Cerita Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: ISTRI SOLIHAH DAN PUTERINYA

Kisah Mistis: ISTRI SOLIHAH DAN PUTERINYA

Manusia acapkali beranggapan bahwa hidup dan mati, kaya dan miskin, susah dan senang, semuanya sudah ada dalam ketetapan Allah yang tertulis di Lauh Mahfud. Akibat dari pemahaman ini, maka ketika manusia ditimpa kesusahan dan penderitaan cenderung meyakini bahwa itu sudah menjadi takdirnya yang tidak dapat diubah. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa.” (Hadist Sunan At-Tirmidzi).

 

Dalam pada itu, Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa yang dimaksud adalah, takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat. Boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir.

 

Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah.

 

Bagaimana sebenarnya doa dapat mengubah takdir seseorang? Berikut ini adalah kisah nyata seorang isteri yang mengalami kemalangan karena suaminya menderita Koma hingga 15 tahun. Wanita itu memiliki seorang putri yang masih berusia 4 tahun saat ayahnya mengalami kecelakaan Keduanya tidak pernah berhenti berdoa untuk kesembuhan orang yang disayanginya. Kisah nyata yang terjadi di Arab Saudi…

 

Kisah Sang Isteri

 

Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, (1994 M). Dia mengisahkan: Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H (1970 M). Aku tinggal bersamanya di kota Riyadh di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takiub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

 

Lalu suamiku pindah pekerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun.

 

Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H (15 September 1975), tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh, ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit. la dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpunan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak.

 

Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia, Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa’) tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya.

 

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di rumah sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh aku tidak ingat lagi nama mereka yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

 

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

 

Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Qur’an hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur’an. Padahal umurnya kurang dari 10 tahun.

 

Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

 

Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufig kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.

 

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.

 

Pada suatu hari di tahun 1410 H (1990 M putriku berkata kepadaku: Ummi biarkanla aku malam ini tidur bersama ayahku.

 

Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.

 

Kisah Sang Puteri

 

Sang Puteri bercerita: Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqarah hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat sesuai yang Allah tetapkan untukku.

 

Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, “Bangunlah… bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rahmaan (Allah) terjaga? Bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa. Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini?”

 

Akupun bangun… seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan… lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku sementara kedua mataku berlinang air mata. Aku berkata dalam do’aku, “Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa ‘Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut’aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…,

 

Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hambahambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau, kami beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

 

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada di bawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan Nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan Nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim… sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…

 

Ya Allah… sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh… Ya Allah milikMulah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya.” Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

 

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., “Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?”. Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku.

 

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar.

 

Ayahku berkata, “Ittagillah…(Takutlah engkau kepada Allah), engkau tidak halal bagiku.!”

 

Maka aku berkata kepadanya, “Aku ini putrimu Asmaa'”.

 

Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

 

Salah seorang dokter Amerika berkata dengan bahasa Arab yang tidak fasih: “Subhaanallahu…”.

 

Dokter yang lain dari Mesir berkata, “Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…”

 

Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya.

 

lapun menangis… dan berkata, Sungguh Allah adalah penjaga yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat dhuha atau tidak?

 

Allah Maha Penyembuh

 

Selanjutnya, isteri sholehah itu bercerita: “maka suamiku akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasanya aku mengenalinya. Sementara usianya hampir 46 tahun.

 

Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra. Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha Suci Allah yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun dalam keadaan tidak sadarkan diri. Yang telah menjaga putrinya. Yang telah memberi taufig kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku, meskipun ia dalam keadaan koma…

 

Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan doa. Sesungguhnya tidak ada yang menolak godoo’ kecuali doa. Barang siapa yang menjaga syari’at Allah, maka Allah akan menjaganya.

 

Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua. Dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan

 

“Segala sesuatu. Di tangan-Nya lah segaia takdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur.

 

“Ini adalah kisahku sebagai ibroh (pelajaran). Semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup.

 

Maka ketuklah pintu langit dengan doa, dan yakinlah dengan pengabulan Allah. Demikianlah. Alhamdulillahi Robbil ‘Aaalamiin. Janganlah pernah putus asa, jika Tuhanmu adalah Allah. Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus. Hiaslah doamu dengan berhusnudzon kepada Allah. Yang Maha Suci. Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dari-Nya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: HARIMAU PUTIH DAN PENDEKAR TAMPAN

Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: CALON MENANTU PENUNGGU JURANG BANTENG

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: HANTU DUKUN BERANAK

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!