Kisah Mistis: KHODAM KERIS PUTERI ANYELIR
SEMULA, KERIS ITU TAK BISA DIKELUARKAN DARI WARANGKANYA. DAN LEWAT SUATU MIMPI, SEORANG PUTERI JELITA DATANG MENGGENDONG BAYI MUNGIL. DIA MINTA DIBERI NAMA PUTERI ANYELIR. SIAPAKAH SEBENARNYA SANG PUTERI ANYELIR YANG BERSEMAYAM DALAM KERIS ITU…?
CERITA INI berawal dari hobiku yang memang menyukai hal-hal yang berbau mistik. Sebagai contoh, dari kecil aku seringkali mencari tempat untuk berguru, terutama pada orang-orang tua yang memiliki kelebihan di dalam olah batin.
Sejujurnya, aku bukan orang yang memiliki sifat pemberani. Tetapi, demi mendapatkan jawaban dari rasa penasaranku, maka, aku tetap memaksakan diri untuk mencoba tirakat di tempat-tempat yang dikeramatkan.
Dari petulangan dan rasa penasaranku terhadap hal-hal yang bersifat gaib itulah yang akhirnya membawaku pada seorang teman lama. Sesungguhnya temanku yang satu ini tidak terlalu suka pada hal-hal yang berbau mistis. Walau begitu, mungkin sudah namanya jodoh, suatu saat temanku ini diberi oleh seseorang yang baru dikenalnya, sebuah sarana untuk pengasihan. Bentuknya berupa minyak Mani Gajah, sarana pelet yang memang sudah cukup kesohor.
Walau semula aku meragukannya, namun tuah Mani Gajah itu lambat alun memang terbukti. Menurut temanku, berkat daya gaib Mani Gajah itulah dirinya bisa diterima bekerja di sebuah bank swasta nasional yang cukup bonafit.
Karena penasaran, aku sendiri coba membuktikannya. Aneh bin ajaib, aku sendiri memang diterima bekerja di sebuah instansi milik pemerintah, walaupun waktu itu masih sebatas sebagai tenaga kontrak. Padahal sebelumnya, aku selalu gagal tiap melamar pekerjaan. Tetapi setelah ritual dengan minyak Mani Gajah, keajaiban memang jadi nyata. Tentu saja ini semua berkat kehendak Allah.
Dari kejadian inilah cerita mulai berlanjut. Ketika aku mulai memasuki ruang lingkup birokrasi, aku punya banyak sekali teman. Mungkin karena dasarnya aku memang sedikit pandai dalam bergaul. Nah, dalam tim kerjaku, kebetulan ada seorang pegawai yang boleh dibilang paling senior. Tapi malangnya, beliau belum pernah mendapat jabatan strategis. Alasannya, dia memang tidak mau berbuat curang untuk mendapatkan satu posisi tertentu di dalam instansi tempatnya bekerja.
Suatu hari aku dan teman seniorku yang sebut saja bernama Pak Sulaiman itu ngobrol dari hati ke hati. Dari bincang-bincang ini, akhirnya aku pun sedikit terbuka dengannya. Kukatakan kalau aku punya Mani Gajah. Pak Sulaiman sangat tertarik dan berharap agar aku mau memberinya. Karena aku sudah menganggapnya sebagai orang tua sendiri, akhirnya akupun memberi sarana tersebut walau hanya sedikit.
Sekali lagi, aneh bin ajaib! Setelah mendapat sarana tersebut, Pak Sulaiman pun terkejut dengan kekuatan daya tariknya. Atasan yang selama ini tidak pernah menegurnya, sekarang malah menepuk-nepuk bahunya seperti orang yang sudah akrab.
Karena kejutan ini, akhirnya, Pak Sulaiman pun berniat memiliki sisa Mani Gajah yang masih kupegang. Sebagai gantinya, dia menawarkan sebuah keris antik yang katanya diperoleh dari Cirebon.
“Jujur saja, keris ini adalah milik dari salah seorang keluarga kasepuhan Cirebon yang sudah diikhlaskan kepadaku untuk merawatnya. Tapi karena aku tidak mengerti bagaimana tata cara merawatnya, maka keris ini tidak pernah kurawat dengan semestinya. Aku hanya menyimpannya saja,” demikian cerita Pak Sulaiman. “Menurut cerita sahabatku yang memberinya, keris ini berkhodam Pangeran Atas Angin,” lanjutnya pula.
Walau Pak Sulaiman bercerita panjang lebar tentang kerisnya, namun aku merasa keberatan untuk menukarnya dengan sisa Mani Gajah yang masih kumiliki. Apalagi, aku juga tidak langsung percaya dengan cerita mengenai keistimewaan keris tersebut yang katanya berkhodam Pangeran Atas Angin. Namun karena penasaran, akhirnya aku pinjam dulu keris itu.
“Saya ingin tahu dulu khodamnya ada atau tidak. Kalau memang terbukti, baru nanti saya mau menukarnya dengan Mani Gajah itu,” kataku. Pak Sulaiman pun menerima syaratku ini.
Singkat cerita, keris tersebut kubawa ke rumah Kyai Pamungkas di Condet, Jakarta Timur, seorang paranormal, yang memang sering berhubungan dengan barang-barang gaib. Di sanalah keris kepunyaan Pak Sulaiman itu dites.
Yang terjadi sungguh luar biasa. Keris Pak Sulaiman itu tak bisa dikeluarkan dari warangkanya. Walaupun kami bertiga sudah berusaha untuk mencabutnya, namun tetap saja bilah keris itu tak bisa terhunus.
“Apa kau punya keris, Ten?” Tanya Pak Sulaiman setelah gagal mencabut kerisnya.
