Ngaji: HAWA NAFSU DAN TIRAKAT
Dalam pengertian hidup, manusia hanya tercipta sebagai pencari jalan. Baik secara rasional lahiriah maupun segesti batiniyah. Para tabi’in, juga Khutbul Muthlak, seperti Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, memulainya lewat tirakat. Bagaimana sebenarnya…?
Semua arti tirakat akan selalu dihubungkan dengan makna puasa sebagai suatu keyakinan hati menuju derajat kemuliaan. Kiat seperti itu, dilakukan juga oleh beberapa agama lain, seperti budha dan Hindu. Mereka bertujuan sebagai pembersihan jiwa.
Sesungguhnya dua kalimat di atas saling berhubungan satu sama lain. Dengan arti kata, nama tirakat diambil dari bahasa Arab Taroki yang artinya meninggalkan, sedangkan puasa diambil dari kata Shaum yang artinya menahan hawa nafsu. Bila kita menyatukan dua kalimat tersebut, maka akan berbunyi: meninggalkan kebiasaan hidup dengan menahan suatu hawa nafsu.
Dalam dunia mistis, pada umumnya para spiritualis ingin membuktikan langsung akan suatu karomah dari ilmu yang diamalkannya. Hanya saja kebanyakan dari mereka gagal dalam pembuktian ilmu tersebut.
Sesungguhnya apa yang terajdi pada mereka, toh mereka sudah bersusah payah, dalam menjalani puasa dan tirakat, serta mengkaji semua tata cara yang menjadi syarat ilmu tersebut, dan sebagai jawaban yang tepat, kurangnya instrospeksi diri dalam hal menjaga hawa nafsu.
Bila kita hayati secara mendalam, menahan atau melawan hawa nafsu, sudah dicontohkan oleh seorang utusan Allah SWT, yaitu Nabi Muhammad SAW, tatkala Beliau masih berusia 26 tahun. Setiap hari Senin dan Kamis, Beliau selalu menyempatkan diri untuk berpuasa dan tirakat, sebagai suatu kiat menahan hawa nafsu dengan jalan berdzikir dengan mendekatkan diri pada sang Khalig.di goa Hira selama 15 tahun, atau sampai diangkatnya menjadi rasul.
Kiat seperti itu dicontohkan pula ke suatu turunan atau nasab di zaman para tabi’in, juga Khutbul Muthlak, seperti Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani. Beliau mendekatkan diri sebagai suatu peribadatan kepada Yang Khaliq di dalam sebuah hutan, dengan jalan puasa dan tirakat serta menjauhi semua makhluk selama 34 tahun.
Juga seperti Robi’ah Al-Adawiyah, seorang Khuthbur Robbani perempuan, yang menjabat sebagai ketua wali dari 70 wali di zamannya. Dalam suatu kehidupannya, beliau pernah cerai dengan duniawi, dengan kata lain, setiap detik beliau selalu mengumandangkan asma Allah, dan tak pernah meninggalkan satu hari pun akan puasa dan tirakat.
Sebagai pensucian diri dari secuil arti maksiat, Rabi’ah juga tak pernah menerima secuilpun arti pemberian dari manusia. Kecuali rizki langsung dari Allah SWT. Subhanallah!
Cara khusus seperti di atas, diikuti juga oleh para Khutbul muthlak lainnya. Seperti Syekh Ahmad Asy-syadili, yang terkenal dengan sebutan Sulthanud Dzahab, raja emas se dunia. Beliau seorang raja yang mempunyai istana serta jalan raya sejauh 100 Km. yang terbuat dari emas murni. Dan beliau meninggalkan semuanya demi menjalani sebuah ritual hidup menahan hawa nafsunya.
Juga secara turun-temurun, sebuah tirakat dilakukan pula oleh para maqom sesudahnya. Seperti maqom Atman, Nuqoba, Nujaba, Autad, Abdal, Solihin, Junudllah, Rijalullah. Hingga arti tirakat dan melawan suatu hawa nafsu turun pula ke maqam kita hingga kini.
Yang menjadi suatu pertanyaan, mungkinkah di zaman modernisasi seperti sekarang ini, masih ada orang yang mampu menjalankan arti tirakat seperti para waliyullah di atas? Dan apa pula arti nafsu sesungguhnya?
Sebagai jawabannya, tidak akan mungkin mampu. Seseorang menjalankan suatu tirakat dengan mengikuti cara di atas tersebut. Hanya pengecualian dari segelintir orang yang menjadi pilihan Allah saja.
Karena zaman mereka (para Wali) di s but Sidkul Qolbi, yakni benarnya sebuah keyakinan hati. Sedangkan zaman sekarang disebut Hubbud Dunya, cinta akan materi. Hanya saja, dalam suatu peradaban zaman, Allah memberikan suatu kelebihan serta kekurangan di dalamnya.
Seperti zaman sekarang ini, tatkala suatu pemahaman Islami telah terkoyak dan materi yang diutamakan, para alim ulama kan menipis, berganti akan suatu tahta potikus duniawi. Maka zaman sekarang ini disebut Kenuksonan alias terpuruk. Dan dari keterpurukan ini, Allah SWT memberikan suatu jalan lagi yang masih mempunyai sifat fadib (mulia) untuk suatu kebajikan ke jalan-Nya Yang disebut HADZAZZAMANUS SUKUT WALUBUYUL BUYUT WARRIDHO BIL KUT, zaman yang harus banyak diam, dan menjaga arti nafsu di dalamnya. Karena di zaman ini, cukup seseorang melawan atau menahan nafsu. Saat dia sedang menjalankan sebuah pengamalan suatu ilmu, itu sudah cukup, dan sama pahalanya dengan para wali sebelum kita.
