Sehat Fisik, Mental & Seksual

Psikologi: STOP GHIBAH

Psikologi: STOP GHIBAH

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. An Nuur: 19).

 

Bismillahirrahmanirrahim

 

Tahu gak sih? Sekarang ada sebuah dosa yang termasuk dosa besar tapi jadi sesuatu yang dianggap biasa Iho sama kebanyakan dari kita. Ghibah! Kita coba kupas kayak gimana sih ghibah itu? Apa jangan-jangan yang selama ini kita lakukan adalah ghibah dan celakanya kita gak sadar kalo kita udah melakukan dosa besar? Astaghfirullah wa atuubu ilaih …

 

Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kamu, apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Kemudian Rasulullah bersabda: “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai. Seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan? ” Beliau berkata: “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Imam An Nawawi menjelaskan bahwa ghibah adalah menyebutkan kejelekan orang lain, saat orang yang dijelek-jelekkan tersebut tidak ada saat pembicaraan berlangsung. Ya zaman sekarang ini kita menyebut aktivitas seperti ini dengan sebutan gosip.

 

Berdasarkan hadits Nabi di atas, ghibah adalah menggunjing orang lain, meski apa yang digunjingkan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sementara jika yang digunjingkan tidak sesuai dengan fakta dan realita yang ada, maka itu akan jatuh pada sebuah tuduhan atau fitnah. Parah banget gak tuh?

 

Lucunya suka ada kan orang yang mau ngegosip itu mengawali gosipannya dengan pernyataan, “Eh ini bukan gosip atau mau ngeghibah lho ya. Soalnya ini tuh fakta!”

 

Ya Allah … capek deh sama orang-orang modelan kayak gini. Artinya mereka belum paham apa makna sebenarnya dari ghibah itu. Makanya mereka ngerasa, selama yang dibicarakan adalah fakta, maka tak mengapa jika dijadikan bahan obrolan.

 

Parahnya lagi, ghibah di zaman kiwari kayak gini seolah dinormalisasi. Berapa banyak gempuran tayangan program di televisi yang menyajikan berita-berita negatif para artis tanah air dan orang-orang terkenal lainnya? Pagi, siang, sore. Ada aja programnya.

 

Bukan hanya di televisi, media sosial pun makin meledakkan kabar-kabar tak sedap (baca: aib) yang dimiliki orang lain. Bukan hanya public figure, orang-orang biasa pun diungkap kejelekannya di media sosial dan dengan waktu singkat mampu membuat kabar-kabar tersebut menjadi viral.

 

Sebenernya, kalo kita cuma sekedar pengen tahu aja dengan berita-berita yang ada (meskipun kebanyakannya isinya negatif), itu gak jadi masalah. Masalah yang sebenarnya adalah ketika kita udah punya informasi atau berita-berita itu, kemudian ketemu sama orang lain dan membicarakannya lagi dengan mereka. Itulah yang bisa berpotensi memproduksi dosa buat kita.

 

Saking buruknya perbuatan menggungjing atau ghibah, Allah memberikan analogi yang buruk untuk perbuatan yang satu ini. Allah berfirman:

 

“Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12).

 

Ayat di atas tentunya udah sangat familiar di telinga kita. Cuma kita seringkali bebal dan gak peduli terhadap apa yang telah Allah sampaikan melalui lisan Nabi-Nya.

 

Di zaman Rasulullah ada seseorang yang bernama Maiz bin Malik datang menemui Rasulullah untuk mengakui perbuatan dosanya. Maiz bin Malik telah melakukan zina dan meminta kepada Rasulullah untuk menegakkan hukuman rajam padanya. Singkat cerita, hukuman rajam dilaksanakan.

 

Setelah Maiz bin Malik meninggal dunia, ada seseorang yang berkata kepada temannya, “Lihatlah orang ini! Allah telah menyembunyikan rahasianya, tetapi dia tidak meninggalkan dirinya sendiri sampai dia dibunuh seperti anjing!”

 

Sedikit lebih jauh, di jalan ada bangkai keledai tergeletak membusuk. Rasulullah berhenti, memanggil kedua pria itu dan berkata, “Turunlah dan makan keledai mati ini.”

