Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: TERSESAT KARENA NGILMU MERAGA SUKMA

Kisah Mistis: TERSESAT KARENA NGILMU MERAGA SUKMA

HATI-HATI BELAJAR ILMU GAIB. GARA-GARA ILMU MERAGA SUKMA, DIA MASUK KE ALAM SEGI TIGA BERMUDA. PENGALAMAN INI NYARIS MEMBUATNYA CELAKA. BUKTINYA, DI ALAM NYATA, DIA SUDAH DINYATAKAN KOMA SELAMA 3 HARI. SEPERTI APAKAH KISAH LENGKAPNYA…?

 

FENOMENA Segitiga Bermuda, sampai saat ini masih tetap menjadi misteri yang membingungkan. Sejak dahulu, daerah ini diyakini sebagai kuburan bagi sejumlah besar kapal laut dan pesawat terbang yang menghilang tanpa bekas. Segitiga Bermuda sendiri terletak di Samudera Atlantik. Bicara tentang Segitiga Bermuda, penulis mempunyai sebuah sumber yang secara aneh mengaku pernah tersesat ke daerah misterius tersebut. Penulis merasa sangat beruntung sebab sang narasumber bersedia menuturkan pengalamannya, meski dia tidak bersedia menyebutkan namanya. Dia hanya mau ditulis sebagai aku. Bagaimanakah kisah musykil tersebut? Berikut ini penulis sajikan buat pembaca tercinta…

 

Pengalaman musykil ini, kualami pada pertengahan Januari 2007 silam. Selama ini, aku selalu berkhayal bisa pergi ke tempat yang kusukai tanpa perlu mengeluarkan biaya walau sepeserpun. Ini karena aku termasuk seorang yang kurang mampu secara ekonomi. Rasanya mustahil aku bisa berpergian jauh bila harus mengeluarkan rupiah dalam jumlah banyak. Jangankan untuk biaya berwisata, untuk makar saja sudah “Senin-Kamis”.

 

Di kala aku termenung mengenangkan hasrat hati yang tidak mungkin tercapai itu, tanpa direncanakan, aku kedatangan teman yang selama ini mau mendengarkan keluh kesahku. Hardi, sebut saja begitu. Kepadanya kutumpahkan semua uneg-uneg yang ada dalam hatiku.

 

Mendengar keluh kesahku, Hardi tertawa terpingkal-pingkal. Melihat tingkahnya, terang saja aku jadi tersinggung.

 

“Kok malah tertawa sih, Di? Kamu kira aku bercanda, aku serius nih!” Ujarku dengan mata melotot.

 

Sambil berusaha mengerem tawanya, Hardi menyahut, “Jangan bermimpi menggapai sesuatu yang tidak mungkin kamu dapatkan!”

 

Sambil menepuk pundakku dia juga menambahkan, “Bahkan lebih edan lagi, kamu bercita-cita ingin keliling dunia tanpa mengeluarkan biaya apapun. Jelas itu hal yang sangat mustahil dilakukan!”

 

Aku tidak perduli dengan apa yang Hardi katakan. Yang penting, aku harus bisa mewujudkan keinginanku apapun yang terjdi dan apapun risikonya. Sambil memandang Hardi yang mirip orang kesurupan karena dia tertawa terus-menerus, aku menegaskan, “Tak ada yang mustahil di dunia ini kalau kita berusaha dan Tuhan meridhoinya.”

 

Setelah berkata demikian, mendadak aku mendapat ide yang terbetik dengan begitu saja dalam anganku. Aku mendekati Hardi dan mengatakan. “Kamu punya tidak ilmu yang dapat mewujudkan keinginanku itu?” Tanyaku.

 

Setahuku, temanku yang satu ini memang memiliki beberapa ilmu gaib warisan dari kakeknya yang konon turunan panglima perang dari kerajaan Pajajaran. Entah benar entah tidak aku tidak peduli. Yang aku butuhkan darinya adalah informasi tentang ilmu yang dapat mewujudkan mimpiku itu.

 

Hardi memandang tajam ke arahku, sepertinya dia ingin meyakinkan apakah aku masih waras atau tidak. Lantas dia berkata, “Kamu serius?” Pertanyaan ini membuatku semakin bersemangat. Aku semakin mendesaknya untuk mengatakan ada atau tidaknya ilmu tersebut.

