Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: AZIMAT BUDAK PENAHLUK RAJA

Kisah Kyai Pamungkas: AZIMAT BUDAK PENAHLUK RAJA

KONON, menurut cerita, di sebuah kerajaan di Timur Tengah, seorang permaisuri yang sangat dicintai raja meninggal dunia. Sewaktu akan dimandikan, salah seorang jarriyah atau budak wanita yang mengurus jenazah, menemukan segulung kertas kecil berupa ajimat terselip di sanggul sang permaisuri. Tanpa sepengetahuan orang lain, ajimat tersebut diambil oleh jarriyah dan dipakainya.

 

Setelah memakai ajimat tersebut si budak sahaya wanita ini langsung menjadi harem kesayangan sang raja. Padahal dia hanya seorang budak sahaya yang sebelumnya tidak pernah mendapat perhatian dari rajanya. Bukan hanya satu orang yang jatuh ke dalam pelukan sang sahaya, tetapi sampai beberapa orang. Dia sungguh-sungguh menjadi wanita pujaan kaum pria. Begitulah petikakan kisahnya. Sayang, Cerita tentang isim jarriyah tersebut tidak menyebutkan siapa nama si hamba sahaya tersebut, di kerajaan mana kejadiannya, dan siapa para penguasa yang jatuh dalam pelukannya.

 

Namun jangan kecewa dulu. Pernahkah pembaca mengenal nama Syajaratud Dur? Apakah dia yang menggunakan isim jarriyah tersebut? Untuk itu, mari ikuti untaian kisah perjalanan hidup Syajaratud Dur, yang berasal dari budak sahaya sampai menjadi penguasa (Sulthanah) di sebuah negeri yang ada di Mesir kini…

 

Pada tahun 69-34 SM di Mesir berkuasa seorang ratu yang cantik jelita serta mempunyai otak yang cemerlang, dialah Ratu Cleopatra. Dengan kepintaran dan kecantikannya, banyak kaisar yang rela bertekuk lutut di hadapannya. Kisahnya berakhir tragis ketika dia mendengar berita, bahwa Anthony kekasihnya dari Romawi gugur dalam pertempuran. Dalam keputusasaan, Cleopatra bunuh diri dengan menggigitkan ular berbisa ke tubuhnya.

 

Kemudian, pada abad XII M di Mesir, muncul lagi seorang penguasa wanita yang mampu merebut hati raja raja. Berbeda dengan Cleopatra yang memang berasal dari keturunan Ratu, sedang Syajaratud Dur berasal dari seorang hina-dina, dari seorang jarriyah atau budak sahaya.

 

Syahjaratud Dur adalah seorang budak sahaya yang berasal dari Armenia yang menjadi penghuni haremnya khalifah di Baghdad. Oleh khalifah Mu’tashim, Syahjaratud Dur dihadiahkan kepada Malikus Shaleh Najamudin Al-Ayyubi, Gubernur Kairo, Mesir ketika itu.

 

Dengan serta merta, Syahjaratud Dur menjadi harem kesayangan Malikus Shaleh. Bahkan dari pergaulannya dengan Malikus Shaleh, dia mendapat seorang anak bernama Khaliel. Hal ini menambah sayang Malikus Shaleh kepadanya. Bahkan, setelah Malikus Shaleh menjadi Sultan Ayyubiyah di Mesir, Syahjaratud Dur dimerdekakan dan langsung dijadikan permaisuri.

 

Sejak itu, Syajaratud Dur selalu mendampingi suaminya di mana pun dia berada. Begitu pula ketika terjadi Perang Salib VII, di mana tentara Salib dipimpin oleh raja Louis IX, sedangkan tentara Sabil dipimpin oleh Malikus Shateh. Namun sayang sekali, Sulthan dalam keadaan sakit, sehingga tidak dapat tampil memimpin pertempuran secara langsung. Tetapi komando perang tetap berada di tangannya.