Arti nafsu sendiri terbagi menjadi 4 sifat, dalam diri setiap manusia, yakni:
1. Amanah, suatu sifat yang mengajak kita ke emosional diri.
2. Hayawaniyah, suatu penglihatan mata, atau suatu penghayalan akal menjadikan suatu rangsangan birahi, yang disebut syahwat.
3. Syaithoniyah, suatu bujukan akal, menuju jalan kesesatan.
4. Muthmainnah, suatu sifat kebajikan menuju akan jalan kebenaran.
MUNCULNYA KEISTIMEWAAN DALAM TIRAKAT
Dalam kiat khusus seorang spiritual ilmu, biasanya mereka menjalankannya dengan cara puasa. Yang di dalamnya tergantung suatu pantangan sebagai suatu syarat dari puasa tersebut. Semua itu yang dinamakan arti tirakat. Dan dari arti tirakat tersebut, terlahirlah suatu keistimewaan yang disebut karomah.
Dalam suatu pembedaran makna karomah, semua tergantung dari tirakat orang itu sendiri. Cara seperti ini sudah menjadi suatu ketentuan.
CARA PUASA BIASA
Biasanya cara seperti ini dilakukan oleh orang-orang yang baru timbul suatu segesti akan mistis, dan masih dianggap dini bagi seorang ritualis yang menginginkan suatu magnetik. Butuh waktu lama sampai ke suatu puncak.
Hanya dengan satu cara, puasalah selama 41 hari – 123 hari puasa, karomah suatu ilmu baru akan terbuka.
PUASA TARUKUR RUH (PANTANGAN MAKAN YANG BERNYAWA)
Untuk spiritualis yang menginginkan suatu pembuktian nyata dari suatu karomahnya ilmu, baik sekali dengan cara seperti ini. Walau cukup lama pembuktiannya, namun dengan cara ini akan menemukan suatu kepastian. Puasalah selama 41 hari. Niscaya karomahnya suatu ilmu akan tercapai.
PUASA DENGAN CARA MUTIH
Sebaiknya cara seperti ini jangan bertujuan untuk penarik, pemanggilan, maupun pendekatan diri ke suatu alam ghaib. Sebab cara puasa mutih sebagai pembersih jiwa, dan sebagai magbulud doa (terkabulnya suatu keinginan).
Untuk cara seperti ini bertujuan untuk kebaikan diri, seperti contoh memohon suatu kerejekian, penyembuhan suatu penyakit, ingin cepat jodoh, jauh dari masalah, serta ingin merubah nasib hidup.
PUASA HANYA DENGAN MAKAN KETAN DAN AIR PUTIH
Dalam dunia suprantural, cara seperti Ini hanya bertujuan tunggal, yaitu ingin memperkaya diri. Dengan kata lain, siapapun yang bertujuan ke sana, harus dengan puasa 21 hari. Niscaya suatu rejeki akan melimpah ruah.
PUASA CARA LEPAS (TIDAK MAKAN, MINUM DAN TIDUR)
Cara tirakat seperti ini adalah, suatu puncak dari pembedaran makna karomah. Siapapun yang mampu melaksanakan puasa tiga hari dengan mengikuti cara seperti ini. Niscaya seorang ritualis akan mampu melihat dunia maya.
Dan apabila mampu sampai ke 7 hari. Maka sang ritualis akan mampu berkomunikasi dengan dunia maya yang dituju. Dalam suatu penggodokan makna karomah.
Seorang spiritualis akan selalu dicoba selama 1 minggu, 7 hari puasa lepas. Dan selanjutnya seorang spiritualis akan mampu mencapai suatu tahap terakhir dalam puasa lepas tersebut. Sebab kenormalan tubuh, akan pulih kembali apabila telah melewati hari ke 7.
Dan bisa dilanjutkan dengan suatu ketenangan tanpa merasa lapar, haus, maupun kantuk. Hingga mencapai suatu 17 hari puasa lepas. Yang keistimewaannya akan mampu mengambil apapun yang ada di perut bumi.
Bila dilanjutkan sampai ke 21 hari puasa lepas, maka akan diberi suatu hadiah berupa batu merah delima dan mampu menciptakan sesuatu, seperti kertas dijadikan uang, batu jadi emas dan air jadi berlian.
Dan bila mampu mencapai ke 41 hari puasa lepas, maka seorang spiritualis, akan menjadikan dirinya rijalul ghaib (Raja Ghaib delapan penjuru angin).
Tata cara pembedaran di atas, berlaku untuk semua ilmu. Dan sebaaai pendekatan diri dengan dunia lain. Baiknya pakai wewanginan tatkala sedang mengama kan suatu amaliyah, seperti. buhur Magribi suthon, sulaiman al-yamini, kayu gahru, aboni, cendana, naga sari, Minyak foni basalwa, ja’taron, al-kautsar, dayana ke at on sumbi, azrok dan lain-lain. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)