Kisah Mistis: SEMAR GUGAT
DALAM cerita sejarah Purwo dalam lakon Semar Membangun Kayangan, diawali dengan cerita isieran di Negara Amarta, yang diceritakan sedang mengalami Kedukaan Karena dilanda keterpurukan negeri di segala bidang.
Hal ini ditandai dengan selalu gagalnya pembangunan Candi Sapto Hargo yang merupakan bekas tempat tinggal mendiang Begawan Polosoro yang merupakan kakek buyut dari pandawa.
Padahal sudah banyak para ahli yang dikerahkan baik teknokrat, ekonom, termasuk politikus juga terlibat, tetapi tetap saja gagal. Bahkan seorang Sri Kresna yang terkenal sangat pintar pun juga dibuat bingung bahkan dapat salah dalam menganalisa situasi kondisi tersebut.
Sehingga berakibat fatal dengan semakin terpuruknya negeri Amarta. Lebih-lebih ditambah dengan murconya/hilang 3 pusaka dan juga merupakan wahyu keraton yaitu: Jamus Kalimosodo, Tombak Koro Welang, dan Songsong Tunggul Nogo.
Dan hal ini membuat eksistensi negeri Amarta sangat rawan sekali oleh gangguan musuh baik dari dalam sendiri maupun gangguan dan rongrongan dari manca negeri.
Dan cerita di atas, sangat pas sekali dengan situasi dan kondisi yang terjadi di negeri Indonesia saat ini. Banyak orang pintar dan pejabat penyelenggara negara yang bekerja untuk memperbaiki kondisi negeri ini, tapi tidak mampu mengatasi keterpurukan negeri ini.
Situasi yang ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan pembangunan, dan kredibilitas pemerintah sangat dipertanyakan oleh sebagian besar rakyat negeri ini maupun di mata lingkungan internasional.
Hal ini harus diwaspadai, sebab sebenarnya banyak negara lain yang ingin menguasai negeri ini dengan memanfaatkan kondisi ini. Baik secara ekonomi, sumber daya alamnya maupun dari sisi wilayah negara. Dan hal ini sudah jelas-jelas terjadi bukti. Tindakan reklamasi laut oleh Singapura, rebutan batas negara dan pulau dengan Malaysia dan Australia, dll.
Dalam cerita Purwo di atas, yang dimaksud Semar dengan Membangun Kayangan adalah membangun mentalitas dan moral spiritualistas Amarta. Artinya Semar melihat situasi dan kondisi terpuruknya negeri ini, lebih dikarenakan terjadinya dekadensi moral dan spiritualis bangsa, sehingga sebagai “Pamomong” merasa berkewajiban untuk mengingatkan dan melakukan usaha membangun mental dan moral spiritualitas bangsa.
Tapi upaya Semar ini ditanggapi lain oleh Sri Kresna dan dianggap akan mbalela sehingga perlu dilakukan tindakan pengamanan represif dan seperti halnya negeri Amarta, Bangsa Indonesia juga mengalami hal yang demikian, artinya seorang yang sangat pintar seperti Sri Kresna pun dapat salah dalam mengambil kebijakan.
Dan saat ini banyak orang yang sangat saintis yang sangat mengunggulkan pendidikan barat sebagai kiblatnya, Semua hal harus bisa diilmiahkan dengan dasar ilmu pengetahuan yang dikuasainya. padahal tidak semua peristiwa atau Tenomena alam dapat diterangkan menurut dasar ilmu pengetahuan karena keterbatasan manusia itu sendiri dibandingkan dengan ilmu Allah Yang Maha Agung yang sangat luas.
Kebanyakan setelah terbentur dan tidak mampu menjelaskan suatu peristiwa secara ilmiah, maka akan berkelit dengan mengatakan itu semua merupakan keajaiban alam, atau kalau peristiwa buruk dikatakan sebagai bencana.
Kalau kita menurut sejarah mengenai kepemimpinan bangsa Indonesia, maka dapat dikelompokkan dalam 2 fase utama, yaitu:
1. Fase masa sebelum Proklamasi Kemerdekaan, yang terdiri dari:
a. Masa zaman Purwo
b. Masa zaman kerajaan tengah: era kerajaan Majapahit, Padjadjaran, dll.
c. Masa zaman kerajaan Islam: Demak, Mataram Islam, dll.
