Kisah Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: BUNG KARNO DAN KAMAR 327 BALI BEACH HOTEL

Panggonan Wingit: BUNG KARNO DAN KAMAR 327 BALI BEACH HOTEL

TAK JARANG KARYAWAN HOTEL MELIHAT KEMUNCULAN SOSOK BUNG KARNO DI DEPAN KAMAR TERSEBUT. KEMUDIAN, BEGITU TANGANNYA TERLIHAT MENYENTUH DI PINTU KAMAR 327, SOSOK BUNG KARNO LANGSUNG MENGHILANG…

 

KAMAR 327 di Bali Beach Hotel, sejak pertama hotel ini berdiri, memang dikhususkan untuk Bung Karno. Kini, setelah tokoh Proklamator itu tiada, kamar 327 masih disebut-sebut sering digunakan oleh sosok Bung Karno. Konon, menurut cerita yang berhasil diendus penulis, kamar tersebut digunakan saat sang Proklamator bertemu dengan penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul.

 

Karena kental dengan nuansa gaib inilah, ketika hotel ini terbakar habis, kamar 327 tetap utuh, tak tersentuh api walau sedikitpun. Termasuk kain tirai jendela yang sangat tipis itupun selamat dari jilatan si jago merah.

 

Dikisahkan, setelah Indonesia merdeka, pihak pemerintah mendapatkan tanah rampasan perang dari Jepang. Salah satunya berada di tepi pantai Sanur, Denpasar, Bali. Saat itu, tanah tersebut masih berupa lahan kosong, yang di atasnya terdapat beberapa kuburan tentara Jepang. Termasuk beberapa makam orang pribumi yang tingga! di sekitarnya.

 

Awal Januari 1963, Bung Karno berada di istana kepresidenan Tampak Siring. Ketika itulah kemudian muncul gagasan yang brilian untuk memanfaatkan tanah rampasan perang tersebut. Di hadapan orang-orang dekatnya, Bung Karno menyampaikan visinya bahwa tanah itu sangat cocok bila di atasnya berdiri hotel yang megah sekelas bintang lima. Apalagi, lokasi tanah persis berada di tepi pantai yang cukup indah.

 

Gayung pun bersambut. Tak lama setelah Bung Karno mempunyai ide itu, ada investor yang tertarik menanamkan modalnya. Namun, sebelum dibangun, disebutkan bahwa Bung Karno berpesan agar disediakan kamar khusus buat dirinya.

 

Tepat pada tanggal 1 November 1966, peletakan batu pertama di mulai. Dan pada awal 1967, hotel tersebut sudah berdiri megah dengan bangunan terdiri dari sepuluh lantai. Hotel ini kemudian diberi nama, Bali Beach Hotel Sedangkan kamar yang dipesan secara khusus oleh Bung Karno, berada di lantai tiga. Karena pesanan seorang presiden, kamar yang bernomc 327 ini dibuat dengan fasilitas yang super mewal untuk ukuran saat itu. Walau sebenarnya, luas kamar itu tak lebih dari 4×5 meter. Itupun sudah termasuk dengan kamar mandi.

 

Sejak hotel ini berdiri, setiap kali tokoh Proklamator ini berkunjung ke Bali, selain menginap di istana Tampak Siring, Bung Karno pasti menginap di hotel yang digagasnya. Disebutkan pula untuk melakukan meditasi di dalam kamar tersebut.

 

Sayangnya, walau sebagai penggagas, Bung Karno tidak begitu lama menikmati kamar 327 yang menjadi pesanannya. Karena setelah empat tahun sejak hotel ini dibangun, tokoh Proklamator kelahiran Blitar ini, harus menghadap Sang Pencipta. Tepatnya tanggal 21 Juni 1970. Dan sejak wafatnya Bung Karno, kamar 327 sangat disakralkan oleh pihak pengelola hotel.

 

Tak hanya itu, kamar ini juga tertutup untuk umum. Termasuk wartawan. Hanya keluarga dekat Bung Karno yang boleh masuk ke kamar 327 yang penuh fenomena. Karena itu, setiap tamu yang menginap di hotel ini, hanya bisa melihat luarnya saja. Tanpa bisa masuk ke dalamnya.

