Kisah Kyai Pamungkas

Petualangan Astral: PROBE, SEMACAM UFO, DRONE ATAU CCTV

Petualangan Astral: PROBE, SEMACAM UFO, DRONE ATAU CCTV

Aku sangat senang melihat pemandangan langit malam hari. Terlebih jika cuacanya sedang cerah. Bintang-bintang terlihat dengan jelas dan indah. Aku selalu takjub dibuatnya. Ditambah pengalaman aneh yang beberapa kali kulihat dengan mata kepalaku sendiri.

 

Sudah beberapa kali aku menemukan cahaya seperti bintang yang bisa berjalan. Awalnya kupikir itu adalah pesawat terbang. Namun setelah dipikir-pikir, pesawat terbang memiliki lampu navigasi yang terdiri dari warna merah, hijau dan putih. Sementara cahaya yang kulihat ini hanya berwarna putih. Tak ada bedanya dengan warna bintang pada umumnya.

 

Semakin sering aku melihat cahaya bergerak misterius, semakin yakin bahwa itu bukan pesawat terbang yang kita kenal maupun bintang. Karena sempat aku melihat gerakan cahaya ini meliuk-liuk tak beraturan. Seringnya cahaya ini bergerak lurus secara perlahan. Satu waktu, aku sempat melihatnya bergerak dengan kecepatan luar biasa. Mirip seperti bintang jatuh.

 

Rasa penasaran semakin menjadi-jadi saat aku mendapati cahaya ini tampak dua hari berturut-turut di sekitar tempat tinggalku. Apakah itu UFO yang sering diceritakan dalam berbagai novel dan film genre fiksi ilmiah? Rasanya menarik jika kuungkap apa sebenarnya cahaya bergerak tersebut.

 

Setelah berdoa meminta perlindungan dari Sang Mahakuasa, aku melakukan perjalanan astral untuk menelusuri rahasia di balik bintang bergerak yang selama ini kulihat. Aku menuju ke Kendan dan bergerak ke sebuah tempat yang dinamakan Rhamalla. Di tempat inilah biasanya kami para astral traveler memantau sesuatu secara astral.

 

Aku meminta izin untuk mengakses monitor yang ada di Rhamalla demi bisa menyelidiki cahaya yang selama ini kulihat. Di layar monitor Rhamalla terlihat bentuk sesungguhnya dari cahaya bergerak tersebut. Bentuknya bulat, terbuat dari logam berwarna silver dengan ada cincin luar yang mengelilinginya. Benda ini biasa disebut dengan probe.

 

Probe merupakan benda yang fungsinya kurang lebih sama dengan kamera drone yang kita miliki. Hanya saja, ia bisa mengeluarkan cahaya yang amat terang dan memiliki kecepatan yang luar biasa.

 

Merasa tidak puas dengan informasi yang terbatas dari monitor Rhamalla, aku meminta izin akses portal untuk mengikuti sumber probe tersebut berasal. Sebelum mulai memasuki portal, perasaanku sangat tidak enak. Ada perasaan takut yang muncul begitu saja. Padahal aku belum tahu, apa yang akan kuhadapi nanti.

 

Sekali lagi aku berdoa meminta perlindungan Dzat yang Mahakuasa. Mungkin ini akan menjadi perjalananku yang berbahaya. Kuluruskan kembali niatku, bahwa tujuanku hanya ingin mengetahui dari mana probe tersebut berasal dan siapa yang memilikinya.

 

Portal kulewati. Selanjutnya aku berada di sebuah jalan berpasir di antara dua tebing gunung batu. Mirip sekali seperti jalan menuju ke situs sejarah Petra yang ada di Yordania. Sampai di akhir jalan, ada sebuah mulut gua yang menganga. Ingin rasanya masuk ke dalam gua tersebut. Hanya saja perasaan takutku lebih besar, sehingga membuatku memutuskan untuk tetap berdiri beberapa meter dari mulut gua.

 

Kucoba untuk mengetahui, sebenarnya di mana lokasi tempat di mana aku berada saat itu. Muncul visual benua amerika bagian selatan. Terdapat titik merah yang menjadi penanda. Tanda itu menunjukkan pada sebuah negara yang bernama Venezuela, tepatnya di daerah yang disebut Canaima.

