Cerita Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: LEGENDA GONG SI BOLANG, DEPOK

Kisah Mistis: LEGENDA GONG SI BOLANG, DEPOK

Bila dipukul, gong si Bolong menghasilkan suara merdu nan mistis. Bahkan, mantan presiden Gus Dur pernah berniat untuk memilikinya. Bagaimana kisahnya dulu dan kini?

 

Gong Si Bolong adalah piranti kesenian tradisional peninggalan sesepuh masyarat Depok, khususnya masyarakat Tanah Baru, Jawa Barat. Pertama kali ditemukan oleh seorang ulama bernama Guru Daiah beberapa abad silam. Ketika itu tanah baru masih sepi, hanya dihuni sekitar 7 anggota keluarga.

 

Ceritanya, suatu malam yang sepi, Guru Daiah mendengar sayup-sayup suara gamelan. Didorong rasa penasaran dia mencari tahu dari mana sumber suara tersebut. Soalnya belum pernah ada suara seperti itu sebelumnya. Keesokan harinya, kepada tetangga dia menanyakan tentang suara tersebut. Dan para tetangga pun mengaku mendengar suara-suara aneh itu.

 

Kemudian Guru Daiah meminta petunjuk kepada Allah agar diberitahukan sumber suara gamelan tersebut. Ternyata, sumber suara gamelan tersebut berasal dari curugan air atau air terjun kali Krukut, sebelah barat Desa Tanah Baru. Hingga kini desa tersebut bernama Desa Curug, karena ada curugan air atau air terjun.

 

Suatu malam, Guru Daiah mendatangi curugan air tadi. Sesuai dengan ilham gaib yang didapatnya, dia harus menanggalkan pakaian. Hati-hati sang guru mencari-cari gamelan tersebut di antara kegelapan malam. Sampai akhirnya, dia berhasil mendapatkan peralatan gamelan itu di sekitar curugan air. Karena sang guru datang seorang diri, dia hanya sempat membawa gong, bende dan dua buah gendang saja. Ketika kembali lagi hendak mengambil sisanya, benda-benda lainnya sudah raib.

 

Sekian lama alat-alat musik tradisional itu berada di dalam rumah Guru Daiah. Karena dia tidak pernah memanfaatkan instrument tersebut, maka benda-benda itu kemudian diserahkan kepada putranya bernama Kaitua Galung atau Jerah. Selanjutnya, Kaitua membentuk sebuah kelompok kesenian gamelan bernama Gong Si Bolong.

 

Penemuan Gong Si Bolong yang aneh memang membawa kisah yang tak kalah misteriusnya. Suatu saat Si Bolong dipinjam seseorang bernama Birin. Gong itu lantas dipukul, menghasilkan suara berbunyi “Juuuurrr”. Kelak kampung tempat Birin itu diberi nama Ciganjur Jakarta Selatan, sesuai dengan bunyi dari Si Bolong.

 

Tak lama Si Bolong berpindah tangan lagi. Dengan alasan tak punya uang, Si Gong digadaikan kepada orang yang berasal Batavia. Sebelum uang diberikan, gong itu dites terlebih dahulu. Aneh, tak ada suara yang keluar dari gong tersebut, meski sudah dipukul berkali-kali. Transaksi gagal dan beberapa waktu kemudian Birin terserang penyakit cacar hingga meninggal dunia, dan Si Bolong dikembalikan kepada pemiliknya, Kaitua Galung.

 

Riwayat Si Bolong mulai terkenal ke seantero Depok dan Batavia sekitar tahun 1810. Dikisahkan, Kaitua Galung dan kelompoknya berhasil mengembangkan konsep kesenian yang mereka usung. Tanggapan mulai mengalir untuk hajatan seperti pernikahan dan acara-acara lainnya.

 

Sekitar tahun 1900 Kaitua Galung yang sudah uzur mewariskan gong Si Bolong kepada salah seorang anaknya yang tertua, Saning. Bertepatan dengan masuk’ nya penjajahan Jepang ke Indonesia, Gong Si Bolong sering mengiringi tayub, doger atau tari topeng Betawi. Salah satu biduanitanya yang kesohor kala itu adalah Ibu Ketan, istri dari Bpk. Saidi, anak dari Kaitua Saning.

 

Pada sekitar tahun 1926 Gong Si Bolong berada di bawah kepengurusan Nyai Asem. Pada masa ini sisi mistik Gong Si Bolong mulai menampakkan auranya. Apalagi Nyai Asem sendiri memiliki kemampuan spiritual yang cukup mumpuni. Tak heran bila Nyai Asem mampu berdialog dengan gaib-gaib yang bersemayam di dalam Gong-Si Bolong. Disebutkan para gaib tersebut, adalah Nyai Putri Manis, Raden Mas Daniasal Cirebon, Raden Kumpi Keramat Betawi, Raden Sangga Buana Keramat Luar Batang, dan Nyai Ratu Er Mawar.

