Cerita Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: KIRIMAN SANTET DENDAM ASMARA SEJENIS

Kisah Mistis: KIRIMAN SANTET DENDAM ASMARA SEJENIS

Karena sakit hati kekasihnya akan menikah dengan pria pilihan hatinya, pasangan lesbi Ida Farida yang bernama Hartini mengirim santet. Akibat santet ini Ida Farida nyaris terbunuh, sebab diperutnya bersarang berpuluh ekor kalajengking…

 

Berita ini dialami oleh Ida Farida, seorang marketing sebuah hotel berbintang di Yogyakarta. Karena frustasi akibat dikecewakan seorang lelaki yang selama satu setengah tahun jadi paCarnya, gadis cantik ini sempat melampiaskan kekecewaannya dengan menjalin cinta sejenis dengan Hartini, salah satu wanita pengusaha dari sebuah kota kecil di dekat kota Yogyakarta.

 

Cukup lama Ida menjalin hubungan dengan Hartini, wanita berwajah keibuan itu. “Hubungan kami bermula karena perusahaan Mbak Har sering mengadakan meeting di hotel tempat saya bekerja. Karena kami sering berdua maka akhirnya jadi akrab. Tak heran, sewaktu saya baru saja ditinggalkan pacar, maka saya sering curhat pada Mbak Har. Dengan sikapnya yang penuh keibuan dia coba menghiburku. Dia sering memelukku dengan hangat, dan banyak memberikan nasihat agar tetap tabah dalam menghadapi cobaan hidup ini,” cerita Ida kepada penulis, tentang awal hubungannya dengan Hartini. Namun, hubungan yang erat dengan wanita yang berwajah teduh itu tak dinyana akhirnya menumbuhkan sebuah perasaan sangat khusus.

 

Sejak Ida sering curhat, Mbak Hartini jadi sering datang ke hotel tempat dia bekerja. Kedatangan Hartini tentu saja membuat Ida Farida menjadi senang. Karena dia sudah menganggap wanita ayu itu seperti kakaknya sendiri, dan Ida sama sekali tak membaca adanya gelagat lain.

 

Bahkan, ketika Hartini mengajak Ida untuk bertamasya ke tempat rekreasi, Ida pun menurut saja. Mereka berdua pergi ke Parangtritis, Tawangmangu, atau Kaliurang. Asalkan pada saat itu lagi off, maka Ida mau diajak rekreasi ke mana saja. Malahan dia merasa senang, karena dia bisa refresing dengan gratis.

 

Di Kaliurang itu, Mbak Hartini mengajak ida untuk menginap di sebuah villa. Ketika dinginnya malam, di villa yang terletak di lereng Gunung Merapi itu, Mbak Hartini memeluknya dengan mesra. Entah karena pengaruh apa, malam itu tiba-tiba Ida seperti terhanyut dalam kemesraan sejenis. Ketika wanita ayu itu mengucapkan kata cinta ke telinga Ida Farida, maka dia sempat tak percaya mendengarnya.

 

Ya, Ida yang walau tomboy tapi tetap cantik itu memang sempat kaget dengan kata-kata cinta yang tercetus dari bibir mungil Hartini. Namun, Hartini yang berpengalaman tampaknya telah menguasai situasi. Dengan belaian dan kata-katanya yang lembut, dia dapat meluruhkan rasa canggung yang dialami lawan kencannya. Sementara Ida yang baru saja disakiti hatinya oleh seorang lelaki, akhirnya jatuh ke dalam pelukan Mbak Hartini.

 

Malam itu, semua seakan berlangsung dalam mimpi. Dengan penuh kemesraan Hartini mencumbu lawan kencannya. Ida yang masih lugu dalam urusan seks merasakan cumbuan itu dengan angan yang melambung. Dia sungguh terlena dengan sentuhan hangat dari Hartini yang pandai merangsang gairahnya itu.

 

Ringkas cerita, hubungan cinta antara dua wanita itu berjalan cukup lama. Dua tahun keduanya mengarungi samudera cinta, sebagai pasangan lesbi yang nampak sangat harmonis.

