Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: SELENDANG PEMBERIAN NYI RORO KIDUL

Kisah Mistis: SELENDANG PEMBERIAN NYI RORO KIDUL

SEORANG PELUKIS BERBAKAT MENYEBUT DIRINYA TELAH MENERIMA CINDERAMATA BERUPA SELENDANG GAIB DARI NYI RORO KIDUL. KETIKA BERSEMEDI DI PARANGKUSUMO, SANG PELUKIS JUGA MENGAKU MELIHAT ADA KERETA KENCANA DI ATAS LANGIT. PERTANDA APAKAH INI…?

 

NAMANYA Ki Surya Windya Giri. Sebagai pelukis dia memang belum setenar Affandi, Basuki Abdullah, atau deretan pelukis papan atas lainnya. Namun yang menarik, Ki Surya memiliki segudang pengalaman gaib. Salah satunya adalah seputar pengalamannya yang mengaku telah diberi cindera mata berupa selendang gaib dari Nyi Roro Kidul.

 

Sejak usia muda, pria bertubuh kurus ini mengaku sudah gemar mencari ilmu kebatinan. Di antara guru-gurunya, yang paling berkesan adalah seorang Kyai di daerah Cirebon. Sayang, dia menolak untuk menyebutkan nama sang Kyai.

 

“Dari Kyai kharismatik itu saya mendapatkan sebuah amalan khusus disertai wirid Asmaul Husna, sehingga atas kehendak Alloh, saya telah merasakan karomahnya,” cerita Ki Surya.

 

Dia menyebutkan, setelah mengamalkan ilmu gaib pemberian sang Kyai, kehendak hatinya kerap jadi kenyataan. Dia juga kerap mendapatkan firasat lewat mimpi. Misalnya saja, dia mendapat firasat lewat mimpi menjelang lengsernya beberapa pejabat penting di Tanah Air. Salah satunya berkaitan dengan jatuhnya Soeharto dari kursi kepresidenan.

 

Tak cukup sampai di situ, berbagai pengalaman supranatural juga pernah dialaminya. Di antaranya, melihat penampakan Banaspati, atau juga sapi jadi-jadian merupakan jelmaan genderuwo.

 

“Saya juga sempat didatangi beberapa makhluk gaib, di antaranya empat kakek berjubah putih, juga pernah bertemu dengan puteri jin Syamsul Qirmid. Saya juga pernah mendapat undangan gaib ke istana Kanjeng Ratu Kidul pada 2001 silam. Ini terjadi menjelang kelahiran puteri semata wayang saya,” ceritanya lagi.

 

Dia berkisah. Undangan gaib itu diterimanya setelah tahun sebelumnya dia sowan di petilasan Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul di Parang Kusumo, Parang Tritis, yakni pada 1999. Saat itu dirinya berikrar dan memohon karomah agar diberi jodoh isteri laut dari bangsa manusia.

 

“Anehnya, tiga hari sepulang dari sowan, saya bertemu jodoh dengan anak seorang nelayan, yang sekarang jadi isteri dan ibu dari anak saya,” ungkap Ki Ki Surya Windya Giri, yang bernama asli Tatang.

 

Pada 2004, Ki Surya mengadakan pameran tunggal lukisannya yang pertama kali. “Atas izin Tuhan dan mungkin karomah lukisan Kanjeng Ratu Kidul, semua model lukisan diborong seorang paranormal kondang. Sinyal gaib yang menyertai adalah turunnya hujan lebat pada hari ketiga pameran yang saya yakini sebagai hari kelahiran Nyi Roro Kidul,” kisahnya lebih jauh.

 

Jauh hari menjelang pameran tahun berikutnya, tepatnya malam 1 Syuro, ketika Ki Surya tirakat di Pantai Pelabuhan Ratu dengan bimbingan kuncen, setelah ditawajuh mandi air laut dengan kembang setaman, dia lalu mulai meditasi dengan wirid surat Al-Fatihah 100x. Prosesi ini dilakukannya di sebuah batu yang menghadap Pantai Selatan.

 

Waktu tengah malam, Ki Surya ditinggal sendiri. Setelah melaksanakan sholat hajat, Ki Surya merasa telah mendapatan wangsit gaib: Ketika dia memandang kumpulan bintang yang berada di langit sebelah kanan tempatnya duduk, maka tampaklah bintang gemintang yang tertata sedemikian rupa. Sebaliknya, ketika dia menatap langit sebelah kiri tempatnya duduk, maka bintang gemintang itu tampak sedemikian semrawut.

 

“Aku sudah pasrah pada Yang Maha Kuasa hingga mitos keangkeran malam 1 Syuro dapat kulalui sampai teredengar kumandang adzan Subuh. Wangsit tersebut saya ketahui berisikan kesedihan, sebab negeri ini akan diliputi banyak bencana,” ceritanya lagi.

 

Setelah menyelesaikan laku batinnya, subuh itu Ki Surya beranjak pulang menemui kuncen. Dari mata batin sang kuncen, rupanya melihat ada pelangi yang menaungi tubuh Ki Surya. Kuncen dan bahkan dirinya juga berpakaian ala keraton.

