Kisah Mistis: KEJANTANAN PEMBERIAN SILUMAN WANITA
SEORANG PRIA IMPOTEN MENDADAK BERUBAH JANTAN SETELAH BERHUBUNGAN DENGAN SOSOK PEREMPUAN BANGSA SILUMAN. BAGAIMANA KISAHNYA…?
KISAH INI berdasarkan penuturan Dimas Harijito, warga Yogyakarta. Di awal perkawinannya, ternyata dia tak mampu berbuat sebagaimana layaknya seorang lelaki perkasa. Ya, Dimas tak mampu menjalankan tugasnya sejak malam pertama. Isterinya, Sri Sulastri, tentu amat kecewa dengan kenyataan ini. Bahkan, hampir saja perceraian terjadi karenanya.
Di tengah-tengah kemelut yang melanda pasangan muda ini, datanglah siluman wanita yang mengajak Dimas bersetubuh. Aneh bin ajaib, setelah itu Dimas mendadak menjadi lelaki perkasa. Dia mampu memuaskan isterinya.
Apakah Dimas bahagia dengan keadaan ini atau sebaliknya, dia merasa berdosa? Berikut penuturan Dimas Harjito kepada penulis…
Malam itu, aku tak bisa tidur. Aku duduk termenung seorang diri di ruang tamu sambil menghisap rokok. Mataku memandang sedih pada foto pernikahan kami yang terpampang di dinding. Aku berjalan mendekati foto itu dan memandangi wajah isteriku yang cantik.
“Isteriku Sri Sulastri, maafkan suamimu yang tidak bisa memberikan nafkah batin untukmu. Aku sungguh menyesal mengapa aku tidak berdaya seperti ini,” sesalku dalam hati.
Gara-gara ketidakmampuariku menjalani tugas sebagai seorang suami, beberapa minggu yang lalu, isteriku meminta cerai kepadaku. Tangisnya mengembang dengan pilu. Dia mengaku amat mencintaiku, tapi dia juga tak mampu menerima kenyataan yang ada pada diriku.
Sambil terisak, tak kukabulkan permintaan isteriku itu. Walau bagaimanapun, aku masih mencintainya. Lagi pula, usia perkawinan kami baru berjalan beberapa bulan saja. Bagaimana tanggapan orang nanti kalau kami tiba-tiba saja bercerai?
Untuk menenangkan batin isteriku, aku mengizinkannya untuk pulang ke rumah orangtuanya. Ya, mungkin bisa disebut dengan istilah lain “pisah ranjang”
Aku merasa menjadi lelaki yang amat hina, sebab tak mampu menjadi suami sejati sebagaimana pria yang mempunyai isteri. Aku sadar, aku imponten. Aku tak mampu memberi nafkah batin kepada isteriku. Mungkin dia kecewa dengan keadaanku ini.
Aku kembali teringat perisitwa yang menyebabkan aku jadi imponten. Sewaktu masih bujangan, aku suka sekali dengan olahraga motorcros liar. Suatu ketika, aku bertaruh dengan lawanku dan saat itu naas menimpaku. Karena kurang kontrol aku menabrak pohon besar. Aku luka parah, lalu dilarikan ke rumah sakit.
Beberapa bulan kemudian aku sembuh. Namun ada suatu yang membuatku amat sedih. Menurut dokter, aku tak mampu berbuat layaknya lelaki normal karena ada syaraf di kemaluanku yang rusak.
Walau sadar menderita imponten, namun aku tak menutup diri dengan tidak bergaul dengan para gadis. Hingga suatu ketika, aku pacaran dengan Sri Sulastri. Hubungan kami berlanjut sampai ke jenjang pernikahan.
Di waktu malam pertama, aku agak khawatir juga melakukan hubungan intim dengan isteriku. Takut dia kecewa dengan keadaanku. Dan benar saja. Apa yang kutakutkan ternyata terjadi juga. Alat kejantananku tak berfungsi, senjataku lemah bagai burung yang tak berdaya. Jangankan memasuki lembah kenikmatan, menembus benteng pertahanan saja tak mampu.
