Cerita Kisah Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: BERBURU PESUGIHAN DI CURUG GLONTO LORO, WONOSOBO

Panggonan Wingit: BERBURU PESUGIHAN DI CURUG GLONTO LORO, WONOSOBO

Curug Glonto Loro hanyalah sebuah air terjun kecil, yang terletak di tepi jalan raya yang membelah Desa Jangkrikan, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Di curug inilah, konon bersemayam Glonto Loro, ratu siluman babi yang bisa memberikan pesugihan bagi siapa yang memujanya.

 

Secara kasat mata, curug Glonto toro merupakan sebuah air terjun kecil setinggi tak lebih dari 75 meter, namun terlihat indah. Karena keindahannya pula, membuat curug ini sering jadi jujugan para anak muda untuk berekreasi. Ada potensi wisata tersembunyi di sini.

 

Tapi, tak ada yang menyangka, di balik keindahan curug Glonto Loro itu, menyimpan sebuah mrusteri. Ya, di curug ini, sering dijadikan tempat ritual untuk mendapatkan pesugihan babi ngepet.

 

“Penguasa gaib curug Glonto Loro ini Putri Celeng. ratu siluman babi yang suka maujud menjadi sosok wanita yang sangat cantuk Kabarnya, dia itu bisa memberikan pesugihan, ujar Widaryanto (55), salah satu tokoh masyarakat desa Jangkrikan.

 

Dari cerita kakek buyut Pak Wid, demikian laki-laki ini akrab disapa, bahwa sejak dulu, curug Glonto Loro memang dikenal sebagai tempat yang sangat angker dan dikeramatkan hingga kini.

 

Pada hari-hari tertentu, di lokasi ini sering dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ritual ngalap berkah. Karena tak ada juru kunci, maka siapa saja yang melakukan ritual di sini, bisa langsung datang ke curug Glonto Loro ini. Namun anehnya, para pengalap berkah yang datang justru dari luar-luar kota, seperti Jogja, Solo, Semarang, serta dari luar-luar Jawa.

 

Kalau dari Jogja, menurut Pak Wid, kebanyakan berasal dari kalangan kraton. Dari pengakuan para pelaku sesirih itu, kedatangan mereka dengan beragam tujuan. Kalau dari kalangan kraton, umumnya untuk bertujuan menarik benda-benda pusaka yang banyak tersimpan di sini.

 

Konon, di curug ini tersimpan sebuah golek kencono dari emas, yang hingga kini belum ada bisa yang mengambilnya. Golek inilah yang diburu banyak pengalap berkah. Namun karena golek ini merupakan simbol kekayaan (pesugihan), maka Putri Celeng sebagai pemiliknya tak mau golek ini lenyap begitu saja dari genggamannya. Itulah yang menjadikan curug ini tetap memancarkan auranya sebagai tempat mendapatkan pesugihan.

 

“Sebenarnya, tujuan apa saja bisa disampaikan di sini. Tapi curug Glonto Loro ini memang identik dengan pesugihan,” terang Pak Wid, yang mendengar hal ini dari kakek buyutnya.

 

Nah, tak jauh dari curug Glonto Loro itu, tepatnya ke selatan lagi, ada sebuah batu besar yang terletak persis di tikungan. Batu ini, oleh warga setempat disebut dengan Watu Lawang. Watu Lawang ini juga bukan sembarang batu. Batu sebesar gunung ini ternyata juga ada kaitannya dengan curug Glonto Loro tadi.

 

Cerita Pak Wid, dulu, setiap pengalap berkah yang akan lelaku di curug Glonto Loro, entah itu untuk mencari pesugihan maupun lainnya, pastilah akan menuju Watu Lawang ini. Di batu inilah, ada sebuah pintu gaib, yang menghubungkan ke goa gaib di curug Glonto Loro itu, yang diyakini sebagai kratonnya siluman babi.

 

Dulu, cerita Pak Wid, Watu Lawang ini ada juru kuncinya. Namun setelah juru kunci yang bernama Mbah Sudi meninggal, dan tak ada yang meneruskannya sebagai kuncen, maka setiap ritual bisa langsung dilakukan di curugnya.

 

Sepeninggal Mbah Sudi, tak ada yang bisa membuka pintu gaib itu hingga Kini. Karena tak ada juru kunci, maka pengalap berkah disarankan untuk mendapat bimbingan paranormal atau dukun yang tahu seluk beluk soal curug Gionto Loro ini.

