Psikologi: KENAPA ALLAH MEMBUATMU JATUH?
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji?” (QS. Al Ankabut: 2).
Bismillahirrahmanirrahim
Kenapa Allah membuat jatuh kehidupanku? Dunia seolah runtuh menimpaku. Padahal awalnya semua baik-baik saja. Mulanya kehidupanku berjalan dengan sempurna. Tapi sekarang, masalah demi masalah datang tanpa diduga. Hati terasa sempit dan air mata yang hanya bisa jadi obat sementara.
Kenapa ya Allah?
Kenapa harus aku yang menjalani ujian ini?
Hal yang perlu kita sadari, bahwasanya Allah bukan ingin melihatmu jatuh dalam keterpurukan. Itu bukan tujuan Allah yang sebenarnya. Ada banyak alasan mengapa Allah membuat hidupmu jatuh bahkan jadi berantakan. Semua dilakukan-Nya karena atas dasar cinta-Nya padamu.
Ujian yang Allah berikan dalam hidup kita, sejatinya adalah perhatian dan kasih sayang dari-Nya. Kita diuji artinya kita masih diperhatikan oleh Allah. Beda halnya dengan orang yang Allah benci dan dibiarkan begitu saja. Mereka yang terjebak dalam istidraj adalah kondisi di mana Allah sudah super cuek sama orang-orang tersebut.
Mari kita coba sama-sama pahami. Mereka yang jauh dari Allah, dibiarkan hidup enak di dunia. Shalat ditinggalkan. Puasa ogah-ogahan. Hobinya nyakitin hati orang. Berbagai jenis maksiat dijalankan. Tapi kehidupannya tampak begitu menyenangkan. Uang simpanan sampai miliaran, rumah gedongan, kendaraan mewah sampai lusinan.
Kenapa Allah biarkan dia hidup dalam kemewahan, padahal kelakuannya aja udah kayak setan?
Itu karena Allah udah gak peduli lagi sama dia. Ditegur aja gak lho ya. Bener-bener dibiarin aja sesuka-sukanya dia. Allah berikan orang itu kesempatan buat nikmatin semua fasilitas dan enaknya hidup di dunia. Tapi setelah itu, azab Allah yang begitu pedih gak akan bisa terelakkan.
Kehidupan dunia gak ada apa-apanya sama kehidupan setelah kematian. Kehidupan dunia itu sifatnya fana dan juga bentaran. Sementara kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan akhirat yang tiada berkesudahan. Kalo dibandingin antara keduanya, ya rugi banget dong. Dikasih kenikmatan duniawi yang cuma sebentar, tapi di akhirat gak dapat nikmat apa-apa. Yang ada cuma siksaan demi siksaan yang akan diterimanya, selamanya.
Jadi saat kita sedang diuji oleh Allah dengan sesuatu yang tidak menyenangkan, kita perlu bersyukur karena Allah masih ngasih kita perhatian. Kepedihan hidup yang dirasakan bisa jadi sebuah ujian. Bisa pula ia merupakan teguran, agar kita sadar telah berbuat kesalahan.
So, laa tahzan!
Gak usah sedih yang kebangetan. Kalo mau sedih ya sewajarnya aja. Gak bisa dipungkiri, pasti kita ngerasa sedih saat dibenturkan dengan masalah kehidupan. It’s okay, ngasih diri kita waktu untuk bersedih. Yang penting jangan sampai keterusan.
Yuk kita coba selami hikmah di balik alasan mengapa Allah membuat hidup kita jadi berantakan!
1. Allah ingin dosa-dosa kita dihapuskan
Kita sebagai manusia tentu gak luput dari yang namanya dosa dan kesalahan. Seberapa kerasnya kita menghindari dosa, pasti ada aja momen kita kepeleset, lalu terjatuh ke dalamnya. Kita pun terkadang berbuat dosa yang tidak disadari atau tidak disengaja. Bahkan atau mungkin kita lupa bahwa ada dosa-dosa yang belum kita taubati sebelumnya.
Di kondisi inilah Allah memberikan kita kesempatan dengan merasakan pahitnya ujian dan berantakannya kehidupan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Meski tentunya gak enak buat ngehadapi plus ngelewatinnya, selama kita ikhlas untuk menjalaninya, maka Allah akan berikan pahala kesabaran juga. In syaa Allah.
