Kisah Kyai Pamungkas

Petualangan Astral: NAZCA LINES, GEOGLYPH YANG MENYEDOT PERHATIAN DUNIA

Petualangan Astral: NAZCA LINES, GEOGLYPH YANG MENYEDOT PERHATIAN DUNIA

Salah satu peninggalan bersejarah yang berasal dari negara Peru yang mampu membangkitkan rasa penasaranku adalah garis-garis Nazca atau Nazca Lines. Ia merupakan kumpulan geoglyph yang berusia ribuan tahun dan masih bisa kita saksikan kini. Geoglyph merupakan gambar atau desain yang dibentuk di atas tanah atau batu.

 

Nazca Lines mampu menyedot perhatian dunia karena ukuran geoglyph yang ada di Gurun Nazca ini benar-benar besar. Untuk bisa melihatnya dengan jelas, kita perlu melihat garis-garis ini di udara. Nazca Lines membentuk beraneka gambar hewan, seperti burung, laba-laba, monyet, ikan, kadal dan lain sebagainya. Selain itu ditemukan juga bentuk humanoid dan tumbuhan.

 

Di akhir tahun 2022, dilaporkan bahwa ada para peneliti dari Jepang dan Peru yang menemukan 168 bentuk geoglyph baru di Nazca Pampa dan sekitarnya. Jumlah yang sangat fantastis untuk sebuah penemuan baru. Meski bentuknya tidak seestetik yang lebih dulu ditemukan. Bahkan di antaranya ada yang benar-benar seperti gambaran anak yang masih belajar di Sekolah Taman Kanak-Kanak.

 

Penelusuran Nazca Lines termasuk yang tidak mudah bagiku. Sulit sekali mendapatkan apa yang ingin kuungkap dari tempat ini. Lebih dari lima kali aku mencoba untuk mengunjungi Gurun Nazca, tetap saja sulit rasanya aku mendapatkan info yang kubutuhkan.

 

Setidaknya ada tiga hal yang ingin kuketahui, yaitu siapa yang membuat garis-garis tersebut, apa alasannya dan bagaimana cara membuatnya. Hanya tiga pertanyaan simpel saja yang menjadi pertanyaan utamaku. Syukur-syukur aku mendapatkan informasi yang lebih dari itu. Sayangnya, meski sudah berkali-kali berusaha, tetap saja aku tak mendapatkan informasi tentangnya.

 

Rasanya aku ingin menyerah. Namun, Gurun Nazca sudah menjadi target penelusuranku cukup lama. Masa iya sih aku harus menyerah begitu saja?

 

Pengalamanku kali ini mungkin jadi kali pertama mengalami kendala untuk mendapatkan data dari tempat yang ingin kutelusuri. Ini aneh. Begitulah pikirku. Karena tempat-tempat yang pernah kukunjungi cenderung mudah saja untuk kutelusuri.

 

Setelah merasa tak ada harapan untuk menguak rahasia Nazca Lines, tiba-tiba saja aku teringat pada armilary sphere? yang ada di Sphinx, Mesir. Tanpa berpikir panjang, kuajak Sramvita dan Krieva untuk menuju Sphinx. Selain sebagai salah satu pusat data planet Bumi, sphere tersebut memiliki fungsi sebagai portal yang bisa membawa kita ke tempat yang kita inginkan. Khususnya yang berada di Bumi.

 

Ada seorang Anubis yang tengah menjaga sphere saat kami bertiga sampai di Sphinx. Kukira dia Kramonthenap, Anubis yang pernah kami tolong mendapatkan benda yang pernah manusia curi darinya. Tapi dugaanku salah. Dia Anubis lain. Meski secara fisik serupa, hanya aku bisa merasa frekuensinya sangat berbeda.

 

“Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya si Anubis.

 

Tak ada sama sekali niat mengancam darinya. Mungkin tadi karena aku tak sengaja menyebutkan nama Kramonthenap padanya.

 

“Kami hanya mau menuju ke Gurun Nazca lewat portal yang ada di sini,” jelasku.

 

Anubis itu sama sekali tak mencegah kami menggunakan sphere, hanya saja ia berpesan, “Tanggung sendiri jika ada sesuatu yang menimpa kalian nanti.”

