Kisah Mistis: MENCARI KESEMBUHAN DI KERAJAAN GAIB
Kali ini penulis akan memaparkan kisah spektakuler tentang seorang pria bernama Max Patty. Dia pernah berobat ke sebuah kerajaan gaib yang berada di dalam laut di Samudera Indonesia yang terbentang luas mulai dari Selat Sunda sampai hampir ke benua Australia. Bagaimana kisah lengkapnya…?
Ketika saya (Penulis) masih bekerja di kawasan Kota, Jakarta Pusat, setiap hari seperti biasa saya memanfaatkan kereta api listrik (KRL) kelas ekonomi sebagai sarana transportasi menuju stasiun Beos, kota.
Hari itu, saya duduk di gerbong yang kebetulan sedikit penumpangnya. Di ujung gerbong kereta duduk seorang bapak sendirian. Tiba-tiba pria yang tak dikenal itu beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuju bangku di mana aku duduk. Dengan senyum, dia duduk di hadapanku. Setelah berbasa-basi kami pun saling berkenalan.
Dari perkenalan ini, antara aku dan Max Patty kemudian terjalin persahabatan akrab. Buktinya, setiap menjelang makan siang, dia selalu datang ke kantorku dan mengajakku makan siang bersama. Dan hal ini berlangsung selama empat tahun. Max Patty adalah putera tiri seorang pensiunan Laksamana yang bermukim di kompleks perumahan area Pertamina Parung, Bogor. Dia bersama isteri menempati rumah di Jl. Cokroaminoto No.6, Menteng, Jakarta Pusat. Ibunya seorang wanita Ambon, yang seminggu sekali menjenguk puteranya dan menginap di sana semalam untuk kemudian kembali lagi ke kompleks Pertamina. Max sendiri beristerikan seorang wanita Badui luar. Hampir setiap hari Sabtu, aku datang ke tempatnya.
Pada suatu hari, ketika saya bermain di rumahnya, seusai makan siang dia berkata, “Pak, aku akan menceritakan kepada Anda tentang apa yang telah kualami di kerajaan gaib dalam laut selama satu tahun.”
“Di kerajaan gaib dalam laut?” Tanyaku setengah tidak percaya.
“Pengalaman ini sesungguhnya berawal dari perilaku dan kesalahanku sendiri,” jawabnya, tersenyum.
Penulis semakin penasaran mendengar pengakuannya yang jujur itu.
“Begini ceritanya, dan dengarkan baikbaik!” Paparnya. Lalu dia, memaparkan runutan kisah tersebut…
Suatu ketika, aku berkenalan dengan seorang hostes muda dan cantik di sebuah night club. Rupanya aku tak bertepuk sebelah tangan. Dalam waktu relatif singkat, hostes tersebut jatuh dalam pelukanku.
Hampir setiap ada kesempatan, aku datang ke apartemennya untuk memadu kasih dan menikmati kehangatan tubuhnya. Maklum, tatkala itu usiaku masih muda. Baru sekitar 34 tahun.
Sementara itu, waktu terus bergulir,
Pada suatu hari, tatkala itu aku sedang menjenguk Rina (bukan nama sebenarnya). Tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu. Rina segera beranjak dari tempat duduknya dan membuka pintu. Ternyata yang datang adalah adiknya. Namanya Mia.
Semenjak hari itu, Mia sering nenengok Rina, kakaknya. Oleh karena Mia tak kalah cantiknya jika dibandingkan dengan kakaknya, maka tanpa kusadari aku semakin akrab dengannya. Akhirnya, Mia malah mengajak untuk sesekali main ke apartemennya. Da Mia pun jatuh kepelukanku.
Karena tahu aku berhubungan dengan Mia, hubunganku dengan Rina putus di tengah jalan. Mungkin karena kesal hatinya dan cemburu, rupanya Rina mendatangi seorang dukun jahat untuk membinasakanku.
Ya, pada suatu hari, aku bangun dengan suhu badan naik drastis. Anehnya, menjelang petang di kedua lenganku dan kedua paha timbul bintik-bintik merah sebesar jagung dan terasa panas.
Sejak hari itu, aku jarang keluar rumah. Dua hari kemudian bintik-bintik merah sebesar jagung itu lama-lama membesar dan akhirnya pecah keluar nanah yang baunya tak sedap, banyak betatung!
Melihat puteranya menderita penyakit aneh ini, ibuku segera membawaku berobat ke dakter yang berkebangsaan Amerika. Namun aneh, sepekan setelah disuntiksi dokter Amerika, ternyata penyakitku kian parah.
Pada suatu hari di bulan November 1983, karena jenuh di rumah, walau masih sakit, aku beranjak dari tempat tidurku dan perlahan-lahan melangkah. Aku menuju ke Bischops Park yang terletak berseberangan dengan kantor Bapenas.
Setelah sampai di taman tersebut, di salah satu bangku yang terbuat dari semen beton, sambil memikirkan nasibku yang hilang, dalam hati aku berkata, “Tuhan. Ampunilah semua dosa-dosaku, mungkin aku tinggal hidup satu hari atau dua hari lagi. Ya Allah, dalam tanganmu aku serahkan jiwaku.”
Aneh, tiba-tiba aku dikejutkan oleh kedatangan seorang pria mengenakan pakaian ala suku Badui dan menegurku, “Mari ikut saya pergi berobat ke kerajaan ghaib dalam laut. Saya yakin di sana Bapak bisa disembuhkan,” ujarnya
“Apa, aku mau dibawa ke kerajaan ghaib yang ada di dalam laut untuk diobati agar sembuh total dari penyakit yang kuderita selama sebulan ini. Bagaimana mungkin?” Aku bertanya pada orang itu.
