Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Panggonan Wingit: CARI SARANG DEDEMIT DI CIKAMALAYAN

Panggonan Wingit: CARI SARANG DEDEMIT DI CIKAMALAYAN 

Kawasan Cikamalayan diperintah oleh seorang ratu demit yang sangat cantik. Sang ratu memiliki sejumlah hewan yang wujudnya aneh dan menyeramkan. Hewan-hewan ini yang kerap menjadi wakil Sang ratu untuk menagih tumbal…!

 

Kawasan mata air Cikamalayan yang berjarak sekitar 700 meter arah timur dari Bandung Luragung, Desa Bendungan, Kec. Lebakwangi, Kab. Kuningan, Jawa Barat, ternyata menyimpan aura mistis yang teramat kuat. Desas-desus yang merebak dalam tutur masyarakat setempat perihal adanya keganjilan di kawasan ini sempat terendus oleh penulis. Hasilnya?

 

Penulis sengaja melakukan investigasi di areal Cikamalayan yang tergolong dihuni para dedemit sangar. Investigasi ini dilakukan tanggal 16 September 2002 silam. Berikut adalah kilasan laporannya.

 

Sendirian mendatangi tempat beraura sangar memang bisa sangat menegangkan. Hal itu juga yang dirasakan oleh penulis saat menginjakkan kaki di kawasan mata air Cikamalayan yang selama ini dikenal sebagai kawasan yang sangat sangar. Memang, begitu memasuki daerah Cikamalayan, mata batin penulis terasa menangkap getaran gaib yang sangat kuat, hingga penulis berusaha lebih keras lagi melindungi diri dengan benteng gaib penjaga keselamatan.

 

Mata air Cikamalayan berada persis | di tebing sebelah utara Sungai Cisande. Konon, air kuning yang berasal dari mata air di bawah batu besar ini sangat berkhasiat mengobati pelbagai penyakit non medis. Tak heran jika banyak pendatang yang sengaja bertandang ke sini guna melakukan ritual khusus agar dirinya diberkahi kesuksesan dalam berbisnis, digampangkan mendapatkan jodoh, dan beberapa tujuan baik lainnya. Selain itu, penduduk sekitarnya sering mengambil air itu untuk pembuatan sumur, sebagai air bibit yang diyakini kelak sumurnya tidak akan mengalami kekeringan walau kemarau sekalipun. Hal ini sungguh suatu kepercayaan yang sulit terbantahkan, mengingat sampai sekarang masih saja ada orang yang sengaja melakukannya.

 

Di lain sisi, Cikamalayan memang tergolong sangat angker. Para lelembut penghuni kawasan ini disebutkan tergolong ganas. Kabarnya makhluk gaib itu sering meminta tumbal nyawa manusia. Benarkah? Kita jangan lantas percaya begitu saja.

 

Menurut mitos yang tersiar di masyarakat setempat, kawasan ini dijaga seorang puteri jelita bernama Ratu Gandawarni, penguasa keraton maya. Ia ditemani sejumlah abdi dalem yang keseluruhannya adalah kaum lelaki. Dewi Gandawarni juga dipercaya memilihara sejumlah binatang kesayangan yang jika diterawang melalui kacamata bathin hewan-hewan itu bentuknya amat ganjil dan menakutkan.

 

Memang, bila dilihat melalui kacamata lahir yang tampak di sekitar mata air Cikamalayan adalah pemandangan alami yang sangat menawan. Suasana alam yang tenang dengan hembusan angin membuat siapa pun akan betah tinggal berlama-lama di tempat ini. Namun kenyataan tersebut akan berbanding terbalik bila diterawang lewat kacamata bathin. Saat penulis mencoba menembusnya, maka yang tampak oleh

penulis di Cikamalayan adalah keraton nan indah dan permai, akan tetapi penuh dengan ornamen-ornamen yang membuat bulu kuduk berdiri meremang. Salah satunya, ada sebuah tiang berukir indah yang ternyata beralaskan potongan kepala manusia yang tengah meringis kesakitan.

 

Jika kita tak jeli, nuanasa alam nan menawan itu dapat menaburkan pandangan seseorang yang melihatnya, karena Siapapun yang menatap kawasan ini, secara lahiriah akan terkagum-kagum oleh eloknya ngarai Cisande yang dihiasi bebatuan besar-besar dan beningnya mata air Cikamalayan yang terkadang seseorang menjadi lupa diri. Akibat terbius oleh keelokannya, seseorang dapat mengalami sesuatu kejadian misterius yang tak dapat diterjemahkan lewat nalar ilmiah perihal sebab musababnya. Betapa tidak, bila seseorang masuk berlamalama di tempat ini apa lagi sengaja atau tidak berbuat sesuatu yang tidak dikehendaki Dewi Gandawarni, akibatnya jiwa orang itu terancam.

 

Para korban keganasan lelembut di daerah ini sangat unik, sebab kesemua korbannya adalah kaum lelaki. Dengan penyebabnya karena menebang pohon tidak numpang-numpang, menyabit tidak permisi, atau mengail dan menangkap ikan secara serampangan. Akibatnya, sangatlah fatal hingga dapat merenggut nyawa.

