Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: KORBAN SANTET PENUTUP JODOH

Kisah Mistis: KORBAN SANTET PENUTUP JODOH

DEMI MENJAGA PRIVASI, NAMA-NAMA PELAKU DALAM KISAH INI DENGAN TERPAKSA KAMI SAMARKAN. ANDAI KATA ADA KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT DENGAN PEMBACA, ITU HANYA KEBETULAN SAJA…

 

SUMIRAH kembang Desa Mekarsari, adalah gadis yang sombong dan sangat materialistis. Beberapa orang pemuda di desanya, atau pemuda dari desa tetangga sempat dibuatnya patah hati.

 

Mentang-mentang dia cantik, dengan seenaknya dia memperlakukan laki-laki yang tergila-gila pada kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Sumirah tidak pernah lebih dari satu bulan memadu cinta dengan pemuda pilihannya. Dia seperti seekor burung, yang hinggap dari satu ranting pohon ke satu ranting berikutnya.

 

Kebiasaan buruk Sumirah ini tentu saja meninggalkan perasaan sakit hati pada pemuda yang pernah berpacaran dengannya. Salah seorang pemuda itu bernama Wardi. Dia anak Carik Desa Mekarsari. Wardi sudah habis-habisan berkorban uang untuk mendapatkan cinta Sumirah. Semua permintaan gadis itu dipenuhinya.

 

Sumirah minta dibelikan kalung emas, Wardi belikan. Minta dibelikan baju baru, Wardi penuhi. Tapi yang diperoleh Wardi hanya kekecewaan. Setelah dia tidak lagi dapat memenuhi permintaan gadis idamannya itu, Sumirah pun beralih pada pemuda lain.

 

“Kau tidak punya perasaan, Sum. Kau kejam!” Kata Wardi ketika dia bertemu dengan Sumirah di suatu pesta perkawinan, pasalnya, malam minggu kemarin Wardi melihat gadis idaman hatinya sedang bermesraan di kursi bambu depan rumahnya dengan pria lain. Padahal, kursi itu, selama ini menjadi tempat kencan Wardi bersama Sumirah.

 

“Mas sudah tahu, memang begini sifatku, Bukankah Mas bukan laki-laki pertama dan bukan pula laki-laki terakhir yang singgah sebentar dalam lubuk hatiku,” jawab Sumirah, itu membuat perasaan hati Wardi seperti luka tersayat sembilu, kemudian tersiram air cuka pula. Dia pergi tanpa pamit meninggalkan Sumirah seorang diri dengan membawa perasaan benci dan sakit hati.

 

Sesaat kemudian, datang Priyadi pacar baru Sumirah. Malam itu Priyadi mengajak Sumirah nonton ludruk di desa tetangganya. Sementara, di malam yang sama Wardi tidak dapat memejamkan mata.

 

Perlakuan Sumirah terus diingatnya dan tidak pernah dapat dilupakannya. Perempuan sombong itu harus diberi pelajaran, bisik hatinya. Lalu bagaimana caranya?

 

Lama Wardi memikirkan cara untuk membalas perasaan sakit hatinya. Dari satu cara ke cara berikutnya, silih berganti datang dalam lamunannya. Setelah lama merenung, akhirnya Wardi dapat ide. “Mengapa aku tidak menyantetnya dengan santet perintang jodoh? Biar seumur hidup dia tidak menikah!” Bisik hatiya gembira karena mendapatkan ide bagus.

 

Pada pagi harinya, Wardi mendatangi rumah Mbah Loso, dukun santet di desa tetangganya. Dia datang seorang diri.

 

“Mbah, aku dikhianati perempuan. Setelah uangku habis ludes untuk menyenangkannya dan ketika aku tidak lagi bisa memberikan yang dimintanya, dia beralih pada laki-laki lain. Dia campakkan diriku begitu saja. Segala kebaikanku selama ini padanya tidak dihargainya.

 

Pada saat kami bertemu, dia mencaci makiku dengan kata-kata kasar dan kotor. Itu dia lakukan di hadapan orang banyak. Harga diriku diinjak-injaknya. Aku tidak terima, Mbah! Aku mohon pada Mbah agar dia disantet Perintang jodoh supaya seumur hidup tidak Menikah!” Pinta Wardi dengan menggebu-gebu

 

Mendengar pengakuan dari Wardi, Mbah Loso menjadi emosi. “Anak siapa gadis kurang ajar itu?” Tanya Mbah Loso.

