Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: KYAI NOGO PUSER BUMI

Kisah Mistis: KYAI NOGO PUSER BUMI

JIKA PARA POLITISI TIDAK MERUBAH SIKAPNYA, MAKA, TUNGGULAH SAAI KEHANCURAN ITU. LANTAS, APA SAJA PENYEBAB HINGGA KEHANCURAN MENGINTAI TANAH IBU PERTIWI INI…?

 

Sesuai dengan pesan pelaku peristiwa, siapapun boleh untuk tidak mempercayai kesaksian ini. Hanya yang menarik, sang pelaku menuturkan kesaksiannya dengan niat yang sangat tulus. Bahkan, dia tak pernah sedikitpun berencana untuk melakukan pertemuan dengan makhluk alam gaib bernama Kyai Nogo Puser Bumi itu. Dia menyebut dirinya sebagai penyangga Pulau Sumatera.

 

“Tiga tahun lagi Indonesia akan mengalami kehancuran total.” Demikian ringkasan pesan sang gaib. Kita tentu saja harus menjadikan hal ini sebagai sebuah renungan batiniah.

 

SYAHDAN di zaman dahulu kala, ketika di dunia masih berlaku hukum rimba, di mana yang kuat dia menang, siapa yang sakti dialah yang patut di junjung tinggi dan diikuti apa kemauannya. Ironisnya, hukum rimba semacam itu sesungguhnya juga berulang di zaman serba modern ini. Hanya bentuknya yang saja yang berbeda, sedangkan hakikatnya tetap saja sama.

 

JiKa zaman bahuela yang dimaksud dengan kesaktian adalah kemampuan olah kanuragan, maka, yang dimaksud dengan kesaktian di abad nuklir ini adalah dengan kekuatan mater, contohnya, siapa yang banyak uang, maka dialah yang sakti dan berkuasa. Bahkan cenderung dapat berbuat sekehendak hatinya, tanpa menggunakan aturan dan norma-norma yang berlaku. Termasuk pula norma agama, jika memang diperlukan.

 

Demikianlah sepenggal cuplikan hasil dialog gaib dengan makhluk dari alam maya, yang menyebut dirinya sebagai tokoh gaib penyangga pulau Sumatera. Pertemuan yang penuh dengan kejanggalan ini bukan sengaja dilakukan. Bahkan, saya (Penulis) dengan sejujurnya tidak mempunyai kemampuan untuk hal itu. Karena itu, bagi saya, pertemuan langka ini merupakan anugerah yang teramat besar dari Allah SWT.

 

Awal pertemuan yang saya alami ini lewat sebuah mimpi. Dalam mimpi itu saya merasa didatangi lelaki tua berjubah dan bersorban biru. Beliau berkata, “Anak muda, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu. Datanglah ke mesjid terdekat yang ada di desamu. Kamu boleh datang setelah lewat pukul dua belas malam.”

 

Setelah menyampaikan pesan tersebut, Ielaki tua itu langsung menghilang. Anehnya, seketika saya terjaga dari tidur. Ketika saya melihat jam dinding, waktu masih menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Saya pun termangu mengenang mimpi yang baru saja terjadi. Mimpi yang sungguh aneh. Namun, saya sempat berpikir bahwa mimpi tersebut tak lebih hanya bunga tidur. Benarkah demikian? Ataukah, mimpi itu memiliki makna tersendiri? Dan, siapakah kakek itu sebenarnya?

 

Segudang pertanyaan bergayut di benak penulis. Sampai akhirnya saya tiba pada suatu kesimpulan bahwa mimpi itu hanyalah bunga tidur semata.

 

Karena berkeyakinan seperti itu, saya lalu melanjutkan tidur dan berusaha melupakannya. Namun apa yang terjadi? Esok malamnya, mimpi itu kembali hadir dalam tidur saya. Orang tua yang sama kembali mendatangi dan menyampaikan pesan yang sama pula, “Datanglah, anak muda! Datanglah… datanglah ke tempat yang kujanjikan.”