 

“Apa memang ada ilmu seperti itu?” Tanyaku menggebu.

 

Sementara Hardi seperti bingung menghadapi sikapku, aku sendiri berusaha terus untuk membujuknya. “Ayolah, Har, masak kamu tidak mau menolongku sebagai teman. Pasti kau mau menolongku. Iya kan, Har?” Kataku terus membujuknya.

 

“Memang ada sih ilmu seperti itu,” ujar Hardi pelan.

 

Aku nyaris terlonjak kegirangan.“Ilmu apa namanya, Har?” Tanyaku semakin tak sabar.

 

“Namanya Ilmu Melepas Ruh. Istilahnya Meraga Sukma!” Jawab Hardi menandaskan.

 

“Apa susah untuk mempelajari ilmu itu, Har?” Kejarku.

 

“Gampang-gampang susah,” jawabnya.

 

“Apakah kamu mau mengajarkan ilmu itu adaku, Har?” Kataku semakin menekan.

 

“Aku tidak memiliki ilmu itu, tapi aku tahu bagaimana mendapatkannya.”

 

“Aku heran, kenapa kamu tidak berusaha endapatkannya, Har? ”Tanyaku.

 

“Terlalu berisiko!” Jawab Hardi.

 

“Risiko bagaimana?”

 

“Dengar ya, anak sableng!” Hardi menatapku dengan tajam. Aku sendiri berusaha untuk tidak tersinggung dengan ucapannya. Dia kemudian segera melanjutkan pembicaraannya, “Orang yang memiliki ilmu Raga Sukma hanya punya dua pilihan yaitu hidup atau mati.”

 

Aku pusing mendengar omongan Hardi yang makin lama makin ngalor-ngidul. Dan aku tidak peduli apa yang dikatakannya. Bahkan risiko hidup dan mati yang disebutkannya itu.

 

“Aku tidak peduli. Pokoknya, aku ingin memiliki ilmu itu, Har!” Tandasku yang sekaligus membuatnya cuma bisa geleng-geleng kepala.

 

Melihat kenekatanku, akhirnya Hardi menyerah dan bersedia membimbingku untuk mendapatkan Ilmu Meraga Sukma.

 

Ringkas cerita, aku mulai menjalankan ritual ilmu tersebut. Diawali dengan puasa mutih, dilanjutkan dengan pati geni. Semua berhasil aku lalui dengan sukses walau aku harus berjuang ekstra keras, namun demi ambisiku, aku rela melakukan apa saja.

 

Setelah bersusah payah, berkat kesungguhan dan niatku yang sudah membaja, akhirnya, aku berhasil menguasai ilmu langka tersebut. Hardi sendiri kagum melihat keberhasilanku. Menurutnya, jarang orang dapat menguasai Ilmu Meraga Sukma dalam waktu relatif singkat. Ya, hanya satu bulan saja. Bayangkan, hanya satu bulan aku mampu menguasai ilmu aneh tersebut, bahkan, disebutkan Hardi aku telah mencapai tingkat yang sempurna.

 

Dengan ilmu itu, aku bisa pergi kemanapun dengan waktu yang sangat singkat. Walaupun aku tinggal di Sumatera, aku bisa melihat keindahan kota Jakarta, pulau Bali, bahkan sampai ke manca negara. Semua itu dapat kucapai dengan mudah. Tentu hanya dengan mengandalkan Ilmu Meraga Sukma.

 

Sampailah di suatu malam yang dingin. Aku berencana melakukan perjalanan astral. Kali ini tujuanku adalah alam jin. Mengingat selama ini aku hanya pergi ke alam nyata.

 

Sekitar pukul dua belas tepat tengah malam, aku melakukan prosesi Meraga Sukma. Tidak seperti biasanya, kali ini aku mengalami kesulitan saat melepas tubuh halusku dari wadagnya.

 

Setelah berusaha dengan keras, akhirnya, aku berhasil keluar. Dan aku langsung tersedot oleh kekuatan yang entah dari mana datangnya. Aku melayang mengikuti arus kekuatan yang terus menyeret tubuh halusku ke suatu tempat. Aku masih ingat dengan jelas tempat-tempat yang aku lalui. Di antaranya padang rumput yang indah dan lautan sangat luas yang sungguh sangat asing bagiku.

