Ngaji Sufi: IBN’ ARABI MENUNGGU IMAM MAHDI
SIAPA, KAPAN DAN BAGAIMANA SOSOK MISTERIUS YANG BENAR-BENAR TERBIMBING ITU AKAN HADIR. BERIKUT INI SEBUAH RISALAH DARI PANDANGAN IBN ARABI…
IBN ARABI dalam “Table of Centents” telah menggagas pengetahuan yang “benar” perihal Maqam Imam Mahdi (pembimbing) yang muncul di penghujung zaman, juga tentang keterkaitan eratnya dengan Al-Qur’an. Hal inilah yang kemudian memunculkan pertanyaan fundamentalis, perihal bagaimana seharusnya kita memahami siapa “Imam Mahdi” ini? Kapankah akhir zaman dan apa signifikasi dari para “Wakil Allah” yang misterius ini? Siapa sesungguhnya mereka bahkan tidak disebutkan dalam hadist yang cukup dikenal sekalipun yang dengannya Ibn’ Arabi membuka hal ini dan menjadi fokus bahasannya.
Istilah Al-Mahdi, dalam bentuk asalnya, adalah pasif partisipel dari kata kerja “Hada” (artinya, memberi arah atau bimbingan yang benar, di jalan yang benar). Secara harfiah AlMahdi berarti “orang yang terbimbing secara benar,”
Dalam Al-Qur’an, yang di sini senantiasa membentuk dan menentukan parameter kunci dari pemikiran Ibn’Arabi, arah yang benar yang selalu dibicarakan itu adalah Allah. Beragam kata yang dibentuk dari akar Al-Mahdi sebanyak 330 kali. Mengindikasikan sentralisasiNya sebagai salah satu tema fundamentalis dalam Al-Qur’an.
Tapi cukup mengherankan, bentuk AlMahdi tidak ada dalam Al-Qur’an sama sekali. Dan tentunya hanya tradisi Islam berikutnya yang telah berjuang untuk menemukan kiasan-kiasan Al-Qur’an terhadap figur dan para tokoh terkait.
Fakta-fakta dasar ini menjadi sangat signifikan kala kita kembali keuraian Ibn ‘Arabi perihal “Mahdi” dalam Futuhat. Nyatanya, kata Al-Mahdi dalam buku itu hanya muncul 33 kali dan hanya 8 penyebutan yang termasuk di bab 366.
Di setiap kesempatan, ekspresi (Al-Mahdi), digunakan benar-benar dalam makna nonteknis, bukan sebagai sebuah bentuk debutan kehormatan, tetapi lebih menunjuk kepada makna biasa yang menjelaskan sosok yang secara spiritual “memperoleh bimbingan yang benar”, yang telah menerima dan secara aktif menyerap beberapa tataran isyarat Illahiyah dalam purna rupa kehidupan.
Realitas yang mendasar, setiap tajalli yang dialami seseorang dan “pencarian-pencarian” yang khas akan nama Al-Hadi (pembimbing) yang suci. Ibn ‘Arabi mengarahkan melalui gambaran-gambaran yang gamblang dalam Futuhat, untuk menuju manfaat.
Ibn’ Arabi menggunakan metode “memancarkan” ajaran-ajarannya yang esensial ke dalam sejumlah pembahasan tematik mengenai Futuhat. Dalam hal ini, fokus pembahasan mengenai makna yang lebih luas dan spiritual suatu istilah bagi seseorang yang “benar-benar terbimbing”.
Perihal Imam Mahdi sebagai karakter suci yang sangat spesifik dalam hadist yang paling banyak menyita tempat dalam bab yang panjang untuk menggagas 3 alternatif dasar, yakni:
1. Apakah Imam Mahdi, merupakan figur politik yang kharismatik dan memperolah dukungan militer, sebagaimana dijabarkan dalam makna hadist yang kelak muncul di penghujung zaman. Persoalan Imam Mahdi di sini adalah sebutan bagi individu yang sangat historis.