 

Namun, Hartini yang terlampau mencintai pasangan lesbinya dengan demonstratif memperlihatkan kemesraan mereka di depan tempat Ida Farida bekerja. Akibatnya, gosip pun berkembang santer di hotel itu. Bahkan, bisik-bisik miring di tempat kerja Ida itu akhirnya terdengar juga oleh kedua orang tua Ida. Mereka jadi risau, dan sekuat tenaga menyadarkan anaknya agar menghentikan hubungan asmara yang tidak lazim tersebut.

 

Karena dinasihati dan diberi pengertian oleh kedua oleh orang tuanya, akhirnya Ida pun sadar kalau cinta sejenis itu dilarang oleh agama.

 

“Saat ingin memutuskan hubungan dengan Mbak Hartini, Mbak Har walaupun terlihat kaget, namun juga memahaminya. Kami pun sepakat untuk berpisah dengan baik-baik,” kenang Ida dengan sorot mata menerawang jauh. “Saya tak menyangka kalau sikap manis Mbak Har itu hanya di luar saja, sebab hatinya justeru menaruh dendam.”

 

Setelah berpisah dengan Hartini, hati Ida yang tadinya sudah tertutup oleh cinta lawan jenis, pelan-pelan jadi terbuka. Farid, temannya sesama marketing di hotel itu akhirnya yang jadi pilihan. Farid memang sudah lama naksir pada Ida, namun karena saat itu Ida baru saja dikecewakan oleh pacarnya yang dulu, maka segala perhatian dari Farid dianggap angin lalu oleh Ida. Apalagi kemudian Ida jatuh ke pelukan Hartini. Maka bagi Ida, tak ada bayangan sedikitpun untuk menjalin hubungan asmara dengan pria berkumis tipis itu. Terlebih dia terlanjur menganggap kalau semua cowok itu brengsek. Baginya, cowok itu itu hanya menggebu-gebu saat mendekati cewek idamannya, namun saat keinginan itu sudah diraih, maka si cewek akan dicampakkan begitu saja. Bagaikan pepatah, habis manis sepah dibuang.

 

Namun tampaknya Farid selalu bersabar menanti cinta dari Ida. Saat Ida tersadar kalau telah mengarungi samudera asmara yang salah, Farid masuk, dan Ida pun menerimanya. Hubungan mereka makin serius ketika Farid mengatakan kalau orang tuanya akan datang ke rumah Ida untuk melamarnya.

 

“Mas Farid tentunya tahu masa lalu saya yang pernah menjalin hubungan sejenis, apa Mas tidak kecewa?” Tanya Ida.

 

Entah karena sudah dimabuk cinta atau memang Farid benar-benar tulus mencintai Ida, dia ternyata siap menerima Ida apa adanya. Termasuk menerima rnasa lalunya.

 

“Saya kenal kamu kan cukup lama. Bahkan sebenarnya saya sudah jatuh cinta sejak dulu, cuma saat itu kamu sedang berhubungan dengan pacarmu yang dulu. Ketika putus, kamu malah dekat dengan Mbak Hartini,” jawab Faird dengan lembut.

 

Mendengar itu, Ida langsung memeluk Farid. Dengan mesra, Ida menjatuhkan kepalanya pada dada bidang Farid.

 

Waktu terus berjalan, sampai akhirnya hari pernikahan Farid dan Ida telah ditentukan. Bahkan baik Farid dan Ida kini disibukkan mengantar undangan pernikahan kepada kerabat, kenalan, dan relasi mereka berdua. Salah satu yang diundang khusus oleh Ida adalah Hartini. Mengapa? Karena dia menganggap Hartini sebagai seorang kakak yang dihormati. Tanpa berprasangka apapun, untuk mengantar surat undangan, bahkan Ida merasa perlu mengantarnya sendiri.

 

“Datang Iho Mbak. Saya tunggu!” Kata Ida di hadapan Hartini yang menerimanya hari itu di kantornya yang relatif mewah. Hartini hanya tersenyum menerima undangan dari Ida. Senyum yang penuh makna. Bahkan, karena dia mengaku sedang tidak enak badan, maka Ida cepat-cepat meninggalkan kantor Hartini, dengan harapan agar wanita yang pernah jadi kekasihnya ini bisa beristirahat dan cepat sembuh dari pusing-pusing yang dideritanya.

