Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: ISTRIKU SILUMAN ULAR

Kisah Kyai Pamungkas: ISTRIKU SILUMAN ULAR

Begitu usaha material bangkrut, Hamdan Rasyid melakukan pesugihan dengan menikahi Siluman Ular. Kekayaanpun didapatkan dalam waktu singkat dan Hamdan pun sangat mencintai istri gaibnya yang cantik itu. Namun sayang, kebahagiaan itu tidak bertahan lama, dimana siluman itu, pada saatnya dinikahi lagi oleh pria lain yang juga butuh kekayaan..

 

Menikah dengan siluman ular bisa membuat seesorang menjadi kayaraya. Begitu bunyi pesan singkat yang kudapatkan dari Rita Susanti, adik iparku yang kini bekerja di lokasi Wisata Alam Gunung Merbabu Yogyakarta.

 

“Bila Abang mau kaya raya, datanglah ke sini dan ada satu wanita siluman ular yang minta dinikahi. Kalau sudah menikah, Abang akan kayaraya dalam waktu singkat!” jawab Rita lagi setelah kami berbalas pesan di HP.

 

Hubunganku dengan Rita sangat baik, walau aku sudah bercerai dengan kakaknya, Muri, yang menikah lagi dengan pria lain. Rita Susanti masih lajang dan memilih tinggal di Kaliurang, utara kota Yogyakarta, di tempat pemandian alam swasta yang Rita tahu persis bahwa saya sedang terjatuh. Selain ditinggal istri menikah lagi, usahaku juga sedang bangkrut. Toko material yang kumiliki gulung tikar dan semua asetku disita bank.

 

Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung berangkat ke Yogya dengan kereta Senja Utama. Sesampainya di stasiun Tugu, aku dijemput Rita dengan sepeda motor lalu kami langsung ke Kaliurang. Sesampainya di daerah sejuk itu aku langsung diperkenalkan dengan Mbah Suripto, dukun setempat yang ahli dalam mengawinkan manusia dengan siluman ular. Mbah bertanya banyak hal tentang kesiapanku meminang siluman ular itu. Termasuk resiko yang bakal dihadapi belakang hari. Antara lain tubuhku jadi bau amis sepanjang hari, walau sudah satu drum minyak wangi disiramkan ke badan.

 

Malam jumat kliwon, 16 Januari pukul 22.45 aku berangkat ke puncak Plawangan tempat ritual Mbah Suripto. Di satu jurang terjal, kami turun dan menggelar tikar. Padahal perjalanan ke atas Plawangan itu ditempuh selama tiga jam. Sementara Rita menunggu di rumah kostnya di kota Kaliurang. Mbah menggunakan asap dupa dan sebuah tongkat kayu plawan pemanggil ular. Dengan aksi diam seribu bahasa, berikut komat kamit mulutnya tanpa suara, Mbah membaca-baca mantra. Sedangkan apel jin, madat Turki dan pernik kembang tujuh taman, tersedia di depannya duduk. Pukul 04.40 pagi, aku dikagetkan oleh kemunculan seekor ular sanca besar merayap mendekati kami. Walau hanya sedikit sinar pagi membias di jurang itu, aku dapat melihat sosok ular besar itu bergeliat mendekat. Dengan menggunakan bahasa Jawa kromoinggil, bahasa Jawa halus, Mbah Suripto menyapa ular itu. Setelah beberapa hal diungkapkan Mbah, dalam hitungan detik ulara itu berubah wujud menjadi wanita berambut panjang, berbaju putih dan ada mahkota kecil di kepalanya.

 

Tangan kananku diraih oleh Mbah dan dijabatkan dengan tangan kanan Sang Putri, demikian Mbah memanggil siluman ular itu. Singkat cerita, akupun dinikahkan dengan ular itu dan pagi itu kami turun gunung.

