu putra Mbak Ulva yang juga seorang pemain kuda luping mengalami trance. Dalam keadaan trance itulah putra Mbak Ulva yang bernama Geraid ini mendadak berlari ke sebuah rumpun bambu. Karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka Mbah Ulva dengan perasaan harap-harap cemas mengikuti kemana putra berlari.
Apa yang terjadi berikutnya, setelah berada di rumpun bambu itu? Tiba-tiba saja. Gerald merogohkan tangannya ke rumpun bambu yang penuh duri itu. Anehnya, tanpa luka sedikitpun. Bahkan, setelah tangannya keluar dari rumpun bambu yang dirogohnya, sebuah akik telah berada di genggaman tangannya.
“Dan akik itu memiliki dua muka. Yang satu sisi ada gambarnya perempuan cantik bergaun putih transparan, sedang sisi yang lainnya terdapat angka delapannya,” terang Mbak Ulva.
Namun yang jelas, hampir dalam setiap pagelarannya Grup Jaranan GB selalu menarik perhatian penonton karena peristiwa-peristiwa supranatural yang demikian. Batuan akik ataupun bendabenda pusaka seperti keris dan tosan aji yang didapatkan mengikuti proses trance pemainnya, biasanya akan diberikan secara cuma-cuma kepada tuan rumah yang nanggap jaran itu atau kepada para penontonnya. Ada pula sebagian yang disimpan sebagai koleksi para pemain dan pengurus grup jaranan tersebut.
Menurut Trias Kuntadi dan Mbak Ulva, yang mudah terbaca itu jika yang mengalami trance adalah pemain bantengan. Biasanya, untuk menunjukkan suatu tempat ada akiknya, maka di tempat yang bersangkutan itu saat trance si pemain akan menghujam-hujamkan tanduknya ke tanah.
“Ketika seorang pernain bantengan trance, kemudian menghujam-hujamkan tanduknya ke tanah secara ekstrem, maka hampir bisa dipastikan di tempat itu ada sesuatunya,” ungkap Mbak Ulva.
Yang dimaksud sesuatu itu bisa berwujud batu akik, pusaka atau tosan aji, bahkan benda-benda bersejarah seperti arca yang terpendam.
“Memang, terkadang perlu proses penggalian secara manual dengan cangkul atau secrop, jika benda itu tersembunyi di sebuah kedalaman tanah. Tetapi ada kalanya, cukup dengan tandukan pemain bantengan yang trance itu sudah terlihat bendanya, dan tinggal mengambil saja,” imbuh Trias Kundati.
Tetapi tidak jarang, akik-akik tersebut tibatiba sudah berada di dalam kerongkongan pemain yang trance. Proses masuknya, biasanya berupa sebuah cahaya yang terang menyilaukan. Mendapati yang demikian ini, biasanya satu-satunya jalan untuk mengeluarkan akik yang tertelan itu dengan cara dipaksa untuk muntah bagi pemain yang bersangkutan.
“Untungnya, selama ini yang sampai tertelan oleh pemain-pemain yang trance itu hanyalah batu akik, bukan keris atau ujung tombak. Sungguh, kami semua krew Jaranan GB ini tidak berharap hal itu terjadi,” kata Mbak Ulva. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)