 

Tidak lama kemudian, Sulthan Malikus Shaleh meninggal dunia pada tahun 1294 M. Namun, kematiannya dirahasiakan oleh Syajaratud Dur, sehingga tidak seorang pun yang mengetahuinya kecuali dia dan seorang dokter istana kepercayaannya.

 

Kepada dokter tersebutlah jenazah suaminya dia serahkan untuk dimandikan dan dikafankan, kemudian dengan diam-diam pada malam hari jenazah itu dibawa ke Benteng Ar Raudah untuk dimakamkan di samping Madrasah Shalehiyah.

 

Kepada para Panglima dan pembesar istana, Syajaratud Dur mengatakan bahwa Sulthan sedang sakit parah, tidak seorangpun boleh menemuinya. Semua pesan harus disampaikan kepadanya dan semua komando juga dari dia.

 

Tidak kurang dari 30 hari lamanya, Syajaratud Dur memimpin tentara Sabil sampai terusirnya tentara Salib ke VII yang dipimpin oleh raja Louis IX dari Prancis tersebut. Bahkan raja Louis IX ditawan, diikat dengan rantai belenggu, lalu dibawa ke kota Al Mansuriah, di tempatkan di rumah seorang pengarang bernama Fakharuddin bin Lugman.

 

Sesudah perang usai, raja Louis IX dibebaskan dan pulang kembali ke Prancis sebagai pahlawan yang kalah.

 

INTRIK DINASTY AYYUBIYAH

 

Setelah negera dalam keadaan aman, maka Syajaratud Dur segera memanggil Touran Syah, putera suaminya yang tertua untuk menduduki tahta kesulthanan Ayyubiyah di Mesir dan diperintahkanya supaya segala cap negara dan khotbah-khotbah dibacakan atas nama Touran Syah. Touran Syah bukannya berterima kasih kepada Syajaratud Dur ibu tirinya, tetapi sebaliknya dia menuntut segala harta peninggalan ayahandanya. Bahkan, dia membuat intrik di kalangan golongan Ayyubiyah untuk menyingkirkan Syahjaratud Dur, Syajaratud Dur yang cerdik dapat mengendus rencana jahat anak tirinya. Dia lari minta perlindungan dan bantuan kaum Mamluk. Namun di luar rencana dan dugaannya, kaum Mamluk malah membunuh Touran Syah. Dengan terbunuhnya Touran Syah, maka Syahjaratud Dur dinobatkan menjadi Sultanah Mesir dengan dianugrahi berbagai macam gelar kehormatan.

 

Namun, pengangkatan Syahajaratud Dur sebagai Sultanah Mesir tidak mendapat restu dari pemerintahan pusat di Baghdad. Bahkan, khalifah Abbasiyah berkata, “Kalau rakyat Mesir tidak mempunyai laki-laki lagi untuk dilantik menjadi Sulthan, maka beritahukan segera, supaya kami kirimkan seorang laki-laki yang akan menjadi Sulthan?”

 

Syajaratud Dur memang mempunyai otak encer, dia bisa membaca situasi yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Pada saat itu, dia tidak kehabisan akal untuk berkuasa. Dia letakkan kekuasaan, turun tahta karena mematuhi pemerintaha pusat Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Namun dia segera menikah dengan Amir Izzudin Aibak, seorang pemimpin kaum Mamluk.

 

Secepat kilat Syajaratud Dur sudah dapat menggalang kekuatan agar memilih Izzudin Aibak menjadi Sultan Mesir. Dengan terpilihnya Izzanuddin Aibak menjadi Sultan Mesir, maka pemerintah pusat, Khalifah Abbasiyah merestui pengangkatannya sebagai Sultan Mesir yang baru dari kaum Mamluk. Jadilah Syajaratud Dur mendampingi suami barunya meski bukan sebagai permaisuri, karena sebelumnya Izzudin Aibak sudah beristeri dan berputera, namun Syajaratud Dur tetap memegang kekuasaan dari balik layar.

