Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: KEHAMILAN ISTRIKU JADI INCARAN MAHLUK GAIB

Kisah Mistis: KEHAMILAN ISTRIKU JADI INCARAN MAHLUK GAIB

KEDUA SOSOK JIN KAFIR ITU BERMAKSUD MENGGANGGU ISETRIKU YANG SEDANG HAMIL TUA. DENGAN AJIAN PAYUNG ROSUL AKU BISA MENAKLUKANNYA. MEREKA MENYERAH. NAMUN KETIKA KUMINTA MEMBACA SYAHADAT, KEDUANYA MANGKIR BAHKAN KEMBALI MEMBERIKAN PERLAWANAN. APA YANG TERJADI SETERUSNYA…?

 

PERISTIWA ini terjadi pada tahun 2004 silam. Tepatnya berlangsung di kota Cirebon, salah satu kota Wali yang terkenal dengan berbagai legenda dan kepercayaan mistisnya.

 

Saat itu, usia kandungan isteriku telah menginjak bulan ke delapan. Tiap malam, aku keluar bersama isteriku untuk menghilangkan rasa jenuh di rumah. Kebetulan malam itu bertepatan dengan malam Jum’at. Setelah shalat Maghrib aku membaca surat Yasin, kemudian dilanjutkan dzikir sambil menunggu datangnya waktu shalat Isya.

 

Malam itu puasaku memasuki hari ke-22, karena aku memang berniat untuk puasa selama 40 hari. Aku ingin mendapatkan anak yang shaleh sekaligus menyongsong si buah hati yang pertama kali, dan sekaligus menyempurnakan ilmu tenaga dalam yang kumiliki.

 

Setelah shalat Isya, aku berniat untuk pergi ke rumah kakak ipar yang letaknya cukup jauh dari tempat mertuaku. Namun, entah kenapa, malam itu perasaanku tiba-tiba jadi tak enak. Akhirnya aku memberitahu isteri bahwa tidak jadi pergi. Dan entah bagaimana, mertuaku juga melarangku pergi.

 

Meski aku telah membatalkan niat berkunjunc ke rumah kakak iparku, namun isteriku tetap bersikeras ingin pergi pada malam itu. Alasannya, dia merasa suntuk hanya di rumah saja.

 

Jam telah menunjukkan pukul 20.00 wis. Waktu itu aku masih bingung menentukan keputusan untuk pergi atau tidak. Namun, karena isteri tetap bersikeras ingin pergi, akhirnya dengan berat hati aku turuti juga kemauannya.

 

“Sudah malam, sebaiknya kalian tidak usat pergi. Kan masih banyak waktu!” Kata mertuak

 

Namun dengan manjanya isteriku merengek, “Aaah, kan baru juga jam delapan. Pokoknya aku mau ke rumah kakak. Aku ingin tanya banyak hal untuk menyambut kelahiran anak pertama kita.”

 

Aku memang harus menyerah. Demikian pula dengan kedua mertuaku.

 

Kemudian, dengan sepeda motor kami berdua melaju ke rumah kakak iparku. Syukur Alhamdulillah, sepanjang perjalanan tidak terjadi apa-apa. Sesampainya di sana, aku dan isteriku langsung asyik berbincang-bincang dan bercengkrama dengan kakak ipar, bahkar hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB.

 

Melihat malam yang telah larut, kakak ipar yang lelaki mengingatkan untuk segera pulan Apalagi waktu itu angin berhembus sangat kencang, dan sepertinya hujan akan segera turun dengan lebat.

 

“Baru jam 10, belum terlalu mal kok!”

 

Kakak iparku yang perempuan berkat “Kamu kan sedang mengandung. Tidak baik bagi kesehatanmu kalau ke luar malam-malam!”

 

Setelah aku pikir, ada benarnya juga nasihat kakak iparku. Segera saja aku dan isteri pamit untuk pulang. Namun, baru saja ke luar untuk mengambil sepeda motor, tiba-tiba tubuhku merasakan ada hawa panas aneh yang membuat merinding bulu kudukku.

 

Tak berapa lama kemudian, tiba-tiba pandangan mataku menangkap pemanda yang sangat mengejutkan. Ya, saat aku me ke atas pohon mangga yang ada di depan rumah kakak iparku, Masya Allah, di sana a seorang wanita berjubah putih yang sedar bergelantungan. Perempuan itu berambut panjang. Matanya yang tajam menatapku dengan tatapan yang mengerikan, seolah mau menelanku hidup hidup.

