Kisah Mistis: ARWAH PENASARAN ATAU JIN USIL?
Ali telah meninggal 40 hari yang lalu. Namun, tanpa sengaja, penulis yang belum tahu berita kematiannya bertemu dengan Ali saat ziarah di kuburan. Rupanya, ada jin kafir yang nakal meniru tampang Ali…
Sore itu sekitar pukul empat, penulis pergi menuju ke salah satu pemakaman umum untuk berziarah ke makam orang tua. Ya, kedua orang tua penulis memang sudah lama meninggal dunia. Ibu yang lahir di Majalengka, dan berprofesi sebagai guru, wafat tahun 2001. Sedangkan ayah, kelahiran Medan dan berprofesi sebagai anggota TNI, wafat tahun 1996. Tadinya ayah akan dikuburkan di Taman Makam Pahlawan, sebab beliau termasuk salah seorang pahlawan bangsa yang punya hak untuk dikuburkan di tempat yang khusus itu. Namun karena adanya beberapa pertimbangan, di antaranya letaknya yang cukup jauh, maka penulis meminta agar almarhum dimakamkan di pekuburan umum saja. Seluruh keluarga, ternyata mendukunag.
Karena kesibukan kerja, selama beberapa waktu ini penulis memang termasuk orang yang jarang melakukan ziarah kubur. Karena itu, sekali ziarah memerlukan waktu yang agak lama. Maklum harus membersihkan rerumputan liar yang tumbuh subur di atas dan sekeliling kuburan. Begitu juga pada sore itu.
Setelah membersihkan makam Ibu, dilanjutkan dengan memanjatkan doa. Lalu penulis pindah ke makam Ayah. Waktu itu, ketika kedua tangan penulis sedang asyik membersihkan rerumputan, tiba-tiba terdengar ada orang menegur dari kejauhan.
“Sedang apa nih?” Teriaknya.
“Biasa, sedang mencabuti rumput!” Jawabku dengan suara keras pula agar terdengar.
Bersamaan dengan itu aku memalingkan muka ke arah si penanya. Tampak di sebelah barat, dekat gubuk tempat penyimpanan keranda, seorang lelaki sebaya Misteri sedang berjalan ke arah utara.
Menurut perkiraan penulis, orang yang jalannya agak membungkuk itu pulang dari sawah. Bagi orang kampung, saling menyapa dengan orang yang tidak dikenal memang sudah merupakan hal biasa.
Setelah lelaki itu lenyap dari pandangan, pikiran
penulis tiba-tiba terusik. Rasarasanya, penulis kenal dengan orana tadi.
Penulis berusaha mengingat lebih keras lagi. Dan… ya ampun, dia itu kan si Ali, teman penulis selagi di SMA dulu.
Tapi, sedang apa dia sekarang ada disini, di salah satu kuburan yang ada di Majalengka, padahal rumahnya di Cirebon? Dan sepertinya, meskipun menyapa, tapi jelas dia pun sudah tak kenal lagi dengan penulis.
Terdorong oleh rasa penasaran ingin lebih meyakinkan pandangan penulis, sekaligus rindu kepada teman lama, maka penulis segera berlari ke luar areal kuburan untuk mengejar Ali. Namun sayang sekali, dia sudah tak nampak lagi.
Aneh, dia cepat sekali menghilang. Padahal tadi waktu di kuburan, penulis lihat jalannya sangat lamban. Tapi, mungkin setibanya di luar dia mempercepat langkahnya?
Penulis kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda. Setelah segalanya beres, penulis buru-buru pulang agar jangan sampai kemalaman di perjalanan. Bukan apa-apa, setelah Maghrib di rumah salah seorang tetangga dekat ada acara tahlilan, dan Misteri diminta untuk memimpin acara tersebut.
Malam harinya, sepulang dari memimpin tahlil, di rumah sudah nongkrong Drs. Duki Allawimandan, dosen Unwir yang sering menulis kajian tasawuf di website kita ini. Dia adalah sahabat akrab penulis sejak kecil. Dan hampir setiap hari selalu menyempatkan diri datang ke rumah.
Kali ini dia bersama teman penulis yang lain yakni Zaenal Mutagin, pengajar matematika di salah satu SLTP.
“Duki, tadi aku bertemu dengan teman lama kita si Ali,” ujar penulis setelah duduk di hadapan mereka.
Lalu penulis menceritakan pengalaman tadi sore sewaktu berziarah kubur. Mendengar cerita Misteri, mula-mula Duki tampak mengerutkan kening. Namun setelah itu, dia kemudian tertawa terbahak-bahak, membuatku terheran-heran.
“Kenapa tertawa? Bagian mana dari ceritaku yang dianggap lucu?” Tanya penulis.
“Mawan, rupanya kamu belum tahu, ya? Si Ali itu kan sudah meninggal dunia beberapa hari lalu!” Jawabnya.
