Cerita Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: AZIMAT PELET PEMBERIAN KUNTILANAK

Kisah Mistis: AZIMAT PELET PEMBERIAN KUNTILANAK

Ini kisah tentang Sudin, seorang pemuda berwajah buruk menginginkan perempuan cantik sebagai pendamping hidup. Sudah beberapa kali dirinya mengutarakan rasa cintanya namun selalu ditolaknya. Lantaran keinginan yang kuat untuk memiliki istri akhirnya iapun mendatangi seorang sesepuh, namun sesepuh ini malah menyarankan untuk melakukan ritual nyeleneh di mana ketika malam hari Sudin harus tapa brata di dekat jembatan bambu tepatnya di bawah pohon Waru, di situlah sosok kuntilanak selalu muncul, Sudin harus berkelahi dan mengalahkan sosok gaib itu. Jika Sudin bisa mengalahkannya Sudah pasti apapun yang dimintanya pasti akan dia berikan.

 

Apa yang Sudin minta pada sosok gaib tersebut? Simak kisahnya di bawah ini…

 

Sudin memang terbilang sangat nekad melakukan perbuatan yang nyeleneh ini, itu dilantarankan saking inginnya mendapatkan mustika pada sosok gaib dimana mustika tersebut konon katanya jimat untuk media pelet pada lawan jenis.

 

Malam itu Sudin dan sesepuhnya berjalan menuju sebuah tempat dimana sosok kuntilanak sering muncul. Dengan berbekal sesaji seadanya lalu sesepuh itu pun mulai melakukan ritual dan tak lama kemudian ternyata benar kalau sosok kuntilanak itu pun muncul di hadapan mereka tapi boro-boro bisa diajak komunikasi tubuhnya yang selalu loncat dan terbang dari pohon ke pohon sambil mengeluarkan suara yang membuat bulu kuduk berdiri.

 

Rambutnya yang panjang serta punggungnya yang bolong itu membuat siapapun yang melihatnya pasti lari kocar-kacir lantaran sosok gaib ini memang usil pada manusia maka berhati-hatilah jika kita berjalan ditempat yang sunyi khususnya di tempat tempat yang banyak pepohonan besar, tubuhnya yang ringan membuat berjalanpun setengah melayang. Sosok gaib ini jarang menginjak tanah namun menyukai hinggap di pohon waru dan beringin. Begitu juga ketika di hadapan Sudin dan sesepuhnya, sosok kuntilanak itu berloncatan tak mau diam dan langsung raib entah ke mana.

 

Malam itu ritual gagal, namun sosok kuntilanak itu bisa muncul jadi tidak penasaran, keduanya kembali kerumah masing-masing dengan hampa, apa yang Sudin inginkan dari sosok gaib tersebut? tak lain adalah mustika atau jimat untuk pemikat kaum wanita. Achh dasar Sudin yang enggak-enggak saja.

 

Memang dirinya merasa minder terhadap kaum hawa lantaran sering ditampiknya dan akhirnya diapun mengambil jalan instan yang tak mungkin orang sanggup melakukannya pasti akan berpikir 1000x, dasar Sudin kebangetan orangnya. Dirinya merasa kurang percaya diri atas karunia Allah yang telah diberi wajah seperti itu.

 

Seharusnya bersyukur atas qodrat dari Yang Maha Kuasa, wajah dan tubuh sangat normal namun entah kenapa kaum wanita selalu menampiknya jika mengutarakan rasa cintanya.

 

Seminggu setelah itu kembali Sudin melakukan ritual dengan ditemani oleh sesepuhnya, anehnya sosok kuntilanak itupun sangat betah berada di pohon waru tersebut. Ketika mereka berdua menyiapkan sesuguh sosok gaib tersebut malah terbang ke pohon waru yang lain, seolah takut oleh kedatangan mereka berdua.

 

Setelah ditunggu beberapa jam kemudian akhirnya sosok gaib tersebut tak muncul lagi, mungkin sosok inipun menampik pada Sudin sama seperti halnya pada wanita-wanita lain?

 

Kembali malam itu mendapat kekecewaan yang kedua kalinya dan akhirnya keduanyapun pulang. Kejadian seperti ini sudah empat kali dilakukan oleh Sudin namun tetap gagal sosok gaib itu tidak bisa diajak berkomunikasi.

