Ijazah: ILMU PENANGKAL RACUN
Modus pembunuhan dengan meracuni obyek sasaran rupanya masih jadi pilihan. Hal ini terbukti dari kasus pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir. Belajar dari kasus tersebut, maka ilmuilmu penangkal racun masih relevan di zaman kini…
Dalam tulisan kali ini, kami sajikan satu pengetahuan klasik mengenai beberapa jenis ilmu pemangkal atau penawar racun. Ilmu ini terdiri dari berbagai jenis ilmu penawaran yang bisa difungsikan dengan keyakinan sepenuhnya.
Sesuai dengan namanya, maka apa yang disebut aji, ilmu atau mantra panawaran artinya untuk menangkal alias membuat tawar (tidak berkhasiat-Red) sesuatu racun, yang mengancam atau membahayakan jiwa. Baik sesuatu itu berupa racun ular, kalajengking, racun yang terdapat dalam buah-buahan, racun dalam makanan/minuman maupun racun yang terkandung dalam senjata pusaka, seperti: keris, tombak, badik, golok dan pedang.
Dalam kisah pewayangan, aji atau ilmu penangkal racun senjata tajam dimiliki Sri Kresna, raja Dwarawati. Diceritakan, suatu ketika dalam perang tanding satu lawan satu antara Kresna dengan Supala, Prabu Kresna berhasil mengalahkan musuhnya dengan ilmu kesaktiannya bernama Aji Panawaran. Supala mati terbunuh oleh senjata pamungkas Kresna yaitu senjata berupa Cakra.
Ikhwal pralayanya Supala tersebut disebabkan karena Supala telah berani menghina Prabu Kresna di depan seratus orang yang tatkala itu sedang bersidang.
Setelah Supala mati di tangan Kresna, akhirnya yang menjadi lawannya adalah kakak Supala yang berniat menuntut bela atas kematian adiknya. Diceritakan, dalam pertempuran ini kakak Supala mengerahkan panah saktinya. Namun aneh, anak panah itu tiba-tiba menghilang begitu dibidikkan ke arah Kresna, sehingga membuat orang terheranheran. Begitulah salah satu contoh kehebatan Aji Penawaran dalam cerita pawayangan.
Kendati zaman telah berubah, namun nyatanya ilmu-ilmu penangkal racun jelas masih sangat dibutuhkan. Pembaca tentu masih ingat dengan kasus kematian Munir, sang pendekar HAM itu, bukan? Berdasarkan penyelidikan pihak-pihak berwajib, sebab-sebab kematian Munir telah terungkap sepenuhnya akibat diracuni oleh eksekutornya. Sayang sekali, siapa dalang di balik sang eksekutor hingga kini belum jelas juntrungnya, kendati beberapa tersangka telah dihadapkan ke meja persidangan.
Belajar dari kasus kejam yang menimpa Munir, kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa racun yang selama ini nyaris tak pernah diperhatikan atau diperhitungkan, ternyata mulai dipakai oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab guna menyingkirkan saingan atau lawan-lawannya. Alasan pemilihan cara keji ini sudah tentu karena modus ini akan sulit untuk diungkap.
Coba bayangkan, andai saja tidak dilakukan otopsi terhadap jenazah Munir oleh pihak berwenang di Belanda, mungkin kita percaya sepenuhnya bahwa kematiannya adalah karena sebab-sebab ilmiah saja. Coba bayangkan juga, andai saya, Anda, atau siapapun ingin bertindak kejam terhadap orang yang tidak kita sukai dengan cara keji mencampur sedikit saja racun pada minuman atau makanannya, dengan tidak diketahui oleh siapapun, maka dapat dipastikan tindakan kita sulit terlacak.
Bayangkan juga kalau hal ini menimpa diri kita. Wah, sungguh keji dan biadab. Menyimak sinyalemen tersebut, maka jelas ilmu-ilmu klasik penawar racun masih relevan di zaman sekarang ini. Ya, ibarat pepatah yang mengatakan: “Sedia payung sebelum hujan.” Apa salahnya jika kita memang harus berjaga-jaga.
Untuk mengobati rasa penasaran Pempaca, secara lengkap kami paparkan sekumpulan ilmu penangkal racun, yang meliouti ilmu melihat, bahkan memakan racun. Kumpulan ini merupakan warisan para leluhur bangsa, tepatnya dari Ranah Minang, yang keampuhannya tak perlu diragukan lagi.
