Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: ANJING SILUMAN HUTAN LOYANG

Kisah Kyai Pamungkas: ANJING SILUMAN HUTAN LOYANG

Masyarakat setempat menyebut anjing-anjing siluman itu sebagai Anjing Jangkung. Bagaimanakah awal kisahnya hingga mereka menghuni hutan itu…?

 

Hutan jati Loyang yang terletak di desa Loyang, Kec. Cikedung, Kab. Indramayu, Jawa Barat, salah satu kawasan hutan yang menjadi andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kab. Indramayu. Hutan jati yang cukup padat ini, suatu waktu menjadi bahan kajian kalangan paranormal di daerah penghasil minyak itu. Informasi yang dihimpun penulis dari berbagai kalangan, mulai tokoh masyarakat dan paranormal, kawasan hutan Loyang menyimpan nuansa mistis sangat kental, Di antara hamparan pohon jati, konon dihuni habitat anjing siluman. Warga setempat menyebutnya Anjing Jangkung.

 

Konon, jika kebetulan menyaksikan langsung kemunculan koloni anjing jangkung, siapapun bakal semaput dibuatnya. Selain ukurannya lebih besar dibanding anjing pada umumnya, juga jumlahnya mencapai ratusan ekor. Mereka mengeluarkan suara lolongan panjang di tengah-tengah kegelapan hutan Loyang. Konon, koloni anjing jangkung ini dipimpin seekor anjing yang ukurannya jauh lebih besar dan. lebih garang dibanding anjing lainnya.

 

Asal-usul anjing siluman di hutan Loyang, sampai saat ini masih dalam penyelidikan kalangan paranormal setempat. Tapi berbagai sumber yang sempat dihubungi penulis, mempunyai keseragaman pendapat.

 

Seperti dituturkan Abah Abu Hanifah, 55 tahun, warga Cikedung, berdasarkan informasi yang dia dengar dari mulut ke mulut, dulu sewaktu Belanda masih bercokol di Indramayu, di Loyang di tempatkan seorang Meneer yang bertugas mengawasi keberadaan hutan jati tersebut. Meneer tersebut memelihara belasan ekor anjing herder yang dipelihara di sekitar gedung tempat tinggalnya.

 

Meneer penjaga hutan itu memiliki rumah panggung yang berada di tengah hutan. Sebagai penjagaannya adalah puluhan anjing herder berbadan tegap dan besar. Ketika Belanda diusir Jepang, Meneer kehutanan itupun dipulangkan ke negerinya. Puluhan anjing penjaga tersebut ditinggal di sekitar rumah panggungnya.

 

Akibat tidak ada yang mengurus dan terbiasa dimanjakan membuat puluhan anjing tersebut kelaparan hingga kondisinya kurus tinggal tulang. Anjing-anjing itu sering disaksikan penduduk bergerombol di sekitar rumah sang Meneer. Tapi sebelum rumah itu roboh dan habis dimakan rayap, keberadaan anjing-anjing itu hilang entah kemana. Tapi pada malam-malam tertentu, sejumlah penduduk mendengar suara lolongan anjing sangat banyak di sekitar hutan Loyang.

 

Anehnya, beberapa warga yang penasaran berusaha melacak sumber lolongan anjing itu, tapi hasilnya nihil. Lolongan anjing itu seakan datang dari alam lain. Sejak saat itulah tersiar kabar munculnya anjing jangkung atau anjing siluman. Dan sejak itu pula, disalah satu sudut hutan tersebut dinyatakan sebagai kawasan terlarang sehingga sangat jarang dijamah manusia.

 

“Kemunculan anjing siluman itu tidak setiap hari, tapi pada saat-saat tertentu saja. Dan yang melihatnya pun hanya orang-orang tertentu pula. Koloni anjing siluman tersebut hanya menampakkan wujud pada malam hari,” tandas Abah Abu Hanifah.

 

Darmaji, 56 tahun, warga Desa/Kecamatan Lohbener, Indramayu, adalah salah seorang yang berkesempatan menyaksikan kemunculan koloni anjing siluman tersebut. Pria ini memang berprofesi sebagai pencari kayu bakar.

 

Hari pertama memasuki kawasan hutan yang rapat dan asing, membuat jantung Darmaji berdebar-debar tak karuan. Iklim hutan yang lembab dengan baunya yang sangat khas, saat itu membuatnya gelisah. Tapi, perasaan lakilaki yang masih gagah menjelang senja itu seolah dalam pengawasan makhluk lain yang tidak kasat mata.

 

Tanpa terasa, dua bulan sudah dia menggeluti pekerjaan pencari kayu bakar di kawasan hutan Loyang. Hingga suatu ketika, “Pagi itu, kalau tak salah hari Sabtu Wage, saya bangun kesiangan. Isteriku membangunkan sekitar jam 9 pagi. Saya kelabakan, soalnya ketiga temanku yang biasa ke hutan bersama-sama kini pasti sudah tiba di hutan. Sebab biasanya, kami berangkat jam 7 pagi. Tanpa mandi terlebih dulu, saya kemasi peralatan, dan sepeda saya genjot keras-keras,” kenang Darmaji.