 

Bersama Mbah, kami bertiga masuk ke kota Kaliurang menjelang siang. Tidak satupun orang dapat melihat istri gaibku itu. Termasuk Rita Susanti saat aku ke rumahnya. Rita hanya melihat aku dan Mbah, sedang Sang Putri, tak dapat dilihatnya.

 

Selama hidup dengan Sang Putri, usahaku maju pesat. Mulanya aku menjadi pedagang bakso di kaki lima. Dalam waktu cepat aku mempunyai banyak gerobak dan ahirnya aku menjadi agen, memiliki ratusan gerobak dan pabrik bakso sendiri.

 

Omongan orang pun bermacam-macam tentang aku. Banyak yang mencurigai bahwa pesatnya usahaku karena pesugihan. Karena memang benar aku melakukan hal itu, maka aku tak perdulikan omongan nyinyir itu.

 

Dalam waktu satu tahun, kekayaanku berlimpah. Aku membangung rumah tinggal dan membeli beberapa mobil baru dari dealer, disewakan di Bandara Soekarno-Hatta. Usaha rental mobil ini makin berkembang pesat dan uang terusmenerus menghampiriku.

 

Bulan Januari tanggal 5 sekitar tengah malam, Sang Putri menghilang secara tiba-tiba. Kucari dia kemana-mana tapi tidak bertemu. Mbah Suripto, kuhubungi pertelepon via Rita, juga lenyap entah ke mang. Dia tidak ada lagi di Kaliurang Yogyakarta, Hingga hari ini, Sang Putri tak pulang lagi kepadaku.

 

Dari seorang dukun yang setara dan berbidang keahlian yang sama dengan Mbah berkata, bahwa Sang Putri sudah menikah lagi dengan pria lain.

 

“Dia sudah menikah dengan laki-laki dari seberang dan kau tak akan bisa menemukannya lagi,” kata Sang Dukun, Mbah Lim, 52 tahun di Kota 4 Tangerang.

 

Mbah Lim melihat secara gaib, bahwa istriku itu sudah dengan laki-laki lain yang hidupnya sedang terpuruk.

 

“Dia juga mau kaya raya dan ingin mendapatkan siluman cantik seperti yang kau alami. Kontrak perkawinanmu sudah selesai dan kamu harus merelakannya pergi!” ucap Mbah Lim.

 

Walau aku hidup sejahtera dengan harta berlimpah, tapi kebahagiaanku lenyap sudah. Sang Putri yang sangat kucintai berhianat pergi meninggalkanku untuk selamanya. Setiap malam aku memeluk gulingnya, bantalnya dan bajunya yang tersisa. Aku memanggil namanya setiap malam, berharapa agar dia mau kembali pada suatu waktu. Kini aku seperti orang linglung yang bingung setiap saat. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa aku setengah gila. Tapi begitulah keadaanku, aku memang gila, gila karena ditinggal istri gaib yang sangat kucintai itu. Mbah Suripto dikabarkan meninggal di jurang tempatnya ritual. Mayatnya ditemukan oleh pendaki Gunung Merbabu dan telah dimakamkan di lokasi ritualnya itu oleh keluarganya. Sementara kehidupan usahaku, makin lama makin menurun. Setiap hari omzet bakso berkurang dan mobil-mobil rentalku satu perastu kujual.

 

Saat ini, aku tak punya apa-apa lagi, kecuali badanku yang terus mengurus dan melemah. Aku tak lagi punya harapan hidup dan sangat berputus asa. Dalam keadaan seperti ini, aku berharap Sang Putri kembali dan bersedia bersamaku lagi, walau aku tak bisa kaya lagi seperti dulu. Kini aku membutuhkan Sang Putri, bukan lagi kekayaan itu. (Kisah ini dialami oleh Hamdan F. Y. untuk penulis). Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Panggonan Wingit: PELUS GAIB PENGHUNI SUMBER PONJONG, GUNUNG KIDUL

Kyai Pamungkas

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Berlatihlah Mengabaikan Pikiran Negatif

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: MISTERI PATUNG LORO BLONYO

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!