 

Aku hanya tersenyum. Mungkin jika kami melakukan perjalanan astral bukan melalui Kendan, kami memiliki risiko menjumpai bahaya. Itulah mengapa setiap aku melakukan astraling, aku harus pergi ke Kendan terlebih dahulu. Bisa dibilang ini adalah prosedur keamanan yang penting dan tidak boleh diabaikan bagi para astral traveler di Nusantara yang mengenal Kendan.

 

Kami berpindah dengan cepat dan tiba di Gurun Nazca. Kali ini aku bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi dan proses pembuatan garis-garis Nazca. Visualku menangkap seseorang dari suku Nazca yang sedang menggambar di permukaan tanah. Tak salah lagi, ia tengah membuat garis-garis Nazca.

 

Hebatnya, ia memiliki kemampuan untuk membagi kesadarannya. Sebagian kesadaran berada di tubuh fisiknya untuk membuat garis, sementara kesadaran lainnya terbang di atas ketinggian untuk melihat bentuk apa yang digambar dari kejauhan. Artinya bukan teknologi yang mereka gunakan untuk melihat apa yang sedang atau yang sudah selesai mereka gambar. Tapi kekuatan spiritual.

 

Lantas apa tujuan mereka membuat gambar-gambar tersebut? Rupanya gambar-gambar itu ingin mereka perlihatkan kepada para dewa yang mereka percayai berada di langit. Mereka memiliki banyak dewa untuk mereka puja. Salah satunya adalah dewa matahari.

 

Selain itu, aku menangkap sebuah impresi akan harapan yang mereka panjatkan dengan menggambar di permukaan tanah. Di antaranya adalah agar para dewa mau menjadikan tanah gurun yang mereka tempati tersebut menjadi hutan hijau yang subur. Itulah mengapa banyak gambar binatang dan juga tumbuhan di Gurun Nazca.

 

Akhirnya setelah sekian lama mencoba menggali rahasia di balik Nazca Lines, aku mendapatkan informasi yang begitu menarik tentangnya. Rasanya bahagia sekali saat semua pertanyaanku bisa terjawab di perjalananku kali ini. Namun ada pertanyaan tersisa, mengapa saat aku mencoba menelusuri Gurun Nazca, berkali-kali aku gagal melakukannya. Apa yang sebenarnya ada di sini?

 

Rupanya terdapat paparan radiasi gelombang elektromagnetik yang kurasakan di wilayah Gurun Nazca. Gelombang elektromagnetik inilah yang mengacaukan frekuensiku saat melakukan perjalanan astral ke tempat ini. Dan rupanya portal yang kumasuki di Sphinx, membuat frekuensi tubuh astralku lebih stabil, dibandingkan portal yang kugunakan di Kendan. Singkatnya, portal-portal ini ibarat server. Server Sphinx sepertinya lebih stabil digunakan untuk menuju Gurun Nazca.

 

Aku mencoba meneliti lebih lanjut asal-usul radiasi energi yang kurasakan dan mampu mengacaukan frekuensiku. Terkejut sekali rasanya saat aku mendapatkan impresi kota Agartha. Sebuah kota bawah tanah yang sudah sering dibicarakan orang-orang. Tak sengaja aku pun berpapasan dengan seorang astral traveler lain yang bernama Alex dari Bekasi. Sepertinya ia sedang mencari tahu tentang Agartha.

 

Setelah kami selidiki, jauh beberapa meter di wilayah Gurun Nazca, terdapat area seperti pabrik produksi dan mengeluarkan radiasi energi. Area tersebut masuk ke dalam wilayah kota Agartha. Hanya itu saja yang baru kudapatkan. Sepertinya menjelajahi Agartha akan menjadi petualanganku yang selanjutnya.

 

Usai menggali informasi yang kubutuhkan tentang Nazca Lines, aku mencoba mengakses internet. Mencari hubungan negara Peru dengan Agartha. Rupanya tak jauh dari Nazca Lines, terdapat satu daerah yang bernama Cuzco. Di sana terdapat gua yang diyakini memiliki lorong-lorong yang tersambung dengan kota Agartha.

 

Seperti apa ya kota Agartha? Tak sabar rasanya untuk melakukan petualanganku yang berikutnya. Menjelajahi alam semesta yang begitu luasnya.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: PESUGIHAN NYAWA KONTAN

Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: TEROR PUTRI ULAR

Kyai Pamungkas

Panggonan Wingit: BERBURU PESUGIHAN DI CURUG GLONTO LORO, WONOSOBO

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!