Kisah Mistis: JENAZAH SEORANG PEMABUK
Akibat kepentingan visum, kuburan Johan kembali. Anehnya, jenazahnya telah terabaikan, posisi jenazah telah terbalik dari yang seharusnya Apa yang tarjadi…?
Bagaimana bisa generasi muda menjadi harapan bangsa, kalau dia terlibat pelaku berbagai tindak kejahatan, miras dan narkoba. Apalagi yang paling banyak terlibat di dalamnya ada para generasi muda itu sendiri. Ini adalah sebagaian contoh kecil. Sel saja Johan (bukan nama sebenarnya). Usianya baru 25 tahun. Namun separuh usia dia buat menghamburkan uang, dan beberapa kali masuk penjara.
Kalau foya-foya sekadar makan bersama teman di restoran atau beli ini itu. sah-sah saja. Tapi Johan justru menghabiskan uangnya di meja judi, pelacuran, mabok-mabokan, pesta miras maupun narkoba, pemalakan, penodongan dan bahkan pemerkosaan. Padahal kurang apa lagi dia. Mau minta apa saja, Johan cukup tinggal bilang dan sudah pasti dikabulkan 100%, karena Johan selain anak semata wayang, juga dari keluarga berada. Karenanya pula Johan sangat dimanja oleh kedua orang tuanya, dan akhirnya jadilah anak manja itu salah arah dalam pergaulannya. Hingga usianya yang 25 tahun tersebut, Johan tidak pernah mendapatkan uang satu senpun dari hasil keringatnya sendiri. Kecuali dengan cara malak dan merampok.
Johan adalah seorang pemalas dan tidak mau bekerja untuk mencari uang yang halal. Kerja rutinnya cuma makan dan tidur, selain judi, mabok-mabokan dan ke tempat pelacuran. Entah berapa banyak sudah harta dan uang dihamburkan Johan untuk kegiatan haramnya itu. Sampai akhir semuanya berubah, dengan waktu yang sedemikian cepat.
Keluarga Johan 13 tahun silam adalah keluarga terpandang dan paling kaya di kampungnya. Namun kini kehidupan mereka sudah berubah dan mulai bangkrut. Parahnya lagi, di tengah keluarganya yang berubah miskin Johan bukannya mau berubah atau sadar akan perbuatannya, dia malah semakin menjadi-jadi.
Bahkan sekarang dia sudah semakin berani membantah atau membentak kedua orang tuanya, jika permintaannya tidak dikabulkan. Tidak jarang orang tuanya menjadi bulan-bulanan akibat perbuatannya.
Suatu hari, Johan meminta uang sebanyak satu juta rupiah untuk keperluan judi. Karena tak ada uang sejumlah itu, permintaan ini tidak dikabulkan oleh kedua orang tuanya. Selain memang tidak ada uang sebesar itu, mereka juga tak mau memberi sebab mereka tahu uang tersebut digunakan Johan untuk jalan haram.
Akibatnya, Johan sangat marah, dan membentak ibunya hingga terjatuh ke lantai. Na’udzubillah min dzalik.
“Masya Allah… Johan… Johan… Kapan kamu sadar, Nak?” Sesal sang ibu lirih sambil mengurut dadanya.
“Kalau Ibu tidak bisa menyediakan uang tersebut hingga besok pagi, maka rumah kontrakan ini akan aku bakar!” Demikian ancam Johan kepada Ibunya.
Perilaku Johan semacam ini sudah sering dibuatnya, baik terhadap Ibu maupun Ayahnya.
Dan yang terakhir ini memang benar-benar keterlaluan dan tidak punya perasaan iba walau sedikitpun.
Di hari yang lain, terjadi lagi masalah. Sebenarnya masalahnya cukup sepele saja. Ketika itu, Johan bangun tidur sekitar pukul 09.30 pagi, dan dia minta disediakan air hangat untuk mandi dan nasi beserta lauk pauknya. Tentu saja Ibunya tidak bisa menyediakan makanannya dengan serta merta, maklum belum saatnya untuk memasak di dapur.
“Ibu belum sempat memasak. Sabariah sedikit, Nak. Sebentar lagi Ibu buatkan nasi goreng untukmu”.
Mendengar jawaban ibunya tadi, Johan menjadi berang dan alat memasak berupa panci ditendangnya ke arah ibunya dan tepat mengenai wajah. Sehingga wajah ibunya yang mulai keriput itu berlumuran darah.
Betapa sedih dan sakitnya perasaan seorang Ibu, sehingga dia tidak bisa lagi mengendalikan emosinya. Bahkan ketika ayahnya datang untuk menenangkan suasana, juga ikut kena bentak Johan.
“Johan! Kau memang anak durhaka dan tindakanmu sungguh sudah melampaui batas. Kau memang anak celaka!” Kata sang ibu dalam sumpah serapahnya…
Tentang jam dinding berbunyi sebanyak 3 kali, yang berarti menandakan hari sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Entah kenapa malam itu kedua orang tua Johan tidak bisa tidur, bahkan memajamkan mata pun nyaris tidak bisa.
Mereka berdua bingung memikirkan tabiat Johan yang tidak berubah sama sekali. Sebagai orang tua, Ibu Johan menyadari dan menyesali akan ucapan sumpah serapahnya terhadap anaknya. Dia takut kalau ucapannya itu benar-benar menjadi kenyataan.
Sang sangat menyesali kekhilafannya, dan meneteskan air mata karenanya. Tapi apa hendak dikata, ibarat terperosok kaki mudah diangkat, tapi terperosok kata-kata tidak bisa dicabut.
Ketika jam sudah menunjuk ke pukul 03.30, terdengar suara ketukan pintu beberapa kali. Ayah Johan pun segera membukakan pintu, karena masih belum tidur.
