Ijazah: PENGASIHAN SEBEULIT BUMI
Aris enggan cintanya bertepuk sebelah tangan, setelah melakukan ritual puasa dan mengamalkan mantra pemberian pamannya, ia yakin, Diana yang demikian tertutup bakal menghiba dan mengharapkan balasan cinta darinya…
Pagi Itu, Suasana Kantor yang terletak di bilangan Tanjung Priok terasa agak gaduh dari biasanya. Betapa tidak, pagi itu, ada salah seorang mahasiswi dari Kota Kembang, Bandung, melakukan Kuliah Kerja Nyata.
Setelah sejenak memperkenalkan diri, Diana, demikian nama gadis itu akan melakukan KKN di perusahaan tersebut selama lebih kurang dua bulan dan akan bertindak sebagai konsultan manajemen. Praktis tak ada yang berubah, kecuali, kebanyakan pegawai laki-laki yang masih lajang dan biasa datang terlambat, sekarang mulai berpakaian rapih dan selalu datang pagi. Boleh dikata, sejak ada Diana, maka, semua selalu datang tepat waktu. Tak ada lagi terdengar alasan: “Maklum, macet…!” Melihat kenyataan itu, Maulana, sebagai pemilik sekaligus direktur dari perusahaan sudah tentu menjadi senang.
Pada suatu pagi, hal itu diungkapkan secara terus terang kepada Aris, sahabat, serta orang kepercayaannya. “Jujur, aku senang, belakangan, aku tidak lagi mendengar keluhan terlambat karena macet.”
“Benar,” sahut Aris sambil tersenyum penuh arti.
Maulana yang tahu dengan bahasa tubuh sahabatnya langsung bertanya, “Maksudnya setelah Diana masuk, maka, suasana kantor jadi berubah?”
“Yups…” jawab Aris singkat.
Maulana yang penasaran langsung menarik tangan sahabatnya untuk masuk ke ruangannya. Keduanya langsung terlibat pembicaraan yang hangat tentang prospek perusahaan ke depan.
“Menurut aku, lebih baik Diana ditempatkan pada Divisi Marketing. Persaingan kita semakin ketat. Mudahmudahan, dengan adanya tenanga dan pemikiran yang segar, perusahaan Kita bisa tetap ada di zona aman.”
“Sepakat,” jawab Maulana.
“Jangan membuang waktu, panggil dia, dan minta membuat program kerja,” ujar Aris sambil berjalan keluar ruangan.
“Oke…, nanti waktu makan siang akan aku panggil,” jawab Maulana sambil tertawa penuh arti.
la yakin, sebagai sahabat dan orang kepercayaannya, selama ini, Aris memang telah membuktikan loyalitasnya pada perusahaan. Oleh sebab itu, ia menganggap Aris sebagai bagian dari keluarganya.
“la sudah berbuat banyak, sayangnya, kenapa sampai sekarang ia masih saja sendiri?” Pertanyaan itu hampir tiap saat melingkar-lingkar dalam benak Maulana. Tetapi, sampai detik terakhir, ia tak juga menemukan jawabannya. Akan bertanya langsung, ia merasa sungkan karena terlalu dalam mencampuri urusan pribadi sahabatnya.
“Ah… biarlah, suatu saat ia pasti akan mau berbicara tentang wanita idamannya,” desisnya sambil mulai memperhatikan tumpukan surat yang ada di atas meja kerjanya.
Menjelang makan siang, Maulana meminta Diana untuk datang ke ruangannya. Tak lama kemudian, Diana pun datang ‘ sambil bertanya: “Bapak memanggil, apa yang bisa saya bantu?”
“Silakan duduk,” sahut Maulana, “saya hanya akan berbincang untuk membahas masalah marketing,” tambahnya lagi.
“Ow… menurut saya,” sahut Diana sambil tersenyum. “Kita mulai harus merubah Strategi marketing. Selain jemput bola, kita juga harus punya program unggulan, kecepatan dan ketepatan waktu. Dengan begitu, maka, calon pelanggan baru bisa tertarik,” imbuhnya.
“Oke…Diana bisa membantu membuatkan programnya?” Tanya Maulana penuh harap.
“Baik Pak, kapan harus saya serahkan?” Jawab Diana balik bertanya.
“Dua hari lagi, dan langsung paparkan dalam rapat,” ujar Maulana dengan hati-hati.
“Baik Pak,” kata Diana masih dengan senyum. “Ada lagi?” Tanyanya kemudian.
“Tidak ada, sebenarnya, saya mau mengajak Diana untuk makan siang sambil berbincang tentang hal yang tadi, tapi, tidak sangka semuanya bakal berjalan dengan demikian cepat,” ujar Maulana lirih.
“Lain kali saja Pak. Dan kebetulan saya paling tidak bisa untuk menunda suatu pekerjaan. Sekarang saya mohon diri Pak,” kata Diana sambil berdiri dan kemudian berjalan menuju pintu. Maulana hanya bisa menatap punggung Diana yang menghilang di balik daun pintu.
