Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: GADIS TUYUL DARI ASAHAN

Kisah Mistis: GADIS TUYUL DARI ASAHAN

KARENA MEMILIKI KEMAMPUAN MENCURI SEPERTI LAIKNYA TUYUL, GADIS BERUSIA 13 TAHUN INI DIJULUKI “SI GADIS TUYUL” MASYARAKAT DI DUSUN III, KELURAHAN BUNUT BARAT, KECAMATAN PULAU BANDRING, ASAHAN, SUMATERA UTARA, PUN SANGAT TERUSIK. SEPERTI APA KISAHNYA…?

 

SETAHUN belakangan ini, warga yang mukim sekampung dengan gadis belia ini merasa was-was. Mereka sudah tidak tenang lagi menyimpan harta bendanya di rumah, terlebih lagi uang.

 

Ya, Rini Andriani, gadis 13 tahun itu, bagai tuyul. Dia mencuri perhiasan atau uang tanpa ampun. Anehnya, hasil curiannya itu tidak dinikmatinya. Rini tidak pernah membawanya pulang ke rumah orang tuanya, atau menjualnya. Dia menyebut, barang-barang tersebut diberikan kepada teman gaibnya. Keganjilan ini membuat warga resah dan sekaligus prihatin.

 

Anak kedua dari empat bersaudara pasangan suami isteri Ramlan, 39 tahun, dan Yusriana, 37 tahun itu memang menyimpan. keanehan. Kedua orang tua Rini yang bekerja sebagai pembuat batu bata dengan penghasilannya sangat pas-pasan, diperparah lagi dengan ulah Rini. Mereka terpaksa kerap main kucing-kucingan dengan anak gadisnya ini, karena bisa dipastikan, bila Rini keluar rumah pasti ada saja warga yang melapor telah kehilangan uang.

 

“Kami sebenarnya malu dan bingung dengan warga desa. Tapi, mau gimana lagi. Sudah dibawa berobat ke mana-mana tapi tak juga sembuh,” kata Yusriana dengan suara bergetar, ketika penulis menanyakan keanehan yang ada pada diri putrinya.

 

“Kami tidak tahu kenapa Rini mencuri. Saat ditanya, dia mengaku tidak tahu mengapa dia berbuat seperti itu. Dia bisa masuk ke dalam rumah orang walau terkunci,” Yusriana mengisahkan

 

Memang, bagi Yusriana, pengalaman mengandung anak keduanya ini menyisakan sebuah kenangan. Dia mengaku melahirkannya karena terpaksa. Di hadapan penulis, Yusriana coba membalik-balik memori 13 tahun silam.

 

Saat itu, dia melahirkan anak keduanya dengan harapan bisa menjadi kebanggaan keluarga kelak. Selama di kandungan, dia mengaku selalu menjaga tingkah polah dan pesan-pesan dari orang tua, seperti tidak boleh senja hari di luar rumah, serta tidak boleh membunuh binatang. Semua itu dilakukannya agar janin yang berada dalam perutnya menjadi anak yang baik. Karena itu pula, dia pun begitu telaten menghitung hari lahir anaknya itu. Tiap bulan dia memeriksakan kandungannya.

 

Suatu saat, ketika usia kandungannya memasuki 7 bulan, Yusriani merasakan sakit perut yang luar biasa. Sang janin scperti menghentak-hentak, seolah ingin keluar. Tanpa pikir panjang, dia pun pergi ke bidan langganannya.

 

Setelah dilakukan pemeriksaan, alangkah terkejutnya Yusriana. Kata sang bidan, dia akan melahirkan saat itu juga. Mendengar itu, Yusriana tak habis pikir. Tujuh bufan usia kandungan merupakan hal yang tak wajar untuk melahirkan.

 

Meski merasa sulit percaya, namun akhirnya Yusriana mengalah. Prosesi persalinan pun saat itu juga dilakukan. Untunglah sang janin selamat dan sehat.

 

Keanehan muncul setelah anak ini berusia 3 tahun, si anak sering berbicara dan bercanda sendirian. “Waktu itu saya berpikir karena dia masih kanak-kanak, kan wajar saja,” kenang Yusriana dengan nafas berat.

 

Semakin besar, Rini mulai bertingkah di luar batas kewajaran. Apalagi sewaktu duduk di bangku sekolah. Rini sering mencuri barang temannya. Bahkan beberapa kali mencuri uang milik gurunya sendiri.

 

“Kami heran, kenapa anak ini seperti itu. Kalau ditanya, dia mengaku tidak tahu kalau dia mencuri,” sesal Yusriana.

 

Karena seringnya kejadian ini, Yusriaria dan suaminya mulai mencium gelagat yang kurang baik pada diri anaknya. Mulailah mereka berusaha mencari kesembuhan dengan mendatangi sejumlah dukun kampung. Tapi sayang, satu pun tak ada yang menunjukkan hasil. Parahnya lagi, setelah dibawa berobat, biasanya sehari dia beraksi 3 kali setelah diobati bisa mencapai 5 kali mencuri.

 

Ada kisah yang sangat aneh. Suatu ketika, Rini pernah menguras isi celengan milik warga. Namun celengan dari tanah liat itu sama sekali tidak rusak.

 

Tak hanya itu, pernah juga Rini mencuri yang dan perhiasan di rumah seorang anggota TNI dan berhasil ditangkap. Tangannya kemudian diborgol. Anehnya, borgol itu bisa lepas sendiri.