 

Mereka berkata, “Siapa yang bisa memakannya, wahai Rasulullah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Beberapa waktu yang lalu engkau telah menyerang kehormatan saudaramu: yang demikian itu lebih besar dosanya daripada memakan bangkai keledai ini.”

 

Keluarga Rasullah pun sempat lho kena dampak dahsyat dari yang namanya ghibah. Peristiwa ini bahkan diabadikan oleh Allah di dalam Al Quran dan disebut dengan hadits ifky.

 

Suatu ketika, Aisyah mendapatkan undian untuk menemani Rasulullah dalam perang Bani Musthaliq. Ketika akan pulang ke Madinah, Aisyah yang berada di tandu yang ada pada punduk unta, keluar untuk menunaikan keperluannya.

 

Saat kembali ke tandu, ia menyadari bahwa kalungnya hilang. Ia pun mencari-cari dulu kalung tersebut di jalan yang ia lalui tadi. Kalung pun ditemukan. Namun ia ketinggalan rombongan kaum muslimin.

 

Saat itu usia Aisyah 16 tahun. Orang-orang tidak menyadari bahwa tandu yang ia naiki sebelumnya tersebut kosong. Aisyah berharap rombongan akan kembali untuk mencarinya. Tak kuasa menahan kantuk, ia pun tertidur.

 

Kemudian datanglah Shafwan bin Mu’aththal yang tertinggal di belakang rombongan. Ia pun mengucapkan istirja’ (bacaan innalillahi wa inna ilaihi rajiun) ketika melihat Aisyah sendirian. Shafwan menuntun hewan yang ditunggangi Aisyah sampai tiba di Madinah.

 

Orang-orang melihat Aisyah bersama Shafwan. Abdullah bin Ubay, seorang munafik, membuat suasana menjadi keruh dengan menuduh Aisyah telah melakukan perselingkuhan dengan Shafwan dan melakukan zina.

 

Aisyah sakit selama satu bulan gara-gara gosip ini. Ia seringkali menangis dan tidak bisa tidur di malam hari. Hal ini pun sampai membuat Rasulullah sempat berpikiran untuk menceraikan Aisyah, karena wahyu dari Allah yang ditunggu-tunggu beliau tidak kunjung datang.

 

Akhirnya Allah pun membebaskan Aisyah dari berbagai tuduhan, isu, dan kabar palsu tentangnya dengan menurunkan surat An Nuur ayat: 11-20. Allah sendiri yang memberikan klarifikasi untuk membela Aisyah radhiyallahu ‘anha.

 

Kebanyakan dosa anak Adam memang berasal dari lisan. Maka dari itu, Rasulullah pernah menjelaskan bahwa sosok muslim yang sempurna adalah dia yang membuat muslim lainnya merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya.

 

Ghibah punya banyak sekali dampak negatif dalam kehidupan. Ia bisa menimbulkan rasa dendam dan kebencian. Bahkan mampu menciptakan perpecahan dan permusuhan.

 

Daripada kita sibuk mengurusi masalah orang lain, lebih baik kita memperbanyak untuk menginstropeksi diri sendiri. Kita perbanyak mengevaluasi diri. Jangan sia-siakan waktu yang ada dan tersedia untuk kita.

 

Sebuah perumpamaan mengatakan, semut di seberang lautan bisa kelihatan, sementara gajah di pelupuk mata malah tak tampak. Jangan sampai kesalahan orang lain yang sebetulnya kecil, bisa tampak lebih jelas daripada kesalahan diri kita sendiri yang jauh lebih besar. Wallahu a’lam bishawab.

 

“Barang siapa menahan ghibah terhadap saudaranya, maka Allah akan menyelamatkan wajahnya dari api neraka kelak pada hari kiamat.” (HR Tirmidzi). Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Psikologi: JANGAN JADI ORANG JAHAT

Kyai Pamungkas

Psikologi: MENUJU JALAN PULANG

Kyai Pamungkas

Psikologi: SI PALING RUGI DARI UMAT NABI

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!