 

Aku terus mengikuti kekuatan aneh yang menyeretku itu. Aku mencoba menghentikannya, tapi apa daya, aku tak kuasa melawan kekuatan itu. Kini, aku mulai dihinggapi rasa takut, dan bingung mengatasi masalah yang sedang kuhadapi. Aku ingin kembali ke badan wadagku, tapi aku tak mampu untuk melakukannya.

 

Akhirnya, aku pasrahkan jiwa dan ragaku pada Sang Pencipta. Entah berapa lama aku melayang, aku sendiri tak tahu. Akhirnya aku sampai pada tempat yang sangat asing bagiku. Sedang kekuatan aneh yang menarikku mendadak lenyap. Kini aku bebas.

 

Sesampainya di tempat asing itu, aku tergugu ketika melihat pemandangan yang ada di depanku. Aku melihat istana yang sangat indah, yang keseluruhannya terbuat dari kaca. Aku melihat beberapa makhluk aneh. Di antaranya manusia bermuka keledai, anjing, babi dan entah apa lagi. Aku tak bisa mengingatnya satu persatu.

 

Namun anehnya, aku tak merasakan takut saat melihat wujud ganjil mereka. Mereka bersuara bising dan menggunakan bahasa yang sama sekali tak bisa kupahami.

 

Di tengah kebingungan itu, rupanya ada juga yang menggunakan bahasa yang kugunakan. Dia menghampiri dan menanyakan maksudku berada di tempat ini.

 

Aku memperhatikan makhluk yang bertanya padaku. Tubuhnya serba hitam, bulunya hitam kelam seperti bulu anjing. Melihat kehadirannya, tiba-tiba aku dihinggapi rasa takut. Aku mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

 

“Tempat apa ini? Kenapa aku bisa di sini?”

 

Makhluk itu menyeringai, menampakkan giginya yang takam seperti mata gergaji. Sementara itu, makhluk lainnya mulai mengelilingiku, mereka seolah tidak ingin membiarkanku lari.

 

“Kamu berada di istanaku, Anak Muda!” Jawab makhluk hitam legam itu.

 

“Istanamu? Di mana, dan istana apa?” Tanyaku dengan heran.

 

“Tempat ini dinamakan Segitiga Setan, dan siapapun yang memasuki tempat ini tidak pernah kubiarkan untuk kembali,” kata makhluk itu lagi.

 

Aku terperanjat dan mulai ketakutan setengah mati. Aku pernah mendengar nama itu, Segitiga Setan, Segitiga Bermuda dan Segitiga Formusa. Gila! Jadi aku berada di tempat yang sangat berbahaya tersebut? Bukankah Segitiga Setan, Bermuda dan Formusa merupakan markas besar iblis dan para anak buahnya.

 

Mengetahui hal ini, aku berusaha melarikan diri. Tapi tidak semudah yang kubayangkan. Aku mencoba menggebrak mereka dengan ajian Kulhu Durga Balik digabung dengan ajian Kulhu Geni yang pernah diajarkan Hardi, teman setiaku.

 

Namun apa yang terjadi? Ajian yang kukerahkan tidak mempan sama sekali. Bahkan mereka semakin rapat mengurungku.

 

Dengan nekat, aku mencoba menerobos pertahanan mereka. Tapi mereka berhasil mencekalku. Aku berontak dan terus meronta sejadi-jadinya. Aku berpikir, aku tidak mau mati. Apalagi harus mati di tempat asing yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.

 

Aku harus secepatnya pergi dari tempat yang berbahaya ini walau untuk itu, aku harus gentayangan terlebih dahulu. Mengingat aku terpisah cukup jauh dari badan kasarku yang bersila tegak dalam kamarku. Tapi aku sendiri sangat sulit melepaskan diri dari mereka.

 

Ketika rasa putus asa hampir mengalahkanku, aku teringat nasehat Hardi, ketika pertama kali aku mempelajari Ilmu Meraga Sukma.