 

Waktu itu, pada hari-hari tertentu Si Bolong diberi sesajen. Sesaji itu berupa minyak wangi murni, kembang tujuh rupa, rujak tujuh rupa, pisang raja satu sisir, kopi manis/pahit, teh manis/pahit, telur setengah matang/mentah, kue tujuh rupa, kemenyan, kelapa muda dan bekakak ayam.

 

Mungkin karena pengaruh perawatan mistis yang baik Gong Si Bolong semakin terkenal. Hampir setiap hari dia ditanggap atau manggung. Sampai-sampai para tanjak atau pemain tidak bisa pulang ke rumahnya selama setahun. Orang berduyun-duyun datang untuk mendengarkan suara merdu Si Bolong yang ditabuh bersama dengan perangkat musik gamelan lain.

 

Dikisahkan, bahkan pernah Si Bolong yang sedang mentas di sebuah kampung dikunjungi orang-orang. Mereka meminta keberkahan dari air gong Si Bolong yang konon bisa menyembuhkan penyakitpenyakit tertentu. Hal ini terus berlanjut hingga kini.

 

Pada tahun 1963 Gong Si Bolong diserahkan pada Bagol atau Haji Baharudin. Ketenaran Si Bolong pada era ini mencapai puncaknya. Meski sudah mendapat banyak saingan dari kelompok lain, Si Bolong tetap laris. Mungkin karena imejnya yang kuat sebagai gong mistis. Tapi musibah terjadi kemudian. Pada Desember 1979 Gong Si Bolong terjatuh dari gantungannya hingga pecah menjadi beberapa keping. Akibatnya, Si Bolong tidak mampu bergetar lagi untuk menghasilkan bunyi-bunyian nan merdu.

 

Pada tahun 1996, era kepengurusan Kamsa S. Atmaja, putra Saidih bin Saning, Si Bolong yang sedang rusak itu pernah dibawa ke Bogor. Rencananya si Bolong akan ditambal biar bunyi lagi. Tapi akhirnya batal, karena Kamsa khawatir dengan penambalan itu justeru menghilangkan aura mistik Si Bolong. Tapi kini Si Bolong sudah bisa mengeluarkan suara-suara merdu mistisnya kembali.

 

Ada kisah menarik lain tentang Si Bolong. Mantan Presiden KH. Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur merasa penasaran dengan legenda Si Bolong. Maka diutuslah H. Sodik, H. Ali, RW Ahmad untuk mencari Si Bolong. Mereka bertemu dengan Raisan dan Ratim Sofyan untuk bertanya kepada Kamsa sebagai pemilik, apakah Si Bolong dijual.

 

Jawabannya ternyata tidak, dengan alasan Si Bolong adalah pusaka sekaligus warisan leluhur Tanah Baru, Depok. Apalagi Kamsa dengan kelompok Pusaka Jaya bertekad akan terus merawat peninggalan sejarah Depok itu.

 

Riwayat Gong Si Bolong seakan tidak lekang oleh zaman. Sejak dulu hingga kini namanya kian terkenal saja. Bahkan beberapa kali dia diikutkan syuting di TV nasional. Sejumlah mahasiswa dari kampus Universitas Indonesia sering datang untuk mengetahui legenda Gong Si Bolong. Karena itu Kamsa S. Atmaja sebagai pemimpin dan pemilik kelompok Pusaka Jaya mencoba mengusulkan agar Gong Si Bolong menjadi icon Kota Depok. Kemudian lahirlah surat keputusan dari walikota Depok waktu itu, Badrul Kamal, tertuang dalam surat 431/812 ADM PEMB yang menetapkan Si Bolong sebagai lambang Festival Seni Budaya dan Pemilihan Abang dan Empok Depok.

 

Sampai saat ini Gong Si Bolong masih ada di kediaman Kamsa. Meski tidak seramai dulu diziarahi pengunjung, tapi ada saja orang datang meminta berkah untuk berbagai keperluan. Kamsa sendiri masih terus merawatnya dengan berbagai minyak yang disajikan di hadapan Si Bolong.

 

Si Bolong masih terus manggung, berkeliling dari satu kampung ke kampung lain atau ikut memeriahkan acara-acara pejabat di Kota Depok.

 

Soal biaya, Si Bolong tidak terlalu rewel. Menurut Kamsa, sekali manggung dia tidak mematok harga tertentu. “Tergantung keikhlasan si penanggap,” katanya kepada penulis. Dan sebagian hasil pendapatan Si Bolong disumbangkan kepada fakir miskin dan yatim piatu. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Mistis: KEPERAWANANKU JADI TUMBAL HARTA GAIB

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: CINTA SAMPAI MATI

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: TEROR PATUNG KUBURAN CHINA

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!