 

“Dia anak Pak Katijo. Namanya Sumirah!” Sahut Wardi, menjelaskan.

 

Lo “Ibunya bernama Ngadisah?” Tanya Mbah Loso.

 

Wardi mengangguk membenarkan. “Mbah kenal sama Ibunya?”

 

Mbah Loso mengangguk. “Dahulu kami bertetangga,” katanya.

 

Mbah Loso sebenarnya masih menyimpan perasaan dendam pada keturunan kakek Sumirah. Kisahnya sudah lama terjadi tapi perasaan dendam dalam hati itu tidak dapat dihapusnya.

 

Lima puluh tahun lalu, Mbah Loso dan kakek Sumirah bersahabat baik. Tapi kemudian, hubungan persahabatan itu menjadi renggang, putus, dan saling mendendam. Kakek Sumirah dianggap Mbah Loso mengkhianati persahabatan. Nenek Sumirah yang cantik tidak ada tandingan di desanya direbut kakek . Sumirah dengan ilmu pelet. Padahal, kembang desa itu kekasih Mbah Loso. Hampir selama sepuluh tahun Mbah Loso menjalin hubungan cinta dengan nenek Sumirah, akhirnya berakhir dengan kepedihan.

 

Mbah Loso lalu pergi meninggalkan desanya bersemedi di kaki gunung Salak. Dia berguru pada beberapa orang tokoh sakti di zamannya. Akhirnya Mbah Loso dapat menguasai berbagai ilmu perdukunan.

 

“Mengapa Mbah jadi melamun?” Tanya Wardi memberanikan diri.

 

Lama dia perhatikan Mbah Loso melamun. Sedang apa dia? Hatinya diliputi tanda tanya. Wardi menduga, Mbah Loso sedang berhubungan dengan makhluk dari dunia lain.

 

“Mbah tidak sedang melamun. Mbah sedang mempertimbangkan keinginanmu,” kata Mbah Loso, berdusta.

 

“Mbah bersedia mengabulkan permintaanku?” Mohon Wardi.

 

“Bersedia dengan syarat semua akibatnya kau yang menanggungnya!” Jawab Mbah Loso.

 

“Saya bersedia menanggungnya, Mbah!”

 

“Baiklah, jika itu keinginanmu. Mbah akan santet dia melalui media jin. Jin itu akan berada di luar tubuhnya. Dia akan mengikuti kemana pun Sumirah pergi. Dia akan merubah bentuk wajah Sumirah yang cantik menjadi jelek, sehingga laki-laki yang melihatnya menjadi lari ketakutan dan tidak seorangpun yang sudi memperisterinya,” kata Mbah Loso.

 

“Cocok itu, Mbah!” Jawab Wardi, girang.

 

“Fotonya ada kau bawa?”

 

Wardi menggelengkan wajahya.

 

“Besok kau bawa ke mari fotonya!”

 

“Baik, Mbah!” Jawab Wardi bersemangat.

 

Setelah berpamitan, Wardi kembali pulang ke rumah. Bagi Wardi untuk mendapatkan foto Sumirah seperti yang diminta Mbah Loso tidak sulit. Sebagai anak seorang carik desa, bapaknya menyimpan foto-foto warga desa yang hendak mengurus KTP. Wardi mencari foto Sumirah dalam laci meja kerja bapaknya.

 

“Ini dia foto Sumirah!” Katanya bicara sendiri. Wardi menemukan foto Sumirah dalam map berwarna biru. Malam harinya dia kembali datang ke rumah Mbah Loso.

 

“Ini fotonya, Mbah!” Ujar Wardi.

 

Mbah Loso menerima foto pemberian Wardi. Sejenak dia tatap foto Sumirah agak lama. Gambar gadis itu sangat mirip dengan mantan kekasihnya dulu. Tiba-tiba kenangannya melayang ke masa silam. Perasaan cinta pada nenek Sumirah muncul kembali. Hati kecil Mbah Loso sebenarnya tidak tega menyantet Sumirah, tapi uang pemberian Wardi yang sudah diterimanya membuat perasaan tidak teganya dapat dikalahkan dengan uang.

 

Foto Sumirah langsung direndam Mbah Loso dalam dupa berisi air dan kembang tujuh rupa. Dupa itu diasapi kemenyan. Sekitar tujuh menit Mbah Loso melakukan ritual pemanggilan jin dari dunia lain. Dan selama hidupnya, jin itu dia perintahkan berada di luar dan di dalam tubuh Sumirah.