 

Begitu pesan si kakek berjubah biru dengan berulang-ulang. Anehnya, begitu dia menghilang, saya kembali terjaga. Bahkan kali ini di dalam kamar tercium aroma harum semerbak, dengan keharuman yang sangat menyejukkan batin dan belum pernah saya kenal sebelumnya.

 

Dengan sedikit kemampuan ilmu gaib, saya mengerahkan indera batin, mencoba melacak dari mana asal aroma harum semerbak tersebut: Demi Allah, saya sangat terkejut, karena aroma wangi tersebut ternyata berasal dari makhluk dahsyat yang melingkari rumah penulis, dan saya meyakininya sebagai seekor Naga.

 

“Masya Allah, dari mana datangnya hewan legendaris ini, dan untuk apa dia datang kemari?” Tanya batin penulis dengan sekujur tubuh hampir menggigil karena ketakutan.

 

Seribu pertanyaan pun menghantui batin saya. Mungkinkah naga itu penjelmaan orang tua yang menemui saya dalam mimpi?

 

Tubuh saya gemetaran hebat. Namun dengan keberanian yang dipaksakan, saya coba mengadakan dialog dengan makhluk dahsyat tersebut.

 

“Maaf, siapakah gerangan tuan yang sebenarnya?” Tanya saya dengan suara bergetar.

 

“Aku akan mengatakan siapa diriku di tempat yang telah kita tentukan.” Kata makhluk tersebut.

 

Setelah itu, dia langsung menghilang. Tinggallah saya yang masih ketakutan. Dengan adanya kejadian itu, saya segera shalat sunnah, memohon petunjuk dari Allah, apa yang harus saya lakukan.

 

Setelah shalat, saya mendapatkan kemantapan hati, untuk memenuhi undangan makhluk yang jelas-jelas dari alam lain itu.

 

Saya juga telah bertekad untuk menerima apa yang bakal dikabarkan oleh si makhluk yang mengundang itu.

 

Esok harinya, pada hari Kamis malam Jum’at, saya menuju ke mesjid yang ada di desa saya. Malam itu, sebelum berangkat ke masjid yang dimaksud, saya langsung melakukan shalat hajac sekaligus pula melakukan pembentengan diri guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Shalat khusus ini memang saya dapatkan dari seseorang guru marifat yang telah mencapai magam setengah wali.

 

Setelah pukul 01.00 dini hari, saya pun segera berangkat menuju tempat yang telah dijanjikan, masjid AS SYUHADA. Masjid itu tiap harinya memang tidak pernah terkunci.

 

Waktu tiba di dalam, saya kembali menunaikan shalat sunnah untuk menghormat masjid, dilanjutkan dengan dzikir selama mungkin. Dengan hati berdebar, saya pun menanti apa yang bakal terjadi.

 

Tepat pukul 02.15, aroma wangi mulai tercium. Ya, keharuman yang sama seperti yang pernah tercium di dalam kamar. Makin lama, aroma itu semakin kuat. Bersamaan dengan itu, dzikir yang saya lakukan pun semakin gencar.

 

Akhirnya, saya segera memusatkan pikiran. Ketika itu tampaklah makhluk yang selama ini menjadi mitos. Seekor naga! Dia hadir di hadapan saya dengan sangat nyata. Didahului dengan menggulungkan tubuhnya ke seluruh bangunan mesjid. Setelah itu sang naga berkata, “Akhirnya kau datang memenuhi undanganku, Anak muda!”

 

Saya memperhatikan makhluk yang masih berwujud ular itu dengan mata terbelalak dan jantung berdebar-debar. Saya melihat sepanjang matanya mencorong sinar biru terang, di kepalanya bertengger mahkota yang amat indah, seluruh tubuhnya terbungkus cahaya tipis yang juga berwarna biru terang.

 

“Assalammu’alaikum wahai hamba Allah. Selamat datang di rumah Allah yang mulia ini!” Cetusku seraya berusaha menguasai ketegangan.