“Ya, saya punya!” Jawabku.
“Coba kau ambil. Mungkin kerismu itu berjodoh dengan keris ini,” pintanya pula.
Permintaan tersebut kupenuhi. Singkatnya, Pak Sulaiman meminta kerisku untuk dicabut lebih dulu. Hasilnya sungguh menakjubkan. Keris miliknya itu bisa dicabut dengan mudah. “Ini memang ajaib. Tak kusangka keris ini ternyata berjodoh denganmu,” katanya.
Lalu, Pak Sulaiman meletakkan kerisnya di atas keris milikku. Kami yang hadir terkesima beberapa saat. Betapa tidak! Kerisku mengeluarkan sinar merah.
Selanjutnya, Kyai Pamungkas melumuri keris Pak Sulaiman dengan minyak yang aku sendiri tidak tahu apa namanya. Tapi yang pasti, baunya amat menyengat. Setelah itu terjadi lagi satu keganjilan. Keris itu bisa menyetrum. Aku bisa merasakan lewat tanganku. Setelahnya, Kyai Pamungkas menyarungkan kembali keris itu.
Kyai Pamungkas kemudian melanjutkan pengujian dengan sebuah batu sebesar telur cicak. Batu itu dimasukkan ke dalam segelas air dan diletakkan di atas keris. Kyai Pamungkas menyuruhku untuk mencabut keris itu. Setelah keris itu terlepas dari sarungnya, tiba-tiba batu itu menyala. Ini menandakan kalau keris itu memang ada khodamnya.
Terus terang, aku sangat senang dengan apa yang kulihat. Aku pun begitu berharap dapat memiliki keris itu sepenuhnya. Tapi, apa yang dikatakan Kyai Pamungkas setelah semua ritual selesai. “Keris ini khodamnya seorang perempuan, bukan pangeran seperti yang disebutkan Pak Sulaiman. Karena umurmu yang baru 27 tahun, maka kamu belum pantas untuk memiliki keris ini. Kamu belum bisa membawanya. Nanti kalau umurmu sudah 40 tahunan, baru bisa. Tapi, kalau kamu memaksakan diri, terserah saja. Itu adalah milikmu,” papar Kyai Pamungkas.
Sontak kata-kata itu mengecewakanku. “Siapa sebenarnya khodam dalam keris itu, Kyai?” Tanyaku.
“Entahlah, yang jelas dia adalah seorang wanita!” Tandasnya.
Untuk mendapatkan jawaban yang lebih mendetil, aku pun meminta petunjuk pada seorang teman yang mengerti benar dunia perkeris-an. Sang teman menyarankan agar aku merendam keris itu dengan air kelapa hijau dan bunga 5 rupa, sesuai dengan jumlah luk pada keris tersebut. Proses perendaman ini harus dilakukan dengan wadah sepotong bambu.
Aneh, tiga hari setelah kulakukan prosesi ini, aku memang bermimpi didatangi oleh seorang perempuan yang menggendong seorang bayi perempuan. Si perempuan menyerahkan bayinya dan memintaku untuk memberikan nama dengan nama seorang puteri yang aku tak ingat lagi. Nama itu persisnya nama seorang puteri keraton.
Karena waktu itu aku tidak setuju dengan nama itu, akhirnya dia memilihkan nama Anyelir untuk bayinya. Setelah mimpi aneh ini, aku pun berpikir kalau semua itu hanyalah bunga tidur belaka.
Ajaibnya, besok malamnya aku kembali bermimpi yang sama. Aku kembali disarankan memberi nama Anyelir pada puteri kecil itu.
Besok malamnya, mimpi itu sengaja kutunggu, tapi sampai hari ini tak pernah datang lagi. Ada yang bilang begini, “Kalau kamu sudah mengerti apa maksudnya, maka puteri gaib itu tidak akan datang lagi.”
Setelah semua keanehan ini terjadi, akhirnya akupu bersedia menukar keris milik Pak Sulaiman itu dengan Mani Gajah milikku. Anehnya lagi, Pak Sulaiman memang langsung mendapat pengangkatan untuk menduduki posisi yang lumayan bagus.
Sampai saat ini, aku masih terus merawat keris itu. Untuk merawatnya, aku selalu mengolesinya dengan minyak Jafaron. Dan ini kulakukan pada malam-malam tertentu.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari betapa hebatnya sang Mpu pembuat keris itu. Salah satunya, keris itu mampu berdiri dengan sedikit bersandar pada sarungnya. Anehnya lagi, bila aku lupa untuk memberinya minyak, maka, aku seperti diganggunya. Biasanya, malamnya aku pasti tidak bisa tidur. Atau terkadang anakku yang tidak bisa tidur dan selalu menangis. Sampai aku ingat pada keris itu dan meminyakinya, maka, seketika, tangis anakku pun berhenti.
Keris itu juga sering dipinjam oleh pamanku. Bila keris itu dipinjam dalam waktu yang cukup lama, maka aku akan seperti sangat merindukan sesuatu yang sebenarnya aku juga tidak tahu mengapa hal ini sampai terjadi.
Ajaibnya, jika aku membawa keris itu untuk menemui atasan atau untuk urusan-urusan yang lain, hatiku merasakan sesuatu yang lain. Terasa tenang dan berani dalam menghadapi segala urusan. Dan mereka pun seperti senang berhadapan denganku.
Siapakah sebenarnya puteri Anyelir itu? Aku masih belum mengerti. Tapi yang pasti, aku sangat menyukai keris itu. Semoga jawaban itu akan datang. Dan aku percaya penuh bahwa semua keanehan ini hanya bisa terjadi karena ridho Allah semata. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)