 

Sebagaimana telah diceritakan di atas, bahwa naiknya Izzudin Aibak menjadi Sultan Mesir adalah berkat kepiawaian Syajaratud Dur dalam memengaruhi para pembesar serta masyarakat Mesir agar memilih Izzudin Aibak menjadi Sultan. Izzudin Aibak yang sebelumnya sudah punya isteri dan anak, lebih mencurahkan kasih syang kepada isteri dan anaknya yang pertama, sedangkan kepada Syajaratud Dur, sikapnya biasa-biasa saja.

 

Sebagai seorang wanita, wajar Syajaratud Dur merasa tersisihkan dalam kasih sayang. Oleh karena itu Syajaratud Dur mempertunjukan cemburunya kepada suaminya dengan melarangnya berhubungan dengan isteri pertama beserta anak-anaknya.

 

Larangan Syajaratud Dur membuat masygul hati Sultan Izzudin Aibak. Dia bahkan balik mengancam akan melamar Lu’lu, puteri Malik Bahadur, Gubernur Maussil untuk menjadi isteri mudanya.

 

Kecemburuan Syajaratud Dur bertambah parah, hatinya semakin sakit hingga pikirannya menjadi kacau dan tidak dapat mengendalikan emosinya lagi. Timbul pikiran jahatnya untuk menyingkirkan suaminya. Kemudian dengan rayuan mautnya, dimintanya supaya suaminya mengunjungi ke istananya. Di sana Syajaratud Dur sudah menyiapkan 5 orang tukang pukul yang akan mengakhiri nyawa suaminya.

 

Izanudin Aibak datang memenuhi panggilan Syajaratud Dur. Setelah selesai berasyik mesra dengan Syajaratud Dur, maka izzanudin Aibak kemudian pergi ke kamar mandi. Sedang Izzanudin Albak mandi, datanglah ke 5 tukang pukul Syajaratud Dur mengeroyoknya hingga tewas saat itu juga.

 

Setelah Izzanudin Aibak meninggal dunia, maka dilantiklah Ali sebagai Sultan Mesir. Ali adalah putera Izzanudin Aibak dengan isteri pertamanya, yang sewaktu dinobatkan sebagai Sultan, usianya baru sebelas tahun. Karena itulah yang menjalankan roda pemerintahan adalah Menteri (Atabek) Amir Saifudin Oathaz.

 

Sebagai seorang anak, tentu Ali menaruh dendam atas kematian ayahandanya di tangan tukang pukul Syajaratud Dur yang juga menjadi otak pembunuhan tersebut. Oleh sebab itu, Sultan Ali meminta ibu tirinya datang menghadap ke istana.

 

Syajaratud Dur datang memenuhi panggilan Sultan Ali. Namun sesampainya di istana, Syajaratud Dur ditangkap dan dibelengu, kemudian dikirim ke Benteng Merah. Di hadapan ibu Suri Sultan Ali, dengan serta merta, dia memerintahkan semua dayang-dayangnya untuk memukuli Syajaratud Dur sebagaimana Syajaratud Dur memerintahkan tukang pukulnya untuk memukuli suaminya sampai mati.

 

Begitulah akhir nasib Syajaratud Dur, pahlawan wanita Islam, singa betina Armenia yang pernah mendampingi suami pertamanya Sultan Malikus Saleh Al Ayyubi berperang melawan tentara Salib VII. Bahkan setelah Sultan Malikus Shaleh meninggal dunia, dengan diam-diam Syajaratud Dur mengambil alih tampuk pimpinan, memberi komando-komando perang kepada para panglimanya dan diterjemahkan dengan baik oleh para panglima perangnya hingga berhasil mengalahkan tentara Salib VII itu. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Bersedialah Belajar dari Teman dan Keluarga

Kyai Pamungkas

TANAH MALAI: TANAH PEMIKAT DARI ALAM GAIB

Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: KISAH AKE GAHEGHE

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!