Ngaji Sufi: IMAM HASAN AL-MUJTABA SANG PENGHULU PEMUDA SURGA
RASULULLAH SAW BERSABDA: “BARANG SIAPA YANG MENCINTAI HASAN DAN HUSEIN AKAN DICINTAI ALLAH DAN BARANGSIAPA YANG MEMUSUHI MEREKA AKAN DIMUSUHIKU DAN BARANG SIAPA YANG AKU BENCI MAKA AKAN DIMUSUHI ALLAH DAN MASUK NERAKA.”
HASAN Al Mujtaba adalah salah satu cucunda kesayangan Nabi Muhammad SAW. Imam Hasan sering dipanggil Abu Muhammad. Beliau lahir di kota Madinah pada malam hari di pertengahan bulan Ramadhan tahun 3 Hijriyah.
Ibundanya, Sayidah Fatimah Azzahra RA membawa Al Hasan kepada Rasulullah SAW pada hari ke 7, dalam sebuah selendang sutera dari syurga yang dibawa malaikat Jibril AS. Kemudian Nabi SAW memberi putera pertama .Fatimah tersebut dengan nama Hasan Al Mujtaba, yang adalah julukan bagi dirinya. Selain itu, Imam Hasan memiliki julukan lain yaitu Tagi, Thoyyib, Zaki, Sayyid, Sibth dan Wali.
Rasulullah SAW sendiri yang mengumandangkan adzan dan igomah ke telinga Al Hasan. Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW yang menunjuk dan mengangkat Al Hasan sebagai Imam seluruh makhluk dan semesta alam.
Rasulullah SAW bersabda: “Kedua puteraku akan menjadi Imam bak mereka bangkit untuk merebut imamah ataupun diam.”
Dan masih banyak lagi dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadist yang mendukung keimamahan beliau sebagai Ahlul Bait Nabi SAW. Imam Hasan adalah seorang yang paling mirip dengan Nabi SAW dalam sisi fisik, kemuliaan dan tingkah laku.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik dalam Shahih Bukhori bahwa: “Tak ada yang mirip dengan Rasulullah SAW selain Al Hasan bin Ali.”
Pada suatu hari, Fatimah membawa kedua puteranya Al Hasan dan Al Husein ke hadapan Rasulullah SAW yang pada waktu itu sedang menderita sakit menjelang wafatnya. Fatimah berkata, “Wahai Rasulullah ini kedua puteramu, wariskan kepada mereka sesuatu.”
Nabi SAW bersabda: “Untuk Al Hasan dia mewarisi tingkah laku dan kemuliaanku. Untuk Al Husein dia mewarisi kedermawaan dan keberanianku.”
Imam Hasan hidup bersama Rasulullah SAW selama 7 tahun beberapa bulan. Salman Al Farisi mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Ya Allah, aku mencintai Hasan dan Husein serta orang-orang yang mencintai mereka.”
Rasulullah SAW juga bersabda: “Barang siapa yang mencintai Hasan dan Husein akan dicintai Allah dan barangsiapa yang memusuhi mereka akan dimusuhiku dan barang siapa yang aku benci maka akan dimusuhi Allah dan masuk neraka.”
Rasulullah SAW sangat mencintai Al Hasan dan Al Husein. Dan memerintahkan kaum muslimin untuk mencintai mereka dan mentaati segala perintah mereka.
Ibadah Imam Hasan
Imam Hasan membagi ibadah menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Ibadah badan adalah shalat, puasa, membaca Al-Qur’an dan berbagai dzikir.
2. Ibadah harta adalah sedekah, pemberian Khoriyah dan Ihsan.
3. Ibadah yang Murokkab (gabungan keduanya) adalah: haji, jihad dan umroh.
Ibadah yang dilakukan Imam Hasan pada semua bagian sudah mencapai tingkat tertinggi dalam kewaliannya. Maka pantaslah pula dia disebut Amirul Mukminin setelah ayahnya Imam Ali bin Abi Thalib Syahid. Karena seorang pemimpin orang mukmin haruslah lebih mukmin dari orang-orang yang dipimpinnya, walaupun di saat yang sama adiknya Al Husein sudah mencapai maqom tertinggi pula dalam kewaliannya.
Tapi karena Allah SWT lebih dahulu menunjuk dan mengangkat Imam Hasan sebagai Imam dan Amir bagi kaum muslimin, maka jabatan Amirul mukminin lebih dahulu disandang oleh Imam Hasan.
