Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Panggonan Wingit: PENUNGGU PINTU AIR GRIBIG

Panggonan Wingit:

PENUNGGU PINTU AIR GRIBIG

 

Siapa yang menyangka jika di pintu air yang satu ini terdapat mustika batu mirah delima yang dijaga oleh kakek dan nenek gaib…

 

Letak pintu air ini jauh dari pemukiman penduduk. Di sebelah Utara dan Selatannya terbentang hamparan sawah yang lumayan luas, sementara 100 meter sebelah Timurnya terdapat pemukiman penduduk.

 

Tak jauh dari pintu air itu, tepatnya di sebelah Utara, berdiri dengan subur di atas sebidang tanah sebatang pohon Kesambi yang usianya diperkirakan sudah mencapai puluhan tahun.

 

Agus Abdullah mengaku kepada penulis, “Di bawah pohon itu ada makam anak yang masih bayi. Selain itu, pohon itu juga ditunggu oleh seorang kakek dan nenek gaib. Masyarakat di sini biasa menyebutnya dengan Ki dan Nyai Delep.”

 

Para penduduk sekitar percaya, kakek itu dapat merubah wujud menjadi seekor harimau “Tetapi ada yang melihatnya ular. Entah mana yang benar,” sambung Agus.

 

Yang jelas, siapa pun yang lewat dan tidak permisi, dia pasti diganggu oleh penunggu gaib tempat itu. Itulah jawaban yang penulis terima saat melakukan kontak batin dengan penunggu gaib tempat itu. Dan yang lebih aneh lagi, ternyata sang penunggu gaib sering mengajak orang luar daerah untuk bertandang ke tempat tinggalnya, di pohon Kesambi.

 

Ada suatu pengalaman menarik dari salah seorang penumpang bus dari Jakarta menuju ke Cirebon. Saat itu, teman seperjalanannya mabuk kendaraan. Ia pun jadi bingung. Di tengah-tengah kebingungannya, ia ditolong oleh seorang kakek. Dengan beberapa kali urutan pada bagian leher, kesehatan sang teman berangsur pulih. Sudah tentu keduanya merasa berhutang budi. Entah kenapa, sang kakek penolong yang turun lebih dulu itu berkata, “Bila Suatu saat butuh bantuan, cari kakek di daerah Lempuyang Blok Gribig. Naik ojek dari perempatan kemudian belok kiri. Turun pas di pintu air. Lalu tanya nama kakek, Ki Delep.”

 

Agus Abdullah mengakui, entah sudah berapa banyak orang yang mencari nama Ki Delep. Usut punya usut, ternyata kakek yang dimaksud adalah sosok gaib. Pengakuan ini dibenarkan oleh Pak Cali, 47 tahun, yang sehari-harinya bekerja sebagai pengemudi becak dan tinggal di Blok Pilang Payung.

 

“Ki Delep adalah seorang kakek yang selalu mengenakan busana dan ikat kepala serba hitam. Bahkan saat pohon Kesambi ini terlewati oleh pemasangan pipa Pertamina dari Balongan, selalu saja mengalami kegagalan. Dan setelah diberi sesaji, barulah pemasangan itu bisa berjalan seperti yang diharapkan,” tambah Pak Cali.

 

Tak berhenti sampai di situ, Pak Cali ternyata pernah mengalami cobaan yang tak ringan. Suatu ketika, ia diminta oleh seseorang untuk mengantarkan 10 lembar kaca dari toko bangunan milik Komaruddin ke Blok Gribig. Kali ini, ketika melewati pohon Kesambi itu, ia tidak permisi seperti biasanya. Akibatnya, becak yang dikendarainya terbalik. Kacanya pun pecah berantakan. Hanya sebagian kecil saja yang bisa digunakan. Bahkan karena luka-lukanya, hampir satu minggu ia tak bisa bangkit dari ranjangnya.

 

Sementara itu menurut Pak Warjo, 53 tahun, salah seorang warga desa Lempuyang Blok Pilang Payung menyatakan, “Yang tinggal di pohon Kesambi itu adalah Ki Delep dan Nyai Delep. Dan keduanya merupakan penjaga gaib batu mustika mirah delima yang ada di pintu air Gribig.”

 

Konon, di sebelah Selatan pintu air Gribig, terdapat sarang burung Banjar Betung yang terbuat dari emas dan dijaga oleh Kuda Sembrani. Terkadang pada tiap Jum’at Kliwon, terdengar kicauannya. Walau banyak yang memburunya, tetapi tak pernah ada yang berhasil. “Banyak yang meyakini, mustika Mirah Delima, sangkar burung gaib dari emas dan bahkan burung Banjar Betung adalah hak orang Jawa Tengah. Bukan hak orang Indramyu,” jelas Pak Warjo panjang lebar.

 

Menurut Pak Warjo mulanya, mayat bayi yang di makamkan di bawah pohon Kesambi itu diketemukan oleh Pak Selamet, 66 tahun, pamannya yang waktu itu membuka sebuah warung di dekat pintu air Gribig. Kala itu, ia melihat ada sesosok tubuh kecil yang timbul tenggelam di bawa arus sungai. Jenazah itu segera diambil dan dirawat sebagaimana mestinya. Tak lama setelah pemakaman itu, ternyata arwah sang jabang bayi itu memberikan pesan kepada penemunya, Bapak Selamet, “Berhubung yang menemukan saya adalah bapak, maka saya minta diberi nama Buang Haji.”

 

Yang jelas, sampai sekarang keangkeran pohon Kesambi yang satu ini tetap masih terasakan. Buktinya, siapapun yang lewat tanpa permisi, pasti aka diganggu oleh sang penunggu gaib tebat itu.”

 

Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: Makam Keramat Eyang Ngabehi Cirebon

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: Balada Operasi Plastik

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: MEMBURU MAKHLUK GAIB PENJARAH IKAN DI TAMBAK

paranormal
error: Content is protected !!