Penulis hampir terloncat dari tempat duduk karena sangat kagetnya.
“Kamu sedang guyon apa serius?” Tanyaku lagi belum percaya.
“Ya ampun. Aku benar-benar serius! Kalau belum percaya, ayo sekarang juga kita ke rumahnya.”
“Kapan dia meninggal! dan apa penyebabnya?”
“Sekitar empat puluh hari yang lalu. Dia terkena serangan jantung.”
“Kalau begitu, yang tadi siang ketemu di kuburan itu siapa?”
“Hantunya alias jin yang menyerupai dia. Kalau arwahnya, sudah jelas dong masuk ke alam barzah dan tidak mungkin bisa bergentayangan. Bagi setiap orang mati, hanya ada dua kemungkinan baginya, kalau tidak mendapat nikmat kubur, ya mendapat siksa kubur.
Yang suka menakut-nakuti dengan menyerupai orang yang sudah meninggal, itu jelas pekerjaan setan atau jin jahat. Di website, kamu sudah sering menerangkan masalah ini.” Jelas Duki.
Beberapa saat kemudian, tak ada yang berbicara, kami tenggelam dalam pikiran masing-masing. Pikiran penulis, tertuju kepadasi Ali. Aku tidak menyangka bahwa dia telah pergi, dan tidak menyangka pula bahwa yang tadi sore yang menyapa penulis itu adalah hantu atau jin jahat yang meniru wujud Ali, sahabatku.
“Sebenarnya, bukan hanya kamu yang pernah ditemui oleh hantu yang meniru Ali itu. Beberapa hari yang lalu teman. kita, si Nata, juga pernah ditemuinya. Bahkan sempat ngobrol segala,” cerita Duki memecah keheningan di antara kami.
Cerita Duki, lagi-lagi membuatku sangat terkejut. “Ha, jadi si Nata juga mengalami ditemui hantu yang meniru Ali itu? Bagaimana tuh ceritanya?” Tanyaku buru-buru.
Menurut cerita Duki, malam itu Nata sedang berdiri di pinggir jalan menunggu kendaraan umum. Dia mau pulang setelah mengunjungi salah seorang temannya. Tiba-tiba, di malam yang sunyi itu seseorang mendekatinya.
Ternyata yang datang adalah sang kawan lama, yaitu Ali. Nata merasa sangat senang, sekaligus agak heran kenapa pada malam selarut itu si Ali masih keluyuran. Dia tak menduga sedikit pun bahwa Ali sudah meninggal dunia.
Dalam pertemuan tersebut, Ali mengatakan bahwa dirinya merasa gerah akibat penderitaan hidup, dan malam itu ingin mencari angin segar.
Waktu kendaraan datang umum yang ditunggu Nata datang, obrolan mereka terhenti. Pasalnya, Nata langsung menghentikan kendaraan tersebut. Sebelum meninggalkan sahabatnya, Nata meminta maaf karena tidak bisa melanjutkan obrolan.
Setelah Nata naik, kendaraan kembali melaju dengan kecepatan agak tinggi. Ketika melewati jembatan, tiba-tiba Nata terperanjat. Betapa tidak, dia melihat Ali sedang duduk di tembok pagar jembatan. Padahal Nata tidak melihat ada mobil lain yang mendahuluinya. Kok Ali sudah ada disitu, naik apa dia tadi? Pikirnya.
Dan keesokan harinya, ketika ada yang memberitahu bahwa Ali sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu, Nata hanya bisa mengelus dada dengan wajah pucat pasi.
“Nah, jadi bukan hanya kamu yang pernah ditemui oleh hantu sialan yang meniru-niru tampang si Ali. Tapi, jelas kamu lebih hebat, Wan,” kata Duki seusia bercerita.
“Hebat bagaimana maksudmu?” Tanyku tak mengerti.
“Begini maksudku. Kalau orang lain, biasanya ketemu hantu itu pada malam hari. Sedangkan kamu, pada siang hari. Bukankah itu pengalaman langka?“ Jelas Duki.
Kami tergelak, tapi hanya sebentar. Sebab pikiran kami kembali tertuju kepada nasib si Ali yang malang, yang ketika hidupnya banyak mengalami penderitaan.
“Kenapa ya, dia setelah meninggal kok jadi permainan jin?” Tanyaku lagi.
“Entahlah, saya juga tidak mengerti. Tapi yang jelas, kita sebagai temannya harus sering-sering mendo’akan dia. Semoga Ali dimaafkan segala dosa dan kesalahannya, dan semoga dia tidak lagi jadi permainan jin nakal atau setan.”
“Amin, mudah-mudahan begitu.”
Malam semakin larut. Rasa kantuk yang menyerang, akhirnya memaksa kami untuk mengakhiri perbincangan pada malam yang cukup dingin itu. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)