 

“Itulah kenapa disebut dengan Watu Lawang, karena memang pintu itu menuju goa gaib menuju kratonnya Gionto Loro. Sebenarnya, Watu Lawang ini pintu belakang menuju goa itu. Pintu utamanya ada di goa Si Gluduk di desa Gondowulan, 5 km dari sini. Dan hanya Mbah Sudi yang punya mantera khusus untuk membukanya,” jelas Pak Wid.

 

Konon ceritanya pula, Presiden Sukarno pernah bersembunyi di goa gaib ini dari kejaran orang-orang Belanda yang memburunya. Bung Karno ini memasuki goa itu melalui Watu Lawang ini. Dan keberadaan goa gaib ini hanya bisa dilihat oleh orangorang yang mempunyai ilmu supranatural tinggi.

 

Secara kasat mata, ujar Pak Wid, para pengalap berkah yang melakukan ritual di curug Glonto Loro ini tak terlihat. Tahu-tahu saja, ada beberapa orang yang datang ke lokasi ini, untuk menjemput mereka. Dan hal ini, seringkali terjadi. Itulah yang menjadi keyakinan, kalau curug keramat ini sering dijadikan tempat untuk melakukan ritual.

 

Lantas, apa sih syaratnya untuk bisa mendapatkan pesugihan Glonto Loro ini? Karena tak ada juru kunci yang merawatnya, seperti umumnya tempat-tempat keramat lainnya, maka siapapun yang akan melakukan ritual pesugihan di sini, bisa melakukannya sendiri dengan bimbingan Spiritual dari dukun pesugihan.

 

Namun setahu Pak Wid, yang mendengar cerita ini dari kakek buyutnya, sesajen yang biasa digunakan untuk ritual di sini, hanya kembang telon dan kemenyan, beberapa perlengkapan make up wanita, dari sisir, bedak, lipstik, serta kaca. Namun yang tak boleh dilupakan, adanya ingkung bebek. Semua sesajen tadi, dipersembahkan pada Putri Celeng, penguasa gaib curug tersebut.

 

Konon ceritanya pula, di bawah curug tersebut ada sebuah goa. Namun goa ini, hanya bisa dilihat secara gaib, atau tak kasat mata. Nah, di goa inilah, ritual pesugihan dilaksanakan. Untuk bisa memasuki goa gaib ini, diperlukan ritual dengan uborampe tadi.

 

“Kalau pinuwunannya dikabulkan, maka tiba-tiba saja pengalap berkah akan berada di sebuah goa. Nah, di goa ini, mereka akan ditemui Putri Celeng, yang datang dan maujud dalam sosok wanita cantik,” ungkap Pak Wid.

 

Pak Wid mengibaratkan, ritual ini untuk melamar Putri Celeng. Jika lamarannya diterima, cerita Pak Wid, maka Putri Celeng akan datang menemui calon pemujanya ini. Jika nasib sedang mujur, hanya dalam waktu maksimal 3 hari, maka lamarannya akan diterima. Tapi kalau memang bukan pulungnya, meski sudah tirakat hingga berhari-hari, belum tentu lamarannya akan diterima.

 

Konon ceritanya pula, setelah bertemu Putri Celeng, maka pencari pesugihan harus mau melayani Putri Celeng berhubungan intim. Meski sebutannya Putri Celeng, namun setiap kali menemui pemujanya, putri siluman babi ini akan menampakkan wujudnya menjadi wanita yang sangat cantik. Bukan dalam bentuk babi. Jadi siapapun yang memandangnya, pasti akan terpikat, dan tak akan bisa menolak kemauan putri siluman babi ini berhubungan intim.

 

“Hubungan seks itu syarat mutlak yang harus dipenuhi. Itu sebagai penanda kalau lamarannya diterima, maka sejak itupula, dia resmi menjadi pengikut Putri Celeng. Dari hubugan intim ini, maka ilmu babi ngepet sudah merasuk ke jiwa penganut pesugihan itu,” kata Pak Wid lebih jauh.

 

Tahap selanjutnya, akan terjadi perjanjian gaib diantara keduanya, Putri Celeng sebagai pemberi pesugihan, dan pengalap berkah sebagai pemujanya. Soal perjanjian gaib ini, yang tahu hanyalah mereka berdua, apa isi dan syarat-syaratnya.