“Eh…Nak Farid. Mau nginap di sini ya, ayo masuk!” Ajak ayah Johan.
“Terima kasih, Pak. Saya cuma mengabarkan, bahwa Johan mengalami kecelakaan di jalan raya,” jelas Farid dengan gemetaran.
“Apa?” Sahut ayah Johan dengan kaget. “Lalu di mana Johan sekarang?” Tanya ibu Johan ikut menimpalinya dari belakang. “Sebentar lagi dia dibawa kemari, Bu!” Sahut Farid lagi dengan singkat.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Johan telah meninggal dunia karena kecelakaan di jalan raya. Menurut dugaan sementara, Johan mengendarai sepeda motor dalam keadaan mabuk. Hal ini dikuatkan dengan bau alkohol yang keluar dari mulutnya.
Ketakutan atau firasat seorang ibu kini menjadi kenyataan. Betapapun bencinya terhadap anak, tapi jika sudah melihat sekujur tubuh anaknya yang sudah tidak bernyawa lagi, maka sirnalah segala rasa kebencian yang terpendam.
Sang ibu hanya mampu meratapi nasib malang anaknya yang mati dengan tragis. Namun semua itu memang sudah sepantasnya diterima Johan, bahkan itupun belum cukup jika dibanding dengan perbuatan selama ini terhadap kedua orang tuanya.
Memang benar! Kutukan seorang ibu akan menjadi kenyataan. Dan yang lebih menyakitkan perasaan kedua orang tua Johan lagi adalah, sebagaian masyarakat pada enggan untuk menshalatkan jenazah Johan tersebut. Karena menurut mereka, orang yang meninggal dunia dalam keadaan mabuk akibat minuman khamar maupun jenis narkoba lainnya tidak menjadi keharusan untuk dimandikan atau dishalatkan.
Sehari kemudian beberapa petugas polisi mendatangi rumah keluarga Johan, mereka menyampaikan bahwa ada laporan Johan dipukul dengan benda keras dan didorong oleh seseorang hingga terjatuh dari sepeda motornya. Karenanya petugas polisi mau membongkar jenazah Johan yang sudah dikuburkan kemarin guna mendapatkan visum atau otopsi.
“Biarlah, Pak, jenazah Johan tidak usah dibongkar maupun divisum. Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan semuanya. Apapun penyebab kematiannya,” pinta ayah Johan dengan pasrah.
“Kami hanya menjalankan , tugas, dan ini demi tegaknya 2. keadilan, Pak!” Kata sang komandan Polisi.
“Kalau begitu, terserah Bapak ap. saja,” sahut ayah Johan lagi.
Penggalian kuburpun dilakukan dengan dibantu oleh masyarakat sekitar. Baru sekitar 20 Cm. dilakukan penggalian, namun sudah tercium bau tidak sedap yang menyengat hidung. Semakin dalam tanah yang digali semakin tercium bau busuk bercampur seperti bau hangus.
Yang menghebohkan adalah tidak ditemukannya jasad Johan, padahal menurut ukuran dalam galian kubur sudah pas. Namun ukuran lebarnya menyempit dari ukuran semula. Kendati belum ditemukan jasad Johan, namun bau busuk tetap saja menyengat hidung.
Anehnya, jangankan jasad Johan, tanda-tanda lainnyapun tidak ditemukan samasekali. Sekitar 50 Cm. kemudian dari ukuran dalam kubur semula, baru ada tanda-tanda jenazah Johan ditemukan. Lagi-lagi terjadi keanehan yang luar biasa, dimana letak posisi jenazah menjadi jadi terbalik dari semula.
Kalau biasanya wajah mayat menghadap ke kiblat, justru sangat terlihat dia membelakangi kiblat. Bahkan posisi yang semestinya ditempati bagian kepala, justru berpaling pada bagian kaki jenazah. Padahal menurut warga yang ikut meletakkan jenazahnya ke dalam kubur tersebut, sudah jelas-jelas posisi jenazah Johan diletakkan secara benar menurut kebiasaan seorang muslim. Hal tersebut juga dibenarkan beberapa warga yang ikut menyaksikan jalannya penguburan.
Yang lebih mengherankan dan menghebohkan lagi adalah ketika kain kafan pembungkus jasad telah dibuka, ternyata seluruh tubuh Johan hangus seperti terbakar api. Sehingga nampaklah tubuh Johan berwarna merah kehitam-hitaman, dan bahkan sebagian dagingnya hancur dan meleleh. Dan bau busuk pun sangat menusuk hidung, sehingga para petugas polisi maupun penggali kubur terpaksa mengenakan masker.
Kendati seluruh jasad Johan seperti hangus terbakar api, namun kain kafan pembungkusnya justru tidak mengalami rusak sedikitpun.
Akhirnya atas beberapa pertimbangan, maka mayat Johan tidak jadi divisum. Sehingga mayat tersebut kembali dibungkus dengan kain kafan semula,.dan akan dikuburkan kembali ke tempat asalnya.
Belum lagi selesai meletakkan jenazah ke dalam liang lahat yang tampak menyempit dari ukuran semula itu, tiba-tiba tebing kuburan menjadi runtuh dan tanahnya longsor. Sehingga sempat membuat para penggali kuburan kalang kabut dan bahkan salah seorang dari mereka hampir ikut terkubur atau tertimbun tanah hidup-hidup.
Kejadian-kejadian yang benar-benar di luar jangkauan akal manusia di atas tadi, itu tidak lain adalah hanya sebagian kecil dari kekuasaan Allah dan menun
jukkannya kepada manusia.
Dan itu hendaknya benar-benar pula kita sadari dan pahami, agar tidak berbuat sesuka hati, suatu yang melanggar hukum Allah. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)