 

Lebih menakutkan lagi. perempuan ganjil itu memandang ke perut istriku sedang hamil. Astagfirullah! Segera saja aku lafalkan ayat-ayat Al-Qur’an agar makhluk tersebut tidak mengganggu kami.

 

Dengan agak gugup, aku segera mengajak isteriku untuk segera berangkat. Tentu saja aku tidak memberitahukan adanya makhluk aneh berwujud sosok perempuan yang tengah mengawasi kami. Dalam hati, aku berucap, “Ya Allah, jagalah hambaMu ini dan aku meminta pertolonganMu agar kami selamat sampai di rumah. Apalagi kami merasa tidak mengganggu makhluk tersebut.”

 

“Ada-apa sih, Mas?”Tanya isteriku yang mungkin merasa heran dengan perubahan sikapku.

 

“Gak ada apa-apa. Cuma dingin aja!” Jawabku, berbohong.

 

Kupacu sepeda motorku dengan selalu melafalkan ayat-ayat Allah. Namun di luar dugaan, tiba-tiba isteriku yang duduk di belakangku berucap, “Mas, kenapa ya perasaanku jadi berubah tidak enak?”

 

Ah, rupanya naluri isteriku tidak bisa dibohongi. Aku menasehatinya, “Bacalah ayat-ayat Allah dan mohon perlindungan dariNya.”

 

Sepanjang perjalanan perasaan kami memang selalu tidak enak. Angin terus berhembus sangat kencang. Yang terasa aneh, saat itu tidak ada satu kendaraan pun yang melintas, padahal jalan yang kami lalui adalah jalan protokol.

 

Isteriku dengan gugup kembali berucap, “Mas, tambah kecepatan motornya biar cepat sampai!”

 

Tanpa menjawab, kangsung saja kutancap gas dengan kecepatan 80 Km. Di saat yang sama, muncul rasa khawatir terjadi sesuatu terhadap janiri yang dikandung isteriku.

 

Di lain kesempatan, aku menoleh ke kaca spion. Ternyata, Astaghfirullah, wanita berambut panjang tadi terbang mengikuti motorku. Seketika, kukerahkan segala kemampuan ilmu yang kumiliki sekaligus menyalurkan tenaga dalam untuk membentengi kami dari gangguan makhluk tersebut.

 

Begitu pula aku menyuruh isteriku agar jangan berhenti melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an sebelum kami sampai di rumah.

 

Anehnya, ketika aku kembali melihat kaca spion ternyata makhluk tersebut tetap terbang seraya menjaga jarak dengan sepeda motorku.

 

Di tengah perjalanan, tepatnya di perempatan lampu merah, tiba-tiba aku melihat makhluk gaib lainnya menatapku dengan tatapan yang sadis seperti halnya makhluk gaib pertama yang berwujud perempuan berambut panjang itu. Anehnya makhluk yang kedua ini kepalanya berbentuk anjing.

 

Isteriku selalu gelisah dan berucap bahwa motor kukendarai dengan amat perlahan. Aneh, padahal kecepatan 80 Km, kok dianggap pelan? Sejatinya, aku juga merasakan kalau sepeda motorku seolah berat melaju.

 

Dalam hati, aku ingin turun untuk mengusir makhluk-makhluk itu. Mengingat kondisi isteriku yang hamil, begitu pula suasana yang sepi, maka, aku pun mengurungkan niat itu.

 

Tikungan menuju rumah mertuaku telah aku lewati, namun tetap saja hati kami diliputi rasa gelisah. Apalagi, sebelum sampai di rumah mertuaku ada anjing tetangga yang selalu menyalak dengan matanya yang tajam melihat ke arah belakang sepeda motorku.

 

“Aku sendiri heran, kenapa anjing itu selalu menyalak padahal setiap aku lewat, anjing itu menyalak hanya sebentar. Dan ketika aku kembali melirik spion, “Ya Allah, kenapa dua makhluk itu tidak menghilang juga,” batinku.

 

Sampai di rumah, anjing tetangga itu tetap menggonggong walaupun kami sudah jauh. Segera saja aku masukkan sepeda motorku ke dalam rumah dan menyuruh isteriku untuk mengambil air wudhu, begitu pula hal yang sama segera kulakukan.