 

Pengaruh dari Santet Perintang Jodoh yang dikirim Mbah Loso melalui media jin dapat merubah wajah Sumirah yang cantik menjadi buruk. Ketika jin itu berada dalam diri Sumirah, dia merubah sifat Sumirah menjadi mudah terbakar emosi dan sangat galak.

 

Beberapa orang perjaka dan duda yang mencoba mendekatinya lari lintang pukang ketakutan saat menatap wajah Sumirah yang berubah menjadi tengkorak. Biji matanya bolong, ratusan binatang berbisa, kelabang dan kala jengking keluar dari mata, telinga, dan mulutnya.

 

Sumirah menjadi heran mengapa tiba-tiba laki-laki yang menatap wajahnya lari ketakutan seperti dikejar hantu. Sejak itu, silih berganti laki-laki datang dan pergi dari dalam kehidupan Sumirah.

 

Ketika usianya sudah mencapai kepala tiga, Sumirah mulai berpikir untuk membangun hubungan cinta yang permanen. Dia ingin segera menikah. Pilihan hati Sumirah jatuh pada Dasuki. Laki-laki itu duda tanpa anak. Isterinya meninggal dunia setahun yang lalu. Dasuki jaragan kaya di desa tetanganya.

 

“Sum, aku minta pendapatmu?” Kata Dasuki suatu malam saat dia bertamu di rumah Sumirah.

 

“Pendapat apa, Mas?” Tanya Sumirah.

 

“Bagaimana menurut pendapatmu jika kita menikah!”

 

“Menurut pendapatku, aku setuju, Mas!” Jawab Sumirah.

 

Mendengar jawaban itu, hati Dasuki menjadi berbunga-bunga. Jin yang diperintahkan Mbah Loso membiarkan Dasuki bermesraan dengan Sumirah. Dan jin itu diperintahkan untuk datang menggangu di malam pertama perkawinan Sumirah.

 

Sebulan kemudian, Dasuki dan Sumirah melangsungkan pernikahan. Setelah undangan habis, pengantin masuk ke dalam kamar. Suasana di tempat pesta menjadi sepi. Sanak keluarga yang datang membantu di tempat pesta pun tertidur dengan lelapnya.

 

Berbeda dengan suasana dalam kamar pengantin, suasanya mendebarkan bagi Sumirah. Apalagi ini malam pertamanya Berbeda dengan Dasuki, lelaki itu terlihat tenang karena sudah pernah mengalaminya.

 

Setelah pemanasan sudah cukup, kedua pasangan suami isteri melanjutkan permainan ranjang yang sesungguhnya. Tapi ketika hendak memulai, tiba-tiba Dasuki melihat isterinya berubah menjadi perempuan tua dengan wajah sangat menakutkan. Rambutnya berwarna putih, giginya hitam, pipinya keriput dan tubuhnya kurus kering tinggal kerangka. Dasuki bangkit dari atas tubuh Sumirah. Bergegas dia memakai baju dan celananya. Lalu berlari ketakutan seolah-olah dikejar hantu.

 

“Jangan tinggalkan aku, Mas!” Mohon

 

Sumirah tapi Dasuki tidak mempedulikannya. Dia mengambil sepeda motornya di garasi lalu memacu kencang-kencang pulang ke rumahnya. Dari arah belakang, nenek peot yang hendak ditidurinya tadi terus mengejarnya. Dia baru berhenti mengejar setelah tiba di pekarangan rumah.

 

Pagi harinya, Sumirah datang ke rumah Dasuki. Tapi kedatangan Sumirah bukan disambut gembira oleh Dasuki. Laki-laki itu lagi-lagi melihat yang datang ke rumahnya adalah seorang perempuan tua.

 

Dasuki bergegas menutup pintu rumahnya. Dia tidak sudi bertemu dengan isterinya bahkan dia mengusirnya. Dalam pandangan matanya, wajah Sumirah menyeramkan. Kedua bola matanya bolong.

 

Sejak kejadian di malam pengantin, Dasuki tidak pernah lagi datang menemui Sumirah. Status diri Sumirah menjadi janda kembang yang masih perawan.

 

Ketika usia Sumirah mencapai setengah abad, garis-garis kecantikan di raut wajahnya masih terukir indah. Diusia separuh baya jodoh semakin sulit didapat. Sedangkan teman-teman sebayanya ada yang sudah menimang cucu.

