Panggonan Wingit: HANTU PENGHUNI PABRIK GULA
Hantu atau dikenal juga sebagai “makhluk halus” sudah sejak dulu dipercaya keberadaannya. Disebut makhluk halus karena wujudnya memang berbeda dengan manusia yang bisa terlihat oleh mata biasa. Hantu hidup dalam dimensi yang berbeda. Ia dapat menerobos masuk ke dalam dunia manusia, sedangkan manusia tak mampu menerobos dunia hantu, kecuali, telah mati! Hal ini terjadi karena hantu dianggap berasal dari roh manusia yang telah mati, terutama orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu berbuat keonaran dan kejahatan. Memang ada orang yang mengaku dapat menerobos dunia hantu, bahkan mampu mengendalikan hantu itu untuk sesuatu kepentingan tertentu, Tapi, ada juga orang-orang yang secara tidak sengaja pernah melihat, atau bahkan diteror oleh hantu. Seperti yang terjadi pada kisah-kisah yang tersaji dalam Sajian Khusus “Hantu di Antara Kita” berikut ini. Bagaimana mungkin sebuah pabrik gula yang telah berhenti sejak lima tahun silam, tiba-tiba di malam buta kembali ramai oleh suara pekerja? Atau, bagaimana bisa sebuah rumah mantan bupati jadi terkutuk karena keberadaan hantu-hantu potongan organ tubuh manusia? Ikutilah sebuah keanehan yang bisa saja muncul di antara kita…
Aneh, meski sudah lima tahun pabrik gula ini berhenti berproduksi, tapi pada malam-malam tertentu masih ada kesibukan di dalamnya. Ternyata, kesibukan itu dilakukan oleh para hantu yang menakutkan…!
Karena tak tahan menghadapi badai krisis ekonomi, dengan kebijakan pemerintah yang kian tak berpihak pada industri gula rakyat, maka pabrik gula itu sudah tutup lima tahun silam. Tetapi sungguh aneh, di suatu malam dalam gemuruh hujan, ada seorang pemuda desa yang mendapati pabrik tersebut masih ada pekerjaannya. Bahkan, beberapa mesin tua pun masih hidup dengan suara berisik. Apa yang terjadi? Setelah diawasi secara seksama, ternyata para pekerja tersebut adalah para hantu yang kondisi fisiknya sangat menakutkan. Selanjutnya…?
Pabrik Gula Banjaratma terletak di desa Banjaratma kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Wilayah bangunannya menempati lahan sekitar 20 hektar, lengkap dengan bangunan rumah dinas karyawan dan rumahrumah untuk para pejabat yang letaknya di dalam pabrik, juga ada beberapa rumah tangsi untuk para mandor pabrik.
Pabrik Gula Banjaratma merupakan pabrik gula yang terbesar di pulau Jawa. Namun demikian, lahan budidaya tebu di daerah tersebut telah sejak lama semakin menyempit dikarenakan bertambahnya jumlah penduduk. Di samping itu hal ini terjadi juga karena kengganan penduduk menanam tebu karena harganya yang kian tak menentu.
Sejak awal krisis ekonomi, Pabrik Gula Banjaratma tidak lagi berproduksi. Gedung dan mesin-mesin untuk memproduksi gula tidak lagi mendapat perawatan. Terbengkalai dan rusak di makan waktu. Rumput-rumput ilalang tumbuh liar di luar gedung. Bahkan, banyak dihuni oleh binatang-binatang kalajengking dan ular-ular besar.
Karena tempatnya tidak terawat lagi, maka gedung-gedung tua yang dibuat pada zaman penjajan Hindia Belanda tersebut semakin memancarkan aura hitam dan menakutkan. Beberapa orang yang melewati daerah pabrik ketika malam hari, banyak yang menjadi korban dari keusilan hantu-hantu seram yang berasal dari dalam pabrik dan sekitarnya.
Dikisahkan oleh Heriyanto, SE. Suatu malam ketika itu dirinya baru pulang dari Desa Dukuhringin. Karena ingin cepat sampai ke rumah maka malam itu ia memutuskan untuk mengambil jalan pintas, yaitu melewati deretan rumah tangsi pabrik yang kondisinya sudah sangat rusak itu. Sesamapinya di tengah rumah-rumah tangsi yang berderet, hujan deras mengguyur bumi. Heriyanto pun memutuskan untuk berteduh pada salah satu rumah tangsi yang rusak. Kilatan-kilatan halilintar membuncah dalam kesunyian malam, menambah suasana semakin menakutkan.