2. Allah ingin meningkatkan derajat kemuliaan
Waktu kita sekolah atau kuliah, kita dihadapkan dengan berbagai ujian, entah itu ujian semesteran, ujian kenaikan kelas, atau ujian kelulusan. Semua ujian yang diberikan lembaga pendidikan tersebut adalah untuk menguji kelayakan kita sebagai penuntut ilmu, apakah yang kita pelajari sebelumnya benar-benar kita pahami atau tidak.
Jika kita berhasil melewati semua ujian tersebut, maka kita diperbolehkan untuk naik kelas dan melanjutkan studi ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang bisa ditempuh seseorang, maka semakin tinggi pula penghargaan masyarakat kepadanya.
Begitupula dalam ujian kehidupan yang Allah berikan. Itu adalah cara Allah untuk menaikkan derajat kita saat kita mampu melewatinya dengan sebaikbaiknya. Kita akan dinaikkan derajatnya, sehingga semakin dinilai mulia diri kita di hadapan Allah dan juga manusia.
Kita bisa lihat contohnya dalam keseharian. Misalkan ada seorang trainer atau coach dalam hal bisnis. Ia berbagi ilmu serta pengalamannya dalam berbagai seminar dan pelatihan, untuk diajarkan kepada orang lain. Dirinya telah berhasil melewati berbagai permasalahan dalam bisnis hingga mencapai level kesuksesan. Maka dirinya akan sangat dihormati oleh orang-orang yang juga memiliki masalah bisnis, namun belum berhasil menyelesaikannya.
Beda halnya kalo orang yang jadi trainer atau coach bisnisnya sukses jadi orang kaya tanpa melewati masalah-masalah dalam bisnis. Dia kaya karena punya privilege dari orang tuanya misalkan. Ya, apa yang mau dipelajari dari orang seperti ini? Penghormatan orangorang kepadanya cuma sebatas dia kaya aja. Sementara yang sebelumnya, dihormati karena juga ia telah berpengalaman melewati berbagai permasalahan bisnis yang datang dalam hidupnya.
3. Allah ingin kita lebih dekat dengan-Nya
Hayo jujur, siapa yang lebih sering shalat malam atau tahajud jika punya masalah dibandingkan kalo lagi gak ada masalah? Nyengir malu deh kita semua. Karena pada umumnya gitu ya. Mulai lebih deket sama Allah karena ada perlunya. Perlu buat ditolong dan dikeluarkan dari berbagai persoalan hidup yang ada.
Tapi pas hidup lagi hepi-hepinya, kita cenderung lupa sama Allah. Ya, ibadah pun paling yang wajibwajib aja. Sementara yang sunnahnya banyak ditinggalin gitu aja.
Di saat Allah kasih ujian, bisa jadi karena memang Allah lagi kangen banget nih sama kita. Kangen sama rintihan doa kita di sepertiga malam. Kangen sama istighfar kita yang seharian. Kangen sama lafadz dzikir kita yang penuh dengan pengharapan. Kangen sama bacaan Al Quran yang kita lantunkan.
Mungkin kita selama ini terlalu sibuk mikirin duniawi. Sampai-sampai gak punya waktu lebih buat kita berduaan sama Allah. Ini yang bisa bikin Allah cemburu. Dunia seolah kita anggap lebih penting daripada yang telah menciptakan dunia itu sendiri. Biar kita deket lagi sama Allah, maka Allah pun menguji diri kita dengan hal yang tidak mengenakkan.
Kebanyakan manusia memang lebih sering berhasil melewati ujian kesulitan, dibandingkan dengan ujian kemudahan dan kesenangan. Karena ujian kesenangan malah seringkali membuat kita lupa pada Allah subhanahu wa ta’ala.
Kita sekarang udah gak lagi bertanya-tanya kan, mengapa Allah menguji diri kita? Semua Allah lakukan atas dasar cinta. Dan jangan lagi bertanya mengapa kita yang diuji sama Allah? Semua hamba-hamba-Nya yang lain pun diuji kok. Cuma beda aja bentuk ujiannya. Ada yang diuji kesehatannya. Ada yang diuji finansialnya. Ada yang diuji mentalnya dan lain sebagainya.
Yang jelas semua ujian yang Allah berikan kepada kita telah diukur dengan perhitungan-Nya yang Maha Sempurna. Allah gak bakalan nguji seorang hamba melewati batas kemampuan hamba tersebut. Meski kadang kita ngerasa gak sanggup buat jalaninya, tapi hakikatnya kita bisa kok buat melewatinya. Allah aja percaya kita bisa, masa kitanya sendiri gak yakin sih? Wallahu a’lam bishawab.
“Barangsiapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik, maka dia akan diberi-Nya cobaan.” (HR. Bukhari). Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)