Isteriku menjadi kecewa berat, dan kesal. Padahal, dia amat ingin merasakan apa yang dinamakan surga dunia di malam pertama. Aku pun membujuknya, mungkin besok malam bisa dilanjutkan karena malam ini masih dalam keadaan lelah karena habis merayakan resepsi pernikahan. Isteriku mengangguk dengan kekecewaan yang dipendam.
Namun apa yang dinantikan isteriku terus berbuah kekecewaan. Aku tetap saja tak mampu menjadi lelaki sejati. Aku tak mampu berhubungan intim layaknya suami isteri. Sri menjadi kecewa denaan keadaanku ini, walaupun kecewa dia menyarankan aku berobat agar penyakitku ini sembuh.
Aku pun menuruti sarannya, tapi tetap saja penyakit imponten tak sembuh-sembuh. Padahal berbagai cara telah kucoba baik itu ke paranormal, minum jamu dan cara alternatif lainnya. f
Karena penyakitku lama tak kunjung sembuh, isteriku akhirnya hilang kesabaran. Dia menuntut cerai, namun aku tetap tak mau menceraikannya. Ah, betapa menyakitkan kenyataan ini…
Aku tersadar dari lamunan dan kembali memandangi foto pernikahan kami. Aku merenung, Mengapa aku harus mengalami penderitaan ini? Mengapa aku harus mempunyai penyakit ini? Kasihan isteriku.
Kualihkan pandanganku ke jam dinding dan aku terkejut, jam sudah menunjukkan pukul setengah dua dinihari.
Kulangkahkan kakiku ke kamar tidur. Tubuh kurebahkan di pembaringan. Kutatap sisi ranjang. Kembali kuratapi kemalanganku ini. Disaat aku sedang meratapinya, samar-samar kucium harum bunga melati. Baunya begitu tajam menusuk hidungku. Bagaikan terhipnotis kelopak mataku semakin lama semakin berat. Aneh, di antara sadar dan tidak, samara-samar kulihat sosok bayangan wanita mendekatiku.
Dengan senyumnya yang manis, wanita itu menghampiriku ditempat tidur. Aku pun mencoba bangun dari tidurku untuk memperjelas pandangan. Ah, dia begitu cantik.
Dengan mesra jemarinya yang halus membelai pipiku. Saat itulah kucium harum melati dari tangannya. bau Itu begitu merangsang kelaki-lakianku. Aku pun kehilangan akal sehatku. Aku langsung memeluknya, menciumnya dan mencumbunya.
Melihatku bernafsu, dia bertingkah seolah mempermainkanku. Dia beringsut menjauh dariku.
Kupandangi wajahnya yang hampir mirip dengan isteriku. Lekuk tubuhnya padat berisi. Semakin lama memandanginya aku semakin tak tahan dibuatnya.
Dia pun mulai menggodaku dengan membuka pakaiannya satu persatu hingga tak sehelai benangpun menempel di tubuhnya.
Aku mendekatinya dan mulai mencumbunya. Hubungan yang terlarang itupun akhirnya kami lakukan berdua. Kami pun sama-sama menikmatinya. Entahlah, saat itu tak ada dipikiranku untuk menanyakan siapa dirinya dan bagaimana dia bisa masuk ke rumahku yang saat itu sudah terkunci.
Yang ada dipikiranku saat itu, hanya dipenuhi hawa nafsu, atau barangkali aku juga terkena hawa hipnotis darinya. Entahlah! Dan yang terlebih aneh, saat itu aku sanggup berperan sebagai layaknya lelaki normal. Ya, aku tiba-tiba berubah perkasa. Senjataku tegak berdiri dan mampu mengorbit dengan sempurna.