 

Padahal pada umumnya, para tamu sangat ingin melihat bagaimana sesungguhnya kondisi kamar 327 di hotel yang bertarif minimal 1,8 juta/malam itu. Namun, tak mudah untuk melihat bagian dalam kamar itu dari dekat.

 

Berkat keuletan penulis dalam berdiplomasi untuk meyakinkan pihak hotel, akhirnya penulis diperbolehkan masuk serta memotret dari dekat kondisi dalam kamar 327. Ya, ini terjadi persisnya setelah penulis melakukan debat kusir lebih kurang 30 menit.

 

Tak hanya itu yang didapat penulis. Fenomena tentang kamar 327 sejak Bung Karno masih hidup hingga sekarang, berhasil dikorek dari petugas hotel.

 

Dengan dipandu oleh dua orang petugas hotel, yakni Ny. Guri (46) selaku juru kunci kamar 327, serta Dewi (30), penulis menggali lebih dalam lagi. Dan ternyata, kondisi perlengkapan di kamar ini, sudah bisa dikatakan sangat usang untuk ukuran hotel sekelas Bali Beach. Karena semua masih asli seperti saatsaat Bung Karno masih sering menginap dan melakukan meditasi di kamar ini. Termasuk posisi ranjang, kaca rias, serta perabotan lainnya. Namun begitu, nuansa kegaiban, begitu terasa menyelimuti kamar 327. Begitu juga dengan kesakralannya.

 

Di dalam kamar ini, selalu bertaburan kembang sesaji. Di ranjang, kamar mandi serta semua perabot lainnya selalu ditaburi kembang sesaji pula. Termasuk didekat kaca rias model kuno, yang selalu ada hio atau dupa yang selalu menyala serta menimbulkan bau semerbak mewangi dengan aroma yang sangat khas.

 

Lalu, fenomena apa sebenarnya yang ada di kamar 327 Bali Beach Hotel? Menurut penuturan Dewi, seperti yang sudah diterangkan di atas, selain sering digunakan menginap Bung Karno ketika masih hidup, saat berada di kamar ini, suami dari Fatmawati ini juga selalu melakukan meditasi. Namun disebutkan ini bukan meditasi biasa. Karena saat melakukan meditasi, Bung Karno mengundang tokoh-tokoh bangsa makhluk halus untuk membicarakan berbagai hal menyangkut kelangsungan negeri. Dan yang pasti diundang, yakni penguasa tunggal pantai selatan.

 

Konon karena itu, kamar 327 dibuat membelakangi laut lepas pantai Sanur. Dengan begitu, saat berdiri di jendela, dapat melihat dengan jelas pantai Sanur serta laut lepas yang terhampar luas. Bahkan menurut Dewi sebagaimana cerita yang didapat dari para pegawai hotel terdahulu, saat mengundang para tokoh gaib, pembicaraan mereka dengan Bung Karno, sayup-sayup dapat didengar oleh orang yang berada di luar kamar, Padahal ketika masuk PP Tempat mandi Bung Karno di kamar 327 Bali Beach Hotel kamar 327, Bung Karno hanya seorang diri.

 

“Itu baru salah satu fenomena kamar 327, persisnya ketika Bung Karno masih hidup,” jelas Dewi dengan mimik serius dan disambut anggukan kepala oleh juru kunci kamar 327.

 

Bahkan, setelah melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh gaib, saat keluar kamar 327, tak seorangpun tahu kapan Bung Karno keluar, termasuk pengawalnya. Tahu-tahu, Bung Karno sudah berada di antara para pengawalnya. Padahal, pasukan pengawal kepresidenan saat itu, Cakrabirawa, paling tidak menempatkan 10 orang untuk berjaga di sekitar kamar 327.

 

Sejak 21 Juni 1970, saat Bung Karno wafat, kamar 327 tak ada yang menempati. Tak seorangpun boleh masuk, kecuali keluarga dekat Bung Karno.