Beliau selalu membiasakan lisannya dengan berdzikir. Ketika mengingat Allah, maka dihaturkan amal kepada Allah seraya menjerit dan pingsan. Ketika mengingat kematian, dia pun menangis. Ketika berdiri untuk shalat, tubuhnya bergetar karena takut kepada Allah. Pantaslah Rasulullah SAW bersabda: “Hasan dan Husein adalah penghulu (pemimpin) pemuda surga.”
Al Hasan adalah manusia yang telah mencapai Insan Kamil di mana segala sifat ibadah, kezuhudan dan tingkah laku sesuai Al-Qur’an. Maka pula Al Hasan disebut juga Al-Qur’an yang berjalan dan dialah manifestasi Al-Qur’an hidup sehingga dia dapat menjadi suri tauladan bagi kaum muslimin lainnya. suri taulan Hasan adalah salah satu Ahlul Bait yang dimaksud di dalam QS. 33 : 33, di mana banyak hadist dan riwayat bany mutawatir, ayat ini menjelaskan bahwa Nabi SAW, Hasan dan Husein bersih dari dosa dan kesalahan.
Kisah Kedermawanan Imam Hasan
Sebenarnya kisah kedermawanan Imam Hasan cukup banyak. Di antaranya seperti yang diriwayatkan oleh Sa’id bin Abdul Aziz yang berkata: “Hasan bin Ali melihat seorang lelaki yang sedang berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar dia memperoleh uang sebanyak 10,000 dirham. Imam Hasan kemudian pulang kerumahnya dan mengirimkan uang sejumlah 10.000 dirham kepada lelaki tersebut.
Pada suatu ketika seorang lelaki datang menjumpai Al Hasan dan berkata, “Demi Allah yang telah memberikan segala kenikmatan kepadamu. Selamatkan aku dari orang yang dzalim yang bukan hanya tidak menghormati orang-orang yang lanjut usia, tetapi juga tidak menyayangi anak-anak kecil.”
Lalu Imam Hasan bertanya kepadanya, “Siapakah musuhmu itu, biar aku tegakkan keadilan?”
Lelaki itu menjawab: “Kemiskinan dan kelaparan.”
Kemudian Imam Hasan berkata kepada pelayananya. “Siapkan apa saja yang ada di sisimu?”
Pelayan itu pergi dan kemudian membawa 2000 dirham. Lalu Imam Hasan berkata, “Berikan kepadanya, semua kepada lelaki itu.”
Lalu Imam Hasan berkata kepada lelaki itu, “Demi Allah setiap kali musuhmu itu menghampirimu, datanglah ke sisiku agar aku tegakkan keadilan.”
Keprajuritan dan Pergolakan Politik
Imam Hasan memiliki kehebatan dalam bertempur di medan laga seperti ayah dan adiknya Imam Husein. Dia beberapa kali bertempur di medan perang. Di antaranya adalah dalam perang Jamal dan perang Siffin.
Setelah ayahnya Imam Ali Syahid, keimamahan dan khilafah jatuh ke tangan Iman Hasan. Sebelum syahid, Imam Ali berwasiat kepada kaum muslimin untuk membait Imam Hasan sebagai khalifah, imam dan amir mereka. Maka yang hadir di saat Imam Ali menjelang ajal, segera membait Imam Hasan. Sejak itu pemerintahan dipegang oleh Imam Hasan.
Mu’awiyah bin Abu Syofan di Syam tidak menerima pemerintahan baru tersebut. Dia memobilasasi pasukannya dalam jumlah yang sangat besar untuk menghancurkan Imam Hasan. Imam Hasan pun segera mempersiapkan pasukannya. Namun akhirnya Imam Hasan pun mengetahui bahwa pecinta dan pendukungnya hanya sedikit dalam pasukannya. Sedang yang lainnya dalam pasukannya adalah orang-orang Khowarij yang memang memusuhi Mu’awiyah, orang-orang munafik dan orang-orang yang hanya mengikuti kepala sukunya saja.
Sebagian besar pasukan Imam Hasan yang bukan pendukung dan Khowarij berhasil disogok oleh Mu’awiyah dengan iming-iming harta dan kekuasaan. Akhirnya Imam Hasan mengambil keputusan untuk tidak menyerang pasukan Mu’awiyah karena akan sia-sia saja dan pendukungnya pasti terbunuh semua dan akhirnya musuh akan bertambah kejahatannya.
Tetapi keputusan Imam Hasan membuat murka kaum Khowarij sehingga kaum Khowarij menuduh Imam Hasan telah kafir. Mereka menyerbu Imam Hasan. Akhirnya Imam Hasan dan pendukungnya berhasil meloloskan diri dan pergi ke Madinah.