 

Seekor harimau loreng muncul berjalan perlahan dengan tatapannya yang tajam ke arahku. Terbaca dengan jelas, bahwa harimau itu siap untuk menerkamku kapan saja. Kucoba untuk menenangkannya. Sungguh, aku tak punya maksud untuk membuat keributan sejak awal.

 

Setelah menyatakan maksud kepada harimau tersebut, barulah ia menurunkan tekanannya. Kuamati lagi mulut gua berbentuk trapesium. Sepertinya akan ada sesuatu yang keluar dari lubang itu.

 

Tak disangka, seekor T-Rex yang tingginya melebihinya dua gunung yang mengapitnya berjalan ke arahku. Namun anehnya, tidak ada sama sekali rasa takut saat melihatnya. Logikaku berjalan. Bagaimana mungkin T-Rex sebesar itu keluar dari lubang gua yang jauh lebih kecil dari badannya?

 

T-Rex itu pun hilang seketika. Rupanya itu merupakan sebuah hologram yang bertujuan untuk menakut-nakutiku. Sosok sebenarnya yang keluar dari mulut gua adalah suatu makhluk yang kepalanya seperti kepala naga. Memiliki bentuk humanoid. Warna kulitnya merah terang dan ada bagian di pinggiran kepalanya berwarna hitam.

 

Aku sangat yakin, sosok yang berada di depanku merupakan salah satu sosok draconian. Berbeda dengan reptilian yang kepalanya lebih mirip kadal, kepala draconian mirip T-Rex atau naga.

 

Aku memperkenalkan diriku dengan baik-baik padanya. Dan mulai mengajukan pertanyaan yang selama ini bertengger di kepalaku.

 

“Jadi sebetulnya probe itu apa fungsinya?” Kulemparkan pertanyaan pada draconian itu.

 

“Tidak ada bedanya seperti CCTV yang ada di kalangan manusia sepertimu,” jawabnya pendek.

 

“Bukankah CCTV hanya dipasang di rumah saja? Mengapa kamu mengirimkan probe jauh sekali sampai ke negaraku?”

 

“Karena semua planet bumi adalah rumahku. Jadi wajar saja kan jika aku mengirimkannya sampai ke negaramu?”

 

Jawaban itu membuatku terkejut. Mengingatkanku bahwa draconian merupakan alien jenis reptil tertua yang menempati planet bumi. Jauh sebelum manusia keturunan Adam ada. Maka, tak heran jika dia menganggap bumi adalah rumahnya, karena ja memang sudah lama tinggal di planet ini.

 

Setelah merasa cukup mendapatkan informasi, aku berniat untuk meninggalkan tempat itu. Hanya beberapa detik saja punya keinginan untuk pulang, pasukan draconian mengepung di sekelilingku. Seolah mencegahku pergi dari situ. Adrenalinku terpacu. Ketakutanku semakin menjadi-jadi. Aku mencoba untuk pulang menuju ke Rhamalla. Beruntung aku berhasil kembali ke Rhamalla. Hanya saja ada seekor ulat emas yang menempel pada tubuhku.

 

Meskipun bentuk ulat itu terlihat cantik, namun aku merasakan bahwa ulat itu membawa energi negatif. Lebih tepatnya racun. Segera menyadari hal itu, aku pun mengakses program detoksifikasi dan purifikasi sebanyak tiga kali. Untuk memastikan sudah tidak ada lagi energi negatif yang menempel pada tubuhku.

 

Segera aku kembali ke tubuh fisik dan mandi pagi. Setelah mandi, perasaan takut yang awalnya begitu berkecamuk, perlahan hilang. Ini menjadi pengalaman perjalanan astral pertamaku yang amat sangat mendebarkan. Karena bisa saja aku ditangkap dan tak pernah bisa kembali. Di satu sisi, perjalanan astral memang menyenangkan, namun di sisi lainnya terdapat bahaya yang luar biasa. Kita perlu tahu bagaimana agar kita bisa aman melakukan perjalanan astral dalam kondisi apa pun.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: paranormal-indonesia.com/
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Mistis: AKHIR HIDUP SI PENGAMAL ILMU KEBAL

Kyai Pamungkas

Kisah Mistis: PESUGIHAN GUNUNG KENDENG

Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: KERANDA TERBANG DI SETU SEBERANG

Kyai Pamungkas
error: Content is protected !!