Hari yang dijanjikan Diana tiba. Semua pimpinan sudah duduk di ruang rapat. Setelah rapat dibuka, maka, Diana pun diminta untuk memaparkan rencana kerjanya. Sekali ini, semua yang ada di ruangan hanya bisa terdiam. Program kerja yang ditawarkan Diana sangat masuk akal dan tidak memerlukan biaya tinggi. Tanpa banyak tanya, Maulana pun langsung menyatakan setuju.
Aris yang sejak tadi menatap Diana hanya bisa mengangguk-angguk dan sesekali menggaruk kepalanya yang tidak gatal. la tak pernah menyangka, dalam waktu seminggu, Diana ternyata mampu menyerap knowledge perusahaan.
Hasilnya pun benar-benar luar biasa. Menginjak bulan kedua, jumlah klien perusahaan pun meningkat cukup pesat. Hampir lima puluh persen.
Ketika masa KKN berakhir, Diana pun mohon diri kepada seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. “Jika sudah selesai, saya sangat berharap, Diana bisa bergabung di sini,” demikian ujar Maulana.
“Benar … setuju,” demikian kata yang hadir serempak.
Diana tersenyum, matanya pun berkaca-kaca. Ia tak menyangka bakal mendapatkan perhatian yang sedemikian besar dari seluruh karyawan dan pimpinan kantor tempatnya magang. Ia hanya bisa mengangguk dan menghapus air matanya. Sepeninggal Diana, suasana kantor tak lagi seceria dulu. Seolah ada yang hilang dari tengah-tengah mereka. Yang paling merasakan adalah Aris. Ternyata, diam-diam, ja menaruh hati pada Diana.
Beberapa hari belakangan, pikiran Aris benar-benar kacau. Ia tak mampu berkonsentrasi dengan baik. Yang ada dalam angannya hanyalah wajah Diana yang selalu tersenyum. Karena tak lagi mampu menahan rindu dendam, maka, ia meminta izin kepada Maulana untuk kembali ke Cimahi, dengan alasan rindu pada ayah dan ibunya.
Maulana pun memberi izin. Menjelang makan siang, Aris pun memacu kendaraannya menuju Cimahi. Singkat kata, setibanya di rumah, ia langsung menemui ayah, ibu serta Dodi, adiknya. Setelah sejenak melepaskan rindu, Aris pun meminta izin kepada keduanya untuk menyambangi rumah pamannya.
Di rumah sang paman, Aris disambut dengan hangat. Setelah sejenak melepaskar rindu, Aris pun menceritakan segala apa yang menjadi beban hatinya kepada sang paman.
“Paman sudah bilang, Aris harus bisa menghilangkan rasa malu dan rendah diri di depan perempuan,” ujar sang paman hati-hati.
“Kalau urusan kerja, saya mampu paman Tetapi ini urusan hati, saya takut ditolak, saya takut kecewa dan saya takut malu,” perondong Aris.
“Lha… belum dicoba kok sudah takut,” alas sang paman. “Tolong saya paman,” rintih Aris. “Baik, sekarang catat apa yang paman katakan,” ujar sang paman. Aris pun mengambil HP dan menuliskan a yang diucapkan pamannya:
Asihan Sabeulit Bumi
Asihan sabeulit bumi, Asehan salinlang buana,
Brag asih da di asih,
Nu asih lungguh na biwir,
Nu haat lungguh na soca, Roh tuk-truk tuh badan si anu (…)
Mang kawelas, mang ka asih,
Raat asih ka badan awaking.
Puasanya mutih selama 7 hari 7 malam. Dan tiap tengah malam, baca amalan tersebut sebanyak 7 kali sambil menghadap ke arah tempat wanita yang dituju mukim.
Setelah menghaturkan terima kasih, Aris pun kembali ke rumahnya.
la bertekad, akan mengamalkan asihan pemberian pamannya setibanya di Jakarta. Tujuannya, agar pekerjaannya juga tidak terganggu. Tepat pada hari kelima belas, setelah Aris sendiri tak yakin apa yang dilakukannya bakal berhasil, mendadak, telepon genggamnya berdering.
“Diana?” Demikian desisnya setelah melihat layar telepon.
Aris pun langsung menyahut, dan percakapan yang hangat dan riang pun terjadi. Tak ada yang pernah tahu, enam bulan kemudian, Aris meminta izin kepada Maulana untuk mempersunting Diana. Ketika ditanya, Aris hanya menjawab, “Aku akan segera menikah sebagaimana keinginanmu selama ini.”
Ya… Aris yang selama ini dikenal pemalu dan tidak pernah yakin bakal bisa menyatakan cinta kepada wanita, akhirnya menikah, setelah terlebih dahulu mengamalkan Asihan Sabeulit Bumi dari pamannya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)