 

Lantaran ingin mendapatkan yang ingin dia cari pada sosok gaib tersebut akhirnya sudinpun nekad lantaran sosok gaib tersebut selalu berada di tempat yang sama yakni berada di pohon waru dekat jembatan akhirnya strategi pun dia atur sedemikian rupa di mana Sudin berendam dalam sungai kecil yang terlihat hanyalah kepalanya saja yang ditutupi oleh dedaunan kering tepat berada di bawah pohon waru yang sering disinggahi oleh sosok gaib bernama kuntilanak tersebut. Sementara kang Apud selaku sesepuh bersembunyi di bawah kolong jembatan yang tubuhnya ditutupi oleh karung plastik agar tidak kelihatan oleh sosok gaib tersebut.

 

Sudah 2 jam lamanya mereka berdua menunggu kehadiran sosok gaib tersebut tapi belum juga muncul rasa gatal dan bau dilokasi itu sudah tidak dia hiraukan. Nyamuk-nyaruk nakal mulai hinggap ditubuh kang Apud mungkin dia lupa tidak basuh dulu dengan obat anti nyamuk sehingga tubuh dan tangannya tak mau diarn rasa takut dan ngeri sudah tidak dia hiraukan.

 

Yang lucunya ketika kang Apud ditemui oleh kodok lantaran saking takutnya tubuhnya jumpalitan dan akhirnya kecebur ke sungai Jati. Sudin kaget ada benda jatuh ke sungai spontan dia pun balik ke belakang dan ternyata melihat kang Apud dalam keadaan repot di mana tubuhnya kelelep sungai susah untuk melepaskan tubuhnya dari dalam karung. Ternyata kang Apud ketika bersembunyi di bawah jembatan itu tubuhnya masuk kedalam karung plastik. Ach… ada-ada saja sesepuh ini…!!

 

Melihat kejadian seperti itu Sudin langsung keluar dari tempat persembunyiannya lantaran melihat rekannya sedang kerepotan tangan kang Apud langsung diangkat oleh Sudin kalau tidak segera ditolong bisa mati dia…!!!

 

Ketika tubuh kang Apud diangkat… Ya ampun banyak sekali lintah kecil menempel di kaki dan tangannya, keduanya langsung naik ke darat.

 

“Aduh, sialan. Kodok masuk ke dalam karung!” ujar Kang Apud.

 

“Lagian, Akang takut sama kodok?” tanya Sudin.

 

“Iya Din, Akang takut sama hewan itu mendingan ketemu sama jurig sekalian!” jawab Kang Apud.

 

“Ah, Akang ada-ada saja. Sama hewan kecil itu aja hampir aja mati kalau enggak aku tolong,” celoteh Sudin.

 

“Udah kita pulang aja Din, Akang tidak kuat kedinginan. Baju celana basah semua,” pinta Kang Apud.

 

“Ayo Kang,” jawab Sudin sambil setenga kecewa lantaran tujuannya belum tercapai. Sudin memang orangnya agak pintar walaupun dia berendam di dalam sungai tapi tak satupun lintah yang menempel ditubuhnya lantaran sebelumnya sudah dia balur dengan minyak kelapa jadi tak ada satupun hewan air yang menempel di tubuhnya walau dalam keadaan setengah telanjang.

 

Malam itu juga keduanya kembali pulang ke rumah masing-masing tanpa membawa hasil yang dia harapkan, lantaran kalau diteruskan kasihan kang Apud bajunya basah kuyup pasti dia kedinginan. Lagipula di kolong jembatan itu tempat bersarangnya bangkong korodok (kodok) tak mungkin Kang Apud bisa sembunyi lagi di tempat itu, lantaran dia takut pada hewan tersebut.

 

Empat hari kemudian ritual itupun diulang kembali yang tentunya sudah dipersiapkan secara matang yang sebelumya tempat persembunyian Sudin dan kang Apud dibersihkan terlebih dahulu pada siang hari jika pada waktunya nanti tidak ada lagi masalah yang menimpa keduanya.

 

Tempat persembunyian Sudin untuk berendam tepat di bawah pohon waru malah diperbanyak pohon-pohon kering supaya terlihat rimba sementara tempat untuk dirinya berendam malah diperdalam supaya agak leluasa untuk mengintip sosok kuntilanak tersebut. Di bawah kolong jembatan tempat bersarangnya kodok sudah ditutup oleh tanah dari sungai tersebut supaya tidak ada masalah lagi.

