Sehat Fisik, Mental & Seksual

Psikologi: MENIKAH UNTUK BAHAGIA

Psikologi: MENIKAH UNTUK BAHAGIA

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya …” (QS. Ar Ruum: 21).

 

Bismillahirrahmanirrahim

 

Siapa nih yang biasa ditanya, “Kapan nikah?!” pas lebaran atau lagi kondangan? Suka sebel gak sih sering ditanya kayak gitu? Di zaman sekarang ini, ternyata alasan orang-orang belum nikah bukan hanya soal jodoh yang belum keliatan, tapi juga didasari oleh ketakutan.

 

Gak sedikit generasi muda pada mikir-mikir ulang kalo mau memutuskan menikah. Bisa gak sih nantinya bahagia? Jangan-jangan nanti ujungnya cerai kayak orang-orang? Gimana mau nafkahin anak orang, biayain diri sendiri aja masih belepotan? Apa mending ngejomblo aja seumur hidup ya?

 

Sebenernya mau nikah atau gak, itu balik lagi ke hak masing-masing personal ya. Cuma mau ngingetin aja, kalo nikah itu termasuk sunnah Nabi.

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Nikah adalah sunnahku (tuntunanku). Maka barang siapa yang tidak suka dengan sunnahku (itu), bukanlah dia dari golonganku.” (HR. Ibnu Majah)

 

Kita boleh aja kok untuk memilih gak nikah, asal jangan sampai membenci pernikahan itu sendiri. Karena itu adalah bagian dari tuntunan yang disyariatkan dalam agama Islam untuk mempersatukan dua insan di dalam hubungan yang halal. Emang mau gak dianggap jadi umatnya Nabi?

 

Menikah juga termasuk menyempurnakan agama. Soalnya pernikahan gak cuma sebatas hubungan antara dua manusia, tapi juga bernilai ibadah yang punya nilai spiritual.

 

la merupakan ibadah yang dilakukan seumur hidup tanpa ada berhentinya. Artinya pahalanya juga terus ngalir dong ya? Kan enak tuh kalo ibadahnya barengan sama pasangan. Mau shalat, ada yang imamin. Mau sahur, ada yang nemenin. Hehe.

 

Hawa nafsu kita bakalan kejaga dengan menikah. Soalnya kita bisa menyalurkan kebutuhan biologis dan emosional lewat pasangan halal kita. Selain itu, tentu menikah merupakan cara agar seseorang gak sampai terperosok pada hubungan yang Allah haramkan, seperti halnya zina.

 

Dalam urusan rumah tangga, nantinya tentu bakalan ada masalah atau ujian. Tapi dengan adanya masalah-masalah itulah masing-masing pasangan bakalan banyak belajar. Mulai dari belajar sabar, tanggung jawab, pengorbanan sampe ke pelajaran tentang keikhlasan.

 

Pengen nikah sih, tapi penghasilan masih paspasan? Gimana dong? Kalo ngomongin buat biaya nikah, udah kebayang kan berapa duit yang musti dikeluarin. Biaya sewa baju, dekor, gedung, katering, undangan, souvenir, mahar, dan hal-hal lainnya. Mikirinnya aja udah bikin kepala keleyengan. Apalagi buat orang gak punya.

 

Sebenernya sih nikah bisa dibuat murah meriah. Yang mahal itu justru karena gengsi. Pengennya sih resepsi di banguet hotel bintang lima. Honeymoon-nya ke Maladewa. Tapi apa kabar biaya? Nikah sederhana aja. Yang penting banyak dapetin doa dari teman, keluarga dan sanak saudara. Itulah yang bikin kehidupan pernikahan jadi penuh keberkahan.

 

Gak usah khawatir akan masalah rezeki setelah menikah. Inget Allah pernah janji: |

 

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (OS. An Nur: 32)

 

Buktiin aja sendiri kalo udah nikah. Rezeki tuh rasanya ada aja. Karena itu kan intinya. Allah gak selalu ngasih apa yang kita inginkan, tapi Allah pasti ngasih apa yang kita butuhkan. Jadi, serahin aja deh masalah rezeki ke Allah. Jangan jadi bahan pikiran. Yang penting kita tetap berusaha dan berdoa untuk menjemput rezeki yang telah dipersiapkan oleh-Nya.