 

Tiba di hutan, sekitar pukul 11 siang. Dengan lunglai, ia sisiri hutan Loyang seorang diri. Entah sudah berapa puluh kilo memasuki hutan yang masih angker itu. Tapi selama itu, ketiga temannya masih belum juga nampak batang hidungnya.

 

Hutan yang kini ia masuki, merupakan kawasan yang paling dalam dan sangat jauh dari jalan raya, Selama dua bulan ini, belum pernah Darmaji memasukinya. Begitu juga teman-temannya yang lain. Mereka berusaha menghindarinya. Sebab, sudah lama mereka dengar cerita warga Loyang kalau hutan di daerah itu terkenal sangat angker.

 

“Entahlah, ada beranian darimana yang mendorong diriku nekad memasuki kawasan yang paling angker itu. Jalan yang ada, hanya berupa jalan setapak yang sangat sempit, membuktikan sangat jarangnya warga sekitar yang berani memasukinya,” kisah Darmaji.

 

Sinar matahari mulai berubah merah. Suasana di sekitar berubah temaram. Darmaji sempat kaget. Sebab, sebentar lagi siang berganti malam. Karuan saja dia sangat ketakutan, soalnya letak kawasan angker itu sangat jauh dari jalan raya. Untuk tiba di jalan raya butuh waktu berjam-jam.

 

Benar saja dugaannya. Beberapa saat kemudian, wajah matahari bergeser ke balik bukit dan lenyap di punggung bukit. Suasana di sekitarnya langsung berubah gelap. Ketika Darmaji menyesali kebodohannya, saat itulah sayup-sayup ia mendengar suara lolongan anjing dalam jumlah banyak sekali. Suara itu, datang dari arah dalam hutan.

 

Dari balik suara lolongan anjing sangat banyak itu, bathin Darmaji menangkap sebuah getaran yang sangat ganjil. Seakan ada kekuatan mistis di dalam lolongan yang mendengking-dengking dan mengenaskan. Suara itu mengalun berirama laksana suara ritmiks dari alam iblis.

 

Lama sekali Darmaji tertegun. Tangannya menggenggam ranting kering, sedangkan pikirannya tertuju pada lolongan anjing yang sayup-sayup itu. Apakah mungkin kawanan Anjing Jangkung?

 

“Ya benar, menit demi menit, lolongan anjing sangat banyak itu kian jelas dan keras masuk ke telinga. Saya masih tetap mematung di bawah pohon besar,” kisahnya.

 

Akal sehatnya Darmaji memerintahkan agar ia memanjat pohon besar itu. Tanpa buang waktu, ia pun segera memanjat. Dengan jantung berdebar-debar ditatapnya ujung jalan kecil yang posisinya menurun curam. Saat itulah ia menyaksikan munculnya ribuan ekor anjing liar. Anjing-anjing berbadan besar dan gagah memiliki sepasang mata memancarkan sinar merah redup.

 

“Saya terus berdoa, semoga anjing

 

anjing itu tak mencium keberadaanku. Kini ribuan ekor anjing itu sudah berada di bawahku. Sebagian di antaranya nampak mengendus-endus. Dan, serentak moncong-moncong anjing itu mendongak, Ratusan pasang mata bersinar merah itu semuanya tertuju ke arahku, hal itu menyebabkan saya sangat ketakutan hingga terkencing-kencing,” tutur Darmaji.

 

Anjing-anjing itu berusaha memanjat pohon yang dijadikan perlindungan oleh Darmaji. Ia terus berdoa, semoga tak ada yang bisa memanjat. Doanya terkabul, ratusan anjing itupun tak seekorpun yang mampu memanjat. Tapi, ada seekor anjing yang badannya paling besar, mampu memanjat. Senti demi senti, antara Darmaji dan anjing yang tengah memanjat itu semakin dekat. Ketika jaraknya tinggal beberapa senti lagi, mata Darmaji berkunang-kunang. Sepasang lututnya lemas dan goyah. Lalu, tanpa dapat dicegah tubuhnya terasa enteng dan melayang jatuh tepat di tengah-tengah kerumunan ekor anjing. Apa yang terjadi selanjutnya…?

 

“Semula saya perkirakan tubuh saya bakal tercabik-cabik dan saat itu pula berpindah ke alam barzah. Aku siuman akibat guncangan di bahuku. Sejenak menggeliat, lalu sepasang mataku terasa panas akibat sinar matahari yang menimpa wajahku. Hari sudah siang. Dan nampak ketiga temanku, mereka memandangiku dengan tatapan penuh kekhawatiran. Lantas mereka bercerita, tadi malam isteriku datang ke rumah Ijan, salah seorang temanku, dan mengabarkan diriku yang belum pulang. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali mereka menyisir hutan Loyang, lantas mereka menemukanku tergolek pingsan di bawah pohon. Tapi yang aneh, mengapa tubuhku masih utuh. Aku masih hidup!” kenang Darmaji.

 

Sungguh aneh kisah yang dilakoni Darmaji, seaneh keberadaan anjing-anjing itu. Benarkah dia makhluk siluman? Masih butuh waktu untuk membuktikannya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: PENGAKUAN PARA PENGEJAR HARTA GAIB

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: ANEKA KEJADIAN MISTIS MELANDA LAMONGAN

Kyai Pamungkas

Kyai Pamungkas: Pakar Susuk Terbaik di Indonesia

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!