 

Karena ulah Rini, Yusriana dan suaminya pun merasa risih dengan warga. Bahkan, nada-nada sumbang pun kerap terdengar. Mereka dan anaknya dituding bersengkongkol mencuri.

 

“Sakit sekali hati saya diperlakukan seperti itu, mana mungkin kami suruh anak mencuri. Kalau betul, rumah kami tidak akan seperti ini,” aku wanita miskin itu.

 

Di samping kelakuannya yang menjengkelkan itu, ternyata Rini juga punya sifat-sifat yang terpuji. Misalnya saja, dia kerap membantu orang tuanya, baik mencetak batu maupun memasak. Hal tersebut dikatakan salah Seorang tetangganya.

 

“Kalau lagi sehat, ia juga sering main boneka, memasak dan membantu Mamak (ibu)” tegas Riski, kakaknya.

 

Sehat dimaksud adalah ketika Rini tidak dalam keadaan dipengaruhi oleh kekuatan gaib yang mendorongnya untuk mencuri dan berlaku liar lainnya.

 

Begitulah yang dilakukan Rini, saat tidak lagi kumat. Dengan cekatan dia bisa masak tumis kangkung. Hasil masakan itu untuk disantap sekeluarga. Ketika hasil masakannya dinikmati, Rini terlihat begitu senangnya.

 

Tapi, ada hal lain yang membuat keluarga miskin ini cemas. Hingga kini Rini masih sering bicara sendiri. Bahkan, bisa berjam-jam lamanya. Anehnya lagi, di lain waktu, dia juga pandai mengaji. Melihat anaknya seperti ini Yusriana terkadang haru juga. Dia pun kerap berpikir, kalau kelakuan anaknya itu memang di luar kehendaknya sendiri.

 

Rini juga sangat gemar merokok. Tak peduli dengan siapa, dia dengan tanpa beban meminta rokok. Di hadapan penulis dengan tanpa malu-malu dia merokok dengan nikmatnya.

 

Setelah bertamu ke rumah keluarga Rini, penulis juga menemui Nek Jimah. Kabarnya, nenek ini kerap menjadi korban Rini. Uang pensiun dari kebun pernah dicuri gadis ini. Bukan hanya itu, barang-barang berharga seperti setrikaan dan radio mini pun ludes digondol Rini.

 

“Wah, mau gimana lagi. Kalau nuntut, orang itu pun susah,” kata Nek Jimah.

 

Mengenai kelihaian Rini memasuki rumah diakui Nek Jimah. Tanpa sepengetahuanya, gadis belia itu sudah masuk ke rumah bahkan ke kolong ranjangnya.

 

“Gerakannya seperti hantu. Sulit dilihat!” Cerita si nenek.

 

Hal senada juga dikatakan Ningsih, tetangga Rini yang dijuluki Gadis Tuyul ini. Suatu kali, dengan cekatan Rini mengambil kunci lemarinya, lalu membongkar isinya. Untunglah anak-anak Ningsih kala itu memergokinya. Tapi aneh, Rini sepertinya tidak takut dengan siapa pun. Bukannya minta maaf, dia malah cengengesan bagai tak ada masalah.

 

Masyarakat desa itu juga pernah menangkap beramai-ramai. Karena malu, ayahnya mengikatnya pakai kawat tebal, tapi tetap saja lepas.

 

Pernah juga Rini digunduli agar malu keluar rumah. Tapi, anak ini punya akal lain. Dia keluar rumah dengan mengenakan jilbab.

 

Masih ada kisah lainnya. Suatu ketika ada warga yang kecurian membawanya ke Polres Asahan. Namun, pihak Polisi tidak bisa menahan Rini, karena masih dibawah umur. Bahkan saat diperiksa di Polres, petugas bingung dengan jawabannya yang asal-asalan.

 

Untuk mengetahui kegaiban pada diri Rini, penulis sengaja menghubungi Raden Rangga, pimpinan Padepokan Sadam Paku Alam yang beralamat di Perdagangan, Simalungun.

 

Lewat detiksi batinnya, Raden Rangga punya pendapat tersendiri. Menurutnya, Rini bersikap demikian karena ulah leluhurnya.

 

“Gadis cilik itu ditunggangn makhluk golongan jin berjenis kelamin lelaki. Sifatnya jahat. Jin itu masuk ke tubuh Rini, karena hari lahirnya cocok dengan leluhur yang memelihara makhluk gaib itu dahulunya,” tutur Raden Rangga menjelaskan.

 

Menurutnya, uang dan perhiasan yang dicuri Rini ditimbunnya di suatu tempat yang diliputi oleh kabut gaib. “Uang memang dikumpulkan di suatu tempat, tak jauh dari kediaman manusia. Sangat banyak sekali, tapi keberadaannya ditutupi oleh kabut gaib, sehingga pandangan manusia tidak bisa menembusnya,” jelas Raden Rangga pula.

 

Masih menurutnya, jika makhluk gaib tadi tidak dibersihkan, besar kemungkinan di hari depannya, Rini akan tumbuh menjadi manusia brutal. Bahkan menjadi pembunuh.

 

“Makin lama, makhluk gaib tadi semakin beringas memerintah Rini. Untuk itulah, saya akan coba membersihkan pengaruh gaib itu dari tubuhnya. Kasihan Rini,” katanya.

 

Pembaca, kita doakan semoga Rini tumbuh menjadi gadis normal setelah ditangani oleh Raden Rangga. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: ANAKKU JANGAN DIJADIKAN TUMBAL!

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: TELUH KUNCI SYAHWAT

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: ARWAH GADIS KORBAN NARKOBA

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!