Kisah Mistis: KAKEK DARI DUNIA LAIN
KAKEK MISTERIUS ITU DATANG PADA SUATU MALAM KETIKA DIA MASIH BERUSIA RELATIF KECIL. SIAPAKAH SESUNGGUHNYA SI KAKEK? BENARKAH DIA SALAH SATU TOKOH PENGHUNI PUSAKA YANG DI DALAMNYA TERDAPAT KERAJAAN GAIB…?
Banyak dari kita masih meragukan keberadaan sosok-sosok berdimensi gaib. Entah yang berhubungan dengan jin, arwah, khodam, atau yang lainnya. Tapi, kisah berikut ini merupakan sebuah kesaksian nyata dari seorang pemuda bernama Pamungkas yang mengaku telah didampingi oleh tokoh gaib sejak dirinya masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
“Saya masih ingat awal kejadiannya berlangsung pas di bulan Ramadhan,” ujar pemuda kelahiran Jombang itu memulai kisahnya.
Seperti kebiasaan anak desa, malam bulan Ramdhan biasanya memang digunakan untuk begadang semalam suntuk di masjid atau mushola. Demikian pula halnya dengan Pamungkas yang waktu itu masih duduk di bangku kelas 4. Dia tak mau ketinggalan ikut dengan teman-temannya. Biasanya mereka menghabiskan waktu di mushola dengan bergantian mengaji atau tadarusan. Mereka baru pulang ke rumah masing-masing ketika waktu sahur telah tiba.
Dini hari itu, seperti biasanya Pamungkas pulang sendirian. Dia tak takut hantu, sebab kata orang-orang tua hantu dan setan semuanya diikat pada saat bulan puasa. Tetapi malam itu Ridho merasakan ada sesuatu yang aneh dengan dirinya. Otak si kecil mengatakan sesuatu akan terjadi, sebab sejak melewati tikungan jalan desa bulu kuduknya selalu berdiri meremang.
Rupanya, firasat Pamungkas memang benar. Ketika melewati sebuah pohon Asam Jawa besar yang usianya sudah amat tua, tiba-tiba dia melihat sekelebatan bayangan putih dari atasnya. Pamungkas menghentikan langkahnya. Kakinya gemetar dan sulit digerakkan. Sebelum dia sadar apa yang terjadi barusan, tiba-tiba di depannya sudah berdiri sesosok kakek berpakaian serba putih. Jubahnya yang juga serba putih berkibar-kibar ditiup angin dini hari yang dingin menusuk persendian.
“Jangan takut, Cucuku! Sudah lama Mbah kangen padamu. Sekaranglah saatnya Mbah datang untukmu,” kata si kakek dalam kalimat-kalimat Bahasa Jawa yang halus.
Pamungkas kecil tak mengerti apa yang dimaksudkan oleh si kakek. Dia juga tak tahu apa sesungguhnya yang dimaksudkan oleh sosok serba putih itu. “Yang tak pernah bisa saya lupakan, waktu itu si kakek sepertinya memasukkan sebentuk sinar putih keperakan ke dalam tubuh saya. Persisnya, dia memegang ubun-ubun saya, lalu saya merasakan sinar itu masuk, mengisi seluruh ruang di dalam tubuh saya. Ini memang sulit dimengerti. Tapi saya yakin hal itu memang terjadi,” cerita Pamungkas.
Sebagai bocah yang belum banyak pemahaman, Pamungkas kecil langsung trauma sebab merasa jelas-jelas telah mengalami suatu kejadian aneh dan tidak masuk akal. Mungkin karena tekanan mental yang berat, dia akhirnya jatuh sakit. Anehnya, selama dalam keadaan sakit ini berbagai keanehan justeru dituryukkan olehnya. Misalnya saja, dia bisa menunjukkan berbagai macam jenis ramuan untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Bahkan, yang lebih fenomenal adalah ketika dia mampu menebak jenis kelamin bayi yang masih berada di dalam kandungan ibunya, dan dia juga bisa menebak dengan jitu kapan jabang bayi itu lahir.