 

“Ingat!” Kata Hardi waktu itu.”Kalau kamu bersua dengan hal-hal ganjil di luar togikamu dan kamu sulit untuk mengatasinya, gunakan mantera Gumbala Geni dan Dzikir Ilmu Abadi” Dikatakan oleh Hardi, khusus untuk Dzikir Ilmu Abadi, dzikir ini dapat mendatangkan bala bantuan yang sifatnya mendesak.

 

Teringat dengan semua itu, aku mencoba melantunkan mantera dan dzikir yang kugabungkan menjadi satu. Hasilnya luar biasa. Angin berupa badai segera tercipta dan membuat makhluk yang mengepungku terpental, bahkan, sebagian dari mereka menjerit kesakitan.

 

Tapi agaknya salah satu dari mereka yang kukira rajanya masih mampu bertahan. Buktinya, dia tidak ikut terpental seperti yang lainnya. Dia hanya meringis kesakitan dan bergerak mundur setengah langkah.

 

Tiba-tiba di atas langit yang kuperkirakan Segitiga Bermuda itu, muncul cahaya menyilaukan berbentuk bola raksasa seperti matahari. Dari tengah-tengah cahaya itu muncullah makhluk berjubah putih, yang wajah serta tubuh sama persis seperti diriku. Maksudnya, dia sepertinya berjenis bangsa manusia. Dia memegang tongkat dan seuntai tasbih.

 

Tanpa banyak tanya, dia melesat dan langsung menyambar tubuhku, lantas membawaku pergi dari tempat itu.

 

Aku ketakutan dibawa terbang dengan kecepatan yang tinggi. Namun aku sadar, aku telah selamat. Aku mencoba memperhatikan manusia tua yang menolongku.

 

Aku menyebutnya manusia, karena wujudnya sama denganku tanpa keganjilan apapun.

 

“Maaf, Kakek siapa?” Aku mencoba bertanya kepada kakek itu.

 

“Aku adalah khodam dzikir yang kamu lantunkan tadi dan kamu jangan kembali ke tempat itu.”

 

Aku kembali bertanya, “Apakah tempat itu yang disebut Segitiga Bermuda?”

 

“Bisa ya, bisa tidak!”

 

Jawaban ini membuatku bingung. Ketika aku mencoba bertanya lagi, kakek itu membentakku dan berkata, “Diam dan pulanglah!”

 

Bentakkan itu membawa akibat yang tidak ringan untukku. Mulutku langsung diam dan tak mampu berkata-kata walau aku memaksa untuk bicara.

 

Dan dari angkasa aku melihat kerlap-kerlip lampu gedung sebuah kota. Aku melonjak kegirangan karena aku tahu itu adalah kota kelahiranku. Alhamdulillah, Allahu Akbar! Aku mengucap berkali-kali dalam hati.

 

Ketika aku sedang diliputi kegembiraan yang meluap-luap, kakek yang mengaku sebagai khodam dzikir yang kukuasai, menghempaskan tubuhku. Saat itulah, sambil melayang tak tentu arah, mulut yang semula terkunci mendadak bisa bersuara kembali.

 

Aku menjerit ketakutan. Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Ketika aku sadar, aku berada dalam ruangan serba putih dan mencium aroma obat bius. Ternyata aku berada di sebuah rumah sakit. Aku dinyatakan koma selama 3 hari.

 

Heran, rasanya hanya 3 jam atau satu hari aku berada di tempat yang membingungkan sekaligus menyeramkan itu. Tapi kenyataannya, aku pergi sudah 3 hari.

 

Rupanya, ibuku yang menemukanku ketika selama tiga hari aku tidak keluar dari kamarku. Dengan adanya kejadian ini, aku sering berpikir, “Benarkah aku telah pergi ke Segitiga Bermuda?” Tempat yang dikatakan sebagai pusaran setan. Tempat yang diyakini sebagai kuburan Atlantik yang mengandung pamor gaib maha dahsyat itu. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Mistis: SI PAHIT LIDAH, SETIAP UCAPAN JADI KENYATAAN

Kyai Pamungkas

Kyai Pamungkas: Pakar Susuk Terbaik di Indonesia

Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: KUTUKAN GELUNG SELOGOWO, SRAGEN

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!