Dan yang lebih penting lagi, untuk mengaktualkan makna eksistensial dari Pembimbing Ilahiyah dalam kehidupan mereka sendiri adalah jelas amat jauh, mengagumkan, dan mengherankan spekulasi mengenai kemunculannya di penghujung zaman bisa saja berlaku demikian dalam beberapa tataran tertentu.
2. Memindahkan kerangka waktu yang di dalamnya orang membaca ramalan-ramalan sekaligus interprestasi dan elaborasi Ibn ‘Arabi, lantas berikutnya menuju masa kini atau masa depan. Namun tetap pada bidang, yang secara harfiah, historis ini.
Sebuah pemahaman terhadap kekuasaan dan keadilan pada diri Imam Mahdi di masa datang sebagai keniscayaan politik dan religus yang harus segera terpenuhi. Dalam konteks demikian, pembahasan Ibn ‘Arabi perihal para asisten dan penasehat Imam Mahdi akan muncul sebagai kiasan-kiasan yang memungkinkan bagi kondisi yang bisa membawa buah harapan akan transformasi radikal penafian kehidupan politik dan sosial yang berlaku di dunia sekarang ini.
Bahkan mungkin bagi peran individu tertentu dalam transformasi yang diprakirakan ini. Sementara hal-hal lain dalam Futuah, menekankan universalis dan kehadiran segera dari inspirasi/wahyu perihal Al-Qur’an dan Hagigah Muhammadiyyah yang universial, dan tanggung jawab yang sesuai, terhadap setiap individu manusia untuk mencari dan mulai merealisasikan kehadiran realitas “bimbingan” Ilahiyah di mana-mana.
3. Kemungkinan bahwa Al-Mahdi merupakan sosok yang benar-benar terbimbing, melalui aktualisasi bimbingan Ilahiyah yang menyebabkan dirinya menjadi Imam Al-Wagt (pembimbing pada masanya). Jadi mengaktualisasikan tataran-tataran spiritual para asisten (wuzara). ”
Menuntut untuk memulai upaya membuat orang menjadi “benar-benar terbimbing” (Mahdi), dan melalui cara yang sama, membuat orang menjadi pembimbing dan model yang hidup bagi semua orang yang berinteraksi dengannya.
Dalam pandangan Ibn ‘Arabi, adalah akhir zaman yang berulang terus. Karena setiap saat di mana kesadaran ilhami terhadap bimbingan spiritual itu berlangsung dalam diri kita, maka kita benar-benar melampaui waktu bumi dan secara serentak kembali ke dunia transtemporal itu sebagai buah, simbolisme yang sangat Qur’ani, abadi dari niat kita tersucikan dan semua aksi kita yang benar-benar terbimbing yang mengalir dari kesadaran yang tercerahkan itu.
Siapa yang senantiasa berbuat demikian? Ibn ‘Arabi secara implisit mengungkapkan, berarti telah menjadi seorang Imam dan sumber bimbingan spiritual. Dalam hal ini, makna Mahdi adalah sebuah realitas yang selalu hadir dan yang karenanya senantiasa bisa ditemui oleh mereka yang benar-benar mencari.
Semua aspek dalam metafisika Ibn ‘Arabi perihal pengalaman tajalivat (kesatuan Ilahiyah) atau perihal ruhaniyyah (realitas-realitas spiritual) yang abadi dan na’ib (wakil) mereka di bumi. Di mana para tokoh spiritual dan fungsi perennial digagas menunjuk kepada fakta bahwa, realitas-realitas itu hanya bisa diketahui melalui manifestasi mereka.
