Ngaji Bareng Kyai Pamungkas

Ngaji: SAAT BUMI DIKUASAI BANGSA JIN

Ngaji: SAAT BUMI DIKUASAI BANGSA JIN

SEBELUM NABI ADAM AS DITURUNKAN DARI LANGIT, BUMI DIPENUHI DENGAN BERBAGAI JENIS MAKHLUK HIDUP. NAMUN, ADAKAH MAKHLUK BERAKAL YANG MEMBANGUN DAN YANG MENDAPAT TUGAS (MUKALLAF) DARI ALLAH SWT UNTUK MEMAKMURKAN BUMI?

 

MEMANG, tidak ada bukti otentik yang dapat dipakai sebagai landasan untuk menjawab pertanyaan tersebut, selain menjadikan mitos dan legenda. yang muncul di berbagai negara sebagai acuan.

 

Di samping juga usaha mengembangkan asumsi dari temuan para arkelog yang berupa artefak, prasasti, gambar, dan tulisan yang menegaskan bahwa kehidupan masa lalu telat memenuhi bumi ini sebagai suatu komunitas. Mereka menghuni lembah dan gunung serta membangun peradaban.

 

Boleh jadi, peninggalan-peninggalan mereka saat ini telah menghilang ke dalam kerak bumi, di dasar yang paling dalam, serta menjadi pasir dan mineral. Tetapi, akar dari peninggalan mereka belum tercabut secara keseluruhan. Sehingga masih dapat diidentifikasi oleh manusia zaman sekarang yang tidak pernah berhenti melakukan penelitian untuk mengungkap saintisme mas lampau yang seringkali mencengangkan.

 

Sebagai contoh, ditemukannya ornamenornamen di Mesir Kuno dan Irag yang berasal dari masa 5.000 tahun sebelum Masehi. Ornamen-ornamen yang pembuatannya haru melalui proses pencelupan dengan listrik itu memang sulit dipercaya. Bagaimana tidak! Pengetahuan tentang proses pencelupan dengan tenaga listrik itu sendiri baru diketahui dan dikembangkan oleh manusia modern pad. abad ke 19.

 

Contoh lainnya adalah ditemukannya tembikar-tembikar di Iraq yang berasal dari masa 3.000 tahun SM. Tembikar-tembikar itu memiliki lapisan dari tembaga dan potongan-potongan besi yang dilapisi dengan bisyumin (bahan pencegah kebocoran). Hal ini menunjukkan, bahwa pada masa itu telah dikenal beberapa jenis asam, serta dikenal pula adanya energi listrik.

 

Kedua contoh di atas hanya sebagian kecil saja dari berbagai penemuan yang menyiratkan adanya makhluk berakal yang menempati bumi ini jauh sebelum manusia, atau tepatnya Adam diturunkan. Masih banyak contoh-contoh penemuan lainnya yang terlalu panjang untuk diuraikan dalam tulisan yang sederhana ini, termasuk di dalamnya manuskrip-manuskrip kuno.

 

Manuskrip-manuskrip yang ditemukan di berbagai negara, namun dengan isi yang hampir sama, yaitu tentang keberadan makhluk yang memiliki akal dan kecerdasan tinggi. Mereka menguasai pengetahuan dan teknologi, dan membangun peradaban di atas bumi ini. Makhluk yang menguasai bumi beribu-ribu tahun sebelum adanya manusia. Siapakah mereka?

 

Yang pasti, makhluk itu memiliki bentuk menyerupai manusia namun dilengkapi dengan sayap pada tubuhnya. Siapakah makhluk berakal yang mendapat tugas dari Allah SWT, untuk memakmurkan bumi sebelum datangnya manusia tersebut?

 

Sebagaimana disebutkan di awal tulisan, bahwa tidak ada bukti kuat yang dapat menjelaskan tentang keberadaan makhluk berakal yang menempati bumi ini sebelum manusia. Karena itulah rujukan yang paling tepat untuk mencari jawaban atas keberadaan makhluk tersebut, tidak lain adalah kitab yang memiliki kebenaran azali, yakni Al-Qur’an Al Karim.

 

Dalam Qs. Al-Hijr :27, Allah SWT berfirman, “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” Kandungan ayat tersebut menegaskan bahwa jin lebih dahulu ada, sebelum manusia diciptakan. Pertanyaannya, setelah jin diciptakan, dimanakah dia ditempatkan?

 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita kutip pernyataan Ibnu Abbas yang mengatakan, “Allah SWT menciptakan kasih sayangNya sebelum murkaNya, menciptakan langit dan bumi, menciptakan matahari dan bumi sebelum planet-planet lain, menciptakan siang sebelum malam, menciptakan lautan sebelum daratan, menciptakan tanah sebelum gununggunung, menciptakan malaikat sebelum jin, menciptakan jin sebelum manusia, dan menciptakan lak-laki sebelum perempuan.”

 

Dari pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa sebelum planet-planet lain diciptakan, lancit dan bumi telah lebih dahulu ada. Maka bila langit bukanlah tempat yang layak bagi bangsa jin, tidak ada lagi tempat yang lain untuk dihuni, selain bumi.

 

Hal itu ditegaskan lagi oleh firman Allah SWT dalam Qs. Adz-Darzri : 56: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.” Dalam ayat ini, Allah menempatkan jin dan manusia dalam posisi yang sama, yakni sebagai makhluk mukallaf yang memiliki kewajiban dan menerima balasar atas apa yang mereka perbuat, utamanya kewajiban untuk menyembah Allah, dan memakmurkan bumi.

