Kisah Kyai Pamungkas: TUMBAL KECANTIKAN
Bagi masyarakat daerah Banjar dan Dayak, cerita Kuyang bukanlah isapan jempol belaka. Banyak masyarakat di sana mengaku pernah melihat Kuyang. Pada dasarnya makhluk ini bukanlah sejenis jin atau bangsa halus seutuhnya. Kuyang terbentuk sebagai efek suatu aliran ilmu hitam hasil persekutuan antara anak manusia dengan setan.
Umumnya penganut ilmu Kuyang adalah kaum wanita, karena tujuan mereka yang menjadi Kuyang adalah untuk kecantikan, awet muda dan panjang umur. Ada juga sebagian kecil yang digunakan untuk mencari kekayaan.
Memang, banyak orang meragukan keberadaan para pemilik ilmu Kuyang. Tapi kenyataannya, di zaman modern seperti sekarang ini, masih banyak orang yang mengaku pernah melihat Kuyang.
Menurut kepercayaan, pada mulanya seorang yang menjadi Kuyang bentuknya seperti orang biasa, Mereka bergaul secara normal, tetapi saat malam tiba, terutama di atas pukul 21.00, Kuyang akan segera melepaskan kepala serta paru-paru, usus dan jantung dari tubuhnya dalam keadaan hidup. Lalu dengan telinga yang besar yang berfungsi sebagai sayap, Kuyang terbang di malam hari dan mencari korban berupa bayi yang baru lahir, atau ibu-ibu yang habis melahirkan, kedatangan Kuyang ditandai dengan bunyi mendesis-desis mirip serangga malam yang disebut Belalang Kuyang. Kuyang memangsa korbannya dengan cara menghisap darah lewat ubun-ubunnya sampai kering. Kuyang juga senang menjilati darah ibu-ibu yang baru saja melahirkan, yang menetes dilantai melalui lubang-lubang kecil di kolong rumah panggung.
Kadangkala Kuyang bisa menyelinap masuk ke dalam rumah yang tidak diberi pelindung gaib. Dia akan segera memangsa korbannya dan tahu-tahu korban sudah lemas atau bahkan mati kehabisan darah.
Kuyang harus kembali dan bersatu lagi dengan tubuhnya sebelum subuh. Sebab kalau tidak Kuyang bakal mati terbakar sinar matahari.
Bentuk Kuyang sangat aneh. Dia hanya berupa kepala lengkap dengan usus, paruparu dan jantung tanpa tertutup tubuh. Warna jantung, usus dan paru-paru merah menyala seperti bara api, telinganya besar sekali dan berfungsi sebagai sayap, rambutnya hitam panjang terurai, matanya merah menyala dan mulutnya menyeringai dengan sepasang taring tajam, serta lidah terjulur berwarna merah darah.
Sementara, potongan tubuhnya ditinggal di salah satu sudut rumahnya yang agak gelap dan jarang dilatui orang, dengan posisi duduk bersandar kaku dan kaki lurus ke depan. Tubuh tersebut kosong melompong seakan-akan seluruh isinya habis dikeluarkan.
Ciri wanita berilmu Kuyang umumnya berparas sangat cantik dan selalu nampak awet muda, padahal bisa jadi umurnya di atas 60 tahun atau bahkan 100 tahun. Tetapi ciri yang paling mencolok adalah di leher mereka ada tanda seperti bekas luka di sekelilingnya dan biasanya mereka selalu menutupi lehernya dengan kain semacam slayer.
Konon, orang yang menganut ilmu Kuyang, dalam satu hari saja tidak memangsa darah bayi atau ibu yang nifas maka sekujur tubuhnya terasa sakit-sakitan dan wajahnya kelihatan kisut seperti nenek-nenek. Dan jika dalam beberapa hari, apalagi sampai beberapa minggu, maka mereka akan nampak tua bahkan mati dengan tubuh kering kerontang.
Menurut sejumlah sumber penulis, Kuyang asal mulanya berasal dari seorang wanita di zaman Kerajaan Negaradipa, Kalimantan Selatan. Di sebuah dusun hidup sepasang suami isteri beserta dua anaknya yang masih kecil. Kehidupan mereka sangat sederhana. Si suami adalah seorang pencari ikan di sungai Barito.
Sang suami sabar dan giat bekerja, sedangkan isterinya adalah ibu rumah tangga tetapi sifatnya bertolak belakang dengan sang suami. Dia lebih banyak mengeluh, senang bersolek dan tidak pernah mau membantu suaminya.
Suatu hari ketika sedang bercermin si isteri terkejut melihat wajahnya yang cantik sedikit keriput. Dia nampak ketakutan mengalami ketuaan. Ketika itu juga dia seperti mendengar bisikan gaib yang seakan-akan menyuruhnya melakukan semacam ritual khusus.
Singkat cerita, dengan ritual yang cukup berat akhirnya terciptalah sebuah minyak sakti. Dengan cara membalurkan minyak tersebut di sekeliling lehernya, maka jadilah dia sebagai Kuyang, yang senantiasa menyebar teror dan selalu menghisap darah.