“Saya sendiri ndak sadar kalau saya bisa melakukan semua hal yang tidak masuk akal itu. Waktu itu, saya bahkan dalam keadaan sakit panas dingin dan tidak bisa disembuhkan oleh dokter atau tabib. Anehnya, setiap orang yang datang minta tolong pasti bisa saya berikan solusinya,” kenang Pamungkas.
Dia merasa sangat beruntung sebab ayahnya yang juga Kyai dan pengasuh pondok pesantren mengerti banyak tentang ilmu gaib. Karenanya sang ayah tidak merasa terlalu risau dengan keadaan anaknya. Bahkan, sang ayah bisa faham sepenuhnya bahwa anaknya tengah ketitisan suatu kekuatan gaib yang sifatnya muladuni.
Selama sakit hampir sebulan itu, Pamungkas dianggap sebagai Dukun Tiban. Untungnya, hal ini tidak berlangsung lama, sehingga dia bisa menjalani kehidupannya sebagai anak normal. Kendati demikian, dia masih tetap merasa dibayangi oleh sosok berjubah putih itu, meski akhirnya dia sadar bahwa kehadiran si kakek sesungguhnya tak bermaksud menakut-nakuti, apalagi bermaksud mencelakakan dirinya.
“Lama-lama saya merasa kakek berjubah putih itu adalah sahabat, bahkan guru saya yang amat baik. Beliau sering membantu saya dalam keadaan kepepet atau terdesak,” aku Pamungkas.
Setelah tamat SD, Pamungkas tak hanya melanjutkan pendidikan di sektor formal. Dia juga menekuni pendidikan di sejumlah pesantren, kepada guru-gurunya inilah Pamungkas banyak menimba Ilmu Hikmah dan ilmu-ilmu gaib lainnya, yang tentu saja beraliran Islami.
Dalam perjalanan menempuh pendidikan baik di pesantren maupun di sektor pendidikan formal, memang banyak kejadian aneh yang dialaminya. Hal ini tentu saja berhubungan dengan sosok kakek berjubah putih yang menemuinya ketika dia masih duduk di bangku kelas 4 SD. Misalnya saja, pernah suatu ketika Pamungkas dan beberapa orang temannya yang tergabung dalam kelompok pecinta alam dicegat dua ekor harimau di Gunung Halimun.
“Waktu itu, tiga orang teman saya bahkan sudah terkencing-kencing di celana saking takutnya. Aneh sekali, ke dua ekor harimau yang sepertinya berpasangan itu begitu sigapnya mencegat langkah kami. Saya dan teman-teman berhadapan hanya kurang lebih dua meter dengan ke dua harimau lapar itu. Kalau kami saat itu memilih lari, pasti akan jatuh minimal dua orang korban,” cerita Pamungkas.
Di tengah keadaan yang sangat kritis, entah dari mana datangnya sesosok kakek berpakaian serba putih tiba-tiba muncul. Si kakek meminta agar Pamungkas dan teman-temannya tidak bergerak walau sedikitpun.
Yang tak kalah aneh, si kakek yang amat dekat dengan ingatan Pamungkas itu malah maju ke arah dua ekor harimau tadi. Dengan lembut si kakek lalu mengelus-elus kepala kedua hewan itu. Setelah itu, mereka pergi dan menghilang di balik kerimbunan pohon-pohon pinus yang banyak tumbuh di Gunung Halimun.
“Sekarang cucu dan teman-teman bisa melanjutkan perjalanan. Insya Allah, tidak akan ada yang berani mengganggu kalian,” kata si kakek sambil memandang sejuk pada Pamungkas, yang dengan rasa takzim membalasnya dengan ucapan terima kasih. Setelah itu si kakek melangkah pergi. Dia lalu menghilang ketika tubuhnya yang kurus namun kekar itu terhalang di balik pokok pohon pinus.
“Kamu kenal siapa kakek aneh itu, Dho?” Tanya salah seorang temannya dengan keheranan.
“Entahlah!” Jawab Pamungkas sambil pasang mimik bingung. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)