ILMU PEMECAH RACUN
Ilmu ini amat berguna untuk memecahkan piring atau gelas yang berisi racun atau tuba. Untuk itu, guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan amat dianjurkan agar Anda selalu membaca mantranya saat hendak minum atau makan. Berikut adalah kedua amalannya:
1. Bismillahirrahmanirrahim. Mijaha suntano Allah, Bukan aku nan mambalah bumi, Allah jo Muhammad nan mambalah bumi, Hu Allah.
Cara penggunaannya, mantra ini dibaca di dalam hati ketika hendak memegang gelas atau piring.
2. Bismillahirrahmanirrahim. Inaka ma yitun,
Wa innahum wa yitun, 7 x,
Hai jemaha Allah,
Berdiri dinding Muhammad, Terbang,
Sirah 3 x.
Cara penggunaannya sama dengan di atas. Tetapi, jika Anda hanya sendiri mantra cukup dibaca sampai dengan “wa inahum ma yitun”. Jika Anda bersama-sama dengan rombongan, maka mantra harus dibaca sampai habis.
ILMU MELIHAT RACUN
Ilmu ini khusus untuk melihat atau mengetahui apakah makanan dan minuman yang disuguhkan kepada kita mengandung racun atau tidak. Jika mengandung racun, sudah tentu setelah Anda membaca mantranya, maka akan terlihat di dalam makanan atau minuman yang disuguhkan, berupa cahaya seperti minyak diterpa cahaya matahari. Cahaya yang ditimbulkan oleh racun itu kecil-kecil tetapi banyak sekali jumlahnya.
Jika itu yang tampak, maka urungkanlah niat Anda untuk memakan ataupun meminum suguhan tadi. Jika nekad, maka risiko bakat Anda tangaung sendiri.
Berikut adalah mantranya:
Bismillahirrahmanirrahim.
Baruwehlah kidam.
Berolehlah aku,
Perlihatkanlah rupo cahayo kalangik,
Mahantam kalo lah engkau,
Kalawik mahujan rinailah engkau,
Hu Allah,
Membayanglah engkau.
ILMU FIRASAT RACUN
Dengan mengamalkan ilmu ini membuat perasaan Anda akan mampu atau lebih peka terhadap racun yang akan mencelakakan diri Anda. Hal ini terjadi karena alam bawah sadar Anda sudah terbiasa dirangsang dengan cara-cara tertentu, mulai dari pernapasan, puasa, wirid ataupun dengan mantra.
Jika Anda mengamalkannya dalam keseharian, maka ilmu ini akan menyatu dan akan bekerja langsung tanpa perlu diperintah oleh si pengamalnya.
Dengan kehebatan ilmu ini, Anda akan diberikan peringatan lebih dini. Peringatan tersebut terutama berupa rasa kesemutan di bagian ujung lidah. Dan itu merupakan pertanda bahwa makanan atau minuman yang disajikan mengandung racun. Mantranya adalah sebagai berikut:
Bismillahirrahmanirrahim.
Nur Muhammad namanyo aku.
Nurullah namonyo racun,
Mati di semba jin putih,
Jatuh ka gunuang dewan-dewan,
Aku tahu, aku pandai, aku tilik, aku pandang,
Surang bintang di langit lagi tampak,
Kunun kok upa dengan racun,
Dikalau engkau kadurako kabatang tubuh diri aku,
Mamakik bumi jo langik,
Basumpah Allah jo Nabi,
Hakat dan tawakal,
Illahi baitu kato Tuhan salamo-lamonyo,
Ra sira terbanglah tersira-sira.
ILMU MAKAN RACUN
Kedengarannya memang berlebihan. Dengan mengamalkan ilmu ini secara istigomah, maka bukan mustahil pada suatu saat Anda akan kebal terhadap racun.
Sejatinya ilmu ini bersifat tersembunyi yang akan muncul bila Anda tengah terancam bahaya racun. Tetapi yang pasti, ilmu ini tidak bisa untuk dipamerkan!
Walau Anda terselamatkan dari bahaya racun yang sempat termakan atau terminum, ingat yang harus dilakukan adalah mengorek kerongkongan dengan jari tanpa harus diketahui oleh orang lain. Usahakan mendapatkan lendirnya walau sedikit saja. Hal ini dimaksudkan agar racun tersebut tidak merusak gigi Anda. Berikut adalah mantranya:
Bismillahirrahmanirrahim.
Luli baruli,
Hancurlah engkau seperti luli,
Kalua kadalam batang tubuh diri aku,
Inkanat illah sahatan wali datam
palizahum Kamidun.
Demikianlah kupasan tentang berbagai hal tentang, penerawangan dan anti racun dari Ranah Minang. Semoga bermanfaat bagi Pembaca sekalian. Wallahuhu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)