Aneh, di tengah gemuruh hujan, Samar-samar Heri mendengar suara sepur (kereta api pengangkut tebu) dari dalam pabrik. Kian lama, suara itu kian jelas terdengar. Sepur itu sepertinya tengah berjalan. Siapa yang menjalankannya? Heri berpikir keras. Lebih aneh lagi, ketika Heri memusatkan pendengarannya pada suara sepur itu, maka akhirnya ia pun mendengar suara mesin pabrik dan riuh rendahnya suara para pekerja. Tampaknya, tengah berlangsung sebuah kesibukan di dalam pabrik itu. Akan tetapi, bukankah pabrik tersebut sudah tutup produksi lima tahun terakhir ini? Kenapa masih ada kegiatan di dalamnya? Pikir Heri dengan dada mulai dijalari rasa takut.
Heri bukanlah seorang yang mudah percaya dengan hantu dan sejenisnya. Meski ada juga rasa takut, namun mendengar kesibukan itu la semakin penasaran. Ia bertekad akan membuktikan apa sebenarnya yang sedang berlangsung di dalam pabrik. Mungkin saja memang ada kebijakan dadakan yang memutuskan pabrik harus kembali berproduksi. Atau mungkin ada hal lain yang terjadi di dalam sana?
Heri tidak lagi memperdulikan air hujan yang masih deras mengguyur bumi. Kakinya berjingkat-jingkat mendekati pintu gerbang pabrik bagian samping. Dari celah-celah pintu gerbang samping itu ia mengintip ke dalam pabrik. dengan hati berdebar-debar. Betapa terkejutnya ia, ketika mendapati suasana di dalam pabrik ternyata terang benderang. Bahkan, banyak pekerja yang lalu-lalang mengangkut tebu dan memindahkannya ke lori (gontrok-Jawa). Tak hanya itu, ada juga beberapa mandor yang sedang mengawasi para pekerja. Lebih mengesankan, dari kesemua kegiatan tersebut diawasi oleh seorang meneer Belanda.
Astaga, apa yang terjadi sebenarnya? Heri nyaris tak percaya jika saja ia tidak melihat semua itu dengan mata kepalanya sendiri. Tapi, bagaimana mungkin semua pemandangan itu dapat terbentang jelas di depan matanya?
Dengan sekujur tubuh menggigil, namun karena penasaran Heri mempertajam pandangan matanya. Iapun memperhatikan dengan seksama wajah dan aktifitas keria orang-orang aneh tersebut. Untuk sesaat hati Heri merasa tercekat. Denyut jantung yang memompakan darahnya nyaris saja berhenti mendadak. Sungguh menakutkan! Heri melihat kondisi fisik para pekerja yang kian dipandangnya kian berubah semakin ganjil. Ada yang kepalanya pecah dan terus mengeluarkan darah, ada yang lengan dan kakinya gepeng tetapi ia masih terus bekerja. Dan yang paling membuat Heri tercengang, seorang meneer Belanda yang mengawasi semua bekerjaan itu berjalan tertatih-tatih dengan tiga buah golok yang menancap di dada dan punggungnya menuju ke arah tempat Heri sedang mengintip. Karuan, menyadari kehadiran telah diketahui, tanpa berpikir panjang Heri pun segera mengambil langkah seribu mencapai motornya yang diparkir di dekat rumah tangsi tadi. Kemudian ia pun segera menstater motornya dan lari sekencang-kencangnya menembus guyuran hujan dan kegelapan malam yang pekat.
“Saya berani bersumpah, apa yang saya lihat itu benarbenar nyata adanya. Saya sendiri tak habis pikir mengapa hal itu bisa ada, tapi yang pasti saat itu saya dalam keadaan sadar!” tegas Heri kepada Misteri setelah ia selesai menceritakan pengalaman menegangkannya itu.
Cerita yang dilakoni Heri dapat diyakini sebagai suatu kebenaran yang nyata adanya. Buktinya, belakangan hari terakhir ini suasana bekas pabrik gula itu semakin menakutkan. Terutama di bagian sebelah Timur pabrik. persisnya, pada deretan rumah-rumah tangsi yang kondisinya telah rusak.
Sebelumnya, rumah-rumah tangsi yang tak berpenghuni tersebut selalu dijadikan ajang berkencan bagi pemuda nakal. Banyak pemuda nakal kalau sore dan malam hari membawa wanita teman kencannya memasuki rumah kosong tersebut. Selebihnya sudah dapat ditebak, mereka menjadikan tempat tersebut sebagai ajang maksiat. Tetapi setelah ada kejadian menakutkan sehubungan dengan penghuni gaib rumah tangsi tersebut, pemuda-pemuda nakal tersebut tidak lagi berani berbuat maksiat di tempat tersebut.