 

Namun walau begitu, fenomena demi fenomena gaib, selalu menyelimuti kamar legendaris ini. Sebagaimana yang disampaikan Dewi, pada tanggal 20 Juni 1993, Bali Beach Hotel ludes terbakar oleh si jago merah. Anehnya, walau seluruh ruangan ludes tak tersisa, termasuk seluruh perabotnya, kamar 327 tetap utuh. Jangankan kamarnya, mulai daun pintu, jendela serta perabot yang ada di dalamnya, tetap utuh. Lebih aneh lagi, tirai jendela yang terbuat dari kain tipis berwarna putih, juga tak tersentuh oleh api.

 

“Semua yang ada di dalam kamar ini asli bawaan tahun 66 dan 67. Karena saat hotel ini ludes terbakar, kamar 327 ini tetap utuh tak tersentuh api sedikitpun. Termasuk tirai jendela yang terbuat kain tipis seperti ini,” papar Dewi kepada penulis.

 

Dan sejak wafatnya Bung Karno tahun 70, dengan begitu kamar 327 telah ditutup untuk umum selama 37 tahun. Selama masa itu, kejadian demi kejadian yang berbau horor, selalu menyelimuti kamar 327. Seperti yang dikisahkan Dewi pada penulis.

 

Menurutnya, tak jarang karyawan hotel melihat kemunculan sosok Bung Karno di depan kamar tersebut. Kemudian, begitu tangannya terlihat menyentuh daun pintu kamar 327. sosok Bung Karno langsung menghilang.

 

Fenomena lain, pernah pada suatu hari, salah seorang karyawan hotel melihat sosok Bung Karno sedang keluar dari kamar 327. Namun orang yang dilihatnya dan diyakini sebagai Bung Karno itu tidak sendiri. Tapi keluar dari kamar bersama seorang perempuan cantik yang menggunakan pakaian khas adat Jawa serta di atas kepalanya bertengger mahkota.

 

Sosok yang bersama Bung Karno inilah, yang diyakini sebagai penguasa Pantai Selatan, Kanjeng Ratu Kidul. Belum lagi, suara-suara dari dalam kamar seperti yang telah diceritakan di atas.

 

“Wah, kalau cerita mengenai fenomena di kamar 327, tak ada habisnya. Yang jelas, banyak karyawan hotel mengalaminya, tandas Dewi.

 

Fenomena mengenai kamar 327, juga dibenarkan oleh ketua Paguyuban Sipiritual Teratai Selatan, Sanur, Denpasar, Yogi Yuwono (35). Menurutnya, fenomena seperti yang diceritakan oleh Dewi, pasti terjadi setiap kali menjelang haul Bung Karno.

 

Pada saat menjelang haulnya yang jatuh pada tanggal 6 Juni, sehari sebelumnya, sosok Bung Karno pasti. menerima banyak tamu di dalam kamar 327 itu. Namun karena para tamunya juga dari tokoh-tokoh gaib, tentu saja kehadiran mereka tak dapat dilihat dengan kasat mata. Bahkan, kendaraan para tamu Bung Karno menjelang haul, juga aneh-aneh. Ada yang mengendarai kuda, naga, serta binatang langka lainnya.

 

Masih menurut cerita Yogi, bagi siapa pun yang mempunyai kelebihan untuk melihat dengan indera keenamnya, baik para tamu serta kendaraan yang digunakan, dapat dilhat dengan jelas.

 

“Tapi tempat parkir kendaraan aneh yang digunakan oleh para tamu Bung Karno yang datang ke kamar 327 menjelang haul beliau, tempatnya bukan di depan. Kendaraankendaraan itu parkir di tepi pantai yang ada di belakang hotel,” jelas Yogi kepada penulis. Ah, memang sungguh aneh. Tapi itulah sosok Soekarno yang memang penuh kegaiban. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: TUMBAL PEMBUATAN JALAN CADASPANGERAN

Kyai Pamungkas

Konsultasi Kyai Pamungkas: BERTEMAN DENGAN SEMUA, ATAU PILIH-PILIH?

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: BEREBUT PUSAKA DHAMPAR DENGAN NAGA SILUMAN

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!