Kisah Mistis: NYARIS JADI TUMBAL PESUGIHAN GUNUNG SLAMET
AWALNYA HATIKU BERAT MEMBAHAS KISAH INI, NAMUN DEMI MEMBERIKAN SEBUAH CERMINAN KEPADA YANG LAIN, AKHIRNYA AKU BERSEDIA JUGA UNTUK MENCERITAKANNYA KEPADA PENULIS…
AKU ADALAN seorang single parent, bekerja sebagai PNS di salah satu departemen di Jakarta. Cerita ini, berawal dari pertemuanku dengan saudaraku yang sekarang sudah jadi orang terkaya di Suatu daerah di Jawa Tengah. Padahal dulunya, beberapa tahun yang lalu, tatkala aku dengan Ibuku berkesempatan mengunjungi rumah. Saudaraku tersebut, keadaannya masih Sangat sederhana. Bahkan keluarga itu masih tergolong kurang sejahtera.
Isteri dan saudaraku tersebut adalah keponakan dari Ibuku. Jadi aku dan Jeng Marni, Sebut saja namanya begitu, masih sepupu, karena kakekku, kakak dari kakeknya Marni.
Marni membuka usaha warung kelontong di Desa Warnasari, suatu desa di tepi Gunung Sumbing, Jawa Tengah. Sedangkan suami Marni Seorang guru SD, yang di kemudian hari beralih profesi menjadi seorang konsultan benda-benda pusaka.
Mas Dani, begitu dia kupanggil. Dia sering berkunjung ke Jakarta. Bahkan, hampir tiap minggu Mas Dani datang menemuiku di Jakarta. Yang kutahu selanjutnya suaminya Marni ini ternyata mencintaiku. Sejak dulu di saat aku masih gadis, aku memang sering berkunjung ke rumah mereka di Jawa Tengah. Tetapi sebagai seorang guru SD Mas Dani merasa tidak pantas menyatakan cintanya kepada sepupu isterinya sendiri. Maka rasa cinta itu dipendam sehingga suatu hari, aku bertemu lagi dengan Mas Dani disaat dia sudah jadi orang terkaya di desanya.
Ditambah lagi, dia mengetahui bahwa aku sedang proses cerai dengan suamiku. Maka bertambah menggebu niat Mas Dani untuk menemuiku. Dia tidak peduli lagi dengan statusku dan Marni isterinya, yang ibarat kakak dan adik.
Terang-terangan Mas Dani menyatakan cinta dan lamarannya kepadaku. Di jemputnya aku dari kantorku. Dia juga berjanji akan berusaha untuk membahagiakanku dengan membelikanku sebidang tanah di desanya untuk dibuat rumah. Sekalian sebagai tempat usaha kelak, akan dibangun bengkel sepeda motor.
Kemudian dia juga sudah membelikanku sebuah mobil sedan. Malah aku diiming-imingi akan diberangkatan naik haji bersama dengan Marni, isterinya, karena Mas Dani sudah berangkat Haji lebih dulu.
Banyak sekali kebahagiaan materi yang akan dipersembahkan untukku bila aku mau menikah dengan Mas Dani. Seiring dengan hal tersebut, rupanya Marni mengendus adanya hubungan cinta Mas Dani denganku.
Marni pun tidak tinggal diam, dia yang sering pergi ke dukun-dukun di daerah segera bertindak. Maka dikirimlah santet untuk mencelakaiku. Aku menderita sakit seperti bisul namun tidak ada matanya, bergelayut dileherku. Sudah ke dokter tidak sembuh juga, malah mau dioperasi di RS. Islam.
Aku ketakutan lari dari RS, dan memilih berobat ke seorang Kyai di Condet. Menurut Abah Pamungkas, sapaan akrab pak Kyai, penyakitku itu sejenis Santet Endog.
Alhamdulillah, setelah ditangani beliau, akhirnya sembuhlah sakitku. Tetapi memang meninggalkan bekas luka dari bisul yang pecah itu.
Bersamaan dengan itu Bibiku, yakni Ibu dari Marni meninggal dunia secara mendadak. Sementara itu, karena kondisi Ibuku sedang sakitsakitan, maka kami sekeluarga di Jakarta tidak bisa pergi menghadiri pemakaman Bibi di kampung.
Belum selang tiga bulan, menyusul pamanku yakni Ayah dari Marni meninggal mendadak seusai menonton ketoprak. Sebaliknya, setelah peristiwa kematian itu usaha Marni dan Mas Dimas bertambah jaya. Tanah dan sawahnya tambah berhektar-hektar, kemudian angkotnya 6 buah. Belum kolam ikan dan lain-lainnya. Pokoknya sebagai orang terkaya yang suka meminjamkan uang pula mereka sangat dihormati oleh penduduk desa Warnasari. Apalagi gelar Mas Dani ditambah embel-embel Haji sejak pulang dari tanah suci.
Aku kemudian memutuskan hubunganku dengan Mas Dani setelah tahu dari paranormal yang menolongku bahwa kelak jiwaku akan dijadikan sebagai tumbal pesugihan Gunung Slamet. Ya, aku adalah target berikutnya. Persisnya hal ini akan terjadi bila aku menikah dengan Mas Dani.
Setelah kematian Ayahnya, usaha Marni membuka warung pun tidak ada yang bisa menyaingi. Setiap ada warung yang coba menyainginya maka akan bangkrut dengan sendirinya.
Sikap Marni sendiri sudah berubah baik terhadapku. Dia sering meneleponku, dan minta agar mau menemui Mas Dani bila ke Jakarta. Aku merasa, suami isteri itu tengah menyusun konspirasi jahatnya terhadap diriku. Mungkin, Mas Dani sudah memberi pengertian isterinya, bahwa hubungannya dengan diriku hanyalah untuk kepentingan mencari tumbal. Hih, mengerikan sekali!
Siapa yang sudi menemui Mas Dani. Apalagi setelah aku semakin tahu bahwa Marni dan Mas Dani memuja pesugihan Buto Ijo dari Gunung Slamet untuk kekayaannya itu yang berlimpah dengan menumbalkan satu persatu keluarganya.
Alhamdulillah, hingga kini aku tidak lagi berhubungan cinta dan keluarga dengan Marni dan Mas Dani. Kudengar sekarang Ibu Mas Dani sering sakit-sakitan. Jangan-jangan akan jadi tumbal berikutnya, sebab mereka memang tidak memiliki keturunan dari perkawinannya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)