 

Kira-kira pukul 22.15 WIB keduanya mula berjalan menuju tempat lokasi yang sering didatangi oleh sosok kuntilanak tersebut yakni di sungai jati tepatnya di pohon waru doyong yang menjorok ke sungai tersebut.

 

Kali ini pekerjaan yang keduakalinya Sudin melakukan perbuatan yang nyeleneh itu tanpa rasa takut sedikitpun. Sesampainya di tempat tujuan keduanya sudah siap-siap berbunyi di tempat masing-masing, Sudin tubuhnya yang sudah dibaluri oleh minyak kelapa langsung menceburkan diri ke sungai dan bersembunyi dibalik pohon kering yang sudah dipersiapkan tadi siang, sementara kang Apud bersembunyi di kolong jembatan.

 

Kini keduanya merasa sangat aman tinggal menunggu kedatangannya sosok gaib tersebut, kira-kira satu jam lamanya mereka menunggu tiba-tiba saja dari kejauhan muncul bayangan putih, lama-lama bayangan tersebut menclok dipohon waru.

 

Ternyata benar kalau itu tak lain adalah sosok kuntilanak yang mereka tunggu-tunggu rambutnya yang panjang serta kumal dan tak pernah rapih itu terurai ke bawah dan menggantung di atas sungai Jati tersebut. Matanya yang tajam menyaksikan keadaan sekitarnya, wajahnya yang menakutkan itu sepertinya mencium bau manusia tapi tak ada!

 

Perlahan namun pasti tiba-tiba tangan Sudin menjambret rambutnya yang panjang itu bret… langsung rambutnya dililitkan pada tangan kirinya, spontan kuntilanak itupun langsung melayang di sepanjang sungai sementara tubuh Sudin terus tergusur di atas sungai, rasa sakit sudah tak dihiraukan oleh Sudin, sementara Sosok kuntilanak itupun terus berlari melayang dan lama kelamaan akhirnya diapun merasa lelah lantaran beban yang dia tarik sangatlah berat. Sudin malah semakin erat memegang rambutnya.

 

Lantas sosok kuntilanak itupun bertanya pada Sudin yang suaranya kurang dimengerti lantaran dia bicara seperti orang yang berbibir sumbing.

 

“Ada maksud apa kamu sebenarnya?” tanya sosok gaib tersebut.

 

“Aku ingin punya jimat darimu,” jawab Sudin singkat.

 

“Jimat apa yang kau maksud itu, manusia?”

 

“Jimat ingin laku sama perempuan,” jwab Sudin, mantap.

 

“Apa kamu tidak mau kekayaan?”

 

“Tidak! Yang aku butuhkan adalah sebuah jimat untuk memelet kaum wanita!” tegas Sudin.

 

“Hii.. hii.. hii.. hii.. hii..”

 

“Kenapa kamu ketawa?” tanya Sudin.

 

“Orang-orang pada mencari kekayaan, ini malah minta jimat!”Jawab sosok gaib tersebut.

 

“AKU tak butuh harta tapi butuh jimat.” antaran Sudin keukeuh mau minta jimat akhirnya sosok gaib itupun meraih pada punggungnya yang bolong tersebut. Sudin semakin erat memegang rambut sosok tersebut, takut kabur.

 

“Ini buatmu!” Ujar sosok gaib tersebut.

 

“Benar ini jimat untuk pelet?” tanya sudir

 

“Ya, benar. Sekarang lepaskan tanganmu!”

 

“Tapi bagaimana menggunakannya?”

 

“Tinggal kamu pakai saja dan jika mendapat kesulitan tinggal panggil saja namaku Nyi Unting!”

 

“Baik, Nyi Unting,” ulang Sudin.

 

Secepat kilat sosok gaib itupun raib dari pandangan Sudin, lalu jimat itu perhatikan dengan seksama. Ternyata sebuah batu kecil berwarna putih kusam. Digenggamnya dengan erat batu itu. Ternyata batu itu berdenyut seperti bernyawa. Sudin pun lantas memasukkan ke dalam saku celana pendeknya yang sudah basah kuyup.