 

Setelah kontrak perjanjian ini ditandatangani, maka pengalap berkah bisa pulang, lantas di rumahnya harus mempersiapkan sebuah kamar khusus. Nah, di kamar inilah, nantinya pelaku pesugihan ini akan bisa merubah dirinya menjadi babi jadi-jadian, atau babi ngepet.

 

Setelah menjadi babi ngepet, atau manusia setengah Siluman babi, mereka bisa mencari pesugihan, dengan cara mengambil uang (mencuri). Cara mengambil uangnya juga sangat mudah. Cukup dengan mengendus-ngendus rumah calon korbannya. Maka diyakini, uang yang diambil akan hilang secara misterius.

 

Uang-uang yang telah diambil secara gaib ini, akan terkumpul dengan sendirinya di kamar khusus yang telah disediakan tadi, di rumah pelaku pesugihan babi ngepet ini. Ada sebuah wadah khusus yang telah dipersiapkan untuk menampung uang-uang itu.

 

Pak Wid juga tak tahu pasti, apakah banyak yang berhasil dengan ritual pesugihan di curug Glonto Loro ini. Meksipun berhasil, tentunya para pencari pesugihan ini akan menutup rapat-rapat tujuannya Itu.

 

Toh begitu, Pak Wid hanya mengingatkan, karena mencari pesugihan itu termasuk jalur yang sesat, disarankan untuk tidak menempuh jalan ini. Karena semua itu juga tidak gratis, tapi ada tumbal nyawanya.

 

“Kalau masa kontraknya sudah habis, jika pelaku pesugihan itu meninggal, dia akan menjadi pengikut Putri Celeng di alam sana. Selama menjalani pesugihannya itu, setiap 40 hari sekali, harus melayani Putri Celeng itu berhubungan intim,” ujar Pak Wid.

 

Bagi warga Jangkrikan sendiri, soal keangkeran curug Glonto Loro ini sudah tak asing lagi. Kabarnya, Putri Celeng ini hingga sekarang sering menampakkan diri pada saat-saat tertentu.

 

Di curug ini sering terlihat adanya penampakan seorang wanita cantik tengah asyik mandi. Nah, setiap putri ini muncul, biasanya akan diikuti dengan munculnya babi-babi di sekitar kawasan itu.

 

Pak Wid meyakini, babi-babi ini adalah para pengikut Putri Celeng, yang berasal dari para penganut pesugihan yang memujanya. Adanya babi-babi ini juga sudah dipahami betul oleh warga setempat. Dan masyarakat setempat pantang untuk mengganggu babibabi ini. Ada sebuah cerita, Kenapa warga sekitar tak berani mengotak-atik keberadaan babi-babi ini.

 

Cerita Pak Wid, puluhan tahun silam, ketika babi-babi ini muncul, warga sekitar dibuat bingung. Karena takut babi-babi ini akan merusak tanaman pertanian yang tengah digarap, ada beberapa warga yang membunuh babi-babi ini. Lantas apa yang terjadi?

 

Ternyata, Putri Celeng sebagai pimpinan babi-babi ini tak terima. Diapun mengadakan pembalasan. Caranya, dengan membunuh orang-orang yang telah membunuh anak buahnya itu. Konon ceritanya, tak lama setelah itu banyak warga Jangkrikan yang tewas dengan cara yang misterius. Banyak yang menduga, mereka mati jadi korban keganasan siluman babi.

 

“Teror siluman babi itu baru berhenti setelah para sesepuh desa mengadakan ritual permintaan maaf. Sejak itu, tak ada yang berani mengusik keberadaan babi-babi itu,” tutur Pak Wid.

 

Ada semacam perjanjian gaib antara para sesepuh desa dengan para siluman babi, untuk tak saling mengganggu. Itulah kenapa, kata Pak Wid, pesugihan ini tak berlaku bagi warga Jangkrikan.

 

Terlepas dari cerita mistis yang ada di curug Glonto Loro ini, Pak Wid menilai, kalau curug ini terlihat sangat indah, dengan pemandangan alam yang menawan di sekitarnya. Pak Wid sangat berharap, curug ini bisa dijadikan sebagai salah satu obyek wista alam andalan Wonosobo, dan bisa digarap secara serius. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: Sumur Banger Penarik Jodoh

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: Ortuku Pemuja Pesugihan

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: REJEKI PEMBERIAN WANITA GAIB

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!