Ketika permainan terlarang itu selesai, dia pun memperkenalkan dirinya sambil berkata, “Dimas Harjito, perlu kau ketahui.. aku adalah makhluk kiriman seseorang untuk menyembuhkan penyakit impoten yang kau derita. Kini kau bukan lagi pria yang loyo tapi menjadi seorang pria yang perkasa, sebagaimana kau lakukan kepada diriku. Kau tak perlu tahu siapa orang yang mengirimku, tapi yang perlu kau ketahui, aku dari golongan silumar wanita dan yang pasti wajah asli tak secantik yang kau kira. Inilah wajahku yang sebenarnya…!”
Sehabis berkata demikian, wajah cantik perempuan itu perlahan-lahan berubah menjadi bentuk yang menakutkan. Matanya merah menyala, payudaranya membesar seperti buah papaya yang menjuntai ke lantai.
Setelah puas memperlihatkan wujud aslinya, makhluk itu berubah menjadi asap dan terbang menuju jendela kamar, kemudian hilang.
Aku seperti baru tersadar dari alam mimpi, namun ini bukan mimpi. Perasaanku saat.itu bercampur menjadi satu. Ada perasaan ngeri, takut, dan juga jijik karena baru saja menggumuli wanita dari golongan siluman. Namun. dibalik rasa jijik dan ngeri itu, aku juga mengalami sensasi kenikmatan yang aneh.
Malam itu juga, aku segera menuju kamar mandi. Kubasuh seluruh tubuh dengan bersih bahkan aku sampai berulang-ulang memakai sabun mandi dan shampo. Karena aku merasa jijik sekali bila mengingat kejadian yang baru saja kualami, bercumbu dengan siluman yang menakutkan!
Keesokan harinya, aku tak masuk kerja. Aku bangun kesiangan. Aku segera menelpon ke perusahaan tempatku bekerja, aku beralasan tidak enak badan. Aku masih saja merenungi kejadian tadi malam. Namun aku tak mau terlena oleh kejadian itu. Aku berinisiatif menjemput isteriku dan mengajaknya pulang ke rumah.
Kedua orangtuanya pun menasehatinya karena tak baik terlalu lama meninggalkan suami. Sesampainya di rumah, aku segera membuktikan ucapan siluman wanita itu. Apakah benar aku sudah bisa menjadi lelaki normal kembali? Walau begitu, peristiwa tadi malam tak kuceritakan kepada isteriku. Yang pasti, ucapan makhluk itu memang terbukti.
Malam itu juga, aku membujuk isteriku agar dia mau melayaniku. Dia » tampak malas-malasan karena dia masih menganggap aku belum sembuh dari penyakit imponten. Dia malah sempat meledek, nanti di tengah jalan loyo lagi? Aku hanya tersenyum dan kubisikkan kata ditelinganya, “Malam ini akan kubuktikan aku bisa jadi lelaki sejati!”
Di ranjang itu, aku memcumbu isteriku dengan penuh nafsu dan gairah. Pada awalnya isteriku agak sinis melayaniku namun karena terus kurangsang dia pun terpancing gairahnya.
Malam itu, isteriku benar-benar bahagia. Dia merasa puas merasakan keperkasaanku. Kini tak ada lagi kekecewaan atau roman masam di wajahnya. Yang ada hanya senyuman dan kebahagiaan.
Hari-hari selanjutnya aku bukan lagi pria loyo, tetapi kini aku telah menjadi pria perkasa khususnya untuk isteriku.
Walau kini aku telah bahagia dan telah sembuh dari penyakitku, namun kadangkala aku sering merenung, Haruskah aku berterima kasih kepada makhluk siluman wanita itu? Bukankah dia makhluk siluman yang menjijikkan?
Entahlah, sampai saat ini aku masih bingung dengan kemisteriusan makhluk itu. Namun yang pasti, pintaku semoga makhluk itu tak pernah menjumpaiku lagi. Ya, sampai kapanpun… Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)