Ngaji Bareng Kyai Pamungkas

Ngaji Sufi: MENGUNGKAP RAHASIA HATI

Ngaji Sufi: MENGUNGKAP RAHASIA HATI

TIDAK ADA GUNANYA HIDUP ZUHUD DENGAN MEMAKAI PAKAIAN DARI BULU DOMBA KASAR, KALAU BATIN PENUH DENGAN KOTORAN DAN PENYAKIT…

 

Abu Hafsin atau lengkapnya Abu Hafsin Ustman bin Syarik al-Kufi, diberi gelar sebagai sufi pertama yang mampu mengungkap rahasia hati. Dia diperkirakan lahir pada bagian kedua dari abad pertama Hijriyah dan meninggal pada akhir bagian pertama dari abad kedua di Baghdad.

 

Tempat kelahirannya diperkirakan di Kufah. Menurut riwayat, dia tinggal di Baghdad sepanjang hayatnya. Beberapa kali dia bebepergian ke luar daerah, tetapi kehidupan permanennya tetap di Baghdad. Dia dikenal sebagai seorang yang hidup dengan zuhud, wara’ penuh tawakal dengan mengutamakan cinta sejati hanya kepada Allah SWT. Kehidupan zuhudnya amat tampak dari pakaiannya yang sangat sederhana, yakni hanya terbuat dari bulu domba kasar. ? Dialah orang yang pertama kali membentuk: padepokan untuk para sufi. Menurut catatan, dia hidup sezaman dengan Sofyan Tsauri. Kehidupan Abu Hafsin sebagai ulama figh dan sufi sesuai dengan ketentuan-ketentuan syara, zuhud terhadap dunia, tajam memandang seluk-beluk duniawi dan berbekal ibadah kepada Allah SWT.

 

Abu Hafsin mempunyai dorongan batin yang bersih dan hati senantiasan cinta kepada Illahi. Tampaknya, kebesaran Abu Hafsin adalah dalam keseimbangan antara hidup zuhud dan batin yang bersih.

 

“Tidak ada gunanya hidup zuhud dengan memakai pakaian dari bulu domba kasar, kalau batin penuh dengan kotoran dan penyakit.” Demikian menurutnya.

 

Abu Hafsin mampu melenyapkan kotoran dengan penyakit-penyakit batin itu hingga hidup berkeseimbangan (tawasun).

 

Memang, Abu Hafsin menganggap bahwa kotoran dan penyakti batin banyak bersumber dari dunia. Seorang sufi harus berhati-hati melihat dunia dengan segala seluk-beluk dan tipu muslihatnya. “Kalau kita lengah, maka duni akan menipu manusia.” Tegasnya.

 

Tidak ada artinya dunia dengan tamantaman dan sungai-sungainya yang indah perma dibanding dengan akhirat yang jauh lebih indah dan abadi. Untuk mengendalikan diri di dalam dunia, maka manusia harus mampu mengendalikan nafsu dan memperkuat akhlak dalam dirinya.

 

Dikisahkan, suatu ketika saat Abu Hafsin sedang sakit, Manshur bin ‘Ammar bertanya kepadanya, “Bagaimana dirimu sekarang ini?”

 

Abu Hafsin menjawab, “Aku menerima cobaan yang berat sekali, tetapi cintaku kepadaNya lebih besar dari cobaan ini!”

 

Tasawuf yang diketengahkan oleh Abu Hafsin adalah ketajaman dan kejelian dalam menangkap rahasia-rahasia yang terkandung dalam hati sanubari manusia, menghilangkan kotoran dan penyakit-penyakit hati seperti “ria” dan sebangsanya. Sebagaimana sebelumnya juga menjadi perhatian Huzaifah bin Yaman, dan kemudian Abu Hafsin mengisinya dengan indahnya akhlak mulia.

 

Salah satu sufi yang hidup sezaman dengan Abu Hafsin, yang menyatakan bahwa dirinya telah berhasil membersihkan hatinya dari penyakit “ria” setelah mendengarkan siraman rohani Abu Hafsin adalah Sofyan Tsauri, yang nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Sofyan bin Said al-Tsauri. Tokoh ini dilahirkan di Kufah pada tahun 97 H dan meninggal di Baghdad tahun 161 H.

 

Sofyan Tsauri belajar pada orang tuanya, kemudian melanjutkan pelajarannya ke beberapa ulama sampai dia belajar ke sufi paling terkenal Hasan Basri. Akhirnya, semua pelajaran tersebut menghantarkannya ke jenjang menjadi ulama terkemuka dan memiliki keahlian dalam bidang hadits, figh dan lain-lain.