 

Selain ketakutan soal masalah keuangan, hal lain yang ditakutkan oleh generasi muda sekarang adalah takutnya hubungan pernikahan diakhiri dengan perceraian. Udah banyak banget cerita orang-orang yang nikah, tapi mereka gagal untuk mempertahankan rumah tangganya. Gak horor gimana coba?

 

Keberhasilan dalam pernikahan diawali dari saat mencari calon pasangan. Rasulullah kan pernah ngasih tips, kalo nyari calon pasangan tuh yang dilihat utamanya adalah kualitas agamanya. Baru deh pertimbangkan yang lain-lainnya.

 

Orang yang bagus kualitas pemahaman agamanya akan ngebawa rumah tangganya seperti apa yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sama-sama membina ketakwaan, biar sama-sama kumpul lagi nanti di surga.

 

Coba aja deh liat rumah tangga orang-orang yang kita kenal yang baik pemahaman agamanya. Sebagian besar dari mereka hidup tentram bersama keluarganya. Tiap ada masalah, sama-sama larinya ke Allah. Jadi adem banget kan suasananya.

 

Beda halnya kalo yang jauh dari tuntunan agama. Emosi dikit, main pukul, main tendang. Ngambek dikit, mintanya cerai. Ya Allah, capek banget gak sih kalo kayak gitu rumah tangganya? Makanya, cari calon pasangan itu jadi langkah pertama terpenting yang harus kita perhatikan.

 

Jangan silau sama jumlah tabungan, rumah megah di kawasan elit sama pekerjaan yang profitnya miliaran tiap bulan. Semuanya itu gak ada artinya kalo gak ngerti sama agama. Malah hal yang dianggap keren itu pada mulanya justru bakalan jadi bumerang pada akhirnya kalo gak melibatkan Allah di dalamnya.

 

Selain masalah keuangan dan takut gagal dalam mempertahankan hubungan, apa lagi sih yang bikin generasi muda saat ini takut banget sama nikah? Hmm, ternyata ada yang takut nikah gara-gara takut kebebasannya terancam. Dia ngerasa setelah nikah gak bisa lagi sebebas sebelumnya. Semuanya serba diatur oleh pasangan.

 

Nikah bukan berarti kehilangan kebebasan Iho. Cuma kita emang perlu lebih sadar diri, bahwa kita harus lebih bisa membatasi. Soalnya setelah menikah perlu ada kewajiban yang ditunaikan kepada pasangan. Mau jalan ke luar musti izin dulu. Gak bisa dong asal pergi gitu aja kayak dulu pas masih sendirian.

 

Di saat kita memiliki pasangan yang tepat, kita bisa mengomunikasikan apa yang kita inginkan padanya. Kita pun bisa saling dukung untuk lebih berkembang atau meraih mimpi yang belum terwujudkan. Kan seru kalo bisa saling support satu sama lain. Berjuang sama-sama itu lebih menyenangkan daripada sendirian!

 

Nikah itu gak sehoror yang dibilang orang-orang. Jangan samakan nasibmu, sama orang lain yang pernah merasakan kegagalan dalam pernikahan. Yakin aja sama Allah. Berserah dan tawakal pada-Nya. Minta jodoh yang terbaik dibarengi sama ikhtiar. Maka in syaa Allah, pernikahan akan membuahkan kebahagiaan, kenyamanan, ketenangan hati dan mendatangkan keberkahan. Wallahu a’lam bishawab.

 

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sudah mampu menikah, maka hendaklah dia menikah. Karena sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Psikologi: JANJI AKAN JADI ORANG KAYA

Kyai Pamungkas

Psikologi: BANYAK DOA, TAPI GAK DIKABULIN JUGA

Kyai Pamungkas

Psikologi: BERSERAH, BUKAN MENYERAH

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!