Setelah ritual tersebut sang isteri terus muda dan semakin bertambah aura kecantikannya. Hal itu terjadi selama bertahun-tahun lamanya sampai si suami renta dan anak-anaknya telah beranjak remaja.
Tapi keanehan tersebut tidak begitu diperdulikan sang suami dan anak-anaknya karena mereka terlalu sayang padanya. Sampai di suatu hari ketika pulang dari petualangannya, Kuyang tersebut kepergok oleh seorang dukun sakti dan dia pun dikejar oleh dukun tersebut. Sang dukun kemudian memasang pagar gaib di sekitar rumah keluarga si petani. Akibatnya, isteri petani yang telah berubah menjadi Kuyang tersebut tidak bisa masuk ke rumahnya untuk bersatu lagi dengan jasadnya sampai akhir fajar menyingsing. Karena terkena sinar matahari sang Kuyang menjerit-jerit kesakitan.
Konon, nama Kuyang berasal dari kata “Adingku Iyang” yang artinya “Adik Sayang”, panggilan kesayangan sang suami untuk si isteri.
Kuyang sangat takut pada tulisan ayat-ayat Al-Qur’an. Kuyang juga takut pada duri daun yang ada di pundak buah nanas yang katanya bisa membuat jantung dan paru-parunya meledak. Kuyang juga takut pada bawang merah yang bisa membuat matanya perih.
Kuyang, bukan satu-satunya penumbalan menuju cantik. Di berbagai tempat di sekitar kita masih ada beraneka ragam ritual mistik kecantikan. Mungkin, hanya namanya saja yang tidak spesifik dan prosesinya tidak seseram Kuyang yang terkenal di Banjar dan Dayak itu. Setidaknya, kesimpulan tersebut dapat dibuktikan dari sejumlah kesaksian yan terangkum di bawah ini…
DARAH AYAM CEMANI
Di zaman lampau, tumbal kecantikan serinc digunakan oleh para pendekar aliran hitam dengan tujuan khusus, yaitu ingin memiliki pesona diri yang tinggi hingga segala nafsu birahinya tetap tersalurkan.
Menurut konsep ini, seseorang bisa tetap cantik atau tampan jika telah menumbaikan sesuatu. Ritual ini mernang jelas sesat, sebab biasanya harus menumbalkan keperjakaan atau keperawaan. Tentu saja cara ini merugikan orang lain.
Namun, ada ritual lain yang jauh lebih mudah, aman dan terpercaya, yaitu menumbalkan ayam cemani dan cairan darahnya. Terapi mistik ini lebih baik hasilnya karena bersumber dari guru-guru sejati yang berpengalaman di bidangnya.
Salah satunya seperti yang dipraktekkan oleh Ki Mundoro Sukmo, seorang paranormal asal Kutabumi, Lampung. Dalam ritual Tumbal Kecantikan dia menggunakan darah si pasien, yang kemudian dicampur dengan darah ayam cemani.
“Bagi mereka yang telah saya terapi, efek gaibnya bisa langsung terasa. Dia akan terpelihara kecantikan dan pesonanya hingga banyak orang yang menaruh simpatik padanya, ujar Ki Mundoro Sukmo.
Dia tambahkan pula, prosesi gaib tumbal kecantikan ini bukan hanya membutuhkan darah pasien yang ditumbalkan bersama darah ayam cemani, tapi juga dilengkapi dengan data lengkap berserta foto dan tanggal lahir si pasien. Katanya, hal ini dimaksudkan agar sasaran tumbal kecantikan tidak nyasar.
“Ibarat meminta paket kiriman via pos, harus ada alamat jelas yang dicantumkan hingga kiriman bisa sampai ke alamat yang dituju, tegasnya.
Tumbal kecantikan pada dasarnya adalah sarana khusus yang diperuntukkan oleh mereka yang ingin menambah getaran aura yang mulai melemah. Logikanya, jika seorang sudah berkurang daya pesonanya, maka dia harus mendapat suplai dari luar. Adanya tumbal memungkinkan daya itu datang.
Ada keunikan tersendiri dari teknik Ki Mundoro Sukmo tentang “Tumbal Kecantikan.” Di antaranya efek tumbal itu berlaku selama tiga tahun (Tri Warso), bahkan bisa sampai seumur hidup. Keunggulan terapi ini tanpa pantangan, fleksibel serta mudah. Walau disertai perjanjian namun tak memberatkan siapapun, termasuk pasiennya sendiri.
“Tumbal kecantikan pada dasarnya sama dengan tumbal-tumbal lain, tapi konpensasinya jauh lebih lunak. Kalau tumbal kekayaan begitu memberatkan si pelaku, misalnya harus menaruhkan nyawa orang yang dicintai bahkan nyawanya sendiri, atau tumbal gedung yang setiap setahun sekali meminta nyawa karyawannya. Tapi tumbal kecantikan sama sekali tak ada konpensasi nyawa, paling banter hanya setetes darah si pasien, jelas Ki Mundoro Sukma. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)