 

“Aku senang kau memenuhi undanganku, Anak Muda! Tahukah kamu, apa yang akan aku katakan padamu?” Kata sang naga.

 

“Mohon maaf, saya tidak mengetahuinya!” Jawabku.

 

“Mungkin percakapan kita tidak leluasa kalau wujudku seperti ini. Tunggulah sebentar!” Pinta naga itu.

 

Setelah dia berkata demikian, secara mendadak tubuhnya yang besar dan panjang serta memancarkan sinar terang berwarna biru kekuning-kuningan itu semakin tajam cahayanya. Karena ketajaman sinar itu saya tidak mampu melihat lebih lama lagi. Karena itulah saya memejamkan mata. Anehnya, setelah cahaya itu hilang, dan saya kembali membuka mata, tiba-tiba di hadapan saya sudah hadir sosok lelaki tua berambut panjang, berjubah dan bersorban biru. Sosok ini persis sekali dengan si kakek yang mendatangi saya lewat mimpi.

 

Dengan penuh kearifan, dia memperkenalkan dirinya “Aku adalah Kyai Nago Puser Bumi. Dan aku adalah penyangga tanah Sumatera ini”

 

“Maaf, Kyai. Ada maksud apa Kyai mengundang saya?” Tanyaku.

 

“Aku ingin menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan negara ini,” katanya lagi.

 

“Gerangan apakah itu, Kyai?” Tanyaku.

 

“Negara ini tidak akan pernah tenteram dan damai, selama benda-benda pusaka diambil dari perut bumi. Dan lebih celaka lagi, pusaka tersebut diambil dengan tujuan komersial untuk memperkaya diri. Dan golongan ini (si pengambil pusaka-Red) sangat berbahaya!” Tegasnya.

 

“Bencana yang akhir-akhir ini datang bertubitubi sebagai dampak dari beberapa pusaka yang diambil secara paksa. Padahal seharusnya, pusakapusaka itu dibiarkan saja di tempatnya,” lanjutnya.

 

“Disadari atau tidak, mereka adalah (khodam pusaka-Red) yang selama ini menjaga kekuatan tanah ini (Indonesia-Red), dengan banyaknya bencana alam yang melanda negeri ini, itu sebagai bukti kemarahan dari mereka. Dan yang lebih parah lagi, penguasa mulai menindas rakyat secara terang-terangan. Dan para penguasa bergembira ria di atas penderitan rakyat. Jika mereka tidak segera bertobat, dan kembali kepada fitrahnya… maka, tunggulah kehancuran negeri ini dalam masa 3 tahun yang akan datang!” Kata Kyai Nogo Puser Bumi.

 

Saya gemetar dengan keterangan ini. “Lantas apa yang harus diperbuat untuk menanggulangi semua ini, Kyai?” Tanyalu.

 

“Hentikan perburuan benda-benda pusaka. Pemimpin harus benar-benar menjalankan amanat rakyat. Jangan memperkaya diri dengan cara menindas rakyat. Sekian dulu pertemuan kita. Jika Tuhan masih berkenan, kita tentu bertemu lagi.” Katanya, mengakhiri pembicaraannya.

 

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kyai yang mau memberi keterangan yang amat berharga ini,” ucap penulis.

 

Setelah itu, di dahului dengan sinar yang menyilaukan, sang Kyai Nogo Puser Bumi lenyap dan kembali ke alamnya. Tinggallah penulis yang bingung, bagaimana cara menyampaikan kepada khalayak ramai. Terutama pada para pejabat.

 

Dengan adanya kejadian ini, terserah para pembaca mau percaya atau tidak. Yang penting bagi saya adalah menyampaikan amanat. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Panggonan Wingit: UMBUL, JEJAK KERAMAT PATIH GAJAH MADA

Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: BANGKAI KAPAL PERANG BELANDA, MADURA

Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: POCONG PEMAKAN JEROAN TERNAK DI INDRAMAYU

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!