 

Korban jiwa denaan akibat yang teramat misterius sejak zaman baheu/a sudah sering terjadi. Misalnya, baru-baru ini tragedi misterius telah menimpa salah seorang penduduk Desa Karangasem. Tatkala ia sedang menyabit rumput, tibatiba tubuhnya menggelepar-gelepar dengan sekujurnya membiru bak terkena bisa ular. Setelah diterawang oleh paranormal, didapat kepastian, ternyata si korban terkena semburan racun ular Congko, penghuni gaib Sungai Cisande yang merupakan salah satu hewan kesayangan Dewi Gandawarni.

 

Nama ular itu saja sangat aneh, begitu pula bentuk dan laku ular itu sangat unik. Menurut Nana Sumarna, 30 tahun, seorang yang mengaku pernah memergoki aktivitas ular jejaden itu mengatakan, “Ukuran Ular Congko panjang tubuhnya 0.5 meter dengan diameter antara 5-10 cm. Kalau berjalan menghentak-hentak sambil menyemprotkan racun pada sasarannya. Bila ada manusia atau binatang yang berada tepat di bawahnya, tak ayal lagi akan menemui ajal seketika. Makhluk jejadian itu meneror mangsanya, khusus pada waktu tengah hari,” ungkap Kang Nana kepada penulis.

 

Jenis ular lainnya yaitu Ulat Buntet, menghuni seputar lubuk sebelah Timur Cikamalayan. Ular ini hanya mengemban tugas menakut-nakuti manusia dan tidak memiliki bisa. Bentuk dan ukuran tubuhnya persis mirip gendang. Masyarakat Setempat sering menyebutnya Ular Gendang. Cara berjalannya menggelinding. Akibatnya, penduduk sekitar tak ada yang berani turun ke lubuk tersebut meski saat musim kemarau sekalipun. Selain karena kedalaman lubuk mencapai puluhan meter plus takut bila melihat ular itu.

 

Disebutkan, raja gaib yang menguasa kawasan Cikamalayan ini bernama Ki Demang Puseuran. Lantas siapakah anak Ki Demang Puseuran yang menjadi penguasa keraton para lelembut di seputar danau dan bukit Puseuran yang lokasinya tepat di sebah Timur perkampungan Cidangdeur.

 

Puteri Gandawarni dipercaya ayahandanya untuk menjaga mata air dan keraton Gaib Cikamalayan. Sang puteri sering menampakkan diri. Bila dilihat melalui mata lahir yang tampak adalah seberkas pelangi yang menghias tebing. Tapi, bila diterawang dengan mata batin, yang tampak adalah paras puteri yang cantik jelita memakai gaun aneka warna, duduk diapit dua pengawalnya yang beraut sangar.

 

Bukti kemunculan puteri yang berwujud gradasi warna atau pelangi berhasil Misteri bidik melalui kamera. Tentu sebelumnya, Misteri meminta izin.

 

Sejatinya, Putri Gandawarni berasal dari koloni jin. Kisah yang pernah dialami Karno, 34 tahun, menjadi salah satu bukti. Penduduk asli Desa Bendungan ini pernah mengalami mati suri beberapa jam amanya di dekat Mata Alif Likainalayan. Bagaimanakah ceritanya?

 

Suatu hari Karno berniat memancing. Saat menyusuri pinggiran sungai Cisandedan berdekatan dengan Cikamalayan, tiba-tiba pandangannya menjadi kabur. Lantas tubuh Karno seolah ada yang mendorong ke belakang. Ruh Karno pun serasa melayang. Ia juga merasakan ada seseorang yang menggamit tangannya. Sosok yang membawa Karno itu memakai pakaian kebesaran laiknya seorang pengawal kerajaan. Selanjutnya, Karno tiba di sebuah kerajaan yang diperintah seorang puteri. Maksud puteri memanggilnya agar dia mau dijadikan wakil senopati. Karno tidak begitu saja menuruti permintaan sang putri. Saat merenung, tiba-tiba ada yang memanggilmanggil namanya.

 

“Saya kaget, ternyata saya kedapatan sedang ditangisi oleh keluarga. Dan di sebalah kanan saya duduk seorang dukun yang sedang melafalkan mantera-mantera,” kenang Karno penuh haru. Penjelasan orang pintar yang telah menyembuhkan Karno, tapi identitasnya enggan dituliskan, adalah Sebenarnya Karno akan dijadikan tumbal. Seandainya Karno langsung mengiyakan tawaran puteri tadi, niscaya ruhnya akan berpisah dengan raga untuk selamanya. Beruntung Tuhan melindungi hamba-Nya.

 

Dalam perjalanan gaibnya, Karno sempat melihat betapa banyak budak puteri yang telah membangkang. Mereka itu berada dalam penyiksaan. Abdi kerajaan yang tak setia itu, menurut Karno, banyak yang dikutuk menjadi pohon yang tumbuh di kiri dan kanan sungai Cisande yang berdekatan dengan Cikamalayan. Maka itu, hati-hatilah bila menebang pohon di tempat ini.

 

Begitu mistisnya areal Cikamalayan hingga penduduk sekitar tak ada lagi yang berani lewat sendirian kala siang, apalagi malam. Tak heran, suasana pun jadi terasa lengang. Hal ini penulis rasakan saat berada dari Cikamalayan. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Ijazah Kyai Pamungkas: Ilmu Pengasih Ya Wadudu, Silahkan Diamalkan

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: ULAR SANCA JELMAAN DAYANG NYI BLORONG

Kyai Pamungkas

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Temukan Luar Biasa dari Hal Biasa

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!