 

Dengan teori dan dalil-dalil tersebut, semakin kuatlah pendapat yang menyatakan, bahwa makhluk yang menempati bumi sebelum kedatangan manusia adalah bangsa jin. Lantas, mengapa kedudukan jin kemudian digantikan oleh manusia?

 

Dalam riwayat-riwayat para salaf dan para sahabat dikatakan, bahwa jin menghuni bumi selama jangka waktu yang panjang. Sudah barang tentu, maka waktu itu bumi juga ditempati oleh makhluk-makhluk lain yang tidak kita kenal. Tetapi karena jin diberi kelebihan, sebagaimana Allah memberikan kelebihan pada manusia pada saat sekarang, maka, jin-lah yang menjadi penguasa di bumi, yang mengatur hidup dan kehidupan makhlukmakhluk lainnya.

 

Namun sayang, jin menyelewengkan syariat-syariat Allah. Mereka berlaku sewenangwenang dan menindas sebagian yang lain. Mereka membunuh Nabi dan Rasul yang mereka ketahui. Mereka memertahankan diri dan nafsu. Mereka menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang yang halal. Sehingga Allah pun murka, dan mengirim tentara dari golongan malaikat untuk memerangi mereka. Para tentara itu menghancurkan bangsa jin, memukul dan melempar mereka ke dalam pulau-pulau di lautan.

 

Ibnu Abbas, sebagaimana diriwayatkan Ibnu Katsir di dalam tafsirnya mengatakan, Jin telah membuat kerusakan di bumi sebelum keturunan Adam. Sehingga ketika Allah hendak menciptakan menusia, para malaikat mengatakan, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan-kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan menyucikanMu.” (Qs. Al-Baqarah: 30).

 

Pada ayat tersebut, manusia dianalogikan kepada jin. Sehingga semakin kuat pendapat bahwa jin-lah yang menguasai bumi sebelum datangnya manusia. Jin yang membuat kerusakan di muka bumi ini. Dan Allah senantiasa memberi kesempatan demi kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Kesempatan itu senantiasa disia-siakan. Sehingga kemudian setelah itu, siksaanNya amatlah pedih. Maka lenyaplah peradaban jin.

 

Membicarakan tentang lenyapnya peradaban-peradaban masa lalu, atau musnahnya reptil-reptil besar sebangsa dinosaurus, ibaratnya memunculkan khayalan di dalam khayalan. Banyak sekali kemungkinan yang muncul tentang penyebab hancurnya peradabadan yang dibangun bangsa jin.

 

Namun, ada semacam konsensus bahwa peradaban yang beraneka ragam tersebut hilang sekaligus, seperti dilenyapkan oleh pancaran atom. Darimanakah asalnya energi yang kekuatannya setara dengan pancaran atom tersebut? Tidak ada satu jawaban pun yang dapat memastikan.

 

Bisa jadi, dibawa oleh tentara dari golongan malaikat yang dikirim oleh Allah untuk memerangi bangsa jin. Dapat juga energi tersebut berasal dari batu-batu meteor atau benda-benda langit lainnya yang dijatuhkan oleh Allah ke permukaan bumi untuk memusnahkan jin dan peradabannya.

 

Tidak menutup kemungkinan pula, energi itu berasal dari bangsa jin sendiri yang telah melakukan kesalahan fatal hingga menimbulkan ledakan besar, sehingga memusnahkan keberadaan sebagian besar dari komunitas mereka.

 

Kemungkinan yang terakhir cukup dapat diterima akal, karena kisah-kisah yang terdapat pada manuskrip kuno menuturkan tentang adanya sumber energi cahaya yang tidak habishabisnya. Energi cahaya itu digunakan untuk menerangi kuburan. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat suatu jenis energi atom yang telah digunakan pada masa itu.

 

Jangan lupa, bahwa bangsa jin adalah makhluk yang diberi tugas (mukallaf) untuk beribadah kepada Allah, dan diberi tugas untuk hidup di bumi dan mendiaminya dengan cara yang diridhoi Allah.

 

Mereka telah membina peradabanperadaban yang tinggi berlandaskan pada teknologi khusus yang mereka miliki. Di antaranya adalah yang dapat digunakan manusia, yang ketika itu belum muncul di bumi. Mereka telah mampu menciptakan perangkat dan peralatan yang menggunakan energi atom. Mampu menggunakan bahan-bahan logam dan radiasi.

 

Tetapi sekali lagi, tidak ada jawaban yang pasti tentang asal-usul sumber ledakan.

 

Sesuatu yang dapat dipastikan hanyalah bahwa penyebab langsung kehancuran peradabanperadaban bangsa jin adalah ledakan nuklir atau energi semacam nuklir yang hampir menyeluruh, menutupi bola bumi.

 

Ledakan yang memang dikehendaki oleh Allah untuk melenyapkan penghuninya yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi, serta untuk menyiapkan bola bumi bagi masa depan kekhalifahan yang mulia dari Allah SWT, yakni Adam dan isterinya. Nenek moyang kita, ras manusia. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Ngaji: KEHIDUPAN MANUSIA SUDAH DIATUR

Kyai Pamungkas

Ngaji: NKRI MENDAMBAKAN MERDEKA YANG SEBENARNYA

Kyai Pamungkas

Ngaji Psikologi: Prioritas, Prestasi dan Pujian

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!