 

Melihat diri Sumirah masih sendiri, ibunya merasa gelisah. Sebelum pulang ke ramahtullah Ibunya ingin melihat Sumirah menikah.

 

“Kapan kau punya suami, Sum?” Tanya ibunya suatu malam.

 

Pertanyaan ibunya dijawab Sumirah dengan gelengan kepala. “Entahlah, Bu!” Jawab Sumirah.

 

“Minta tolonglah pada gusti Allah SWT, Nak?” Kata ibunya menasihati.

 

Selama ini, Sumirah jarang menyembah Allah. Sumirah lebih memilih meminta tolong pada dukun daripada meminta tolong pada Allah. Sampai Ibunya berpulang ke rahmatullah Sumirah tidak dapat memenuhi keinginan ibunya. Pada hari kematian ibunya, Sumirah hanya bisa menangis meratapi nasibnya.

 

Usaha Sumirah membuang sengkolo dalam dirinya tidak pernah putus asa, Ketika dia mendengar ada seorang paranormal yang dapar mengusir gangguan jin dalam diri manusia, Sumirah mendatangi rumah paranormal di Condet, Jakarta Timur, yang dipangil Kyai oleh pasiennya. Pada Kyai, Sumirah pun berterus terang menceritakan penderitaanya.

 

“Adik terkena Santet Perintang Jodoh” kata Kyai Pamungkas menjelaskan.

 

“Tolonglah Kyai hilangkan penderitaan yang selama ini saya alami,” mohon Sumirah.

 

“Insya Allah akan Kyai usahakan,” jawab Kyai Pamungkas memberi harapan kesembuhan.

 

Kyai Pamungkas segera melakukan terapi penyembuhan guna mengusir jin yang bersarang dalam diri Sumirah. Kyai itu meminta secara baik-baik agar jin itu pergi meninggalkan tubuh Sumirah. Jin itu tidak mau pergi bahkan dia menantang Buya berkelahi.

 

Ternyata jin itu memberikan perlawanan, Akhirnya, perkelahian pun tidak lagi dapat dihindari. Kyai Pamungkas melompat ke sana kemari seperti seorang pendekar silat. Perkelahian itu berlangsung hampir selama satu jam. Akhirnya Kyai Pamungkas dapat mengalahkannya, dan jin itu dimasukkan ke dalam botol minyak angin.

 

Sejak jin suruhan Mbah Loso pergi meninggalkan tubuh Sumirah, perempuan itu mendapatkan kejutan. Suatu hari, datang adiknya dari kota menawarkan jodoh untuknya.

 

Laki-laki itu duda pensiunan PNS, usianya lima belas tahun lebih tua dari usia Sumirah sekarang ini. Tiga orang anaknya semuanya laki-laki dan sudah berumah tangga. Isterinya meninggal dunia dua tahun lalu.

 

Tawaran itu tidak dapat dijawab Sumirah. Dia minta waktu untuk memikirkannya. Adiknya berjanji, minggu depan dia akan datang bersama laki-laki calon suami Sumirah.

 

“Sudahlah, Mbak, terima saja lamaran Pak Joko!” Nasihat adiknya yang tinggal bersamanya.

 

Sumirah hanya diam. Sebenarnya dalam hati dia merasa cocok dengan calon suami yang sudah dilihatnya kemarin.

 

“Kalau Pak Joko meninggal, Mbak dapat pensiunan janda. Berarti Mbak punya jaminan hidup,” kata adikya yang lain.

 

Setelah lama menimbang-nimbang dan memikirkan, akhirnya Sumirah memutuskan menerima lamaran Pak Joko. Sumirah tidak ingin duduk bersanding di atas pelaminan, tapi adik-adiknya menginginkan Mbakyunya duduk bersanding di atas pelaminan.

 

Permintaan dari adik-adiknya tidak dapat ditolaknya. Organ tunggal didatangkan untuk menghibur para undangan. Pada malam pengantin, Sumirah merasa bahagia. Dia dapat menikmati hubungan suami isteri bersama suaminya. Hubungan itu akan terus dipeliharanya selama lamanya, dia tidak mengharapkan hubungan itu segera berlalu. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: KORBAN AZIMAT PENINGGALAN LELUHUR

Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: MEMENJARA ARWAH DI DALAM PATUNG UNTUK MERAMAL

Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: PENEMUAN IKAN DUYUNG DI DUNIA NYATA

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!