Layanan Kami: TKI TERPURUK, BANGKIT SAAT PULANG KAMPUNG
Pertama aku berterima kasih pada Tuhan, yang telah membuka mata hatiku yang selama ini tertutup. Kuaiku, hidupku selama ini berada dalam gelimang dosa yang tak ku sadari. Aku berpikir bahwa aku sudah berada di jalan yang benar, tapi mengapa aku selalu dalam kesulitan, rasanya sepanjang hidupku tak pernah aku merasa bahagia. Aku kemudian mempersalahkan Tuhan yang telah memben kehidupanku yang sengsara.
Tapi beruntung aku bertemu dengan Kyai Pamungkas. Berkat bimbingannya, aku punya keberanian untuk bangkit dari kehancuran dan keluar dari gelimang dosa itu. Aku sempat frustasi sampai dl titik nadir hingga aku nyaris bunuh diri. Tapi aku teringat bayangan anak semata wayangku yang menunggu di kampung. Apa yang akan terjadi atas anakku Jika aku mati. Bukankah dia akan lebih menderita dengan hidup tanpa ayah dan ibunya. Itu yang diingatkan Kyai Pamungkas dan menjadikan semangat untuk aku bangkit.
Aku menderita selama hidup di negeri orang. Aku menjadi buruh ilegal selama 3 tahun di Malaysia. Setiap hari aku selalu dibayangi rasa takut tertangkap aprat keamanan. Hari-hariku hanya aku habiskan untuk mengurus sebuah rumah kecil, di tengah perkebunan kelapa sawit. Di rumah Itu ada beberapa pekerjan Indonesia yang juga ilegal. Tugasku adalah mengurus semua keperluan orang-orang itu, termasuk keperiuan bos yang menggajiku.
Selama di Malaysia, aku berkali-kali mendapat perlakuan kasar, baik dari majikan dan dari sesama buruh. Aku juga beberapa kali menjadi pelampiasan nafsu syahwat para lelaki yang ada di perkebunan itu. Apa dayaku, aku hanya seorang wanita yang tak bisa berbuat banyak di tengah perkebunan yang jauh dari keramaian itu. Ironisnya, pacarku yang aku sangka baik pun berbuat sama padaku. Ia menelantarkan aku setelah puas menikmati tubuhku.
Aku benar-benar frustasi, dan saat Itulah terpikir olehku untuk bunuh diri. Betapa tidak, malam disaat-saat terakhirku kerja di Malaysia, aku mendapati pacarku selingkuh dan memutuskan hubungan denganku. Malam berikutnya aku juga mendapatkan perlakuan kasar dan pemerkosaan dari para pekerja perkebunan yang mabuk. Tiga hari kemudian, aku juga mendapat kabar dari majikanku, la hanya akan membayar gajiku selama 1 tahun saja. Sisa gajiku yang 2 tahun akan ia bayar jika aku kemball ke Malasysia.
Seakan dunia Ini hendak runtuh, aku tak kuasa berbuat apapun. Yang ada hanya frustasi dan hendak bunuh diri. Hanya rasa itulah yang ada di benakku saat Itu. Beruntung aku dibimbing seorang teman untuk mengkonsultasikan masalahku pada Kyai Pamungkas. Beliaulah yang menguatkan batin dan semangatku. Beliau pula yang mengingatkan aku punya keluarga dan seorang anak yang menungguku di rumah. Kepadaku Kyai Pamungkas menyarankan untuk pulang ke Indonesia saja. Katanya rejekiku bukan di negeri orang tapi di negeri sendiri. Aku harus bekerja dan membuka usaha sendiri di kampung halamanku.
Malam itu setelah aku berkonsultasi dengan Kyai Pamungkas, aku mimpi ditemui seorang lelaki berjubah putih. Kepadaku sosok itu meminta aku pulang apapun yang terjadi. Ia seperti tak rela aku berada jauh di negeri orang meninggalkan anak dan orang tuaku. Meski tak berkata banyak, aku tahu ia tak mau aku berlama-lama di Malaysia.
Akhirnya aku pulang ke Indonesia setelah 3 tahun. Aku pulang hanya berbekal sedikit uang. Aku berjanji pada mereka aku akan kembali ke Malaysia. Tapi tentu saja janji Itu hanya bohong belaka. Aku tak mau kembali ke sarang harimau. Aku tak mau menderita lagi dan menjadi budak di sana.
Tentu saja kepulanganku itu disambut suka ria oleh anakku yang baru berusia 7 tahun Itu. Ia tak tahu apa yang terjadi atas diriku selama di negeri orang. Demikian juga dengan orang tuaku, mereka tak tahu betapa menderitanya aku di sana. Dan pulang tanpa membawa uang, tentu saja membuat mereka bertanya tanya. Yang paling membingungkan adalah bagaimana aku bisa membayar hutang. Sebab untuk berangkat ke Malaysia Itu, aku sempat menggadaikan sawah dan kebun milik orang tuaku.
Dalam kebingungan itu, sekali lagi aku menghubungi Kyai Pamungkas. Kali Ini aku memberanikan diri menemuinya di tempat prakteknya. Aku ceritakan semua keluhanku selarna aku berumah tangga dengan mantan suami. Aku ceritakan pula masalahku selama aku di Malaysia. Dan tentu saja masalah yang kemudian menjeratku sekarang.
Dari sekian panjang konsultasiku dengan Kyai Pamungkas, beliau menyarankan aku untuk menggunakan piranti Ruwat/Ryqyah/Bersih diri dan Buka Aura Pemikat. Menurutnya dengan kekuatan gaib yang ada dalam piranti itu aku bisa bangkit dari keterpurukan. Aku akan menemukan jalan hidupku sendiri, jalan hidup yang lebih baik. Dan tentu saja yang terpenting adalah masalah rejeki dan usahaku.
Sejak saat itu aku mulai merintis usaha kecil-kecilan, membuka warung sembako. Kebetulan lokasi rumahku cukup strategis di tepi jalan raya yang ramai dan dekat pasar. Setengah tahun kemudian seseorang mempercayaiku untuk membuka gorosir rokok dan makanan ringan. Tentu saja aku menyambutnya dengan senang hati. Dan sejak saat itulah aku bisa memiliki usaha besar serta gorsir sembako di mana-mana. Kini aku telah memiliki 5 grosir sembako dan makanan ringan yang sangat eksis di daerahku. Alhamdulillah. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)