 

Acara pernikahan tinggal dua minggu lagi. Di rumah ayah dan ibu Ida Farida juga telah dilakukan berbagai persiapan pesta pernikahan. Anehnya, ketika itu Ida malah terbaring sakit di tempat tidurnya. Dia mengaku, kepalanya seperti dihantam palu, sakit sekali rasanya. Ayah dan ibunya hanya menyangka kalau anak gadisnya itu cuma kelelahan saja.

 

Namun malamnya, badan Ida semakin panas. Bahkan dia menjerit-jerit histeris, seperti melihat sesuatu yang sangat menakutkan. Melihat gelagat ini, Ida kemudian segera dibawa ke dokter. Anehnya, ketika dibawa ke dokter Ida berubah tenang, bahkan suhu badannya langsung reda. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukannya, dokter tidak menemukan penyakit yang berbahaya. Dokter menyimpulkan bahwa penyakit Ida hanya disebabkan oleh kelelahan.

 

Anehnya, sesampainya di rumah, penyakit Ida kembali kambuh. Suhu badannya meninggi, dan dia selalu menjerit-jerit ketakutan. Melihat keadaan ini, ayah Ida segera mengontak Farid, calon mantunya. Setelah berunding dengan Farid, Ida akhirnya kembali dibawa ke rumah sakit. Keanehan kembali terjadi. Sesampainya di rumah sakit, Ida kembali sembuh. Namun, ketika kembali dibawa ke rumah, Ida kembali histeris dengan suhu tubuh yang sangat tinggi.

 

Merasa ada sesuatu yang tidak beres, akhirya ayah Ida memutuskan untuk membawa anak gadisnya kepada Kyai Pamungkas yang dikenal juga sebagai ahli dalam hal supranatural.

 

“Penyakit Nak Ida memang bukan penyakit biasa, ada yang membuatnya sehingga dia sakit begini,” kata Pak Kyai Pamungkas.

 

Sang Kyai lalu mengajak ayah dan ibu Ida, Farid, dan para kerabat yang lain untuk berdoa. Anehnya, mendengar doa yang dipanjatkan Kyai Pamungkas, mendadak Ida kembali menjerit-jerit, bahkan berteriak, “Panas… Panas…!?” Bersamaan dengan itu wajahnya berubah memerah, seperti terbakar.

 

Setelah lelah menjerit-jerit kesakitan dan kepanasan, tiba-tiba Ida muntah-muntah. Anehnya, muntahan itu ternyata adalah darah. Setelah darah, dari mulut Ida juga keluar benda hitam-hitam yang berbentuk lonjong. Astaga, benda hitam-hitam itu ternyata adalah beberapa ekor kalajengking yang ganas.

 

Lebih dari lima kali Ida memuntahkan kalajengking dari mulutnya. Setelah kalajengking di dalam perutnya habis, ajaibnya Ida berubah sehat, meski kondisi badannya masih lemas.

 

“Siapa sebenarnya yang melakukan perbuatan keji ini terhadap putri saya, Pak Kyai?” Tanya ayah Ida sambil menekan perasaan.

 

Pak Kyai Pamungkas tidak mau memberitahu siapa orangnya. Dia hanya menyampaikan ciri-ciri si pelaku yang berusaha untuk membunuh Ida dengan cara menyantetnya. Sementara itu, dari ciri-ciri yang disebutkan, Ida Farida tahu bahwa yang berbuat jahat seperti itu adalah Hartini, bekas pasangan lesbinya.

 

Saat pesta pernikahan antara Ida dan Farid berlangsung dengan meriah, pengantin wanita coba mencari tahu apakah Hartini datang. Ternyata, Hartini memang tidak terlihat. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Mistis: KERIS SEMAR MESEM

Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: JUAL SATE BULUS, DI PASAR SILUMAN (3)

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: ANAKKU JANGAN DIJADIKAN TUMBAL!

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!