Ceritanya, sehabis maghrib seorang pemuda membawa teman kencannya memasuki salah satu rumah kosong tersebut. Dari awal niat mereka memang mengumbar nafsu birahi di tempat yang tak bertuan itu. Dalam waktu sekejap pun terjadilah pergumulan mengasyikkan antara pemuda nakal dan teman wanitanya. Di tengah-tengah hubungan intimnya tibatiba punggung pemuda tersebut dicolek seseorang.
“Kalau sudah gantian, ya!” kata orang yang mencolek punggung pemuda tersebut. Suaranya bukan logat orang kita. Tetapi mirip aksyen orang Belanda.
Karena lagi asyiknya dan merasa diganggu, maka pemuda itu sangat marah dan berniat menghajar orang yang mengusilinya berbuat mesum. Tapi kemudian hati pasangan anak muda itu pun tercekat. Rupanya yang mengganggu hubungan intimnya adalah seorang hantu meneer Belanda. Kedua anak muda yang berlainan jenis itu langsung pingsan melihat perwujudan hantu meneer Belanda yang separoh wajahnya rusak dan menimbulkan bau tak sedap.
Sejak kejadian itu tidak ada lagi orang yang berani berbuat maksiat di deretan rumah tangsi yang rusak dan tak terurus lagi itu. Memang, beberapa anak muda sudah ada yang memergoki hantu meneer Belanda itu. Konon, biasanya hantu itu selalu muncul dengan perwujudan wajah yang rusak, juga dengan tiga bilah golok yang menancap di tubuhnya.
Cerita seram pabrik gula Banjaratma rupanya tak habis sampai di situ. Menurut legenda masyarakat setempat, pabrik gula Banjaratma ini juga dijaga oleh seekor siluman ular yang sangat besar. Saking besarnya, kepala sang naga berada di dalam sumur sebelah utara pabrik, tapi ekornya berada di jembatan pengairan sebelah selatan pabrik. Artinya panjang ular tersebut hampir mencapai satu kilometer. Ular tersebut setiap tahunnya dipercaya membutuhkan tumbal manusia. Oleh karena itu para orang tua yang tinggal disekitar pabrik mewantiwanti anaknya untuk berhati-hati jika sedang melihat pesta giling tebu. Bisa jadi pesta giling tersebut di samping sebagai ungkapan rasa syukur juga dijadikan ajang oleh para danyang pabrik untuk mencari tumbal.
Mengenai legenda ular siluman tersebut, Ali Rosidl, Sebrang Supranatural setempat menceritakan, bahwa ketika ia sedang berburu pusaka di wilayah sekitar pabrik, ia dihadang oleh seekor ular yang sangat besar. “Besarnya hampir sama dengan cerobong pabrik!” tegasnya. Bahkan, batu giok yang berhasij ia angkat dari salah satu sumur di dalam pabrik, ditelan kembali oleh ular tersebut.
“Ular itu menjaga seluruh harta karun dan pusaka yang berada di sekitar pabrik gula itu,” tambahnya kepada penulis.
Supranaturalis Ali Rosidi sempat menunjukkan batu aneh yang didapatnya dari wilayah pabrik. Batu tersebut dari jenis Kalimaya. Di dalam batu berwarna kuning keputihan tersebut menggenang air bersih. Sungguh batu yang aneh. Bagaimana air bisa masuk ke dalamnya.
Terlepas dari cerita-cerita hantu yang mewarnai bekas pabrik gula tersebut, yang jelas pabrik gula Banjaratma pernah memberikan kontribusi perekonomian bagi masyarakat Brebes, Dan pernah menjadi kebanggaan bagi orang-orang yang pernah bekerja di tempat tersebut. Melihat kondisinya sekarang ini, Misteri hanya dapat merasa miris. Apalagi melihat gedung-gedung pabrik yang telah rusak dimakan sang waktu. Bangunan tua tersebut kini hanya sebagai momen bagi masyarakat Brebes untuk mengingatkan krisis ekonomi yang sedang terjadi di negeri ini. Bangunan tua itu kini dibiarkan angker dan dihuni oleh beberapa hantu yang menakutkan.
Salah seorang Satpam yang masih diberi tugas menjaga lingkungan pabrik itu, mengaku sudah terbiasa dengan haihal aneh di sekitar pabrik. Ia sendiri tak menyangkan jika di waktu-waktu tertentu ada aktivitas pekerjaan di dalam pabrik yang dilakukan oleh para hantu. Sungguh aneh! Tapi, begitulah kenyataannya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)