 

“Firasat dari alam gaib ini belum terungkap tabirnya hingga aku pulang ke rumah. Namun suatu malam, saya bermimpi didatangi sekelompok harimau yang saya yakini sebagai macan Lodaya Siliwangi,” ulasnya.

 

Saat yang dinantikan tiba, tahun 2005, Ki Surya berpameran kembali di HUTTMII ke-30, Kali ini bertempat di anjungan Jawa Barat. Persisnya di depan Pendopo Replika Keraton Kasepuhan Cirebon yang sakral dengan aura Islam. Kebetulan pameran waktu itu bertepatan pula dengan bulan Maulid.

 

Pameran yang digelar satu minggu ini dari awal berjalan lancar. Hanya ada peristiwa aneh sepanjang perjalanan ke tempat pameran, yakni ditandai dengan munculnya beberapa ekor kucing yang bagus bulunya seolah menyambut rombongan Ki Surya. Sesampainya di lokasi, sudah menanti seekor kucing berbulu putih. Aneh, memang.

 

Di malam puncak HUT TMII yang bertepatan malam Rabu, kembali terjadi keganjilan. Suasana sore menjelang malam yang meriah, berubah mencekam dengan turunnya hujan deras disertai sambaran petir.

 

“Saat saya tidur bermalam di tempat pameran, tengah malam merasa terjaga dan melihat bayangan menyerupai macan kumbang. Sosok gaib itu berusaha merasuk ke tubuhku. Segera saya melafal Asmaul Husnah, akhirnya makhluk gaib itu sirna,” kenangnya.

 

Pada hari Jum’atnya, Ki Surya mengaku tertarik membeli selendang warna hijau gading berbatik keemasan. Hari itu, dalam penanggalan Jawa bertepatan dengan tanggal 13 Maulid.

 

“Entah mengapa, setelah membeli selendang itu, akupun segera mengabadikan semua lukisan dengan kamera. Apalagi hari itu pengunjung lebih ramai dari hari sebelumnya. Walhasil, setelah saya cetak negatifnya dalam foto, tampak lambang cinta yang terbentuk dari selendang gaib,” katanya pula.

 

Ki Surya merasa penasaran dengan fenomena tersebut. Karena itulah, selesai pameran, sesampainya di rumah, pada malam Jum’at Kliwon, dia mencoba membidik lagi salah satu lukisan Kanjeng Ratu Kidul dengan kamera. Kali ini dalam suasana kamar gelap tanpa penerangan lampu. Hasilnya kembali ada penampakan selendang putih.

 

“Kembali saya mencoba membawa selendang warna hijauku ke tempat les lukis pada hari Jum’at sore. Saya bidik pada siswi kesayanganku. Lagi-lagi terjadi penampakan selendang itu,” cerita lebih lanjut.

 

Begitulah, penampakan selendang gaib terus berulang terekam kamera. Bahkan, saat pameran tahun berikutnya yang mengambil lokasi di Anjungan Yogyakarta TMII di HUT TMII ke-31, penampakkan yang sama juga kembali terjadi.

 

“Akhirnya, saya meyakini khodam selendang putih yang mengikuti adalah cindera mata dari ibu Kanjeng Ratu Kidul, Ibu angkat gaibku!” Yakin Ki Surya.

 

Dirinya berkisah pula, bahwa suatu malam antara mimpi dan terjaga dia . merasa didatangi seorang ratu bermahkota mengajaknya kawin selama 7 tahun. Permintaan ini membuat Ki Surya bimbing, sebab dia ingat anak isterinya

 

“Saya tidak menjawab kemauan sosok putri tersebut. Malahan, saya membaca Asmaul Husna, mohon perlindungan Allah Yang Maha segala-galanya,” tandasnya.

 

Dan setelah peristiwa itu, atas izin Sang Maha Pencipta, Ki Surya merasa bertambah lancar menghasilkan karya lukisnya. Dia juga meyakini, bahwa fenomena gaib yang ditampakan pada dirinya hendaknya dapat menambah keimanan bahwa alam gaib itu memang benar adanya.

 

Sekaitan dengan sukses kepemimpinan di negeri ini, Ki Surya mengaku telah mendapatkan pesan gaib saat melakukan prosesi gaib di Parang Kusumo pada 13 Suro silam, yang bertepatan dengan malam Junfat Kliwon. Dia mendapatkan pertanda gaib berupa munculnya kereta kencana di atas langit senja Parangkusumo.

 

“Pertanda gaib ini berarti bahwa sudah saatnya penguasa harus menepati janji-janji kepada rakyatnya,” ungkap Ki Surya.

 

Kereta kencana juga dapat diartikan sebagai ‘kesakralan yang merupakan simbol kemuliaan negeri. Menurutnya, pemimpin negeri ini harus bisa Napak Sancang (berdiri di atas air), maksudnya seorang pemimpin harus bisa diterima semua golongan.

 

“Jika petunjuk gaib yang saya peroleh ini bisa dilaksanakan oleh para pemimpin, semua gejolak alam dan manusia yang terjadi akhir-akhir ini, Insya Allsh akan bisa kita lewati dengan baik,” ungkapnya, penuh keyakinan. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Mistis: TEROR DAHNYANG PASEKARAN

Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: MAKAM PANEMBAHAN RAMA

Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: MASA LALU GELAP ALAS PKI, PATI

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!