Setelah kutipan dan ringkasan panjang dari beragam hadist yang menjabarkan Mahdi, Ibn ‘Arabi tiba-tiba menambahkan tentang deskripsi soal para menteri atau asisten Mahdi berikut ini:
“Dia memiliki beberapa pengikut yang menjunjung tinggi seruannya (kepada agama yang sejati) dan membantunya untuk meraih kemenangan. Merekalah para asisten. Merekalah yang akan mengemban tugastugas dalam pemerintahan (Mahdi) dan membantunya melaksanakan segala perintah Allah yang telah dibebankan kepadanya…
Allah akan menunjuk sekelompok untuk menjadi asisten-asisten Mahdi, yang sebelumnya Dia sembunyikan dalam SIRRNYA. Allah telah mengenaikan kepada (para asisten ini) melalui Futuh (pembukaan) dan Kasf (inderawi batin), dengan realitas dan kandungan Risalah Ilahi perihal hambahambaNya.
Jadi, Mahdi mengambil keputusan dan penilaian berdasarkan hasil musyawarahnya dengan para asisten, lantaran merekalah Yang Tahu yang benar-benar mengetahui apa yang ada di sana…
Di antara rahasia-rahasia pengetahuan perihal para asisten Mahdi yang telah Allah tunjuk sebagai para menteri baginya adalah firman-Nya. Kami wajib menolong orang-oranc yang telah beriman (30:47), karena mereka mengikuti jejak para sahabat Nabi yang menepati janji mereka kepada Allah.
Para asisten ini berasal dari bangsa-bangsa non Arab, tak ada satupun yang berdarah Arab, kendati mereka berbicara dengan bahasa Arab. Jadi, para asistennya adalah para pembimbing (Al-Hudat), sementara dia sendiri orang yang benar-benar terbimbing (Al-Mahdi). Dan dalam tatanan inilah Mahdi memperoleh pengetahuan perihal Allah, dengan bantuan para asistennya…”
Lalu Ibn ‘Arabi menjabarkan magam-magam penyempurnaan dan bentuk spiritual utama dari pengetahuan ilhami yang terkait dengan tatanan spiritual khusus ini, menghubungkan pembilangan yang ragu-ragu yang dia kenakan terhadap nilai-nilai spiritual tersendiri itu dengan angka yang samar dengan maksud tertentu yang dia kenakan terhadap para asisten itu.
Selain juga menyinggung ungkapan Al-Qur’an perihal jumlah Ashab Al-Kahfi dalma kisah yang diungkapkan surat Al-Kahfi (18):
“Kini saya benar-benar mengetahui (magam spiritual) apa yang diperlukan oleh Asisten Mahdi. Jadi jika ada satu asisten, maka segala magam yang dia perlukan menyatu dalam dirinya, dan bila mereka berjumlah lebih dari satu orang, maka tak akan melebihi sembilan orang.
Sebab, itulah batas ketidakpastian yang diekspresikan Rabul Allah dalam sabdanya perihal Mahdi, yakni selama lima, tujuh atau sembilan tahun. Dan keseluruh magam para asisten yang penting untuk diketahui oleh Mahdi itu ada sembilan, tidak ada yang kesepuluh, tidak juga kurang dari sembilan….
Realisasi yang utuh dan manifestasi tataran spiritual esensial ini di bumi perlu dilakukan secara kolektif atau kooperatif dengan cara apa adanya. Kini, sembilan magam ini tidak semuanya dikumpulkan dalam diri seorang imam pun di antara para pemimpin agama dan khalifah Allah dan Nabi-Nya hingga hari kebangkitan. Kecuali bagi Imam yang benarbenar terbimbing ini.
Jelaslah, bahwa sembilan tataran spiritual khusus dari para asisten semuanya harus melakukan,
a. Penyambutan dan pemahaman perihal bimbingan Illahiyah, ataukah
b. Penerjemahan bimbingan itu kedalam aksi yang efektif serta komunikasi dan bimbingan spiritual yang bertanggung jawab bagi yang lain.
Ibn ‘Arabi melakukan pendekatan terhadap tataran ini adalah memasang cermin interaktif istimewa dan sangat kompleks bagi kehidupan dan pengalaman spiritual mereka sendiri. Pembahasan perihal bentuk cermin yang sangat introspektif ini memenuhi seluruh isi Futuhat hasil karyanya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)