2. Fase masa sesudah Proklamasi Kemerdekaan, yang terdiri atas:
a. Masa Orde Lama
b. Masa Orde Baru
c. Masa Orde Reformasi.
Dan apabila kita telah lebih jauh dan diperbandingkan, mengenai seberapa jauh tingkat kepemimpinan bukan semata-mata kekuasaan absulutismenya, maka tingkat gradenya menunjukkan grafik penurunan.
Hal ini dapat digambarkan dalam gambar Grade Pyramida Kepemimpinan berikut:
Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka kita dapat mempelajari mengenai sifat dan kepemimpinan zaman dahulu dengan membuka kitab-kitab kuno yang ada dan masih tersimpan sangat baik di Museum Keraton baik di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat maupun di keraton Surakarta Hadiningrat.
Dan perlu diketahui yang hingga saat inipun masih ada kitab atau serat yang masih Winadi. Yang paling sering kita ketemukan adalah istilah “Sabdo Pandito Ratu, omong sepisan tan keno Wila-wali lan waroto wong sak negoro” yang demikian ini mempunyai arti.
Perintah atau titah raja bersifat tegas tapi bijaksana layaknya seorang pandito, dan sekalian dikeluarkan maka merata untuk semua rakyatnya dan tidak membeda-bedakan status serta kedudukannya.
Coba anda bandingkan sendiri mengenai kisah Ratu Sima yang menghukum potong tangan adiknya sendiri, karena melanggar peraturan negara, dengan upaya penegakan hukum di negeri kita saat ini. Sungguh sebuah tauladan dari nenek moyang kita sendiri yang sangat luhur, tapi kita tidak pernah berupaya sungguh-sungguh untuk menauladaninya.
Salah satu penyebab utama keterpurukan negeri ini, karena mental dan moral spiritualis bangsa ini yang mengalami kemerosotan. Dan salah satu penyebabnya adalah tingkat kemajuan pendidikan kita yang kebanyakan beroritentasi ke negeri manca/barat dengan Amerika sebagai tokoh utamanya, yang kemudian budaya barat begitu menguasai segala sendi kehidupan kita.
Dan pada akhirnya budaya asli kita yang adiluhung justru terdesak atau bahkan kita berusaha membuang identitas budaya asli. Dan hal ini bisa kita lihat dengan sikap skeptis sebagian pemimpin negeri ini dengan pendapat atau masukan dari para spiritualis untuk perbaikan kondisi negeri ini.
Sikap nanti dan malu-malu karena dianggap tidak logic atau ilmiah lebih ditonjolkan ketika berhadapan dengan budaya spiritual asli yang bersifat tradisional. Tapi perlu diketahui, bahwa bangsa Amerika yang sedemikian maju dalam ilmu pengetahuan, ternyata diam-diam sudah sejak lama mempergunakan jasa dan kemampuan spiritualis mereka yang sangat unik dan spesifik.
Dengan menempatkan mereka dalam lembaga-lembaga otonom pemerintahannya seperti FBI, CIA, NASA, dll. Mereka justru sangat menghargai dan mengakomodasi kemampuan mereka dan terbaukti, banyak kemajuan yang diperoleh oleh bangsa Amerika karena peran dan sumbangsih para spiritualis mereka.
Untuk lebih memperkuat dalam upaya mengeksplorasi kemampuan spiritualis yang tidak terbatas ini, maka pemerintah Amerika mendirikan study-study di Universitas-universitas ternama mereka.
Sungguh sangat aneh apabila kemampuan seperti Meraga Sukma yang dinegeri ini hanya dikuasai oleh segelintir spiritualis sejati, tapi di Amerika justru diajarkan kepada para mahasiwanya. Dan bisa-bisa kita menjadi merasa aneh dengan segala hal yang terjadi, justru kebodohan kita sendiri.
Untuk itu, mudah-mudahan kita semua cepat disadarkan dari nina bobok ini, sehingga kita mampu bangkit dari kondisi terpuruk ini. Masihkah butuh bencana berapa kali dan apabila untuk membuat kita menjadi sadar dan eling dengan arti dan tujuan perjalanan hidup ini.
Semoga Gusti Ingkang Moho Agung segera menganugerahkan kesadaran kepada kita semua, sehingga kita cepat dapat terhindar dari hal yang lebih buruk lagi. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)