Imam Hasan dan Mu’awiyah melakukan perdamaian dengan syarat-syarat tertentu. Tetapi perdamaian tersebut tidak membuat Mu’awiyah puas, dia tetap takut Imam Hasan menggulingkan kekuasaannya.
Oleh karena itu, Mu’awiyah menyogok Ju’dah, isteri Imam Hasan dengan uang dan akan dinikahkan dengan anaknya, dengan syarat dia menyuruh membunuh Imam Hasan dengan cara keji yaitu dengan meracuninya. Imam Hasan berhasil diracun dan mengalami penderitaan selama 40 hari.
Akhirnya, pada tanggal 28 Shofar tahun 50 H, beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir. Imam Hasan dimakamkan dipemakaman Bagi. Banyak keramat-keramat yang dimilikinya sebagai seorang wali besar. Di antara keramatnya adalah bahwa ada seorang lelaki yang membuang kotoran di atas makam Imam Hasan dengan sengaja. Maka orang itu menjadi gila, menggonggong seperti anjing dan kemudian mati. Dari dalam kuburnya terdengar lolongan anjing.
Begitulah kisah Imam Hasan penghulu pemuda surga. Disarikan dari sumber terpilih. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.
PARA SUFI DAN MALAIKAT KUBUR
Pada saat wafat, para pecinta Allah SWT dilimpahi dengan berkah dariNya, mengalami kondisi yang luar biasa dan menakjubkan di alam kubur mereka. Berikut adalah beberapa contoh kejadian dalam masalah ini:
Malaikat alam kubur bertanya kepada Syekh Yahya bin Mu’adz Ar-Razi, setelah sang lokoh sufi tersebut meninggal dunia, “Apakah Yang telah Anda bawa?” Beliau menjawab dengan tenang, “Sungguh benar pernyataan guruku, Rasulullah Muhammad SAW, bahwa dunia adalah penjara bagi yang beriman. Sekarang beritahukan kepadaku, apa yang dapat dibawa oleh seorang yang terpenjara?”
Mendengar jawaban tersebut sang Malaikat meninggalkannya, dan kuburan SYekh Yahya dijadikan sebuah taman.
Setelah Abu Yazib Al-Bustami wafat dan utan malaikat datang dan bertanya, “Wahai Orang tua, apa yang Anda bawa?”
Beliau menjawab, “Ketika seseorang tiba di pintu raja, tidak ditanyakan apa yang dia bawa, sebaliknya apa yang akan dia terima?”
Malaikat alam kubur pun merasa senang mendengar jawaban Abu Yazib tersebut.
Setelah meninggal dunia, Rabi’ah Al-Adawiyah didatangi malaikat dan ditanya, “Siapakah Tuhanmu?” Sang sufi besar wanita ini menjawab, “Katakan kepada Tuhanmu atas namaku. Di antara sekian banyak makhluk yang ada, janganlah Engkau melupakan seorang wanita tua yang lemah. Aku hanya memiliki Engkau di dunia yang luas, tidak pernah lupa kepada-Mu. Tetapi, mengapa Engkau mengirim utusan kepadaku hanya untuk menanyakan siapakah Tuhanku? Sekarang pergilah kepada Tuhanmu, untuk menyampaikan pesanku itu.”
Malaikat bertanya kepada Junaid Al-Baghdadi di kuburannya, “Siapakah Tuhanmu?” Junaid sang wali Qutub menjawab, “Tuhanku adalah Dia yang telah memerintahkan malaikat agar bersujud di hadapan Nabi Adam AS,”
Mendengar jawaban tersebut, kedua malaikat alam kubur terpesona lalu pergi.
Setelah meninggal dunia, Syekh Abdul Qadir Jailani didatangi malaikat dan ditanya, “Siapakah Tuhanmu?” Sang Wali Qutub pun menjawab, “Aneh, Anda telah turun dari Sidratul Muntaha dan tidak melupakan Allah SWT. Lalu, haruskah aku yang telah turun hanya empat kaki, melupakan segala sesuatu?” Setelah itu pintu rahmat Allah SWT terbuka, dan kuburan beliau berubah menjadi sebuah taman.
Nah, pertanyaannya: Mengapa kejadian di alam kubur yang dialami para tokoh sufi itu dapat diketahui?
Jawabannya adalah karena kejadian tersebut muncul dalam mimpi seseorang. Dan yang memimpikan tentu saja bukan orang sembarangan, melainkan orang pilihan atau biasanya terdiri dari para sufi. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)