 

Sudin kembali ke tempat semula untuk menemui Kang Apud. Namun setelah berjalan beberapa ratus meter terlihat ada orang yang berjalan di sepanjang jalan sungai kecil itu, sambil menyorotkan lampu baterai senter dan ketika berpapasan ternyata malah Kang Apud yang merasa was-was lantaran Sudin dibawa kabur oleh Kuntilanak tersebut.

 

Sambil berjalan diapun bercerita pada Kang Apud atas pengalamannya itu.

 

Sesampainya di rumah Kang Apud, batu jimat tersebut diperlihatkan, ternyata benar ketika digenggam oleh Kang Apud batu itu berdenyut.

 

Malam itu juga Sudin bergegas ikut mandi di rumah Kang Apud lantaran tubuhnya lumayan kotor dan ketika dikamar mandi barulah terlihat dengan jelas ternyata tubuhnya banyak luka memar dan membiru mungkin berbenturan dengan benda-benda keras di sepanjang sungai Jati. Cukup jauh Sudin tergusur oleh sosok gaib bernama Nyi Unting, berkisar antara 100 meter. Lantaran hari sudah larut malam akhirnya Sudin ikut bermalam di rumah Kang Apud.

 

Beberapa hari kemudian Sudin benar-benar digandrungi oleh wanita-wanita cantik bahkan perempuan yang bersuamipun menyukai Sudin busyet dach.. jimat pemberian dari Nyi Unting benar-benar tokcer. Selama Sudin memegang jimat tersebut sudah belasan wanita yang dia pacari namun tak berlanjut hingga jenjang pernikahan, dasar Sudin orangnya purunyus setelah dia mendapatkan segalanya dari wanita yang dia pacari lalu dia putuskan dan mencari wanita yang baru lagi tentunya yang lebih segalanya, bukan hanya satu atau dua orang, tapi lebih dari itu. Sudin benar-benar telah berubah menjadi penjahat kelamin.

 

Ketika menginjak usia 37 th barulah Sudin berumah tangga dan memiliki seorang momongan yang lucu dan menggemaskan. Tentunya paras wajahnya tidak seperti bapaknya yang hitam dan dekil. Tahun 2004 Sudin menikah lagi dengan anak baru lulus dari SMP satu tahun lebih dia menikah tidak dikaruniai anak. Tahun 2006 Sudin menikah lagi dengan janda tanpa anak, dua tahun dia berumah tangga barulah dikaruniai seorang anak perempuan yang lucu.

 

Yang lebih gila lagi tahun 2008 Sudin menikahi adik ipar dari istri pertamanya. Jadi seluruhnya Sudin memiliki empat orang istri dan dikaruniai 2 orang anak perempuan. Yang kesemuanya akur tak pernah ribut.

 

Mendengar Sudin memiliki istri empat, akhirnya kang Apud meminta batu jimat pemberian Nyi Unting tersebut lantaran kasihan pada istri-istrinya pasti makan hati dan jengkel melihat kelakuan suaminya yang terus-terusan “rucah pada istri” artinya merusak pagar ayu terus. Setelah diberi penjelasan dan diberi pepatah oleh sesepuhnya bernama kang Apud akhirnya batu jimat itu dititipkan padanya.

 

Alhamdulilah sampai sekarang Sudin berumah tangga dengan baik tidak tergoda lagi oleh wanita lain. Kini Sudin tetap bertahan dengan ke empat orang istrinya tetap akur kelihatannya, mungkin hati kecilnya berkata lain. Itulah sekelumit kisah nyata tentang seorang manusia yang kurang percaya diri terhadap wanita, akhirnya melakukan perbuatan yang nyeleneh untuk mendapatkan suatu benda sebagai media pelet. Berbekal benda yang berfungsi sebagai pelet itu, Sudin pun sukses menaklukkan perempuan. Bahkan s karang istrinya sudah empat. Semoga pembaca bisa mengambil hikmah dari cerita tersebut di atas dan bukan untuk dicontoh serta bukan untuk diikuti. Seluruh nama yang tercantum dalam kisah ini sudah kami samarkan demi nama baiknya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Panggonan Wingit: HANTU PENGHUNI PABRIK GULA

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: PENGAKUAN PARA PENGEJAR HARTA GAIB

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: MISTERI PATUNG LORO BLONYO

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!