Keesokan harinya, bersama dengan orang berpakaian Badui itu, kami naik keriJaraan umum menuju stasiun Beos, Kota, untuk menuju suatu tempat yang aku sendiri tak tahu persis apa nama dan letaknya. Tiba di sana pukul 19.30 malam, Selama dalam perjalanan ke kota yang dimaksud, orang Badui itu membawa sebilah keris yang ampuh guna melindungi agar selamat dari serangan ghaib yang menghendaki kematianku.
Aku masih terus dikawal olehnya hingga sampai di sebuah gunung. Gunung yang dimaksud adalah Gunung Karang, yang terletak di daerah Pandeglang, Banten. Aku dan orang Badui itu mendaki bukit tanpa kesulitan. Setengah jam kemudian, kami bedua sudah berada di puncaknya.
Akan tetapi, seusia istirahat sebentar, orang Badui tersebut berkata, “Nah, sampat di sini saja aku ditugaskan untuk mengantarmu. Selamat tinggal, semoga Bapak bisa disembuhkan di kerajaan ghaib dalam laut.”
Setelah berkata begitu, orang Badui cepat menuruni bukit. Dengan perasaan galau tak menentu, aku berpikir tentang apa yang baru dikatakan orang Baduitadi. Akan tetapi, alangkah terkejutnya aku, manakala : tiba-tiba bumi di.mana aku berpijak, bergerak turun ke bawah seperti lift.
Semakin lama, semakin cepat. Tiba-tiba aku sudah berada di dalam laut. Buktinya, di atas, dicbawah, kiri dan kanankuyang kulihat hanya air. Ya, air… sekali lagi air, lain tidak. Ternyata dalam laut, walaupun tak ada lampu atau sinar matahari, tetap terang seperti siang.
Aku kemudian diajak oleh pria yang tak kukenal kesuatu tempat, dimana terdapat sebuah sumur alami. Air dalam sumur itu kelihatan bergolak, seolah-olah mendidih. “Sekarang ambillah batok kelapa kosong itu. Dan ambillah air dari sumur tersebut, lalu minumlah!“ Perintahnya.
Tetapi aku menjawab, “Pak, tapi airnya panas!”
Mendengar jawaban itu, pria tersebut segera mencabut keris emas dari sarungnya, kemudian dilemparnya ke sumur itu. Setelah keris itu dilempar, aku mengambil tempurung kelapa yang ada di sisi sumur dan mengambil airnya, lalu segera meminumnya.
Namun apa yang terjadi kemudian? Setelah aku meminum habis air dalam batok kelapa tersebut, astaga, beberapa menit kemudian aku memuntahkan air yang telah kuminum itu bersama dengan keluarnya puluhan ular-ular kecil berbisa yang sudah mati.
Seusai memuntahkan puluhan ular-ular kecil, aku diajak ke penguasa kerajaan gaib dalam laut. Wujudnya adalah seorang pria yang gagah dan tampan. Dia berpakaian seperti wayang. lengkap dengan atribut-atributnya. Yang aku heran, mendadak pria yang semula badannya tinggi, berubah menjadi semakin pendek, perut gendut dan seperti semar…
“Oo… apakah pria itu adalah Bathara Ismaya?” tanya penulis. “Kalau begitu, kau beruntung sekali. Bisa menyaksikan wujud Semar yang sejati, yang sesungguhnya adalah jelmaan dari Dewa yaitu Bathara Ismaya. Sebab Sang Hyang Jagadnata turun ke bumi untuk mengatur kenidupan semua makhluk hidup di bumi. Dalam perwujudannya sebagai Semar, berarti Bathara Ismaya tak mudah dikenal oleh segala makhluk hidup di bumi ini.”
Namun sayang, temanku Max Patty tak bisa menjelaskan nama kerajaan ghaib di mana dia pernah hidup selama satu tahun, tanpa makan dan minum.
Apakah mungkin seperti yang ditulis oleh seorang Uskup Theosoof berkebangsaan Inggris C.W. Headbeater bahwa menurut terawangannya di bumi ini ada 3 buah kerajaan gaib, yakni:
1. Segitiga Bermuda di Samudera Atlantik.
2. Kanjeng Ratu Kidul di Samudera Hindia.
3. Kerajaan Gaib di Samudera Indonesia.
Waktu menjalani terapi kesembuhan, Max Patty mengaku disuruh masuk ke dalam mulut ikan paus dan duduk di atas lidahnya. “Sesungguhnya aku diangkat oleh penguasa kerajaan gaib sebagai anak. Jadi aku bebas berkenalan ke wilayah kekuasaannya kapan saja,” lanjut Max Patty.
Dia mengaku, sebenarnya tak ingin kembali ke dunia yang nyata, akan tetapi sesuai perintah penguasa kerajaan gaib dalam laut harus diturutinya. Dia kembali ke dunia nyata dengan naik pesawat seperti UFO. Mengapa dia harus kembali ke dunia nyata? Ternyata penguasa kerajaan gaib berpesan, untuk mencari tempat tinggal seorang pria usia setengah tua dan menjalin persahabatan denganku, walaupun kala itu aku belum mengenal wajah Max, apalagi mengetahui rumahnya. Ah, betapa misterius kehidupan ini…!
“Akhirnya aku menemukan tempat tinggal pria dimaksud dan kini mengenalnya dengan baik, dan pria itu adalah bapak sendiri,” paparnya, menutup ceritanya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)