 

Dia merupakan seorang tabi’in yang terkemuka dalam zuhud dengan akhlak mulia, berpendirian tangguh dan selalu mandiri. Dengan zuhudnya itu, dia tidak berpengaruh dengan dunia dan selalu mengajak orang agar jangan tertipu oleh gemerlapnya dunia.

 

Dalam ajarannya, seorang ulama adalah Orang yang mandiri dan tidak mendekati pada penguasa. Mendekati penguasa akan melunturkan sifat-sifat kemandirian dan akan merusak agama.

 

Ajaran Sofyan Tsauri merupakan tembok pemisah antara hal-hal yang konstruktif yang akan menghancurkan pembangunan. Dia selalu memperingatkan akan bahaya bermegah-megah, mubazir, dan maksiat. Dia sendiri hidup dengan sederhana, di samping sebagai ulama juga berdagang hingga dia benar-benar mandiri, tidak tergantung kepada penguasa atau masyarakat.

 

Suatu hari, Sofyan Tsauri berjalan bersama sahabatnya melewati jalan di depan rumah seorang terkemuka di kotanya. Sahabatnya terpesona memandang serambi rumah itu karena begitu indah dan amat menarik, sedang Sofyan sendiri tidak menoleh sedikitpun.

 

Sofyan mencela perbuatan sahabatnya tersebut, Jika engkau beserta orang-orang seperti engkau terpesona dengan keindahan rumah-rumah mereka, niscaya mereka akan lebih bermegah-megah dengan rumah mereka. Dengan terpesona seperti itu engkau ikut di dalam sikap mereka yang bermegah-megah itu!

 

Menurut Sofya Tsauri lebih lanjut, “Seseorang benar-benar zuhud kalau dia dapat merasakan ajalnya telah dekat, tidak memakan yang enakenak dan tidak pula memakai pakaian yang mewah-mewah.

 

Penjelasannya lebih jauh, kemuliaan seseorang dapat dilihat dalam 5 bentuk, yakni:

1. Seorang alim yang hidup zuhud.

2. Seorang fagih tetapi juga sufi.

3. Seorang hartawan yang merendahkan diri.

4. Seorang fakir y ang selalu mensyukuri nikmat Allah.

5. Seorang bangsawan yang selalu melaksanakan sunnah Rasul-Nya.

 

Sofyan Tsauri sendiri bukan hanya cinta kepada manusia dalam semua tingkatan, tetapi juga amat cinta kepada binatang terutama kelestariannya. Suatu hari ketika dia berada di pasar, dia melihat seekor burung yang terkurung dalam sangkar yang indah.

 

Burung itu meskipun dalam sangkar indah, tetap mencicit-cicit terus. Si burung menderita karena tidak dapat terbang di alam bebas.

 

Melihat penderitaannya, Sofyan Tsauri membeli burung itu dan segera dilepaskannya. Sejak peristiwa itu, si burung sesekali datang menemuinya untuk bersenda gurau.

 

Sebagaimana telah disebutkan bahwa pekerjaan Sofyan Tsauri di samping bertugas sebagai ulama juga berdagang. Tentang . profesinya ini, dia pernah ditanya seseorang, “Bagaimana seorang ulama yang zuhud tetapi usaha berdagangnya tetap?”

 

Sofyan Tsauri menjawab, “Jika sekiranya tidak ada usaha berdagang itu tentu aku sudah lama menjadi sapu tangan penguasa Bani Abbas.”

 

Apabila diprotes orang tentang profesinya sebagai saudagar yang mengatakan bahwa dengan berdagang itu menunjukkan dirinya mendekat kepada dunia, maka Sofyan Tsauri menjawab, “Benar hal itu mendekatkan aku kepada dunia, tetapi juga hal itu menyelamatkan aku dari dunia.”

 

Ajaran-ajaran Sofyan Tsauri sangat berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah dan dia sendiri diberi gelar orang dengan sebutan Amirul Mu’minin dalam Hadist.

 

Demikian beberapa pegangan hati kaum sufi yang tentunya amat patut kita teladani. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Jadwalkan untuk Berolah Batin

Kyai Pamungkas

Ngaji Psikologi: Percayai Intuisi Anda

Kyai Pamungkas

Ngaji: DI MANA DAJJAL AKAN TURUN?

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!