 

Setelah berwudhu, langsung saja aku shalat sunnah mutlak dua rakaat. Selesai shalat, tiba-tiba kepalaku terasa berat. Namun, aku terus saja melafalkan ayat-ayat Allah, begitu pula isteriku.

 

Tiba-tiba, aku melihat dua makhluk itu berdiri di jendela kamarku dengan matanya yang berwarna putih bercucuran darah menatap tajam ke arahku. Karena khawatir terhadap janin yang dikandung isteriku, aku menghampirinya dan memegang perutnya sambil melafalkan ayat-ayat Allah dan menyalurkan tenaga dalam.

 

“Ya Allah, lindungilah kami dan bayi kami ini dari makhluk-makhluk jahanam itu,” doaku.

 

Tiba-tiba terdengar jeritan aneh yang sangat panjang, hingga isteriku heran dan bertanya: “Siapa yang menjerit, Mas?”

 

Aku hanya diam dan tetap berkonsentrasi agar makhluk-makhluk itu segera pergi. Namun, makhluk-makhluk itu tetap berdiri di jendela kamarku. Mereka malah bermaksud mendekatiku. Langsung saja aku duduk bersila sambil mengeluarkan Jurus Payung Rasul. Dengan tangan terbentang aku berdiri menangkap kedua makhluk itu, dan terdengar jeritan kuntilanak dan lolongan anjing meminta agar aku melepaskan mereka.

 

“Kenapa kalian mengganggu kami?” Tanyaku.

 

“Ampun, kami berdua tidak tahu bahwa lawan yang kami hadapi memiliki ilmu,” ujar mereka berbarengan.

 

“Bohong! Sebenarnya kalian sudah tahu dari awal mengikutiku!” Bentakku.

 

Mereka berdua sujud di kakiku: “Sekali lagi kami mohon ampunanmu.”

 

“Baik, aku akan mengampuni kalian tapi dengan satu syarat, kalian harus minta ampun kepada Allah, Sang Pencipta, bukan kepadaku dengan membaca syahadat!” Ujarku.

 

Mereka berdua berpandangan satu sama lain.”Tidak adakah jalan lain yang kau tawarkan?” tanyanya.

 

“Tidak! Kalau kalian tidak mau terpaksa akan aku musnahkan kalian!”

 

Mereka berdua menyeringai, “Kami tidak akan menuruti kemauanmu! Lebih baik kami melawanmu!”

 

“Baik! Kalau kalian menghendakinya!”

 

Kupegangi keduanya dengan melafalkan Ajian Payung Rasul, aku salurkan seluruh tenaga dalam ke kedua tanganku. Dua larik sinar mengurung mereka. Terdengar raungan kesakitan. Namun mereka tetap tidak mau bertaubat. Malah mereka berusaha melepaskan diri dari cengkeraman kedua tanganku.

 

Usaha mereka sia-sia saja, karena semakin kuat mereka memberontak maka Ajian Payung Rasul terus menyedot kesaktian mereka. Tiba-tiba, asap tipis keluar dari tanganku. Ini menandakan mereka telah musnah.

 

Akhirnya, aku dan isteriku ke luar dari kamar. Saat itu, adik iparku mengatakan: “Pantas saja, anjing melolong terus karena malam ini adalah malam Jum’at Kliwon!”

 

Mendengar ucapan itu aku kaget. Langsung saja aku melihat kalender. Ternyata benar, malam Jum’at Kliwon, malam yang disakralkan oleh orang-orang Jawa.

 

“Ya Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan kepunyaan-Mu.” Batinku.

 

Kejadian malam itu tidak aku ceritakan kepada keluargaku. Baru keesokan harinya, aku bercerita hingga mereka semua kaget mendengar penuturanku. Alhamdulillah, kelahiran putera pertamaku terjadi pada malam Jum’at Legi setelah Maghrib dan menjelang Isya.

 

Alhamdulillah pula semuanya berjalan dengan selamat. Walaupun pada malam itu banyak makhluk gaib namun aku telah membentenginya dengan pagar gaib. Mudah-mudahan kisah ini ada manfaatnya bagi kita. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Mistis: MISTERI SELEMBAR ULOS

Kyai Pamungkas

Misteri Hantu di Indonesia: HANTU BELAU

Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: BANGKAI KAPAL PERANG BELANDA, MADURA

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!